Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nafian Awaludin
"ABSTRACT
The decrease in oil production is caused by the ageing of oil production wells. The enhanced oil recovery (EOR) technology is proven to increase oil reserves and production in mature oil fields. One EOR technology that has proven to be efficient in increasing oil production is microbial EOR by using biosurfactant. The most effective biosurfactant is rhamnolipid produced by Pseudomonas aeruginosa, the bacteria of which can lower the interfacial tension between the petroleum and water. In biosurfactant's production thanks to these bacteria, the substrate as the source of carbon in the fermentation process is needed. The sources of carbon used in this study are glucose, glycerol, molasses,banana peels, and waste cooking oil. This research aims to determine the most optimum carbon sources to produce biosurfactant from Pseudomonas aeruginosa by using Busnell Hass medium as a liquid medium of bacterial growth. Biosurfactant's production result are: 74mb/L from glucose; 63mg/L from banana peels; 66mg/L from glycerol; 85mg/L from waste cooking oil; and 64mg/L of molasses with the following decreasing surface tension: 33.55 mN/m from glucose; 32.51 mN/m from banana peels; 27.55 mN/m from glycerol; 22.46 mN/m from waste cooking oil; and 31.49 mN/m from molasses are as follows: 15.2 mN/m; 13.78 mN/m; 8:15 mN/m; 0.14 mN/m; and 11.2 mN/m respectively."
Jakarta: LEMIGAS Research and Development Centre for Oil and Gas Techonolgy Afilliation and Publication Divison, 2017
620 SCI 40:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Sawitri Vanani
"PT Multistrada Arah Sarana, Tbk sebagai perusahaan penghasil ban mempunyai salah satu area produksi yang mengeluarkan suhu yang cukup panas yaitu area produksi Departemen Curing. Area curing adalah bagian produksi yang melakukan pemasakan ban setengah jadi (green tire) menjadi ban jadi. Pada saat proses tersebut dibutuhkan suhu dengan panas rata-rata 200°C, sejumlah tekanan dan waktu tertentu. Proses pemasakan ini menggunakan operator manusia dalam mengoperasikan mesin. Adanya interaksi antara manusia dan mesin tentunya memberikan efek pada manusia. Pada area produksi ini salah satu hazard (bahaya) yang terasa adalah pajanan panas lingkungan kepada pekerja, oleh karena itu penulis ingin mengetahui gambaran tekanan panas dan keluhan subyektif pekerja dibagian Curing.
Penelitian ini menggunakan metode observasional, dengan pendekatan cross sectional, dan bersifat kualitatif. Variabel yang di amati adalah kondisi cuaca kerja dan panas metabolisme yang akan menggambarkan tekanan panas yang dialami pekerja. Lalu di ikuti dengan pengumpulan data primer dengan kuesioner yang akan menggambarkan keluhan pekerja pada waktu yang sama Nilai Indeks Suhu Bola Basah rata-rata yang terdapat pada area Curing adalah 29,89°C.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi tekanan panas pada area Curing, karena nilai ISBB yang terdapat pada area Curing telah melebihi Nilai Ambang Batas sesuai dengan standar yaitu Kep-51/Men/1999. Tekanan panas dan keluhan subyektif pada bagian Curing, seyogyanya dilakukan sistem ventilasi yang lebih memadai, evaluasi program aklimatisasi pada pekerja sehingga dapat meminimalkan dampak tekanan panas pada pekerja serta lebih mengoptimalkan fasilitas-fasilitas untuk mengurangi dampak panas seperti ruangan dingin sebagai tempat istirahat para pekerja, penyediaan air minum yang lebih sering untuk pekerja, serta pelatihan-pelatihan mengenai bekerja di lingkungan panas dan dampak tekanan panas pada pekerja."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vries, Jan de
"Teddy bears left by their owners in a hospital for sick children become "The Bear Brigade" - who can be seen by the children there but not by any parents or staff. Royalties from the sale of this collection of short stories are being donated to The Royal Hospital for Sick Children in Edinburgh"
German: Mainstream, Edinburgh, 1992
618.172 VRI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iwa Garniwa M.K.
"ABSTRAK
Perkembangan pembangunan gedung bertingkat yang semakin tinggi, mengakibatkan mudah untuk sasaran sambaran petir, sehingga perlu sistem penangkal petir yang mampu bekerja dengun baik, serta perkembangan pemakaian peralatan elektronika, mengakibatkan rentan terhadap pengaruh sambaran terhadap sistem penangkala peitr tersebut, sehingga perlu perhatian para pengguna bangunan bertingkat.
Thesis ini menyampaikan suatu analisis mengenai berhagai kemungkinan titik sambaran pada sistem penangkal petir., di mana sebagai studi kasus digunakan konfigurasi di Jurusan Elektro FTUI, yang merepresentasikan atap runcing, dan konfigurasi Universitas Sahid yang merepresentasikan atap datar. Analisis meliputi distribusi arus pada penghantar pentanaha, intensitas medan magnet karena pengaruh arus pada penghantar pentanaha, dan tegangan induksi karena penghantar pentanahan tersebut. Sebagai usulan adalah rekomendasi yang dihitung berdasarkan British Standar Institution, dan sebagai upaya pencegahan pengaruh surya petir., adalah dengan menyampaikan .sedikit gambaran mengenai teknik koordinasi isolasi pada tegangan rendah."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Biosurfactant are microbially produced compounds that can reduce surface tension and interfacial tension of the aqueous system. Biosurfactant can be applied in various industrial and environmental uses as emulsifier, deterjency and oil recovery. Biosurfactant can be produced from various substrates of cassava flour wastewater, sugar and crude oil spills etcetera..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Effendi Dodi Arisandi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39892
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumongga Anneke L. S.
"Skripsi ini mencoba mengaplikasikan penelitian yang dilakukan oleh Dodd dan Favaro (2007) dalam bukunya yang berjudul: ?The Three Tensions? pada perusahaan ritel di Indonesia. Namun penelitian hanya difokuskan kepada profitability versus growth tension dan today versus tomorrow tension. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, PT Enseval Putera Megatrading Tbk. relatif telah berhasil mengendalikan tensions tersebut dalam lingkaran korporat. Skripsi ini juga mendukung hasil penelitian bahwa batting average memiliki korelasi positif dengan total shareholder returns (TSR). Namun demikian terdapat faktor lain yang perlu diperhatikan, yaitu adanya fluktuasi atas pergerakan harga saham.

This study tries to apply the research conducted by Dodd and Favaro (2007) in their book: ?The Three Tensions? on retail companies in Indonesia, but the study only focused on profitability versus growth tension and today versus tomorrow tension. Based on research conducted, PT Enseval Putera Megatrading Tbk. are relatively success in managing both the tension. This study also supports the research that the batting average has a positive correlation with the total shareholder returns (TSR). However there are other factors to consider which is fluctuations in the stock price."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"CALM Buoy is one of the offshore structure which is used for loading/unloading liquid cargo to/from
oil tanker from/to onshore facilities. This paper will analyze the relocation process of 35,000 DWT front
14 m depth to 22 m depth. The relocation of CALM Bouy needs some configuration changes in its
mooring system due to changes of environtmental factors and future requirements for minimum 6 legs
mooring. So that its anchors and other configuration can be reused For this purpose three preliminary
modifications are proposed i.e. 4-4, 6-4, and 8-4, each of the configuration is then calculated for their
chain tension and restoring forces. iterative calculation is carried out using catenary equation with quasi
static approach on horizontal and vertical load directions. The objective of this analysis is to obtain a
new suitable configuration, anchor position and anchor type for the mooring leg arrangement.
"
Jurnal Teknologi, 21 (4) Desember 2007 : 256-264, 2007
JUTE-21-4-Des2007-256
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Petra
"Latar Belakang: Tidur memiliki peran penting dalam promosi kesehatan dan pemulihan dari penyakit. Sakit kepala adalah manifestasi paling umum ketika terjadi gangguan sistem saraf. Tension type headache (TTH) adalah jenis sakit kepala yang paling sering terjadi dan memiliki efek yang negatif terhadap kualitas hidup dan performa kerja. Tujuan: Menentukan hubungan antara kualitas tidur dengan tension type headache (TTH) pada populasi pekerja. Metode: Penelitian menggunakan metode kuantitatif, pendekatan potong lintang. Populasi ialah pekerja. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan HO K-H & Ong BK-C. Hasil: Diantara 303 responden yang berpartisipasi, analisis bivariat mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan TTH pada pekerja (ρ <0,001), kualitas tidur buruk [rasio odds (OR)=116,512; 95%; 50,576 – 268,409) secara signifikan berkaitan dengan kejadian TTH pada pekerja. Kesimpulan: Kejadian kualitas tidur buruk dapat meningkatkan prevalensi kejadian TTH dan pemahaman yang berkaitan dengan kualitas tidur dengan TTH akan membantu dalam meningkatkan manajemen pengobatan gangguan tidur dan TTH.

Background: Sleep is essential for helath and recovery. Headaches, especially the common tension-type headache (TTH), significanly impair quality of life and work performance. Objective: Determining the relationship between sleep quality and tension type headache (TTH) in working population. Methods: This study employed a quantitative, cross-sectional design. The population consisted of working individuals. Data was collected using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the HO K-H & Ong BK-C questionnaires. Result: Among 303 respondents who participated, bivariate analysis revealed that there was a significant relationship between sleep quality and TTH in workers (ρ <0,001), poor sleep quality buruk [odds ratio (OR)=116,512; 95%; 50,576 – 268,409) was significantly related to the occurance of TTH in workers. Conclusion: The occurrence of poor sleep quality has beem associated with a higjer prevalence of tension-type headaches, A deeper understanding of the correlation between sleep qualitu and TTH can lead to more effective treatment strategies for both sleep disorder and TTH."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Harlan
"Tujuan: Untuk mengkaji pengaruh perilaku tipe A serta sifat-sifat yang berkaitan, yaitu hostilitas, kesinisan, dan kemarahan terhadap kejadian nyeri kepala tipe tegang pada kelompok mahasiswa yang berasal dari lingkungan semi-perkotaan.
Metode: Seratus tujuh belas penderita nyeri kepala-tipe tegang dan 117 subjek bebas nyeri kepala direkrut melalui sampling konsekutif yang dilakukan terhadap mahasiswa yang memenuhi panggilan untuk ikut serta dalam penelitian. Peserta yang terpilih menjalani anamnesis, pemeriksaan medis umum dan neurologis, serta uji MMPI parsial yang terdiri atas skala validitas dan skala perilaku, yaitu skala tipe A, hostilitas, kesinisan, dan kemarahan. Sembilan penderita nyeri kepala dan tujuh subjek bebas nyeri kepala dikeluarkan karena menunjukkan profil invaliditas persisten pada hasil uji MMPI, sehingga diperoleh sampel akhir sebesar 218 orang responden. Empat model logistik ganda dikembangkan untuk mengestimasi pengaruh masing-masing skala perilaku MMPI terhadap nyeri kepala tipe-tegang dengan mengendalikan perancu potensial.
Hasil: Tiap pasangan skala perilaku MMPI menunjukkan korelasi yang bermakna secara statistik. Penderita nyeri kepala secara bermakna cenderung untuk memperoleh skor yang lebih tinggi pada tiap skala perilaku MMPI. Dengan mengendalikan faktor usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh, rasio imbangan suaian nyeri kepala-tipe tegang untuk skor tinggi pada skala tipe A, hostilitas, kesinisan, dan kemarahan masing-masing adalah ÔR = 5.4 (IK 95% 2.9-9.9), ÔR = 3.9 (IK 95% 2.2-7.1), ÔR = 3.6 (IK 95% 2.0-6.4), dan ÔR = 6.1 (IK 95% 3.2﷓11.8). Keempat skala perilaku dapat dipersatukan menjadi satu skala perilaku gabungan, yang juga menunjukkan kemaknaan dalam hubungannya dengan kejadian nyeri kepala-tipe tegang.
Kesimpulan: Perilaku tipe A serta sifat-sifat yang berkaitan, yaitu hostilitas, kesinisan, dan kemarahan merupakan faktor risiko bagi nyeri kepala-tipe tegang, baik secara independen maupun simultan. Probabilitas kejadian nyeri kepala-tipe tegang bagi individu tertentu pada berbagai tingkat prevalensi nyeri kepala-tipe tegang dalam populasi dapat diprediksi berdasarkan nilai skor perilaku gabungannya.

Objective: To investigate the effect of type A behavior and it?s related contents, namely hostility, cynicism, and anger on the occurrence of tension-type headache among university students from semi-urban community.
Methods: One hundred seventeen tension-type headache sufferers and 117 headache-free controls were recruited consecutively among those who accepted the invitations to participate in the study. They underwent medical interviews, general medical and neurological examinations, and partial MMPI tests, consisted of validity scales and behavioral content scales, i.e. type A, hostility, cynicism, anger scales. Nine headache sufferers and seven headache-free controls were excluded due to persistent invalidity profiles in MMPI test results, yielded to a total final sample of 218 respondents. Four multiple logistic regressions were developed to estimate the effect that each MMPI behavioral scale would have on tension-type headache while controlling for potential confounders.
Results: The correlations among the MMPI behavioral scales were all statistically significant. Headache sufferers were significantly more likely to achieve higher scores on each MMPI behavioral scale. Controlling for age, sex, and body mass index, adjusted odds ratios of tension﷓type headache for the high scores on type A, hostility, cynicism, and anger were ÔR = 5.4 (95% CI 2.9-9.9), ÔR = 3.9 (95% CI 2.2-7.1), ÔR, = 3.6 (95% CI 2.0-6.4), and ÔR = 6.1 (95% CI 3.2-11.8), respectively. Four behavior scales could be incorporated into single combined behavior scale, which was also significantly associated with the occurrence of tension-type headache.
Conclusion: Type A behavior and its related contents, namely hostility, cynicism, and hostility, either independently or simultaneously are risk factors for tension-type headache. Probability for the occurrence of tension-type headache in a certain subject at various level of tension-type headache prevalence in the population can be predicted by using the score on combined behavior scale.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
D576
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>