Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shindyawati
"Penelitian ini menganalisis penyebab kekerasan politik dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dan kaitannya dengan politik identitas. Penelitian ini menggunakan konsep Hate Spin Cherian George (2016) sebagai konsep utama penelitian dan didukung dengan teori konflik sosial-agama Clifford Geerzt (1981) dan teori kekerasan Johan Galtung (1997). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan design studi kasus. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa kekerasan bukan terjadi karena adanya mobilisasi dari wirausahawan politik yang terepresentasikan oleh Front Pembela Islam (FPI) dan Teman Ahok dengan menggunakan identitas, melainkan tumbuh dari kesadaran masyarakat sebagai bentuk ketersinggungan massa akan sebuah penghinaan atas dasar agama.

This study analyzes the causes of political violence in the DKI Jakarta Gubernatorial Election 2017 and its relation to political of identity. This study employs the concept of Hate Spin of Cherian George (2016) as the main concept which is supported by two theories of social-religious conflict of Clifford Geerzt (1981) and violence theory of Johan Galtung (1997).  Employing qualitative methods with case study design, this research suggests that violence did not occur because of the mobilization of political entrepreneurs represented by Front Pembela Islam (FPI) and Teman Ahok in using identity. The violence grew out to public awareness as a form of offense to the masses would be an insult on the basis of religion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Suwardi
"ABSTRAK
Artikel ini membahas partisipasi politik Teman Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah Pilkada DKI Jakarta 2017. Teman Ahok adalah organisasi partisan yang dibuat untuk mendukung Petahana Basuki Tjahja Purnama Ahok , yang pada awalnya berencana maju melalui jalur independen pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Dengan menggunakan analisis ranah politik Bourdieu, studi ini berusaha untuk menjawab beberapa pertanyaan. Pertama, bagaimana Ahok mempertahankan posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam kontestasi politik elektoral? Kedua, apa arti keberadaan Teman Ahok bagi Ahok? Ketiga, strategi apa yang digunakan oleh organisasi partisan Teman Ahok dalam mendukung Ahok mempertahankan posisinya? Dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi dokumen, artikel ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, Ahok memilih jalur independen untuk mempertahankan posisinya. Sebagai calon independen, Ahok memerlukan Teman Ahok sebagai kendaraan dan pengumpul dukungan politik. Kedua, Teman Ahok ndash;melalui partisipasi politik ndash; mengonversi aneka modal menjadi modal politik bagi Ahok. Konversi modal tersebut dilakukan melalui sejumlah strategi modern, dan dipandu oleh suatu habitus modernis yang telah terbentuk sejak tahun 2012. Ketiga, Teman Ahok berhasil memperkuat posisi tawar Ahok di mata partai politik. Hal tersebut dapat dilihat dari datangnya dukungan sejumlah partai politik seperti PDIP, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem terhadap Ahok.
This article discusses the political participation of Ahok 39 s Friends in the Jakarta Gubernatorial Election in 2017. Teman Ahok is a partisan organization created to support incumbent Basuki Tjahja Purnama Ahok , who initially planned to be inpendent candidate. Using Bourdieu rsquo s Field Theory, this study attempts to answer some questions. First, how does Ahok maintain his position as Governor of DKI Jakarta in electoral political contestation Second, what does Ahok 39 s existence mean to Ahok Third, what strategy is used by Ahok 39 s partisan organization in supporting Ahok to maintain his position Using qualitative methods through in depth interviews and document studies, this article yields several conclusions. First, Ahok opted for an independent path to defend his position. As an independent candidate, Teman Ahok as an alternative political machine. Second, Teman Ahok through political participation converts various capital into political capital for Ahok. The capital conversion is done through a number of modern strategies, and is guided by a modernist habitus that has been formed since 2012. Third, Ahok 39 s friends succeeded in strengthening Ahok 39 s bargaining position in the eyes of political parties. This can be seen from the coming of support from various political parties such as PDIP, Golkar Party, Hanura Party and Nasdem Party."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anigusye Nawa
"Skripsi ini membahas tentang peran identitas sosial dalam kelompok relawan muda pada pemilihan umum. Tujuannya adalah untuk menggambarkan bagaimana identitas berbasis kelompok dapat terbentuk dan menjadi teraktifkan sehingga memiliki pengaruh secara psikologis terhadap persepsi dan perilaku anggotanya. Skripsi ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam pembahasan relawan muda, terutama yang berkaitan dengan keanggotaan kelompok serta persepsi dan tindakan, dengan menggunakan sudut pandang psiko-sosial. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan berfokus pada peran identitas kelompok Teman Ahok dan Jakarta Maju Bersama (JMB) dalam studi kasus Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebagai identitas berbasis kelompok, hasil penelitian menemukan identitas sosial berperan dalam membentuk keseragaman sikap dan tindakan diantara anggotanya. Kedua kelompok memiliki respon berbeda terhadap politik identitas yang terjadi, namun memiliki respon yang seragam diantara sesama anggota. Situasi Pilkada DKI Jakarta 2017 yang penuh dengan politik identitas tidak banyak berpengaruh terhadap bagaimana anggota Teman Ahok dan JMB melihat calon yang didukungnya. Keanggotaannya dalam kelompok relawan justru memperkuat dimensi positif calon gubernur pilihannya sehingga menghasilkan sikap dan tindakan yang seragam diantara sesama anggota.

This thesis discusses the role of social identity in young volunteer groups in election. The aim is to describe the forming process of group-based identity and how it could be activated to result a psychological influence on the perceptions and actions of its members. This thesis is expected to contribute to the discussion of young volunteers, especially those relating to group membership as well as their perceptions and actions, using a psycho-social perspective. This thesis uses qualitative research methods and focuses on the role of Teman Ahok and Jakarta Maju Bersama (JMB) group identities in 2017 DKI Jakarta Gubernatorial Election case study. As group-based identity, the results of the study find social identity plays a role in forming uniform attitudes and actions among its members. Both groups have different responses to identity politics that occur, but have a uniform response among fellow members. The situation of the 2017 DKI Jakarta Gubernatorial Election which is dominated by identity politics has little effect on how Teman Ahok and JMB members see the candidates they support. Its membership in volunteer groups that actually strengthens the positive dimensions of its chosen governor candidates so as to produce uniform attitudes and actions among fellow members.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library