Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldrin Neilwan Pancaputra
"BSTRAK
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI KAIIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
Tesis, Agustus 2001
ALDRIN NEILWAN
FAKTOR FAKTOR YANG 1\/IEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA
TENAGA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSU FK - UKI
JAKARTA '
X + |20 halaman, 4 gambar, 50 tabel, 6 Iampiran
Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pergeseran konsep rumah sakit dari konsep
lama yaitu rumah sakit sebagai institusi social semata bergeser menjadi institusi sosio
ekonomi yang berarti pengelolaan rumah sakit harus menggunakan prinsip ekonomi
tanpa meninggalkan fungsi sosialnya. Seiring dengan itu pula persaingan dalam
pemberian pelayanan kesehatan juga semakin mcningkat serta tuntutan kebutuhan
masyarakat akan pclayanan kcsehatan juga Semakin Linggi yang akan bcrdampak pada
pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari rumah sakit. Pelayanan kesehatan di
rumah sakit menduduki porsi paling besar karena dilaksanakan terus menerus selama 24
Faktor-faktor..., Aldrin Neilwan Pancaputra, PascasrjanaU|, 2001 jam, sehingga baik bumknya rumah sakit sering dinilai dari penampilarn kerja tenaga
keperawatannya Hal ini sangat berkaitan dcngan kcpuasan kelja pcrawat itu sendiri
Secara umum penelitian ini bertujuan unluk memperoleh gambaran kepuasan kerja
tenaga perawat di instaiasi rawat inap RSU FK-UKI dan melihat hubungan antara
karakteristik individu, faklor penunjang, faktor motivasi serta untuk mengetahui faktor
yang paling mempengaruhi kepuasan kerja
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel
penelitian mencakup seluruh tenaga perawat di instalasi rawat inap yang berjumlah 13|
orang. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui pengisian
kuesioncr
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kemja tenaga perawat di instalasi
rawat inap RSU FK-UKI rendah. Adanya hubungan kepuasan kerja perawat di instalasi
rawat inap RSU FK UKI dengan walctu lamanya bekerja derta dengan adanya pemberian
penghargaan atasan alas prestasi kerja
Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukannya penilaian secara berkesinambungan
terhadap kepuasan kelja, menetapkan kebijakkan mmah sakit tentang pemberian insentif
dan mempertahankan kebijakan pcmbcrian tunjangan tcrhadap anak serta memelihara
dan meningkatkan kegiatan pembelian penghargaan atas prestasi
Bahan bacaan : 26 (1977-2000)
Faktor-faktor..., Aldrin Neilwan Pancaputra, PascasrjanaU|, 2001

Abstract
ABSTRACT
Postgraduate Program
Hospital Administration Study Program
Thesis, August 2001
ALDRTN NEILWAN
FACTORS WHICH INFLUENCE JOB SATISFACTORY AT THE IN
PATIENT FACILITY OF MEDICINE FACULTY , UNIVERSITAS
KRISTEN INDONESIA GENERAL HOPITAL
X + 97 Pages, 4 schemes, 17 tables, 6 enclosures
Together with the developing petiode, hospital concept shifting has taken place Hom old
concept which was as societal institution becomes economic societal institution. Means
that, nowadays, hospital management should apply economic principle without living its
societal function. Along as well, in creasing competition in giving heath services and
public need demand give an impact to the nursing service which also as an integral part
of the hospital. Nursing service at the hospital has taken the biggest portion because it is a
continuous 24 hour service,therefore the hospital reputation depends on the nursing
service perf`ormance.This matter is related to their job satisfactory.
Faktor-faktor..., Aldrin Neilwan Pancaputra, PascasrjanaU|, 2001
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T 5883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Syaf Rizal
"Tesis ini membahas analisis beban kerja perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Hermina Bogor untuk mengetahui kebutuhan staf pelaksana perawat dengan berbagai metode perhitungan. Pasien anak adalah pengunjung terbanyak yang dirawat di Rumah Sakit Hermina Bogor. Perlunya menerapkan perawat, terutama dalam perawatan rawat inap anak-anak, harus benar-benar dipertimbangkan untuk mendapatkan kualitas layanan yang baik di Rumah Sakit Hermina Bogor. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan metode work sampling pada bulan April 2019 untuk memperoleh gambaran umum tentang beban kerja perawat yang dapat digunakan untuk perhitungan WISN (kebutuhan staf indikator beban kerja). Perhitungan juga dilakukan dengan formula Ilyas, formula untuk lokakarya PPNI dan formula Gillies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja perawat pada kegiatan produktif adalah 86,71%. Pergeseran pagi adalah beban kerja tertinggi 94,79%. Untuk hasil perhitungan kebutuhan perawat dengan metode WISN adalah 17. Perhitungan dengan rumus Ilyas diperoleh hasil 18, hasil rumus PPNI adalah 26 dan rumus Gillies yaitu 17. Jumlah perawat saat ini adalah 15 , jadi masih ada kekurangan 2 dengan perhitungan WISN dan Gillies, 3, dengan formula Ilyas dan 11 untuk perhitungan formula PPNI. Dalam kondisi saat ini perawat harus dapat menggunakan waktu terbaik untuk melakukan kegiatan administrasi karena merupakan kegiatan dengan jumlah waktu tertinggi dan memerlukan evaluasi lebih lanjut terkait dengan deskripsi posisi eksekutif perawat sehingga perawat tidak perlu melakukan kegiatan di luar tanggung jawab perawat dan fokus pada kegiatan perawatan pasien.

This thesis discusses the analysis of the workload of nurses in the inpatient installation of the Hermina Hospital in Bogor to determine the needs of nurses implementing staff with various calculation methods. Pediatric patients are the most visitors treated at Hermina Hospital Bogor. The need to apply nurses, especially in children's inpatient care, must be seriously considered in order to get good quality services at Hermina Hospital, Bogor. This type of research is a descriptive study with quantitative analysis. This research was conducted with a work sampling method in April 2019 to obtain an overview of nurses' workloads that can be used for WISN calculations (staff workload indicator staff needs). Calculations are also made with the Ilyas formula, the formula for the PPNI workshop and the Gillies formula. The results showed that the nurses workload on productive activities was 86.71%. Morning shift is the highest workload of 94.79%. For the calculation of the need for nurses using the WISN method is 17. The calculation with the Ilyas formula obtained 18 results, the result of the PPNI formula is 26 and the Gillies formula is 17. The number of nurses at present is 15, so there is still a shortage of 2 with the calculation of WISN and Gillies, 3, with the Ilyas formula and 11 for the calculation of the PPNI formula. In the current condition nurses must be able to use the best time to carry out administrative activities because it is an activity with the highest amount of time and requires further evaluation related to the description of the executive executive position so that nurses do not need to carry out activities outside the nurses responsibilities and focus on patient care activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmaji
"ABSTRAK
Pelayanan di rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang tercliri dari berbagai disiplin ilmu, salah satunya adalah disiplin ilmu di bidang
keperawatan, pelayanan keperawatan dituntut untuk dapat bersifat profcsional, yang
herarti pelayanan perawatan dituntut untuk memiliki akuntabilitas yang sesuai dengan
kcwenangannya.
Pelayanan keperawatan di Badan RSUD Ariawinangun menurut hasil survey
kepuasan pelanggan kurang memuaskan bagi pelanggannya, maka itu perlu kiranya
dilakukan evaluasi terhadap kompetcnsi para perawat di Badan RSUD Aljawinangun.
Pcncltian ini menggunakan metode studi kasus, yang meneliti aspek kompetensi
para perawat., yang terdiri dari aspek kompetensi intelektual, aspek kompetensi
komunilcasi interpersonal dan aspek kompctcnsi leknikal.
I-Iasil penclitian ini menunjukan bahwa perawat di BRSUD Arjawinangun rata-
rata berumur 29 tahun dengan masa kerja 97 bulan (8 tahun lbulan), dan nilai rata-rata
kompetensi perawat di BRSUD Arjawinangun adalah 59,0 yang terdiri nilai rata-rata
kompetensi intcleklual sebesar 53,5 kompetensi komunikasi interpersonal 56,5 dan
kompetcnsi teknikal 66,9. Hasil uji statistik menunjukan bahwa tidak ada perhedaan yang bemakna antara
umur, masa kexja, pendidikan, dan jenis kelamin dengan kompetensi perawat diBRSUD
Arjawinangun, akan tetapi ada kecenderungan korelasi negatiflyang berani bahwa
semakin banyak umur perawat, masa kelja akan semakin kecil nilai kompctensinya,
oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan, perlu di upayakan
perbaikan kualitas melalui peningkatan pengetahuan, dan peiatihan tcntang keuampilan
tcknikal dan ketrampilan berkomunikasi dengan pasien/ klien secara konsisten dan
berkelanjutan.

ABSTRACT
Hospital services is an integral part of health services, which consist of
various science discipline, one of it is science discipline in nursing sector. Nursing
services demanded to have appropriate accountability with their authority.
Nursing services in BRSUD Arjawinangun according to costiuner satisfaction
survey was less satisfying for their costumer, so that needs evaluation toward nurses?
competence in BRSUD Arjawinangun.
This research is using case study method, that identifying nutse`s competence
aspect, which consist of intellectual competence aspect, interpersonal communication
competence aspect and technical competence aspect.
This research result shows that nurses in BRSUD Arjawinangun avemgely
ages of 29 years old with work length of 97 months (8 years l month). Average value
of nurse competence in BRSUD Aijawinangun is 59.0 that consist of average value
of intellectual competence as much as 53.5, interpersonal communication competence
as much as 56.5 and technical competence as much as 66.9. Statistical test result shows that there is no significant difference between age,
work length, education and gender with nurse competence in BRSUD Aijawinangun,
however there is a tendency of negative correlation, which means the older thc nurse,
work length will have lesser competence value. Therefore, to increase nursing
services quality, require quality renovation through increasing knowledge, training of
technical ability and communication ability with patients/clients as consistently ad
continually.

"
2007
T34565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fredna J.M. Robot
"Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktifitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Beban kerja perawat penting diketahui, dalam mengevaluasi kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum Prof dr R. D. Kandou Manado. Asuhan keperawatan merupakan beban kerja utama perawat dan menjadi fokus dari semua aktifitas perawat dapat dilaksanakan dengan baik, bila jumlah tenaga perawat tercukupkan. Tujuan dari penelitian ini dapat mengetahui beban kerja perawat pelaksana, diketahui kebutuhan jumlah tenaga perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum Prof dr R. D. Kandou Manado. Desain penelitian menggunakan deskritif analitik untuk mengobservasi kegiatan perawat pelaksana dengan menggunakan metoda work sampling. Sampel penelitian adalah pekerjaan perawat pelaksana rawat inap yang dilakukan selama shift berlangsung baik shift pagi, shift sore maupun shift malam, total sebanyak 330 sampel. Instrumen penelitian menggunakan format observasi kegiatan perawat pelaksana, dengan panduan klasifikasi jenis kegiatan perawat. Penetapan waktu dan perawat yang diamati menggunakan teknik random sampling dengan interval waktu lima menit. Hasil analisis kegiatan terbanyak dari perawat pelaksana di ruang rawat inap Irina B adalah kegiatan keperawatan langsung 46,67%, dengan pencapaian waktu kegiatan 843 menit dari total waktu 2380 menit. Kebutuhan perawat pelaksana di ruang rawat inap Irina B dengan kapasitas 29 tempat tidur dan BOR rata-rata 90,1% dengan hasil beban kerja dihitung berdasarkan formula standar Dep.Kes, hasilnya ruangan ini kelebihan 3 perawat dari jumlah yang ada sebanyak 27 perawat. Rekomendasi: Manajemen Keperawatan Dan Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia perlu mempertimbangkan beban kerja perawat sebagai acuan dalam menentukan kebutuhan tenaga keperawatan. Diperlukan evaluasi kembali uraian tugas perawat dalam mengoptimalkan waktu kerja perawat.

The staff nurse workload is activity of nursery Service in general ward unit. Nurse workload is important knowing, in evaluation conceming the fulfil of nursing staff in general ward unit Prof dr R-D.Kandou Manado Hospital. Nursing care is essention nurse and focus from activity nursery, with analysis workload it can be discovered the number of sufficient nurses required based on rational workload, and it can also improve the application of nurses based on proportional workload and this in tum will improve the work methode of the nurses, so that Service level quaiity can be increased. This research is aims to discovered the number sufficient nurses required based on a rational workload. The design was using descriptive analysis with method used is work sampling. The sample of this research was 57 staff nurses in those wards. The instruments were workload by observation from on the based format activity nursery. The Standard time observation with interval 5 minutes with random sampling. The result of the research, it is gained in the Irina B inpatients ward the nursery Service directly gets the most portion (46,67%) and the recearched time is 843 minutes from total time is 2380 minutes. Based on the above data, the calculation of nursing staff need, at Irina B care room with capacity 29 beds and BOR 90,1% have three nursing staff overage from 27 nursing staff. Recomendation for direction hospital, it was consider nurse workload for the based requirement nursing personal inpatients ward, and supervision to optimalisasion productive time nursing staff."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26556
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frieda Ayu Prihadini
"Dalam menjawab keluhan perawat mengenai besarnya beban kerja di ruang rawat inap Cattleya B RSU Bhakti Yudha, perlu dilakukan analisis kebutuhan tenaga perawat dengan menggunakan beberapa formula yaitu, Workload Indicator Staff Needs (WISN), formula Gillies, PPNI, dan formula Ilyas. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap Cattleya B menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan observasi terhadap aktivitas perawat menurut metode work sampling serta in-depth interview pada 21-30 Mei 2012.
Hasil penelitian menyatakan beban kerja perawat pada kategori produktif (80%) dengan hanya 33.98% yang merupakan aktivitas keperawatan langsung dan 47.4% merupakan aktivitas keperawatan tidak langsung. Penggunaan waktu untuk kegiatan pribadi dan non produktif perawatmasih di dalam standar ILO (14.98%) Formula Gillies dan PPNI, dan Ilyas tidak menggambarkan sejumlah kegiatan keperawatan tidak langsung dari perawat seperti administrasi dan pencatatan laporan, yang justru pada saat observasi membutuhkan proporsi yang lebih besar. Sebaliknya metode WISN yang menghasilkan jumlah perawat sebesar 35 orang ditambah dengan 1 kepala ruangan dianggap lebih tepat dan sesuai dengan RS karena menggambarkan beban kerja nyata.
Diharapkan pihak manajemen dapat memberikan toleransi seperti pemberian hari kepelatihan bagi perawat, menambah jumlah tenaga baik perawat dan non perawat sesuai kebutuhan untuk meningkatkan mutu pelayanan.

In order to answer the concern of high workload nursing care at Cattleya B Ward of Bhakti Yudha Hospital, there is a need to analyze the requirement of nursing staff with some formulas:Workload Indicator Staff Needs (WISN), Gillies?, PPNI, and Ilyas? Formula. This Research was held in Cattleya B Ward of Bhakti Yudha Hospital on May 21st-30th 2012 using Quantitative and Qualitative approach with an observation to nursing activity based on work sampling method and also in-depth interview with some informants to gain any information for analysis.
The result of this research proved that nursing workload is in productive state (80%) with only 33.98% are direct nursing care activities and 47.4% are indirect nursing care activities. The usage of time for individual activity and non-productive activity are still in the ILO Standard (14.98%) Gillies?, PPNI, and Ilyas? Formula did not described some of indirect activity like administration, and making nursing report which in observation need higher proportions than others. In the contrary, WISN, which results 35 nurses as staff with 1 additional nurse as the head of Cattleya B ward, is suitable with hospital because described the real work load in the ward.
In the future, hopefully manager can give any tolerance like training day for nurse; add some staff both nursing staff and non-nursing staff as needs for service quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31800
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Nurtito
"Perlunya rumah sakit merencanakan ulang SDM-nya, biasanya didahului oleh adanya rencana perubahan pelayanan atau adanya gejala yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan itu sendiri. Perawat, yang merupakan tenaga kesehatan terbanyak di rumah sakit, paling intens berhubungan dan melayani pelanggan rumah sakit selama hampir 24 jam terutama di ruang rawat. Namun masih ada keluhan terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang belum memuaskan pelanggan. Kualitas pelayanan keperawatan ditentukan antara lain oleh kecukupan jumlah tenaga perawat yang melayani pasien, profesionalisme perawat, dan struktur serta proses dalam memberikan asuhan keperawatan.
RSUD Depati Hamzah (RSDH) Pangkalpinang, sebagai rumah sakit rujukan (Kelas C) di Propinsi Kepulauan Bangka-Belitung, saat ini menghadapi masalah, antara lain adanya pernyataan kekurangan tenaga perawat dan kepuasan pelanggan yang masih rendah terhadap pelayanan keperawatan. Dalam beberapa bulan ke depan. RSDH berencana untuk meningkatkan statusnya menjadi kelas B. Untuk dapat mengatasi permasalahan di atas dan untuk memberikan kontribusi bagi peningkatan kelas RSDH, pemenuhan jumlah kebutuhan dan kualifikasi perawat merupakan salah satu solusi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuinya jumlah kebutuhan tenaga perawat, baik dari segi jumlah maupun kualifikasinya. di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, khususnya di InstaJasi Rawat Inap, pada saat ini dan di saat terjadi perubahan status menjadi Kelas B. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Pebruari-Maret 2008.
Berdasarkan hasil observasi jumlah dan klasifikasi tingkat ketergantungan pasien yang dirawat, dengan metode/rumus Douglas, serta dengan menerapkan Model Praktik Keperawatan Profesianal (MPKP), penulis berupaya untuk menghitung dan mengetahui jumlah riel kebutuhan tenaga perawat dan proporsi kualifikasi pendidikan perawat yang dibutuhkan di Instalasi Rawat Inap RSDH pada saat ini dan di saat terjadinya peningkatan status menjadi Kelas B. Hasil observasi, sebegian besar (67,05%) pasien yang dirawat di 6 ruang rawat RSDH termasuk pasien yang membutuhkan parawatan persial (partial care), 29,24% pasien dengan tingkat ketergantungan minimal (minimal care), dan kategori total care hanya 3,71 %. Hasil perhitungan, di 6 ruang rawat yang diteliti, yang saat ini terdapat 81 orang perawat ternyata sebenarnya dibutuhkan 106 orang perawat untuk melayani pasien. Saat RSDH meningkat menjadi kelas B. di 6 ruang rawat tersebut dibutuhkan 142 orang perawat.
Di 6 ruang rawat RSDH saat ini dalam keadaan kekurangan sejumlah tenaga perawat dan diperlukan pembenahan/perbaikan dalam hal proporsi kualifikasi pendidikan perawat. Penambahan sejumlah perawat profestonal dan pembenahan proporsi kualifikasi pendidikan perawat mutlak diperlukan di saat RSDH meningkat menjadi kelas B.
Pemerintah Kota Pangkalpinang dan Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah (RSDH) Kota Pangkalpinang seharusnya membuat perencanaan jumlah kebutuhan dan kualifikasi pendidikan SDM keperawatan. Manajemen SDM keperawatan di RSDH perJu ditata untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan.
Untuk mendapatkan data yang lebih mendekati kenyataan tentang rata-rata jumlah dan tingkat ketergantungan pasien yang dirawat setiap bulannya sebagai dasar bagi penentuan jumlah kebutuhan perawat di instaiasi rawat inap, sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan dengan cara disampling/dipilih beberapa bulan dalam satu tahun untuk dilakukan observasi dan pengkajian jumlah dan kondisi pasien yang dirawat.

The requirement of hospital human resource plans review, usually preceded by existence of plan of health service change or existence of related to the symptom of health care it self. Nurse, whose is the majority health personnel in hospital, most frequently get in touch and serve hospital customer during 24 hour especially in hospital ward. Nevertheless, hospital customers are still dissatisfied to the nursing care quality. Nursing care quality is determined by sufficiency of numbers of nurses needed that serve patient, nurse professionalism, and structure and process in giving of the delivery of nursing care.
Depati Hamzah Local Government's C Class Generol Hospital (RSDH) at Pangka1pinang, as the referral hospital in Bangka-Belitung Archipelago Province, at this time face problems, for example existence of short-handed statement lack of nurse and customer satisfaction that related to the nursing care services is still low in rank. In a few month forwards, RSDH is plan to improve its status becomes B Class General Hospital. To be able to overcome those problems above and to give contribution for the hospital class improvement, fulfill numbers of nurses needed and improving nurse qualification at ward is one of solution.
Research object is to know it numbers of nurses needed, either from its quantity facet or qualification, in RSDH, especially in hospitaJ ward, today and when happened status change becomes B Class General Hospital. Research is executed on February-March 2008. Base on result of observation on numbers of patients and level classification dependable patient taken care of in ward, with Douglas's method/formula, and by applying Professional Nursing Care Practice Model (MPKP), researcher copes to count/calculate and know amount riel numbers of nurses needed and proportion of nurse education qualification that required in hospital ward installations at RSDH today and when the happening of status improvement becomes B Class General Hospital.
Observation result, a large part of patients that taken care of in six wards of RSOH (67-05%) are entered patient classification that require partial treatment (partia! care), 29-24% patients by dependable level minimize (minimiz care), and total care category only 3,71%. Calculation result. in six wards, at this time existed 81 nurses, in the reality required 106 nurses to serve the patients. At the moment that RSDH level becomes B Class General Hospital, in that six wards referred as required amount 142 nurses.
In six wards of RSDH is in a state of nurse shortage and needed correction in the case of proportion of nurse education qualification at this time. Addition of a number of professional nurse and correction of education qualification proportions were absolute needed at this moment and when RSDH level becomes B class general Hospital.
Pangkalpinang city's Government and Depati Hamzah General Hospital (RSDH) of Pangkalpinang ought to makes planning of numbers of nurses needed and education qualification of nurse. Health personnel. especially nursing personnel management in RSDH must be improved to be able to give optimal service to the hospital customers.
To get data that more come near fact about the average of amount and level dependable patient that taken care of in ward per month as base for determination of numbers of nurses needed in ward installation, better conducted continuation research by sampling method or by selected some months in a one year for conducted observation and amount assessment and patient condition taken care of.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21226
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ahyani
"Beban kerja yang berlebih memilki dampak yang negatif bagi perawat, pasien, maupun pihak pelayanan rumah sakit. Pemenuhan kebutuhan tenaga perawat yang sesuai dengan kegiatan dan kapasitas pasien di ruangan menjadi hal penting bagi pihak manajemen untuk mencegah beban kerja berlebih. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan jumlah tenaga perawat dan gambaran beban kerja menggunakan metode workload indicator of staffing need (WISN) di ruang rawat inap. Penulis memperoleh data dengan metode work sampling, yaitu mengobservasi kegiatan perawat setiap shift (dengan tiga shift berbeda) dan secara acarak, menggunakan rentang waktu 5 menit. Jumlah perawat yang diobservasi setiap shift adalah 3-4 perawat. Data pendukung lainnya diperoleh dari wawancara dengan head nurse dan perawat di ruangan. Hasil penghitungan kebutuhan tenaga perawat dengan metode WISN menunjukkan bahwa jumlah tenaga perawat diruangan yang diobservasi adalah 26.93~27 perawat, dengan rasio WISN 1.002 ( lebih dari 1) yang menandakan ruangan sudah mencukupi kebutuhan tenaga perawat. Beban kerja di ruang yang diobservasi adalah 91.58% dan termasuk ke dalam kategori beban kerja berat. Hasil penulisan ini merekomendasikan agar pihak manajemen ruangan dapatmelakukan penghitungan jumlah kebutuhan tenaga perawat menggunakan metode WISN. Pihak ruangan juga dapat menelaah lebih lanjut terkait dengan faktor-faktor yang dapat mendukung kegiatan perawat agar dapat mengurangi beberapa beban kerja. Dengan demikian dapat tercipta perawat dan pasien yang sejahtera, dan pelayanan kesehatan yang diberikan menjadi optimal.

Excessive workload has a negative impact on nurses, patients and hospital services. Meeting the needs of nursing staff in accordance with the activities and capacity of patients in the room is important for management to prevent excessive workload. This writing aims to analyze the need for the number of nursing staff and describe the workload using the workload Indicator of Staffing Need (WISN) method in inpatient rooms. The author obtained data using the work sampling method, namely observing the activities of nurses every shift (with three different shifts) and randomly, using a time span of 3-15 minutes. The number of nurses observed each shift is 3-4 nurses. Other supporting data was obtained from interviews with the head nurse and nurses in the room. The results of calculating the need for nursing staff using the WISN method show that the number of nursing staff in the room being observed is 26.93~27 nurses, with a WISN ratio of 1.002 (more than 1) which indicates that the room is sufficient for the need for nursing staff. The workload in the room observed was 91.58% and was included in the heavy workload category. The results of this paper recommend that room management can calculate the number of nursing staff needed using the WISN method. Outdoor parties can also examine further the factors that can support nurses' activities in order to reduce some of the workload. In this way, prosperous nurses and patients can be created, and the health services provided will be optimal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nursofianty
"ABSTRAK
Ujung tombak RS adalah sumber daya manusianya. Tenaga perawat di rawat inappaling dibutuhkan keberadaannya di RS karena 24 jam bersentuhan dengan pasien. RSUKota Tangsel merupakan RS kelas C milik Pemerintah. Hasil laporan kinerja tahun2016 menyatakan bahwa pelayanan belum optimal. Keluhan terutama berasal daribangsal rawat inap penyakit dalam seperti perawat dianggap kurang tanggap. Melaluiwawancara yang tidak terstruktur terhadap beberapa perawat didapatkan beberapatemuan. Diantaranya adalah terlalu banyaknya tugas yang harus dikerjakan dalam satuwaktu. Sesuai dengan Rencana Pembangunan, pada tahun 2018 RSU Kota Tangsel akanmelakukan penambahan tempat tidur menjadi 210 tempat tidur.Dengan adanya laporanbelum optimalnya pelayanan perawatan di unit rawat inap RSU Tangerang Selatan,kemudian dengan adanya rencana penambahan kapasitas pelayanan, maka diperlukanadanya perencanaan tenaga perawat sesuai dengan beban kerja dan uraian tugas. Tujuandari penelitian ini diketahuinya jumlah optimal perawat di unit rawat inap RSU KotaTangsel dengan menggunakan metode time and motion study, work sampling dandengan menggunakan metode analisis Beban Kerja sesuai Permenkes Nomor 33 Tahun2015, serta sebagai perbandingan dilakukan penghitungan kebutuhan dengan metodePPNI dan Formula Iljas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectionalyang bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan wawancara mendalam, dengan metodeobservasi melalui pengamatan pada perawat di rawat inap RSU Kota Tangsel. Penelitianini menunjukkan baik secara time and motion study dan work sampling aktivitasproduktif tidak langsung lebih besar dari aktivitas produktif langsung. Secara objektifbeban kerja di rata- ratakan termasuk kategori sedang. Hasil dari penghitungankebutuhan perawat di unit rawat inap penyakit dalam dengan metode ABK Kesehatanjumlah perawat yang dibutuhkan kurang 2. Berdasarkan peningkatan jumlah pendudukdi kota Tangerang Selatan yaitu untuk tahun 2018 sebanyak 207 perawat, berturut- turutuntuk 4 tahun berikutnya sebanyak 252, 333, 396 dan 472 perawat. Berdasarkandistribusi penyakit, jumlah terbesar yang dirawat yaitu dengan Diabetes Mellitus DM ,dirawat di unit rawat inap penyakit dalam didapatkan jumlah untuk 5 tahun ke depansebanyak 27, 33, 44, 52 dan 62 perawat. Pengembangan Gedung II III dibutuhkansebanyak 187 perawat.

ABSTRACT
The tip of the spear of hospital is the human resources. Nurses at inpatient most neededpresence in the hospital because 24 hours in contact with patient. Tangerang Selatan Tangsel general hospital is a type C Hospital belonging to the government. Year 2016 Performance report results states that the service has not been optimal. Complaintsmainly from internal disease ward in nurses were considered to be less responsive. Through unstructured interviews with several nurses, several findings were obtained.among them are too many tasks to be shouted in one time. In accordance with thedevelopment plan, in 2018 Tangsel hospital will make the addition of beds to 210 beds.With the report has not optimal treatment of care in inpatient unit of Tangsel hospital,then with the placement of additional service capacity, it is necessary the planning ofnurses in accordance with the load and job descriptions. The purpose of this study is toknow the optimal number of nurses in inpatient unit of Tangsel general hospital byusing time and motion study, work sampling and by using the method of work loadanalysis according to Permenkes No. 33 of 2015, as well as comparative calculation ofneeds by method of PPNI and Iljas Formule. This study uses descriptive cross sectionalmethod that is qualitative and quantitative with in depth interview with observation onthe nurse at inpatient of Tangsel general hospital. This study shows both time andmotion study and work sampling indirect productive activity is greater than directproductive activity. Objectively the workload in the average is classified as mediumcategory. The result of the calculation of nurse needs in the inpatient care unit with themethod of health workload analysis still need 2 more nurses. Based on the populationincrease in South Tangerang City for 2018 it takes 207 nurses, respectively for the nextfour years totaling 252, 333, 396 and 472 nurses. Based on the distribution of thedisease, the largest number treated with Diabetes Mellitus, treated in the inpatient unitwithin the obtained number for the next five years as much 27, 33, 44, 52 and 62 nurses. The development of buildings II and III required 187 nurses."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sohifah
"Perawat memiliki kegiatan yang sangat bervariasi selama bekerja. Kegiatan yang banyak perlu diimbangi dengan jumlah tenaga perawat yang memadai. Jumlah perawat yang tidak sesuai dapat meningkatkan beban kerja, menurunkan kualitas layanan keperawatan, dan menurunkan kinerja rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan tenaga perawat di salah satu ruang rawat inap Rumah Sakit X menggunakan metode Workload Indicator Staff Needed (WISN). Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analitik untuk mengobservasi kegiatan perawat menggunakan metode work sampling. Sampel pada penelitian ini yaitu kegiatan yang dilakukan perawat selama shift. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada shift pagi, sore, dan malam dengan total 119 sampel. Penetapan waktu pengamatan kegiatan menggunakan teknik random sampling dengan interval waktu 5 menit. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan perawat di salah satu ruang rawat inap RS X menggunakan metode WISN didapatkan hasil 17,28 perawat dengan rasio WISN sebesar 0,75<1. Ruangan tersebut mengalami kekurangan tenaga dengan persentase jumlah perawat tersedia sebesar 75% dari total kebutuhan. Dibutuhkan tambahan tenaga perawat sebanyak 4,28 ≃ 5 perawat. Manajemen Keperawatan dapat mengevaluasi kebutuhan tenaga perawat.

Nurses have very varied activities during work. Many activities need to be balanced with an adequate number of nurses. An inappropriate number of nurses can increase workload, reduce the quality of nursing services, and reduce hospital performance. This study aims to analyze the workload of nurses in one of the inpatient rooms of Hospital X using the Workload Indicator Staff Needed (WISN) method. This study used a descriptive analytic technique to observe the activities of nurses using the work sampling method. The sample in this study is the activities carried out by nurses during shifts. Data collection in this study was carried out in the morning, evening and night shifts with a total of 119 samples activities. Determination of the time of observation of activities using random sampling techniques with an interval of 5 minutes. The results showed that the need for nurses in one of the inpatient rooms of Hospital X using the WISN method resulted in 17.28 nurses with a WISN ratio of 0.75<1. The room experienced a shortage of staff with the presentation of the number of nurses available at 75% of the total need. Additional nurses are needed as many as 4.28 ≃ 5 nurses. Nursing Management can evaluating of the needs of nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Retno Ariani
"Tenaga keperawatan merupakan salah satu tenaga kesehatan di baris terdepan dalam menangani pasien Covid-19, di mana meningkatnya jumlah kasus mempengaruhi beban kerja perawat. Tujuan penelitian mendeskripsikan dan mengidentifikasi beban kerja perawat di ruang ICU Covid-19 RSUD Cengkareng yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan observasi, data penelitian diambil melalui pengamatan langsung yang dilakukan selama kurun waktu 3 hari di ruang ICU Covid-19. Perhitungan beban kerja dan kebutuhan tenaga perawat menggunakan metode Ilyas dan Douglas. Pada penelitian ini didapatkan beban kerja perawat ICU Covid-19 sebesar 370,5159 jam dengan perhitungan kebutuhan tenaga perawat mencapai 68 orang yang menggunakan metode Ilyas, sedangkan dengan metode Douglas didapatkan kebutuhan perawat sebesar 48 orang. Dengan menghitung beban kerja dan kebutuhan tenaga perawat dapat digunakan dalam merencanakan sumber daya manusia.

Nurses are among health workers who are fighting on the front lines against the prolonged Covid-19 pandemic. The growing number of Covid-19 patients have undeniably affected their workload. This research aims to describe and identify nurses’ workload at ICU rooms for Covid-19 patients at Cengkareng Regional General Hospital (RSUD Cengkareng) in West Jakarta, which is one of Covid-19 referral hospitals. This is a quantitative observation research. The data was obtained through direct observation that were conducted for three days at the hospital’s ICU rooms for Covid-19 patients. The workload quantification uses the Ilyas method and Douglas method. In this study, the workload of Covid-19 ICU nurses was 370,5159 hours with the calculation of the need for nurses reaching 68 people using the Ilyas method, while with the Douglas method, the need for nurses was 48 people. By calculating the workload and the need for nurses can be used in planning human resources."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>