Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Urfianty
"Latar belakang: Epilepsi merupakan salah satu penyakit kronik dan memiliki risiko
tinggi untuk mengalami gangguan kognitif yang dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Pemeriksaan Intelligence quotient (IQ) memerlukan waktu pemeriksaan yang lama dan
biaya yang mahal, diperlukan alat skrining untuk mendeteksi gangguan kognitif pada
pasien epilepsi anak yaitu School Years Screening Test For Evaluation Of Mental
Status-Revised (SYSTEMS-R)
Tujuan: Mengetahui seberapa besar nilai diagnostik dari School Years Screening Test
For Evaluation Of Mental Status-Revised (SYSTEMS-R) dalam mendeteksi gangguan
kognitif pada anak epilepsi usia 6-15 tahun.
Metode: Penelitian potong lintang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Jakarta terhadap subjek berusia 6-15 tahun dengan epilepsi. Pada sampel dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik, dilanjutkan pemeriksaan fungsi kognitif dengan
School Years Screening Test For Evaluation Of Mental Status-Revised (SYSTEMS-R)
dan kemudian dilakukan pemeriksaan baku emas IQ oleh psikolog.
Hasil: Prevalensi gangguan kognitif pada pasien epilepsi usia 6-15 tahun sebesar
86,3%. School Years Screening Test For Evaluation Of Mental Status-Revised
(SYSTEMS-R) memiliki sensitivitas 84%, spesifisitas 91%, nilai prediksi positif 98%,
nilai prediksi negatif 47%, rasio kemungkinan positif 10,11, rasio kemungkinan negatif
0,17 dan akurasi 85%.
Simpulan: School Years Screening Test For Evaluation Of Mental Status-Revised
(SYSTEMS-R) memiliki nilai diagnostik yang baik dan dapat menjadi pilihan dalam
deteksi dini gangguan kognitif pada pasien epilepsi anak.

Background: Epilepsy is a chronic disease and children with epilepsy are at high risk
of cognitive disorders which can affect the quality of life. Intelligence Quotient (IQ)
examination requires a long examination time and expensive costs, a screening tool for
cognitive clearance is needed in pediatric epilepsy patients, which is School Years
Screening Test For Evaluation Of Mental Status-Revised (SYSTEMS-R)
Objective: To know the diagnostic value of School Years Screening Test For
Evaluation Of Mental Status-Revised (SYSTEMS-R) detecting cognitive impairment in
children aged 6-15 years with epilepsy.
Methods: This is a cross sectional study done in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta
was conducted on subjects aged 6-15 years with epilepsy. We evaluated history of
illness, physical examination, and cognitive function using School Years Screening Test
For Evaluation Of Mental Status-Revised (SYSTEMS-R) and then a standard gold IQ
examination was carried out by a psychologist.
Results: The Prevalence of cognitive impairment in 6-15 years epilepsy patients is
86,3%. School Years Screening Test For Evaluation Of Mental Status-Revised
(SYSTEMS-R) has a sensitivity of 84%, specificity 91%, positive predictive value 98%,
negative predictive value 47%, positive likelihood ratio 10,11, negative likelihood 0,17
and accuracy 85%.
Conclusion: School Years Screening Test For Evaluation Of Mental Status-Revised
(SYSTEMS-R) has good diagnostic value and it can be an option in early detection of
cognitive impairment in paediatric epilepsy patients
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Yusuf
"Tes Evaluasi Belajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Tingkat 1 (TEB BIPA 1) merupakan tes capaian akademik untuk mengukur pencapaian pemelajar dalam pemelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing. Sebagai purwarupa, TEB BIPA 1 memerlukan tinjauan kritis yang komprehensif. Tulisan ini meninjau secara kritis mengenai penggunaan tes dengan menganalisis penerapan prinsip fairness dan prinsip justice dalam kerangka pendekatan berbasis etik (Kunnan, 2018). Tulisan ini menggunakan semua bagian pengujian mencakup menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Data yang dikumpulkan mencakup studi dokumentasi dari naskah tes, kisi- kisi, kurikulum acuan, hasil uji coba, laman BIPA Daring, dan petunjuk teknis pengembangan tes. Data dianalisis dengan menggunakan kerangka pendekatan berbasis etik Kunnan dengan menganalisis penerapan prinsip fairness yang mencakup analisis klaim mengenai (1) kesempatan belajar, (2) kebermaknaan, (3) ketiadaan bias, dan (4) aksesibilitas serta penerapan prinsip justice yang mencakup analisis klaim mengenai (1) washback dan konsekuensi, serta (2) nilai positif dan keadilan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa TEB BIPA 1 dilihat dari penerapan prinsip fairness memenuhi sebagian kriteria pada klaim kesempatan belajar, kebermaknaan, dan ketiadaan bias. Dua kriteria dalam klaim aksesibilitas tidak terpenuhi. Selain itu, dalam penerapan prinsip justice, TEB BIPA 1 memenuhi kriteria washback dan konsekuensi tetapi tidak memenuhi kriteria subklaim nilai positif dan keadilan. Dalam memenuhi klaim tersebut, diperlukan tindak lanjut dari pengembang seperti pada penyusunan dokumen bahan persiapan, publikasi, penyelenggaraan, dan prosedur sanggahan serta penelitian lanjutan pada butir soal (mencakup kalibrasi butir tes, analisis fungsi item pembeda, analisis proses kognitif) dan studi mengenai washback dari berbagai sudut pandang pemangku kepentingan.

Tes Evaluasi Belajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Tingkat 1 (TEB BIPA 1) is a test for measuring learners’ achievement in learning Indonesian as a foreign language. The test is currently in development, and this review seeks to investigate the overall evaluation of TEB BIPA 1 using Kunnan’s (2018) recent model of evaluating test fairness under an ethics-based approach. This review used a set of receptive and productive skill tests as analysis units covering listening, reading, writing, and speaking sections. The data was collected through a document study of the test script, test specifications, reference curriculum, pilot test results, BIPA Daring webpage, and technical instructions for test development. The data was analyzed using Kunnan’s ethics-based approach which examines the principle of fairness containing claims analyses of (1) learning opportunity, (2) test meaningfulness, (3) the absence of bias, and (4) accessibility and the principle of justice containing claims analyses of (1) washback and consequences, and (2) positive values and just. TEB BIPA 1 fulfils some of the criteria for claims of learning opportunity, test meaningfulness, and the absence of bias. Two criteria in the claim of accessibility were not met. Furthermore, TEB BIPA 1 meets the requirements for claims of washback and consequences but doesn’t meet the requirements for claims of positive values and just. Thus, the developer needs to fulfil the claims by issuing documents regarding preparation, publication, administration, and response to challenges and conducting further researches such as item analysis (item test calibration, differentiate item function analysis, analysis of cognitive process) and analysis of washback from various stakeholder perspectives."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfaa Ira Malliha
"Laporan magang bertujuan untuk mengevaluasi proses substantif tes pada KAP XYZ pada tanggal 31 Desember 2019. Pembahasan berfokus pada akun Beban Usaha atas Perusahaan Pengukur Kerugian Asuransi yang diaudit oleh KAP XYZ. Berdasarkan evaluasi, KAP XYZ sudah menjalankan prosedur audit untuk substantif tes atas beban usaha sesuai dengan teori dan standar yang berlaku.

This internship report to evaluate the process of substantive test of KAP XYZ for 31 December 2019. The focus of this report on Operating Expenses on Loss Adjuster Company audited by KAP XYZ. Based on the evaluation, KAP XYZ has fulfilled audit procedure for substantive test for operating expenses account in accordance with theory and audit standards."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library