Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Adhitya
Abstrak :
Biodiesel merupakan salah satu solusi bahan bakar alternatif yang tepat digunakan di Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu produsen Crude Palm Oil CPO terbesar di dunia. Saat ini, Biodiesel digunakan sebagai campuran dari diesel dari minyak bumi Solar. Masalah utama yang terjadi adalah kecenderungan biodiesel untuk teroksidasi sehingga menurunkan storage life. Masalah tersebut dapat diatasi dengan penambahan aditif antioksidan seperti tert-Butylhydroquinone TBHQ yang harganya murah dan banyak tersedia di pasaran. Performa TBHQ kurang memuaskan karena dispersinya yang buruk saat dicampur pada biodiesel. Oleh karena itu, TBHQ dicampurkan kedalam biodiesel dengan bantuan surfaktan Sorbitan monooleate yang bertujuan untuk meningkatkan dispersi sehingga performanya sebagai antioksidan lebih baik. Pencampuran tersebut dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu pertama-tama mencampurkan TBHQ dengan surfaktan, kemudian dicampurkan kedalam biodiesel, serta dilakukan uji dispersi. Biodiesel diuji ketahanan oksidasinya sebelum dan setelah dicampurkan TBHQ dan surfaktan dengan bilangan asam dan bilangan iodin. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa penambahan surfaktan Sorbitan Monooleate mampu meningkatkan dispersi TBHQ pada biodiesel. Peningkatan ketahanan oksidasi pada biodiesel paling baik terjadi setelah penambahan surfaktan Sorbitan Monooleate 300 ppm dan TBHQ 2000 ppm.
Biodiesel is one of the best alternative fuels solutions to be used in Indonesia because Indonesia is one of the largest producers of Crude Palm Oil CPO in the world. Currently, Biodiesel is used as a mixture of diesel from petroleum Solar. The main problem that occurs is the tendency of biodiesel to oxidize, thus lowering the shelf life. The problem can be solved by the addition of antioxidant additives such as tert Butylhydroquinone TBHQ which is cheap and widely available in the market. TBHQ performance is less satisfactory because of poor dispersion when mixed in biodiesel. Therefore, TBHQ is incorporated into biodiesel with the help of Sorbitan monooleate surfactant which aims to increase dispersion so that its performance as an antioxidant is better. Mixing can be done with several steps, namely first mixing TBHQ with surfactant, then mixed into biodiesel, and conducted by dispersion test. Biodiesel tested its oxidation resistance before and after mixed TBHQ and surfactant with acid number and iodine number. The tests showed that the addition of Sorbitan Monooleate surfactant increased the dispersion of TBHQ antioxidant additive in biodiesel. The best improvement of oxidative stability of biodiesel occur after adding the Sorbitan Monooleate 300 ppm and TBHQ 2000 ppm to the biodiesel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Arveza Naufal
Abstrak :
Biodiesel adalah senyawa alkil monoester asam lemak yang merupakan turunan dari bahan yang dapat diperbaharui, seperti minyak kelapa sawit. Namun, penggunaan biodiesel masih terkendala dikarenakan terdapat senyawa rantai rangkap pada biodiesel, sehingga biodiesel mudah teroksidasi. Hal ini dapat dihambat dan dicegah dengan penambahan antioksidan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pencegahan oksidasi biodiesel dapat menggunakan campuran antioksidan fenolik yang dapat memberikan efek sinergis akibat terbentuknya heterodimer untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi heterodimer pada antioksidan biner PY-TBHQ. Keberadaan heterodimer dianalisis menggunakan Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan dispersi heterodimer dalam biodiesel diuji menggunakan perbedaan rasio densitas atas-bawah dan Spektofotometri UV-Vis. Pada penelitian ini dilakukan tiga variasi komposisi PY-TBHQ, yaitu (1:0); (0:1); (1:1) dan variasi konsentrasi antioksidan 1000ppm dan 2000ppm. Untuk identifikasi heterodimer dengan melarutkan 40mg antioksidan pada 40ml etanol. Hasil FTIR menunjukkan terbentuknya heterodimer antioksidan PY-TBHQ dengan adanya puncak baru yang muncul pada bilangan gelombang 1147 cm-1 dan uji LCMS menunjukkan terdapat massa molekul 291 amu pada waktu retensi 9,38 menit. Hasil uji UV-Vis dan rasio densitas didapatkan hasil delta absorbansi dan kenaikan rasio densitas atas-bawah masing-masing 0,023 dan 0,064%, pada konsentrasi 1000 ppm dan 0,041 dan 0,081%, pada konsentrasi 2000 ppm.
Biodiesel is an fatty acid alkyl monoester compound which is derived from renewable materials, such as palm oil. However, the use of biodiesel is still constrained because there are double bond compounds in biodiesel, so biodiesel is easily oxidized. This can be inhibited and prevented by adding antioxidants. Based on the research that has been done, biodiesel oxidation prevention can use a mixture of phenolic antioxidants which can provide a synergistic effect because of the formation of heterodimer to improve the oxidation stability of biodiesel. In this study heterodimer identification was carried out on binary antioxidants PY-TBHQ. The presence of heterodimers was analyzed using Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) and Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). In addition, heterodimer dispersion in biodiesel was tested using differences density ratio in the top-bottom sample in the test tube and using UV-Vis spectrophotometry. In this study three variations of the PY-TBHQ composition were conducted: (1:0); (0:1); (1:1) and variations in the concentration of antioxidants on biodiesel 1000 ppm and 2000 ppm. Whereas, for heterodimer identification samples obtained by diluted 40mg of antioxidants in 40ml ethanol respectively. The FTIR test results showed the formation of a PY-TBHQ binary antioxidant heterodimer with a new peak appearing at wavelength 1147 cm-1 at a retention time of 9.381 minutes. The UV-Vis and density ratio results obtained from the delta absorbance and increases in the upper-bottom density ratio of 0.023 and 0.064%, at concentrations of 1000 ppm and 0.041 and 0.081%, at concentrations of 2000 ppm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gozi Ariq Ismail
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan studi mengenai pembentukan DNA adduct 8-hidroksi-2'-deoksiguanosin (8-OHdG) dengan mereaksikan 2'-deoksiguanosin dan H2O2 dengan senyawa akrilamida dan TBHQ yang diberikan paparan sinar UVA. Uji pembentukan 8-OHdG dilakukan pada variasi waktu inkubasi (5 dan 7 jam) dan variasi pH (7,4 dan 8,4). Hasil dari pembentukan 8-OHdG dianalisis menggunakan instrumen HPLC fasa terbalik dengan menggunakan larutan penyangga natrium fosfat pH 6,7 dan metanol sebagai eluen dengan komposisi 85:15. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari adanya pencampuran TBHQ dan Akrilamida mengakibatkan pembentukan kadar 8-OHdG dengan menghasilkan efek sinergis dan efek antagonis pada hasil pembentukannya. Efek dari pencampuran senyawa akrilamida dan TBHQ meningkat signifikan ketika diberikan paparan sinar UVA. Sampel yang diinkubasi dengan paparan sinar UVA memiliki kadar 8-OHdG yang lebih banyak dibandingkan sampel tanpa paparan sinar UVA. Semakin lama waktu inkubasi, dihasilkan pula kadar 8-OHdG yang semakin besar. Pada pH 8,4, sebagian besar sampel menghasilkan pembentukan 8-OHdG yang lebih besar bila dibandingkan pada sampel dengan campuran yang sama pada pH 7.4. Sampel dengan hasil pembentukan 8-OHdG tertinggi terdapat pada sampel yang mengandung 2'-deoksiguanosin, akrilamida, TBHQ, dan H2Opada pH 8,4 dengan penyinaran sinar UVA selama 7 jam.
In this research, a study was conducted on the formation of DNA adduct 8-hydroxy-2'-deoxyguanosine (8-OHdG) by reacting 2'-deoxyguanosine and H2O2 with acrylamide and TBHQ compounds that were exposed to UVA light. The 8-OHdG formation test was carried out at various incubation times (5 and 7 hours) and pH variations (7.4 and 8.4). The results of the formation of 8-OHdG were analyzed using a reverse phase HPLC instrument using a buffer solution of sodium phosphate pH 6.7 and methanol as an eluent with a composition of 85:15. The results showed that the mixing of TBHQ and acrylamide resulted in the formation of 8-OHdG levels by producing a synergistic effect and an antagonistic effect on the formation results. The effect of mixing acrylamide and TBHQ compounds increased significantly when exposed to UVA light. Samples incubated with UVA exposure had higher levels of 8-OHdG than samples without UVA exposure. The longer the incubation time, the greater the 8-OHdG content was produced. At pH 8.4, most of the samples resulted in greater 8-OHdG formation when compared to samples with the same mixture at pH 7.4. Samples with the highest 8-OHdG formation results were found in samples containing 2'-deoxyguanosine, acrylamide, TBHQ, H2O2 at pH 8.4 with UVA light irradiation for 7 hours.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Bismo
Abstrak :
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif mesin diesel yang berasal dari minyak nabati. Memiliki kelemahan, yaitu mudah teroksidasi. Hal ini disebabkan karena biodiesel memiliki ikatan karbon tak jenuh yang membuat tidak stabil. Untuk meningkatkan ketahanan oksidasi diperlukan aditif antioksidan. Salah satu alternatif antioksidan yang lebih prospektif ialah Tert-Butylhydroquinone TBHQ baik dari sisi harga maupun ketersediaannya, namun TBHQ memiliki polaritas yang berbeda dengan biodiesel yang menyebabkan TBHQ tidak dapat terdistribusi dengan baik. Peningkatan distribusi TBHQ dalam biodiesel dilakukan dengan penambahan surfaktan yang dapat meningkatkan dispersi antara dua senyawa yang tidak saling larut. Surfaktan yang umum digunakan untuk mencampur aditif bersifat polar pada minyak nabati yaitu Glycerol Monostearate. Variasi konsentrasi Glycerol Monostearate dilakukan untuk mengetahui komposisi terbaik meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Stabilitas oksidasi biodiesel diukur berdasarkan peningkatan angka asam dan penurunan bilangan iodin. Hasil penelitian menunjukkan penambahan surfaktan Glycerol Monostearate mampu meningkatkan dispersi TBHQ dalam biodiesel meningkatkan kinerja TBHQ sebagai antioksidan. Penambahan Glycerol Monostearate 300 ppm TBHQ 2000 ppm rasio 3:20 menunjukkan hasil terbaik dalam mencegah oksidasi pada biodiesel.
Biodiesel is an alternative fuel for diesel engines which comes from vegetable oils or animal fats. Biodiesel has disadvantages, one of disadvantage is easily oxidized. Oxidation in biodiesel is caused by having unsaturated carbon bonds that make it unstable. Antioxidant additives are required to increase the oxidation resistance. Pyrogallol is an antioxidant additive commonly used to prevent oxidation of biodiesel because it has a good performance, but expensive. One of the more prospective antioxidant is Tert Butylhydroquinone TBHQ both price and availability, but TBHQ has a different polarity than biodiesel that causes TBHQ can rsquo t be well distributed in biodiesel. Increasing the distribution of TBHQ in biodiesel can be done by the addition of surfactants which can increase the dispersion between two non soluble compounds. In this study apply a surfactant commonly used to mix polar additives on vegetable oils that is Glycerol Monostearate surfactant. Concentration variation of Glycerol Monostearate addition were performed to find out the best amount of composition that can improve the oxidation stability of biodiesel. The biodiesel oxidation stability was measured by increasing the acid number and decreasing the iodine number for one month of storage. The results showed that the addition of Glycerol Monostearate could increase TBHQ dispersion in biodiesel and improve the performance of TBHQ as antioxidant. The addition of 300 ppm Glycerol Monostearate and TBHQ 2000 ppm ratio 3 20 showed the best results in preventing oxidation in biodiesel.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library