Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Irawan
Abstrak :
Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak yang mengalami demam. Demam merupakan peningkatan suhu tubuh diatas normal yang disebabkan berbagai etiologi, sehingga meningkatkan titik patokan suhu tubuh di hipotalamus. Anakyang yang mengalami demam membutuhkan intervensi efektif untuk menurunkan suhu tubuhnya. Aplikasi tepid water spongeyang dikombinasikan dengan pemberian antipiretik merupakan salah satu intervensi efektif untuk menurunkan demam. Tepid water spongemenstimulus hipotalamus untuk menurunkan titik patokan suhu dan memacu vasodilatasi pembuluh darah perifer yang meningkatkan evaporasi. Penulis menggunakan termometer digital, air hangat dengan suhu 37oC dalam aplikasi tepid water sponge kepada pasien berusia 10 bulan. Masalah keperawatan hipertermia dapat teratasi yang dibuktikan dengan adanya penurunan suhu tubuh dari 39,1oC menjadi normal. Rekomendasi hasil praktik keperawatan ini adalah bahwa intervensi tepid water sponge dikombinasikan dengan antipiretik efektif untuk menurunkan demam pada anak sesuai indikasi. Kata kunci: anak, demam, tepid water sponge.
This paper aims to describe nursing care in children who experience fever. Fever is an increase in body temperature above in normal range, which is caused by several etiologies, that can increasetemperature setting point in hypotalamus. Children with fever need an effective nursing intervention to decrease body temperature. The application of tepid water spongecombined with antipyretic is one of effective intervention to decrease fever. This intervention stimulatesthe hypotalamus to decrease temperature setting point and stimulates the peripheral vasodilatation for increasing evaporation. The author used digital thermometer, warm water with temperature 37oC in the application of tepid water sponge for a 10 months old infant. The problem of hypertermia can be solved through this interventions, which was proved by body temperature decrease from 39.1oC to normal temperature. The recommendation of this nursing practice is that the application of tepid water sponge combined with antipyretic can be used to decrease fever in children.Keywords children, fever, tepid water sponge.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Nova Romaida
Abstrak :
ABSTRAK
Sampai saat ini penyakit pneumonia masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti status gizi, status imunisasi, pemberian asi, dan juga faktor lingkungan. Tanda dan gejala dari pneumonia salah satunya adalah hipertermi. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran proses asuhan keperawatan bayi dengan pneumonia yang mengalami hipertemi atau mengalami peningkatan suhu. Peningkatan suhu tubuh dapat mengakibatkan tubuh mengalami peningkatan metabolism dan apabila tidak ditangani dapat menyebabkan anak dehidrasi. Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan pada klien adalah tepid water sponge. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan suhu tubuh dan juga memberikan rasa nyaman kepada klien pasca pemberian tindakan tepid water sponge
ABSTRACT
Pneumonia remains a major cause of infant mortality in Indonesia. It is influenced by a number of risk factors such as nutritional status, immunization status, breast-feeding, as well as environmental factors. Signs and symptoms of pneumonia, one of which is hyperthermia. The purpose of this paper is to illustrate the process of nursing care of infant with pneumonia with suffered hyperthermia or increased body terperature. Increased body temperature can cause the body to increase metabolism and if left untreated can lead to dehydration child. One of the nursing interventions performed on the client is tepid water sponge. The results of the intervention showed a decrease in body temperature and also gives a sense of comfort to the client pascathrough nursing interventions tepid water sponge
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fannya Ayu Permatasari
Abstrak :
Salah satu dari komplikasi kemoterapi adalah kejadian Febrile Neutropenia (FN), yang mana ditandai dengan demam lebih dari 38o C dalam jangka waktu lebih dari 1 jam dengan hitung jenis neutrophil kurang dari 500/mm3.  Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus anak dengan LLA, didapatkan kejadian FN post kemoterapi dengan gejala umum demam, serta ditambah dengan Pneumonia sehingga timbul sesak dan batuk berdahak. Masalah keperawatan yang ditegakkan terdiri dari ketidakefektifan bersihan jalan napas, hipertermia, dan risiko infeksi. Intervensi yang menjadi fokus dalam karya ilmiah ini yaitu kompres hangat Tepid Water Sponge (TWS). Selain itu, dilakukan intervensi untuk mengatasi masalah lainnya, seperti penerapan manajemen jalan napas dan pencegahan infeksi. Hasil evaluasi dari intervensi yang telah dilakukan adalah sesak dan batuk berkurang, demam tidak ada, dan penyebaran infeksi tidak terjadi. TWS yang dilakukan menunjukkan efektifitas pada pasien dengan LLA yang mangalami demam ketika dilakukan segera minimal 30 menit setelah pemberian antipiretik. TWS dapat menurunkan suhu dengan rata-rata penurunan 0.43o C. Hasil karya ilmiah ini menyarankan institusi kesehatan atau rumah sakit untuk menerapkan teknik kompres hangat TWS sebagai tindakan non-farmakologi yang efektif menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami demam. 
One of the complications of chemotherapy is the occurrence of Febrile Neutropenia (FN), which is characterized by fever of more than 38o C in a period of more than 1 hour with a count of neutrophils of less than 500/mm3. Based on the results of studies in cases of children with LLA, post-chemotherapy FN was found with common symptoms of fever and added to Pneumonia resulting in tightness and coughing up sputum. The established nursing problems consist of ineffectiveness of airway clearance, hyperthermia, and risk of infection. The intervention that is the focus of this scientific work is warm compresses of Tepid Water Sponge (TWS). In addition, interventions are done to address other problems, such as the application of airway management and prevention of infection. The results of the evaluation of the interventions that have been done are reduced dipsnoe and coughing, no fever, and the spread of infection doesnt occur. TWS performed shows effectiveness in patients with ALL who experience fever when done immediately at least 30 minutes after antipyretic administration. TWS can reduce the temperature by an average temperature drop of 0.43o C. This scientific work suggests health institutions or hospitals to apply the warm TWS compress technique as a non-pharmacological action that effectively lowers the body temperature of children who have fever.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Sahwa Kusnana
Abstrak :
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah masalah kesehatan serius di wilayah tropis seperti Indonesia. Gejalanya bervariasi dari ringan hingga parah, dengan potensi fatal bagi penderitanya, terutama anak-anak. Diagnosa dini dan penanganan yang tepat menjadi krusial dalam mengurangi risiko komplikasi dan kematian. Studi kasus di RSUI Depok menemukan bahwa lebih dari 8 kasus DHF pada anak dalam periode 1-20 April 2024. Fase demam adalah tahap awal penyakit yang penting untuk dikenali, dengan peningkatan suhu tubuh menjadi indikator penting. Komplikasi seperti penumpukan cairan dan perdarahan membutuhkan penanganan yang cermat. Tepid Water Sponge (TWS) adalah salah satu pendekatan non-farmakologis untuk menurunkan suhu tubuh yang efektif, dengan memperluas pembuluh darah perifer dan memfasilitasi transfer panas dari tubuh. Studi kasus ini bertujuan untuk mengimplementasikan penggunaan TWS dalam menurunkan suhu tubuh pasien DHF di RSUI, dengan harapan dapat meningkatkan asuhan keperawatan yang efektif. ...... Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) or Demam Berdarah Dengue (DBD) is a serious health issue in tropical regions such as Indonesia. Symptoms vary from mild to severe, with the potential for fatality, especially among children. Early diagnosis and proper management are crucial in reducing the risk of complications and death. A case study at RSUI Depok found more than 8 cases of DHF in children during the period of April 1-20, 2024. The fever phase is an important initial stage of the disease to be recognized, with an increase in body temperature being a significant indicator. Complications such as fluid accumulation and bleeding require careful management. Tepid Water Sponge (TWS) is one of the non-pharmacological approaches to effectively reduce body temperature by dilating peripheral blood vessels and facilitating heat transfer from the body. This case study aims to implement the use of TWS in lowering the body temperature of DHF patients at RSUI, with the hope of improving effective nursing care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chandri Bunga Wijayanti
Abstrak :
Hipertermia merupakan peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan mekanisme alami tubuh untuk menurunkan produksi panas. Hipertermia dapat diatasi secara farmakologis maupun non farmakologis. Tepid water sponge sebagai salah satu terapi non farmakologis sering direkomendasikan untuk menurunkan suhu tubuh secara terkontrol. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orangtua terhadap tepid water sponge sebagai salah satu cara menurunkan suhu tubuh anak hipertermia di Kelurahan Bojong Kulur, Bogor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel sebanyak 102 ibu yang memiliki anak balita dan dipilih secara cluster sampling. Hasil menunjukkan bahwa 55,9% ibu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai tepid water sponge, sedangkan 39,2% lainnya memiliki pengetahuan yang kurang dan hanya 4,9% ibu yang memiliki pengetahuan baik. Penelitian ini menyarankan diadakannya penyuluhan tentang tepid water sponge sebagai pendidikan kesehatan terkait penatalaksanaan anak hipertermia bagi ibu yang memiliki anak balita. ......Hyperthermia is a condition when the body temperature increased with respect to the inability of the body's natural mechanism to reduce heat production. Hyperthermia can be overcome by pharmacological and non-pharmacological. Tepid water sponge as a non-pharmacological therapy is often recommended to lower the body temperature in a controlled manner. This research was conducted to know the description of parental knowledge of the tepid water sponge as a way to reduce the child's temperature hyperthermia in Bojong Kulur village, Bogor. A descriptive survey was used and 102 mothers who have children between the ages of one to five years old were selected as respondents by cluster sampling technique. The results showed that 55.9% of respondents had a considerable knowledge of tepid water sponge, whereas 39.2% had less knowledge and only 4.9% of women who had a good knowledge. This study suggests the holding extension of tepid water sponge as health education related to child hyperthermia treatment for mothers with children between the ages of one to five years old
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Herya Kusmawati
Abstrak :
Demam merupakan respon tubuh terhadap adanya infeksi. Anak dengan demam dapat mengalami gangguan fisiologis, gelisah, dehidrasi, dan ketidaknyamanan. Penanganan demam dilakukan dengan menurunkan suhu tubuh secara perlahan dan memberikan kenyamanan pada anak. Salah satu penanganan demam nonfarmakologi berupa tepid water sponge yang menjadi rekomendasi jika dipadukan dengan terapi farmakologi. Pendekatan keperawatan untuk memberikan kenyamanan pada pasien didasarkan pada teori Comfort Kolcaba yang meliputi aspek kenyamanan fisik, psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan. Asuhan keperawatan menggunakan teori Comfort Kolcaba dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan demam. ...... Fever is the body's response to infection. Children with fever may experience physiological disorders, anxiety, dehydration, and discomfort. Handling fever is done by slowly lowering the body temperature and provide comfort to the child. One of non pharmacological treatment to fever is tepid water sponge that recommended when it combined with pharmacological therapy. The nursing approach to comforting patient is based on Kolcaba Comfort theory which includes aspects of physical comfort, psychospiritual, sociocultural, and environment. Kolcaba comfort theory can be used as a reference in the provision of nursing care in children with fever.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library