Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clements
"Tesis ini disusun untuk mengetahui manfaat dari penambahan terapi latihan berfokus skapula pada pasien dengan gangguan rotator cuff dengan luaran primer berupa perbaikan keluhan nyeri dan kemampuan fungsional. Penelitian ini adalah penelitian telaah sistematis dan meta-analisis. Studi dijaring dari database MEDLINE, Embase, CENTRAL, dan PEDro disertai pencarian tambahan melalui registry studi klinis dan referensi dari penelitian-penelitian topik serupa. Kriteria eligibilitas penelitian ini meliputi studi uji klinis acak terkendali tanpa batasan waktu publikasi, partisipan dewasa yang memiliki spektrum kelainan rotator cuff, dan membandingkan terapi latihan berfokus skapula dibandingkan terapi konvensional non-bedah lain atau tanpa terapi. Gangguan rotator cuff akibat cedera traumatik akut, sekunder akibat kelainan neurologis dan/atau keganasan, kelainan struktur skeletal pada bahu, serta yang memiliki riwayat tindakan pembedahan pada kompleks bahu dieksklusikan. Dua peneliti secara independen melakukan seleksi studi dan mengevaluasi risiko bias masing-masing studi menggunakan skala PEDro. Total didapatkan delapan studi dengan total 422 partisipan diinklusikan di penelitian ini dengan risiko bias “fair” hingga “good” berdasarkan skala PEDro. Dari meta-analisis didapatkan latihan berfokus skapula memberikan luaran perbaikan nyeri dan kemampuan fungsional yang lebih baik dibandingkan kontrol (MD -0,84 p<0,001 dan SMD -0,58 p<0,001) khususnya jika diberikan selama lebih dari delapan minggu. Secara kesimpulan, terapi latihan berfokus skapula memberikan perbaikan terhadap keluhan nyeri dan kemampuan fungsional pasien dengan gangguan rotator cuff.

This thesis aims to determine the effect of adding scapular-based therapeutic exercise for patient with rotator cuff pathology with the primary outcome being improvement in pain and functional ability. The research design is systematic review and meta-analysis. Studies were searched from MEDLINE, Embase, CENTRAL and PEDro database in addition to clinical registry search and references searching from affiliated studies. Eligibility criteria of this research include randomized clinical trial with no time restriction, adult participant with rotator cuff pathology and study comparing effect of scapular-based therapeutic exercise versus other non-surgery intervention or no intervention. Rotator cuff pathology due to traumatic injury, neurological and/or malignancy disease, structural abnormalities of shoulder and history of shoulder surgery were excluded. Two reviewers independently select the study and did risk of bias evaluation using PEDro scale. In total, eight studies with 422 participants were included with risk of bias “fair” to “good” based on PEDro scale. From meta-analysis, scapular-based therapeutic exercise resulted in better improvement in pain and functional ability compared to control (MD -0,84 p<0,01 and SMD -0,58 p<0,01) especially if given as intervention for at least eight weeks. In conclusion, scapular-based therapeutic exercise is shown to be be more effective in improving shoulder pain and functional ability for patient with rotator cuff pathology."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Ardianto Laksono
"Latar Belakang: Obesitas merupakan beban berat terhadap kesehatan di seluruh dunia. Salah satu cara menangani obesitas adalah dengan latihan fisik. Namun untuk beberapa populasi khusus seperti osteoartritis, keefektifan latihan fisik perlu dipertanyakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terapi latihan fisik selama enam minggu efektif dalam menurunkan lingkar pinggang pada pasien obesitas dengan osteoartritis lutut.
Subyek: Subyek dari penilitian ini adalah pasien wanita dengan osteoartritis lutut dan obesitas yang mengunjungi Klinik Obesitas di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo. Studi ini menggunakan data sekunder yang diambil dari status pasien lewat rekam medis. Sebanyak 35 pasien digunakan dalam studi ini.
Metode: Studi ini merupakan studi deskriptif dengan satu kelompok dan membandingkan karakteristik sebelum dan sesudah intervensi. Data yang diambil dari rekam medis berupa lingkar pinggang, umur, metode pembayaran, berat badan, tinggi badan dan indeks masa tubuh. Data yang diambil merupakan data sebelum dan sesudah terapi latihan.
Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan penrurunan signifikan di lingkar pinggang setelah enam minggu terapi p<0.05 (p=0.001) biarpun tidak ada korelasi positif antara lingkar pinggang awal dan penurunan lingkar pinggang p<0.05 (p=0.54). Penelitian ini membuktikan terapi latihan enam minggu efektif dalam menurunkan lingkar pinggang.

Background: Obesity had become a major burden all over the world. One approach of managing obesity is done by physical exercise. However, for certain population such as osteoarthritis, physical exercise efficaciousness is questionable. This study is devised to examine how effective a therapeutic exercise which is held for six weeks in reducing the waist circumference of obese patient with knee osteoarthritis.
Subjects: All of the subjects are female patients who visited Obesity Clinic in Cipto Mangun Kusumo Hospital and diagnosed with knee osteoarthritis along with obesity. This study uses secondary data obtained from the patients’ status from the medical record. Total of 35 subjects are included in this study.
Methods: This is a descriptive study which has one group with pre-test and post-test design. Subject’s baseline characteristics including waist circumference, age, body weight, body height and payment method are collected along with the data after the program had been completed.
Results and Conclusion: Result shows significant changes in waist circumference after the six weeks therapeutic exercise p<0.05 (p=0.001) however there is no positive correlation between initial waist circumference with the total loss of waist circumference p<0.05 (p=0.54). This study shows that six weeks therapeutic exercise is effective in reducing the waist circumference of the patient.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Dudut
"ABSTRAK
Ambulasi pascaoperasi penting dilakukan untuk mempercepat pemulihan pada pasien fraktur ekstremitas bawah. Ambulasi pascaoperasi sesuai dengan waktu yang direkomendasikan dapat memberikan manfaat klinis dan mencegah komplikasi pascaoperasi. Studi ini bertujuan untuk menguji efektifitas program konservasi keperawatan terhadap kemampuan ambulasi pascaoperasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu uji klinis dengan kontrol tanpa randomisasi. Program konservasi keperawatan dirancang berdasarkan Model Konseptual Levine, yang terdiri dari; manajemen energi, latihan nafas dalam, latihan kekuatan otot, latihan rentang pergerakan sendi, terapi latihan; ambulasi, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan keluarga. Populasi dalam penelitian yaitu: fraktur pinggul, fraktur femur, fraktur tibia/ fibula, dan fraktur pergelangan kaki. Penarikan sampel secara convenience sebanyak 54 responden, 30 responden kelompok kontrol dan 24 responden kelompok intervensi. Primary outcome yang dinilai, yaitu kemampuan ambulasi; waktu ambulasi, kemampuan fungsional dan tingkat ketergantungan. Sedangkan, secondary outcome yang dinilai yaitu: tingkat kelelahan, tingkat nyeri, keyakinan diri, dan dukungan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan program konservasi keperawatan efektif mempercepat waktu ambulasi, meningkatkan kemampuan fungsional, menurunkan tingkat ketergantungan, menurunkan tingkat kelelahan, menurunkan tingkat nyeri, dan meningkatkan keyakinan diri p

ABSTRACT
Abstract Postoperative ambulation is an essential intervention to facilitate recovery in patients with lower extremities fracture. Regular post operative ambulation may contribute to the positive clinical outcomes and prevent post operative complications. This study aimed to examine the effectiveness of Nursing Conservation Program towards ambulation ability in patients with lower extremities fracture. A non randomized control clinical trial design was used in this study. Nursing Conservation Program was designed based on Levine rsquo s Conceptual Model which consisted of energy management, deep breathing exercise, muscle strength exercise, range of motion exercise, exercise therapy ambulation, health education, and family empowerment. Population in this study were patients with hip, femur, tibia fibula, and ankle fracture. The samples were recruited using convenience sampling technique, yielding 54 respondents, 30 respondents were in the control group and 24 respondents were in the intervention group. Primary outcomes were included ambulation ability which consisted of time, functional ability, and dependency level. Meanwhile, secondary outcomes were assessed from the level of fatigue, pain level, self confidence, and family support. This study found that the application of Nursing Conservation Program was effective to accelerate ambulation time, enhance functional ability, reduce self dependency, fatigue and pain level, and increase self confidence p"
2018
D2389
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library