Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ridwan Amiruddin
"Perilaku Merokok Anak Jalanan di Kota Makassar 2013. Anak jalanan merupakan kelompok yang rentan akan berbagai perilaku berisiko, salah satunya adalah perilaku merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku merokok anak jalanan di Kota Makassar serta hubungannya dengan status sekolah, tinggal bersama orang tua, riwayat keluarga yang merokok, pengaruh teman sebaya, dan tingkat religiusitas. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Dari populasi sebanyak 990 anak jalanan di Makassar, jumlah sampel studi ini adalah 277 anak jalanan. Teknik penarikan sampel menggunakan accidental sampling dengan kriteria inklusi responden berusia 10-19 tahun dan beragama Islam. Analisis data menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 48% anak jalanan pernah merokok dan 37,2% dari anak jalanan masih merokok. Hasil uji statistik dengan uji chi square menunjukkan adanya hubungan antara variabel tinggal bersama orang tua (p=0,002) dan tingkat religiusitas (p=0,023). Namun, status sekolah (p=0,613), riwayat keluarga (p=0,874), dan pengaruh teman sebaya (p=0,157) tidak berhubungan dengan perilaku merokok anak jalanan. Penelitian ini menyarankan adanya edukasi mengenai bahaya rokok untuk anak jalanan dan membekali nilai-nilai keagamaan di dalamnya serta melibatkan anak jalanan dalam kegiatan sosial keagamaan. Selain itu perlu dilakukan juga pemberdayaan keluarga melalui pendekatan kepada orangtua agar dapat membimbing anak mereka untuk tidak merokok dan perlunya mengoptimalkan fungsi LSM atau rumah singgah untuk anak jalanan.;Street children are vulnerable groups of risky behavior like smoking behavior. This study aims to describe smoking and relation with education, living with parents, family, peer influence, and religiosity. Study design was cross sectional study. The population was 990 street children with the sample of 277 street children. Sample selection in accidental sampling with criteria of respondents aged 10-19 years and Muslims. Data were analyzed with chi square test with confidence interval of 95% (α=0.05). Results show that 48% of street children have ever smoked and 37.2% of street children were still smoking in the last 30 days. Then, there is a relationship between living with parents (p=0.002) and levels of religiosity (p=0.023). However, there was no relationship with school status (p=0613), family history (p=0.874), and peer influence (p=0.157) with the smoking behavior of street children. This research suggests to give education about the dangers of smoking, provide religious values for them and involve them in religious social activities, family empowerment approach to parents to guide their children not to smoke, and optimize function of NGOs or shelters for street children.

Street children are vulnerable groups of risky behavior like smoking behavior. This study aims to describe smoking and relation with education, living with parents, family, peer influence, and religiosity. Study design was cross sectional study. The population was 990 street children with the sample of 277 street children. Sample selection in accidental sampling with criteria of respondents aged 10-19 years and Muslims. Data were analyzed with chi square test with confidence interval of 95% (α=0.05). Results show that 48% of street children have ever smoked and 37.2% of street children were still smoking in the last 30 days. Then, there is a relationship between living with parents (p=0.002) and levels of religiosity (p=0.023). However, there was no relationship with school status (p=0613), family history (p=0.874), and peer influence (p=0.157) with the smoking behavior of street children. This research suggests to give education about the dangers of smoking, provide religious values for them and involve them in religious social activities, family empowerment approach to parents to guide their children not to smoke, and optimize function of NGOs or shelters for street children."
[Faculty of Public Health UNHAS;Universitas Hasanuddin. Faculty of Public Health;Universitas Hasanuddin. Faculty of Public Health;Universitas Hasanuddin. Faculty of Public Health;Universitas Hasanuddin. Faculty of Public Health;Universitas Hasanuddin. Faculty of Public Health;Universitas Hasanuddin. Faculty of Public Health, Universitas Hasanuddin. Faculty of Public Health], 2015
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Street children are vulnerable groups of risky behavior like smoking behavior. This study aims to describe smoking and
relation with education, living with parents, family, peer influence, and religiosity. Study design was cross sectional
study. The population was 990 street children with the sample of 277 street children. Sample selection in accidental
sampling with criteria of respondents aged 10-19 years and Muslims. Data were analyzed with chi square test with
confidence interval of 95% (α=0.05). Results show that 48% of street children have ever smoked and 37.2% of street
children were still smoking in the last 30 days. Then, there is a relationship between living with parents (p=0.002) and
levels of religiosity (p=0.023). However, there was no relationship with school status (p=0613), family history
(p=0.874), and peer influence (p=0.157) with the smoking behavior of street children. This research suggests to give
education about the dangers of smoking, provide religious values for them and involve them in religious social
activities, family empowerment approach to parents to guide their children not to smoke, and optimize function of
NGOs or shelters for street children.
Perilaku Merokok Anak Jalanan di Kota Makassar 2013. Anak jalanan merupakan kelompok yang rentan akan
berbagai perilaku berisiko, salah satunya adalah perilaku merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
perilaku merokok anak jalanan di Kota Makassar serta hubungannya dengan status sekolah, tinggal bersama orang tua,
riwayat keluarga yang merokok, pengaruh teman sebaya, dan tingkat religiusitas. Penelitian ini menggunakan desain
studi cross sectional. Dari populasi sebanyak 990 anak jalanan di Makassar, jumlah sampel studi ini adalah 277 anak
jalanan. Teknik penarikan sampel menggunakan accidental sampling dengan kriteria inklusi responden berusia 10-19
tahun dan beragama Islam. Analisis data menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil
penelitian memperlihatkan bahwa 48% anak jalanan pernah merokok dan 37,2% dari anak jalanan masih merokok.
Hasil uji statistik dengan uji chi square menunjukkan adanya hubungan antara variabel tinggal bersama orang tua
(p=0,002) dan tingkat religiusitas (p=0,023). Namun, status sekolah (p=0,613), riwayat keluarga (p=0,874), dan
pengaruh teman sebaya (p=0,157) tidak berhubungan dengan perilaku merokok anak jalanan. Penelitian ini
menyarankan adanya edukasi mengenai bahaya rokok untuk anak jalanan dan membekali nilai-nilai keagamaan di
dalamnya serta melibatkan anak jalanan dalam kegiatan sosial keagamaan. Selain itu perlu dilakukan juga
pemberdayaan keluarga melalui pendekatan kepada orangtua agar dapat membimbing anak mereka untuk tidak
merokok dan perlunya mengoptimalkan fungsi LSM atau rumah singgah untuk anak jalanan."
Universitas Hasanuddin. Faculty of Public Health, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Gunawan
"Peranan pengeluaran konsumsi dalam pertumbuhan PDB mengisyaratkan pentingnya pemahaman dari perilaku konsumsi bagi pemerintah dalam penerapan suatu kebijakan. Model teoretis tentang perilaku konsumsi dengan pendekatan mikroekonomi rumah tangga, mengimplikasikan bahwa perubahan dalam konsumsi seharusnya tidak dapat diprediksikan. Namun demikian, studi empiris menunjukkan adanya ekses sensitivitas dari konsumsi terhadap pendapatan sekarang yang sering diinterpretasikan sebagai adanya kendala likuiditas dari rumah tangga.
Tesis ini menelaah perilaku konsumsi rumah tangga di Indonesia dan juga mengkaji implikasinya dengan mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui pengaruh dari external financing premium (EFP). Model konsumsi yang dikembangkan mencakup adanya kelompok rumah tangga yang terkendala likuiditas dengan konsumsi yang bukan hanya tergantung dari pendapatan sekarang tapi juga tergantung pada pendanaan eksternal, yang ketersediaannya tergantung dari EFP. Pengaruh dari EFP juga bervariasi sesuai dengan siklus bisnis yang terjadi.
Hasil studi menunjukkan bahwa ekses sensitivitas dari konsumsi terhadap pendapatan sekarang juga terjadi di Indonesia. Ekses sensitivitas yang cukup tinggi ini mencerminkan eksistensi dari kendala likuiditas pada perilaku konsumsi sebagian kelompok rumah tangga di Indonesia. Hal ini didukung dengan rendahnya rasio konsumsi yang disalurkan dan bukti empiris yang menunjukkan adanya pengaruh dari EFP dan variasinya sesuai dengan siklus bisnis pada perilaku konsumsi. Namun demikian, dengan rnemperhatikan pengaruh dari !crisis moneter, hasil studi menunjukkan adanya penurunan ekses sensitivitas dari konsumsi terhadap pendapatan sekarang dan pengaruh dari EFP dan variasinya sesuai dengan siklus bisnis yang tidak sesuai dengan teori."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Dwi Windarwati
"Perilaku spiritual memainkan peran penting dalam strategi koping bagi keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan halusinasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan teori tentang perilaku spiritual keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan halusinasi. Desain penelitian yang digunakan yaitu a grounded theory study dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Partisipan adalah 10 keluarga yang berperan sebagai caregiver utama dalam merawat anggota keluarga dengan halusinasi. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data dengan bentuk pertanyaan semi terstruktur. Hasil wawancara direkam menggunakan tape recorder, kemudian dilakukan transkrip verbatim dan dianalisis dengan menggunakan metode Speziale dan Carpenter (2003). Etika penelitian diperhatikan dengan menghormati prinsip beneficience, confidentiality, protection from discomfort, dan sukarela. Keabsahan data dijamin dengan memenuhi prinsip reliabilitas, validitas internal, validitas eksternal, dan construct validity. Penelitian menghasilkan teori perilaku spiritual keluarga yang terdiri dari tiga elemen utama yaitu input, proses dan output. Elemen input terdiri atas stimulus fokal yaitu klien dengan halusinasi; stimulus kontekstual yaitu latar belakang budaya, intensitas stresor, jumlah stresor, pencapaian tujuan perawatan dan alasan merawat; serta stimulus residual yaitu persepsi keluarga tentang penyakit dan keyakinan diri. Elemen proses terdiri atas empat perilaku spiritual, respon dan makna perilaku spiritual. Empat tahapan perilaku spiritual meliputi reframing, seeking information, seeking solution dan passive appraisal. Respon perilaku spiritual terdiri atas evaluasi diri, perubahan sikap dan persepsi manfaat obat. Makna perilaku spiritual yang teridentifikasi meliputi perubahan sikap, harapan positif, introspeksi diri, rasionalisasi, dan adanya sumber pendukung. Elemen output menghasilkan lima kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga di rumah yaitu pemanfaatan sumber pendukung, peran dalam merawat, mengenali gejala, memberi perawatan di rumah, dan penggunaan strategi dalam merawat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teori yang dihasilkan dalam penelitian ini menyediakan pengetahuan tentang perilaku spiritual keluarga yang dapat digunakan dalam membangun a research based practice.

Spiritual behavior plays a significant role in coping strategy for a family whose member suffering from hallucination. The purpose of this study was to build a theory of families spiritual behavior when caring for hallucinated familys member. A grounded theory study using a purposive sampling method was employed to this study. Ten families whose hallucinated familys member that considered as the main care givers participated in this study. The data were gathered through an in-depth interview technique using a semi structured questionnaires. The interview was taped recorded than verbatim transcribed and analyzed using the Speziale and Carpenter methods (2003). The participant were carefully protected under the ethical principles of beneficence, confidentiality, protection from discomfort and voluntary. The data validity was confirmed with the principles of reliability, internal validity, external validity and construct validity. A theory of spiritual behavior was revealed from this study. The theory had three main elements; input, process, and output. The input element consisted of focal stimulus, namely the client and hallucination; the contextual stimulus, cultural background, stressor intensity, a quantity of stressor, nursing goals achievement, and the reason to care; residual stimulus (familys perception on the deseases and self confidence). The element process included of four stages of spiritual behaviors, and the response and the meaning of the spiritual behaviors. The four stages of spiritual behaviors were namely reframing, seeking information, seeking solution, and passive appraisal. Moreover, the spiritual behaviours comprised of self evaluation, change of attitude, and perception of medical efficacy. It was also identified that the meaning of spiritual validation, and the existence of support system. At last, the output element generated 5 familys capabilities in taking care of the hallucinated familys member such as the care at home, and using strategies in caring. It is concluded that the teory developed from this study provides knowledge of the familys spiritual behaviours that is able to be applied in a research based practice."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Halida Damasinta
"Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan Gout. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan sampel usia dewasa awal hingga usia dewasa akhir di Kelurahan PancoranMas, Kota Depok. Responden dipilih dengan teknik purposive sampling, yaitu keluarga yang tinggal bersama dengan anggota keluarga dengan Gout. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik dalam merawat anggota keluarga dengan gout. Namun tidak ditemukan hubungan antara pengetahuan dan perilaku dalam merawat anggota keluarga dengan gout (p= 0,589; α= 0,05). Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi tenaga kesehatan dalam mengembangkan pelayanan kesehatan preventif.

This study aims to determine the correlation between knowledge and behavior of family in caring for family members with gout. Design of this study using a descriptive analytic sample of early adulthood to late adulthood in PancoranMas, Depok. Respondents were selected by purposive sampling technique, who is a family living with a family member with gout. The results showed respondents had a good knowledge and behavior in caring for family members with gout. However, no correlation was found between knowledge and behavior (p = 0.589; α = 0.05). The study recommends to health institutions in developing preventive health care services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Tulrahmi
"Pelajar/Mahasiswa merupakan objek yang masih dalam transisi untuk mencari jati dirinya sehingga mudah untuk terpengaruh. Perilaku penyalahgunaan narkoba pada pelajar/mahasiswa bisa terjadi dikarenakan banyaknya masalah yang ada disekitarnya terutama lingkungan keluarga yang merupakan lingkungan awal yang dikenalinya. Lingkungan keluarga dalam penelitian ini dibentuk dari 2 komponen yaitu tinggal bersama keluarga dengan riwayat narkoba keluarga, dan konflik dalam keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap perilaku penyalahgunaan narkoba pelajar/mahasiswa.
Hasil penelitian menunjukkan pelajar/mahasiswa yang tinggal bersama keluarga dan memiliki riwayat narkoba berisiko 1,7 kali lebih besar untuk menyalahgunakan narkoba. Selain itu, adanya konflik dalam keluarga berisiko 2,7 kali lebih besar bagi pelajar/mahasiswa untuk menyalahgunakan narkoba. Seluruh nilai OR sudah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, umur, riwayat pernah ditawari narkoba, dan uang saku.

Student is an object that is still in transition to find identity so it is easy to be affected. The behavior of drug abuse in the students can occur due to the many problems around them, especially the family environment which is the initial environment that they recognize. The family environment in this study was formed from 2 components living with family and had history of drugs, and family conflict. The purpose of this study is to find the influence of the family environment towards student rsquo s drug abuse behavior.
The results showed that students living with family and had a history of drugs in it were 1.7 times more likely to abuse drugs. In addition, family conflicts are 2.7 times more likely for students to abuse drugs. All OR values are already controlled by gender variables, age, history of drugs offer, and allowance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library