Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Ramadhan Salehoddin
"Sampai saat ini sumber utama asam lemak tak jenuh terutama omega-3 masih berasal dari minyak ikan. Pada penelitian ini akan digunakan mikroorganisme fungi kapang jenis Rhizopus oligosporus. Penelitian ini menggunakan metode fermentasi terendam dengan strategi temperature shift yang dimana bertujuan untuk mempelajari pengaruh strategi temperature shift terhadap produksi asam lemak tak jenuh dari R.oligosporus. Pertama, R.oligosporus ditumbuhkan di beberapa variasi suhu yaitu 22, 26, 32, dan 37°C untuk menentukan suhu optimum untuk pertumbuhan R.oligosporus dan pembentukan PUFA.
Hasil penelitian menunjukan bahwa R.oligosporus memiliki suhu optimum yang berbeda untuk pertumbuhan biomassa dan pembentukan PUFA (polyunsaturated fatty acids) yaitu 26°C dan 22°C. Berdasarkan hasil ini R.oligosporus difermentasikan dengan strategi temperature shift. Dimana selama lima hari pertama R.oligosporus ditumbuhkan dalam kondisi 26°C, memasuki hari keenam dan ketujuh suhu inkubasi diganti menjadi 22°C untuk akumulasi PUFA yang lebih tinggi. Dengan mengaplikasikan strategi temperature shift biomassa kering mengalami penurunan dari 0,6 g menjadi 0,47 g sementara itu kandungan PUFA mengalami peningkatan dari 19,8 menjadi 21,97.
......Today the main source of unsaturated fatty acids especially omega-3 is still from marine fish oil. In this research, Rhizopus oligosporus will be used to produce PUFA (polyunsaturated fatty acids). This research used submerged fermentation method and temperature shift strategy to optimize the production of PUFA. In this result, batch culture of R.oligosporus for PUFA production at various temperature (22, 26, 32, and 37°C).
Result showed that R.oligosporus has different optimum temperature for growth and PUFA production, 26°C and 22°C respectively. Based on the result temperature-shift strategy was applied, in which the culture temperature was controlled at 26°C at the first 5 days, and then switched to 22°C for two days. By applying such a temperature-shift strategy, the dry cell weight decreased from 0,6 g to 0,47 g and the concentration of PUFA increased from 19,8 to 21,97."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shri Hanifa Shinta Devi
"Asam oleat merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang yang tergolong MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid). MUFA memiliki sifat yang lebih stabil dan memiliki peran yang lebih baik dibandingkan PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) dalam menurunkan faktor risiko sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kumpulan faktor risiko metabolik yang berhubungan langsung dengan penyakit kardiovaskular. Prevalensi sindrom metabolik diperkirakan akan terus meningkat. Dalam penelitian ini, ragi Rhodotorula glutinis, yang diklasifikasikan sebagai mikroorganisme berminyak, digunakan dengan asam oleat sebagai komposisi produk terbesar. Metode fermentasi terendam digunakan dengan media Yeast Malt Broth, pH 4, kecepatan pengadukan 120 rpm, dan suhu media budidaya sebagai variabel bebas. Selain itu, pengaruh strategi budidaya pergeseran suhu pada pertumbuhan ragi dan pembentukan asam lemak juga diperiksa. Strategi pergeseran suhu dilakukan dengan menumbuhkan ragi pada suhu optimal untuk pertumbuhan biomassa. Kemudian, suhu kultivasi diturunkan saat ragi memasuki fase diam. Metode ekstraksi yang digunakan adalah sonikasi menggunakan pelarut kloroform dan metanol berdasarkan metode Bligh and Dyer untuk mencapai hasil ekstraksi yang optimal dalam waktu singkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu optimum untuk pertumbuhan Rhodotorula glutinis adalah 31oC dan untuk pembentukan asam oleat adalah 25oC. Pada penelitian ini, strategi pergeseran suhu dapat meningkatkan biomassa dari 11,06 g/L menjadi 11,94 g/L dan meningkatkan produksi lipid dari 3,24 g/L menjadi 4,58 g/L namun menurunkan kadar asam oleat dari 47,77% menjadi 43 %.
Oleic acid is a long-chain unsaturated fatty acid belonging to MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid). MUFA has more stable properties and has a better role than PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) in reducing risk factors for metabolic syndrome. Metabolic syndrome is a collection of metabolic risk factors that are directly related to cardiovascular disease. The prevalence of metabolic syndrome is expected to continue to increase. In this study, the yeast Rhodotorula glutinis, which is classified as an oily microorganism, was used with oleic acid as the largest product composition. Submerged fermentation method was used with Yeast Malt Broth media, pH 4, stirring speed 120 rpm, and temperature of culture media as independent variables. In addition, the effect of temperature shift cultivation strategy on yeast growth and fatty acid formation was also examined. The temperature shift strategy was carried out by growing yeast at the optimal temperature for biomass growth. Then, the cultivation temperature is lowered as the yeast enters the stationary phase. The extraction method used is sonication using chloroform and methanol solvents based on the Bligh and Dyer method to achieve optimal extraction results in a short time. The results showed that the optimum temperature for the growth of Rhodotorula glutinis was 31oC and for the formation of oleic acid was 25oC. In this study, the temperature shift strategy could increase biomass from 11.06 g/L to 11.94 g/L and increase lipid production from 3.24 g/L to 4.58 g/L but decrease oleic acid content from 47, 77% to 43%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library