Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Dahlan Syam
"Masa remaja akan mengalami proses perkembangan fisik, psikologis dan sosial. Pada masa ini remaja mulai melakukan pencarian identitas diri dan cenderung selalu ingin mendapatkan kebebasan sehingga sangat rentang terhadap perilaku-perilaku menyimpang seperti perilaku seksual berisiko. Program inovasi RAISA yang merupakan intervensi keperawatan yang diberikan kepada remaja dengan mengintegrasikan pendidikan kesehatan, pemberdayaan, dan peningkatan kontrol diri melalui terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT). Inovasi ini diimplementasikan kepada remaja sebanyak 107 orang selama 45-60 menit/sesi sebanyak masing-masing 10 kali pertemuan di komunitas dan keluarga. Hasil implementasi keluarga didapatkan peningkatan rerata pengetahuan, sikap, keterampilan dan kemampuan komunikasi keluarga. Hasil implementasi di komunitas didapatkan rerata skor pengetahuan meningkat 7.7, rerata skor sikap terhadap perilaku seksual meningkat 5.08, rerata skor keterampilan meningkat 6.89, dan rerata skor kontrol diri remaja terhadap perilaku seksual berisiko meningkat 8.54. Hasil dependent t test didapatkan bahwa program inovasi RAISA berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kontrol diri remaja (p<0.05). Program Inovasi RAISA dapat digunakan sebagai pilihan intervensi keperawatan dan direkomendasikan pada individu, kelompok, dan keluarga untuk mencegah terjadi perilaku seksual berisiko pada remaja.
......Adolescence involves physical, psychological, and social development. During this period, adolescents begin to search for their identity and tend to seek freedom, making them highly vulnerable to deviant behaviors such as risky sexual behavior. The RAISA program is an innovative nursing intervention designed for adolescents, integrating health education, empowerment, and enhanced self-control through Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) therapy. This program was implemented with 107 adolescents, with each session lasting 45-60 minutes over ten meetings in community settings. Community implementation results indicated an average knowledge score increase of 7.7, attitude towards sexual behavior increase of 5.08, skills increase of 6.89, and self-control against risky sexual behavior increase of 8.54. The dependent t-test results showed that the RAISA program significantly improved adolescents' knowledge, attitudes, skills, and self-control (p<0.05). The RAISA program can be used as a nursing intervention option and is recommended for individuals, groups, and families to prevent risky sexual behavior in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tulangow, Indri Winny
"Nyeri merupakan masalah utama yang sering di alami oleh pasien kanker ginekologi yang berdampak pada berbagai aspek baik biopsikososio dan spiritual pasien, di laporkan ada 70 % pasien yang menderita kanker ginekologi, mengalami nyeri pada berbagai tingkat nyeri bahkan 33% pada pasien yang dinyatakan sembu. Meskipun tersedia agen farmakologis yang efektif dan pedoman manajemen nyeri berbasis bukti, nyeri kanker terus menjadi gejala yang menantang terkait dengan hambatan pengendalian nyeri yang berasal dari sikap terhadap pengendalian nyeri, sumber sistem, dan peraturan terkait ras, sosial dan ekonomi maupun hal yang berkaitan dengan kepercayaan atau keagamaan. Pendekatan manajemen yang efektif sangat di butuhkan dan terapi SEFT merupakan salah satu terapi non farmakologi yang di usulkan sebagai metode potensial untuk mengurangi nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dalam manajemen nyeri pada pasien kanker ginekologi. Metode penelitian yang digunakan menggunakan desain RCT dengan rancangan parallel. Jumlah sampel sebanyak 48 partisipan yang diacak dengan blok randomisasi ke dalam 24 kelompok kontrol dan 24 kelompok intervensi. Penelitian yang di lakukan di RS R.D. Kandou Manado. Dengan memberikan terapi SET selama 15-20 menit pada kelompok intervensi dan pemberian leaflet pada kelompok kontrol. Pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale dilakukan selama 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi SEF mampu menurunkan skala nyeri pada pasien kanker ginekologi di bandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai P=0,000 (α<0,05). Penerapan terapi SEFT dapat menjadi acuan perawat onkologi dalam memberikan terapi non-farmakologi untuk menurunkan nyeri, stres serta meningkatkan kesejahteraan spiritual pasien terutama pasien kanker ginekologi.
......Pain is the main problem often experienced by gynecological cancer patients which has an impact on various aspects, both biopsychosocial and spiritual of the patient. It is reported that 70% of patients suffering from gynecological cancer experience pain at various levels of pain, even 33% of patients who are declared cured. Despite the availability of effective pharmacologic agents and evidence-based pain management guidelines, cancer pain continues to be a challenging symptom associated with barriers to pain control stemming from attitudes toward pain control, system resources, and racial, social and economic regulations and beliefs. or religious. An effective management approach is urgently needed and SEFT therapy is one of the non-pharmacological therapies proposed as a potential method for reducing pain. This study aims to identify the effectiveness of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) therapy in pain management in gynecological cancer patients. The research method used was an RCT design with a parallel design. The total sample was 48 participants who were randomized by block randomization into 24 control groups and 24 intervention groups. Research conducted at R.D. Hospital. Kandou Manado. By providing SEFT therapy for 15-20 minutes in the intervention group and giving leaflets to the control group. Pain scale measurements using the Numeric Rating Scale were carried out for 5 days. The results showed that SEFT therapy was able to reduce the pain scale in gynecological cancer patients compared to the control group with a value of P=0.000 (α<0.05). The application of SEFT therapy can be a reference for oncology nurses in providing non-pharmacological therapy to reduce pain, stress and improve the spiritual well-being of patients, especially gynecological cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library