Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, P. Remedy
Abstrak :
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi/peluang pemberdayaan industri TPT, mengingat kelangsungan industri TPT terkait erat dengan lingkungan strategis global, faktor eksternal dan internal pemerintahan serta manajemen TPT nasional. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor pengaruh pilihan konsumen, kebijakan pemerintah, besarnya devisa yang hilang dan relevansi industri TPT terhadap ketahanan ekonomi nasional. Teori untuk mengidentifikasi permasalahan, konsepsi ketahanan nasional, tugas pokok dan fungsi leading sector sebagai pengendali kebijakan dan instansi terkait lainnya. Metode analisis, digunakan AHP dengan melibatkan 30 (tigapuluh) orang expert (responder). Adapun hasil temuan menunjukkan, faktor dominan dalam preferensi konsumen adalah desain, harga, motif, merek dan kualitas. Besarnya konsumsi masyarakat terhadap produk TPT impor (baru, illegal dan bekas), sangat merugikan. Upaya pemerintah untuk mengamankan industri TPT belum optimal, mengingat hadirnya pesaing baru didukung pemerintahnya untuk mendapatkan devisa. Relevansi industri TPT dengan ketahanan ekonomi nasional sangat signifikan mengingat besarnya angkatan kerja dan devisa yang dihasilkan, peran produktivitas dan konsumsi di dalam negeri. Solusi bersama untuk menumbuhkembangkan industri TPT sebagai perkuatan ketahanan ekonomi nasional, adalah kesadaran berbangsa dan bernegara dalam membentuk nasionalisme baru. Kebijaksanaan yang sinkron dengan dinamika usaha, dan diikuti pendekatan dengan multi disiplin ilmu pengetahuan. Transparansi, kepastian hukum dan berusaha, dapat menstimuli lapangan usaha dan pekerjaan, sebagai dasar lahirnya produktivitas dan kreativitas dengan memfasilitasi bidang perbankan dan Iptek guna meningkatkan kemampuan industri lokal dalam penyediaan bahan baku, restrukturisasi mesin guna memenangkan persaingan. ......Development Policy of Textile and Product Textile Industry with Domestic Customer Preferences Toward Its (A Study of Economic National Tenacity Point of View)This research purpose is to know opportunities of TPT industry empowerment, consider with TPT's industry persistence tight-related by global strategic environment, internal and external factors have governmental and national's TPT management. Also to know influence of customer preference, government policy, amounts have Foreign exchange and relevancy of TPT industry toward national tenacity. The theory to identify problems, national tenacity conception, and other agencies related. Analytical methods use of AI-IP involved 30 (thirty) respondent (who expert). There coming out shown, dominant factor in customer preference is design, price, motive, merk and quality. Have a lot of public refreshment toward import textile-product (newest, illegal and former), quiet suffer financial lost. Government efforts' to safe TPT industry not optimal yet, remain arose of new competitor that support by government to gain the foreign exchange. Significance between TPT industry and national economic tenacity is interrelated, consider with field of endeavor and foreign exchange outcome, productivity role and domestic consumption. A collective solution to flourish TPT industry as strengthen of national economic tenacity is awareness of new nationalism in sense of having a nationality and state-owned. Policy that synchronized with business in dynamic, follow by multidiscipline of science approaches. Transparency, law enforcement and good business condition, can stimulate business field and job opportunities as ground of increase productivity and creativity by facilitate it banking sector and technology in order to extent local industrial capability to provide raw material, machine restructurization to win competition.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mujiati
Abstrak :
Penelitian fotodegradasi pada polipropilen dilakukan pada sampel polipropilen tape yang dikenai radiasi UV dari sinar matahari dan dari alat xenotest. Penelitian dilakukan di Pulogadung pada Nopember 1996 hingga pertengahan Juni 1997. Xenotest 450 dioperasikan pada suhu 55 ± 2° C, relatif humidity 55 ± 5 %, hujan 18 menit, kering 102 menit. Variasi penambahan penstabil UV adalah 0 %, 0,05 %, 0,075 %. Sampel yang telah mengalami radiasi UV kemudian dianalisa tenacity, breaking elongation, spektrum ultra violet dan spektrum infra merahnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa radiasi UV menyebabkan penurunan tenacity dan breaking elongation. Tenacity dan breaking elongation menurun sebanding dengan bertambahnya waktu radiasi. Penurunan tenacity dan breaking elongation ini dihambat dengan penambahan penstabil UV ke dalam polipropilen. Dengan semakin besarnya kandungan penstabil UV dalam polipropilen maka penurunan tenacity dan breaking elongation semakin dihambat. Dari spektrum infra merah pada polipropilen yang mengalami degradasi terjadi peningkatan serapan gugus karbonil pada bilangan gelombang 1825-1675 cm-1. Dari hasil spektrum ultra violet dapat dikatakan bahwa penstabil UV berfungsi sebagai penangkap radikal bebas yaitu radikal nitroksil menangkap radikal alkil membentuk hidroksilamin ether.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaligis, Fransiska
Abstrak :
Remaja usia transisi rentan mengalami masalah kesehatan jiwa dan sekitar 50–75% masalah kesehatan jiwa muncul pada usia 14–24 tahun. Pada usia tersebut terjadi perubahan biologis, psikologis dan lingkungan yang dapat menimbulkan stres sehingga remaja perlu beradaptasi. Mahasiswa merupakan remaja usia transisi yang rentan terhadap stres sehingga perlu dilatih untuk meningkatkan ketahanan mental (resiliensi). Namun, belum ada modul penguatan kesehatan jiwa bagi mahasiswa usia transisi sehingga diperlukan modul yang efektif memperkuat kesehatan jiwa berdasarkan aspek biospikososial. Desain penelitian ini adalah mixed method research, yaitu exploratory sequencial method dengan penelitian kualitatif untuk pengembangan modul yang diikuti penelitian kuantitatif untuk menilai efektivitas modul. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada bulan September 2020 sampai Januari 2022. Subjek penelitian kualitatif adalah 20 mahasiswa FKUI serta 12 ahli yang terdiri atas psikiater, psikolog dan dosen. Mahasiswa dipilih secara random sedangkan para ahli dipilih dengan consecutive sampling. Data dari mahasiswa diambil dengan wawancara mendalam dan dari para ahli dilakukan metode delphi. Uji efektivitas terhadap resiliensi mahasiswa dilakukan secara kuasi eksperimental dengan pengukuran berulang pada minggu ke-4, ke-8, ke-12. Tema modul adalah “Transisi dan Adaptasi Menuju Resiliensi: Modul Kenali Stres dan Penguatan Kesehatan Jiwa dalam Proses Adaptasi Mahasiswa Baru di Fakultas Kedokteran”. Kepuasan mahasiswa terhadap modul diukur dengan instrumen CSQ-I dan diperoleh skor 37,4 (SB 3,81) dari skor maksimal 40. Uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner pengetahuan, sikap terhadap kesehatan jiwa, dan perilaku mencari bantuan diperoleh rentang I-CVI 0,7–1,0, serta nilai S-CVI untuk masing-masing kuesioner 0,87; 0,90 dan 0,99. Reliabilitas kuesioner diuji dengan cronbach’s alpha dan diperoleh nilai 0,521; 0,780; dan 0,852. Pengukuran biomarker kortisol menurun bermakna pada kelompok perlakuan (uji Wilcoxon, p < 0,001), sedangkan kadar enzim alfa-amilase saliva tidak berbeda bermakna. Nilai resiliensi yang diukur dengan kuesioner CD-RISC meningkat bermakna pada kelompok perlakuan dibandingkan kontrol pada minggu ke-4, ke-8 dan ke-12 (Uji ANOVA two way, p < 0,001). Terdapat juga peningkatan bermakna pada pengetahuan (uji ANOVA two way, p < 0,001), sikap dan perilaku terhadap kesehatan jiwa (uji ANOVA two way, p < 0,001). Terdapat penurunan bermakna (uji ANOVA two way, p < 0,001) skor persepsi terhadap stres yang diukur dengan kuesioner PSS. Skor depresi pada kelompok perlakuan yang diukur dengan kuesioner DASS pada minggu ke-12 menunjukkan penurunan bermakna (uji Wilcoxon, p < 0,001), demikian juga dengan ansietas (uji Wilcoxon, p < 0,001) dan stres (uji Wilcoxon, p < 0,001). Disimpulkan modul penguatan kesehatan jiwa dapat diterima dan diterapkan pada mahasiswa tingkat pertama di FKUI karena efektif meningkatkan kekuatan menghadapi stres dari aspek biopsikososial. .....Adolescents of transitional age are vulnerable to mental health problems, and about 50–75% of mental health problems arise at the age of 14–24 years. At that age, biological, psychological and environmental changes can cause stress, so adolescents need to adapt. Students are teenagers of transition-age prone to stress, so they need to be trained to increase mental resilience. However, there is no module for strengthening mental health for transitional-aged students, so an effective module is needed based on biopsychosocial aspects. This research design is mixed-method research, namely exploratory sequential method with qualitative research for module development followed by quantitative research to assess the module’s effectiveness. The research was conducted at the Faculty of Medicine, University of Indonesia (FKUI) from September 2020–January 2022. The subjects of the qualitative research were 20 FKUI students and 12 experts consisting of psychiatrists, psychologists and lecturers. Students were selected randomly, while the experts were selected by consecutive sampling. Data from students were taken through in-depth interviews, and from the experts, the Delphi method was used. The effectiveness test on student resilience was conducted in a quasi-experimental manner with repeated measurements at the 4th, 8th, and 12th weeks. The module’s theme is “Transition and Adaptation Towards Resilience: Recognizing Stress and Strengthening Mental Health in the Adaptation Process of New Students at the Faculty of Medicine”. Student’s satisfaction with the module was measured using the CSQ-I instrument and a score of 37.4 (SB 3.81) out of a maximum score of 40. The validity and reliability test of the knowledge, attitudes toward mental health and help-seeking behaviour questionnaires obtained the I-CVI range of 0.7–1.0, while the S-CVI value for each questionnaire was 0.87; 0.90 and 0.99. The reliability of the questionnaire was tested with Cronbach’s alpha and obtained a value of 0.521; 0.780; and 0.852. Cortisol measurement decreased significantly in the treatment group (Wilcoxon test, p < 0.001), while salivary alpha-amylase enzyme levels were not significantly different. The value of resilience as measured by the CD-RISC questionnaire increased significantly in the treatment group compared to the control group at week 4, 8, 12 (ANOVA two way test, p < 0.001). There were significant improvement in knowledge (ANOVA two way test, p < 0.001) and in attitudes and behaviour toward mental health (ANOVA two way, p < 0.001). The PSS questionnaire measured a significant decrease (ANOVA two way, p < 0.001) in perceived stress scores. Depression scores as measured by the DASS questionnaire at week 12 showed significant differences (Wilcoxon test, p < 0.001), as did anxiety (Wilcoxon test, p < 0.001) and stress (Wilcoxon test, p < 0.001). It is concluded that the mental health strengthening module can be accepted and applied to first-year students at FKUI because it effectively increases the strength to deal with stress from a biopsychosocial aspect.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prapti Budi Utami
Abstrak :
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping pangan dan sandang, begitu juga sebagai kebutuhan dasar (basic needs) yang bersifat materi dan non materi. Itulah sebabnya pembangunan perumahan khususnya di Perumahan Bumi Bekasi Baru Kodya Bekasi mampu memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan bagi konsumennya. Namum setelah tinggal di perumahan dihadapkan pada persoalan mulai dari beban biaya hidup, keterbatasan fasilitas yang dibutuhkan sampai rasa kenyamanan dan ketentraman dalam keluarga. Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah pembangunan perumahan rakyat dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga, yang dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut : 1. Apa yang menjadi pertimbangan konsumen pada waktu memilih perumahan dalam meningkatkan kesejahteraan. 2. Apa dampak pembangunan perumahan terhadap masyarakat sekitar komplek perumahan. 3. Adakah dampak pembangunan perumahan rakyat dalam menunjang ketahanan keluarga. Adapun tujuan dalam penetitian ini adalah : 1. Menentukan preferensi konsumen dalam memilih perumahan di daerah lokasi penetitian. 2. Menganalisis dampak pembangunan perumahan rakyat terhadap masyarakat sekitar komplek perumahan. 3. Menentukan dampak pembangunan perumahan rakyat dalam menunjang ketahanan keluarga di daerah penetiban. Metode yang digunakan dan hasil penemuan penelitian : Metode penelitian untuk menjawab permasalahan pertama digunakan AHF (Analytical Hierarchy Process) dari Thomas Saaty yaitu suatu metode yang mengukur bobot dalam menentukan pilihan dari variabel-variabel yang dianalisis dan permasalahan 2 ; 3 menggunakan analisis diskriptif kualitatif yang dilengkapi dengan data dalam bentuk tabel yang menggunakan presentase. 1. Tujuan penetitian butir 1 diperoleh kesimpulan tingkat preferensi rumah tinggal prioritas utama adalah Lingkungan dengan bobot tertinggi 0,317 (31,70%), diikuti Waktu tempuh 0,254 ( 25,40%), Harga rumah 0,216 (21,60%), dan Transportasi 0,213 (21,30%). Sedangkan pada tingkat kriteria preferensi rumah tinggal yang terpenting /disenangiadalah tipe 70 bobot tertinggi 0,339 (33,90%), diikuti oleh rumah tipe 45dengan bobot 0,265 (26,50%), tipe 36 dengan bobot 0,225 (22,50%), dan tipe 21 dengan bobot 0,171 (17,10%). 2. Tujuan penelitian butir 2 diperoleh kesimpulan bahwa: 96,67% dari responden pengamatan terhadap warga sekitar komplek ikut memanfaatkan fasilltas komplek perumahan, dan 93,33% kekompakan warga perumahan dengan warga sekitar komplek dalam menjaga ketertiban. Kontribusi positif seperti membuka peluang usaha kegiatan ekonomi baik usaha dagang (pedagang keliling, pedagang sayur/buah, warung makan) dan jasa (penarik becak, ojek, petugas keamanan, kuli bangunan, pembantu rumah tangga). Pengembangan wilayah menjadi hidup dari berbagai fasilitas pendukung. Mobilitas masyarakat dan wawasan lebih terbuka. Muncul hunian liar yang tidak sesuai dengan rencana Tata Ruang yang telah ditentukan, dan masih terjadi kecemburuan sosial. 3. Tujuan penelitian butir 3 diperoleh kesimpulan bahwa : Pembangunan perumahan memberikan andil terwujudnya ketahanan keluarga tidak terlepas dari 5 aspek kesejahteraan dan keamanan adalah Kemampuan ekonomi (kecukupan hidup) : 96,67% kelancaran mengangsur/mencicil rumah; 73,33% kemampuan merenovasi rumah yang memadai, walaupun setelah tinggal di perumahan yang dirasa memberatkan adalah transportasi ke tempat bekerja 70%, karena 83,34% dari responden pegawai/karyawan bekerja di wilayah DKI Jakarta. Aspek pendidikan : 100% bercita-cita menyekolahkan anaknya sampai jenjang Perguruan Tinggi dan 96,67% mempunyai kesempatan meningkatkan kualitas pendidikan anggota keluarganya. Aspek kesehatan : 93,33% kondisi kesehatan keluarga di perumahan dan 90% kondisi kesehatan lingkungan perumahan memadai. Aspek ketaqwaan : 93,33% masyarakat mempunyai peluang meningkatkan ketaqwaan, dan menyatakan mampu menggunakan peluang dengan baik untuk meningkatkan ketaqwaan 86,67%. Aspek kemudahan : 93,33% sarana transportasi memadai, sarana penyediaan kebutuhan sehari-hari 90%, sarana pendidikan 83,33% tersedia, namun sarana rekreasi hanya 10% responden dapat menikmati. Kondisi keamanan : 93,33% telah merasa tentram tinggal di perumahan, dan 90% kondisi ketertiban masyarakat di perumahan memadai.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T9511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Mokhamad Isa Mahdi
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah "Meneliti eksistensi Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional sebagai Lembaga Pengawasan Internal Pemerintah dan menganalisis kinerja peranan Inspektorat Jenderal Depdiknas sebagai lembaga pengawasan internal pemerintah dalam perspektif ketahanan nasional". Metode Penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara serta pengumpulan data melalui penelusuran dokumen yang kemudian dianalisis dengan statistika deskriptif, sehingga pendekatan yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Inspektorat Jenderal Departemcn Pendidikan Nasional, yaitu sebuah lembaga pengawasan internal pemerintah yang Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 030/0/2002 mempunyai tugs; melaksanakan pengawasan fungsional di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Secara umum Itjen Depdiknas telah dapat mewujudkan sebagian besar sasaran yang ditctapkan dalam rangka pencapaian misi organisasi. Sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2004 sebanyak tujuh sasaran, namun demikian pada beberapa sasaran masih perlu mendapat perhatian segenap jajaran Itjen Depdiknas guna mengoptimalisasikan pencapaiannya. Keberhasilan yang dicapai oleh Itjen Depdiknas dalam tahun 2004 adalah telah berhasil melaksanakan hampir seluruh program dan kegiatan yang direncanakan dalam Pet cana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2004. Ella merujuk pada tugas dan fungsi Itjen Depdiknas sebagai lembaga pengawasan internal pemerintah, dalam tahun 2004 tagas dan fungsi tersebut dilaksanakan dengan melakukan kegiatan, pengawasan dan pemcriksaan umum, pemeriksaan khusus, pengawasan tematik, audit kinerja, fasililasi pengawasan, pengawasan terpadu dan pemantauan tindak lanjut temuan hasil pengawasan. Tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Depdiknas telah sejalan dengan pembinaan ketahanan nasional yang dapat diidentikan dengan pembinaan keuletan dan ketangguhan. Dirnana fungsi pengawasan merupakan tugas manajemen yang bertujuan untuk menjamin agar setiap yang direncanakan (visi, misi, dan tujuan) yang diinginkan dapat tercapai dengan rnulus tanpa melalui penyelewengan yang akan menjauhkan diri dari proses pencapaian visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai.
The objective of this research is to describe extension of General Inspectorate of National Education Departement as Government Internal Inspection Institution and to analyze the performance of General Inspectorate of National Education Departement roles as Government Internal Inspection Institution in perspective of national tenacity. The method of this research is observation and interview as well as data collection through observation of document further analyzed with descriptive statistic, so that the conducted approach represents qualitative research. This research was conducted in General Inspectorate of National Education Departement. namely an government internal inspection based on the Decision of Minister of National Education Departement No. 030/0/2002 having duty to conduct functional inspection in around of national education departement. Generally general director of national education departement have realized most part of target established in the event of reaching organization mission. The expected target reached in 2004 is in number of 7 targets, however. in some of targets it still needs to get attention wholly from general inspectorate of national education departement officers in order to optimize its realization. The realized succesfully by general inspectorate of national education depanement in 2004 is succesful in conducting almost all program and activity planned in Annual Performance Plan (APP) 2004_ If referring to the dutties and functions of general inspectorate of national education departement as government internal inspection institution, in 2004 such duties and function was conducted with executing activities, monitoring and general inspection, special -inspection, thematic inspection, performance audit, inspection facility, integrated inspection and the monitoring of inspection results follow up. The duties and functions of general inspectorate of national education departement are also inc with the contruction on national tenacity which can be identified with the construction of endurance and integrity. Where the function of inspection represents management duties aiming to warrant every expected plan (vision, mission and objective) can be reached smoothly without through violation which will escape from the process of vision realization and mission and objective reached.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library