Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laelasari
Abstrak :
Supervisi adalah suatu proses fasilitasi sumber-sumber yang diperlukan staf, dilaksanakan dengan cara perencanaan, pengarahan, bimbingan, motivasi, evaluasi dan perbaikan agar staf dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal. Kepala Ruangan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di Rumah sakit harus mempunyai kemampuan untuk melakukan supervisi, karena dengan adanya supervisi dan pengarahan kepada staf keperawatan dapat meningkatkan kinerja, kinerja staf akan meningkat apabila ada kepuasan kerja. Tujuan penelitian adalah diperoleh informasi tentang hubungan kompetensi supervisi Kepala Ruangan dengan kepuasan kerja tenaga Pelaksana Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sampel penelitian diambil 10 ruang rawat Inap di RSUP Dr Hasan Sadikin, dengan jumlah sampel, 10 kepala ruangan, 148 pelaksana keperawatan untuk melihat kepuasan kerja, 110 status rekam medis pasien, dan 110 pelaksana keperawatan untuk melihat penerapan standar operational prosedur (SOP). Pengambilan sampel dilaksanakan secara acak dan proporsional. Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan kelompok pembanding (kontrol group). bersifat operational research, dengan analisa deskriftif dan analitik, Alat pengukur data adalah kuesioner terstruktur, observasi tindakan keperawatan dan observasi rekam medis pasien. Waktu penelitian dilakukan pada Ruangan Kontrol dan ruangan eksperimen, kemudian ruang eksperimen diintervensi berupa pelatihan, 1 bulan kemudian ruangan eksperimen dan ruangan kontrol diteliti kembali. Pada ruangan eksperimen hasil penelitian menunjukan adanya hubungan positif antara kompetensi supervisi Kepala Ruangan dengan kepuasan Kerja Tenaga Pelaksana Keperawatan, karena pads Ruangan eksperimen telah mendapatkan intervensi berupa pelatihan. Sedangkan pada Ruangan Kontrol, tidak ada perencaan, nilainya masih dibawah standar. Ada perbedaan bermakna antara kompetensi supervisi kepala ruangan antara ruangan kontrol dan ruangan eksperimen, dan ada perbedaan bermakana kepuasan kerja tenaga pelaksana keperawatan, antara ruangan kontrol dan ruangan eksperimen. Saran penelitian ini adalah perlu adanya penambahan pengetahuan dengan mengadakan pelatihan, dan setelah pelatihan perlu evaluasi secara regular agar hasil penelitian ada manfaatnya. Pada waktu melaksanakan supervisi sebaiknya penyelia, melihat pekerjaan sedang berlangsung agar dapat memperbaiki apabila ada kesalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. ......Supervisory Competency Relationship of Ward Head Nurse with Job Satisfaction at the Nursing Unit of RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung 1998Supervision is one sources accommodative process are needed by staffs, performed by means of planning, directing, guidance, motivation, evaluation and improvement in order that staffs can optimally perform their tasks. Head Nurse as the health service forefront in hospital must have a capability to do the supervision, because the availability of supervision and direction for nursing staff can improve their performance, staff performance will improve when the working satisfaction is available. The purpose of research is to obtain information concerning the supervisory competency relationship of Head Nurse with the Job satisfaction at nursing unit in RSVP. Dr. Hasan Sadikin, Bandung. Research's sample is taken from 10 nursing unit in the RSUP Dr. Hasan Sadikin, with total of samples, 10 Head Nurse, 148 nurses for observe the working satisfaction, 110 status of patient medical records and 110 nurses for observing the application of Standard Operational Procedure (SOP). Sampling is both randomly and proportionally taken. Type of this research is an experimental one by means of control group, operational research in nature, with the descriptive and analytical analysis. Data measuring total is the structured questionnaire, observation of nursing action and observation of patient medical record. Research is performed in both Control and Experimental Room, and then the experimental room is intervened with the training, 1 month later, both control and experimental room is reviewed. In the experimental room, the research result showed the availability of positive relationship between supervisory competency of Head Nurse with the Working Satisfaction of Nursing, because in. the experimental room they have followed an intervention such as training. Whereas, in the Control Room, there is no change and its value is still under standard. There is significant difference between supervisory competency of Head Nurse between control room and experimental room and there is significant difference of job satisfaction of nurses between control and experimental room. The recommendation of this research is necessarily the improvement of knowledge by operating the training, and after that training, a regularly evaluation is need in order that results of research has benefit. At best when supervising the supervisor observing the work is taking place in order to be able to improve when any mistake occurs in the execution of nursing guidance.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Anindito
Abstrak :
Supervisi Kepala Ruang terhadap perawat pelaksana penting dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang mereka berikan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara persepsi perawat terhadap penerapan supervisi kepala ruang dan kepuasan pasien atas pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan perawat pelaksana. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampling dengan Purposive Sampling terhadap 94 pasien dan 94 perawat. Analisis statistik menggunakan Chi Square. Penelitian mendapatkan hasil bahwa supervisi berhubungan dengan kepuasan pasien (p=0,002;α=0,005;OR=4,762, CI=95%), sedangkan karakteristik pasien tidak berhubungan. Penelitian ini merekomendasikan untuk memperbaiki proses supervisi dan perbaikan asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana terutama komunikasi, kecepatan tanggap, kepedulian dan pengetahuannya untuk menjawab pertanyaan pasien demi kepuasan pasien. ......Head nurse’s supervision is important to enhance the quality of nursing care they provide, thereby increasing patients’ satisfaction. This study aimed to identify the relationship between the implementation of head nurse’s supervision perceived by nurse staff and patients’ satisfaction with nursing care. This study used descriptive correlative design and cross-sectional approach. Purposive sampling technique was utilized to involve 94 patients and 94 nurse staff. The patients and nurses were given validated questionnaires to obtain data about satisfaction and supervision implementation respectively. Statistical analysis using Chi Square identified that supervision was associated with patients’ satisfaction (p = 0.002; α = 0.005; OR = 4.762, CI = 95%), while patients’ characteristics has no contribution to patients’ satisfaction.The study recommends to improve supervision by head nurse and quality of nursing care. In order to enhance patients’ satisfaction, aspects should be developed are communication, responsiveness, concern and knowledge to answer patients' questions
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supiyah
Abstrak :
Peranan kepala ruangan di ruang rawat rumah sakit kanker Dharmais Jakarta (RSKD), pada bulan Februari 2002 masih dinilai kurang 47% (n=120), berdasarkan persepsi perawat pelaksana. Faktor yang berkontribusi terhadap pelaksanaan fungsi kepemimpinan. Penelitian dalam bidang keperawatan jarang dilaksanakan di RSKD. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran tentang kantribusi fungsi kepemimpinan dan karakteristik perawat terhadap kepuasan kerja perawat di RSKD Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2003. Desian penelitian adalah cross sectional. Sampel sebanyak 114 perawat pelaksana yang diambil dengan metode simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan dua jenis instrumen terdiri dari Kuesioner Fungsi Kepemimpinan (a = 0,9193), dan kepuasan kerja (a=0,8995). Hasil penelitian menunjukkan kemampuan kepala ruangan melaksanakan fungsi kepemimpinan berdasarkan persepsi perawat adalah 51,8% dinilai baik. Kepuasan kerja perawat ditemukan 54,4% perawat mengatakan telah puas. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi dan regresi linier sederhana menunjukkan bahwa ada kantribusi yang bermakna (p=0,000) antara variabel fungsi kepemimpinan terhadap kepuasan kerja perawat, sedangkan karakteristik perawat yaitu umur, lama kerja dan pendidikan tidak ada kontrihusi terhadap kepuasan kerja perawat. Berdasarkan hasil uji regresi linier ganda didapatkan bahwa variabel fungsi instruktif kepala ruangan (r=0,504, p=0,000), merupakan variabel yang dominan berkontribusi terhadap kepuasan kerja perawat di RSKD Jakarta. Implikasi dari temuan ini adalah untuk lebih meningkatkan perannya sebagai pemimpin, kepala ruangan direkomendasikan agar lebih meningkatkan pendidikan formal dan secara rutin melaksanakan penyegaran tentang perilaku pemimpin.Rekomendasi lain juga diberikan untuk para peneliti yang akan meneliti fungsi kepemimpinan berdasarkan penilaian perawat hendaklah meneliti aspek lain antara lain fungsi motivasi, manajemen waktu, supervisi, dengan disain kualitatif. Daftar Pustaka: 54 (1986-2002)
Contribution of Leadership Function of Head Nurse and Characteristic of Nurses to Job Satisfaction in Dharmais Cancer Hospital, Jakarta 2003 Base on the perception of nurses, the role of nurse unit manager in the wards, Dharmais Hospital Jakarta (RSKD) in February 2003 was still low 47% (n=120). . The purpose of this study was to identify to what extent the contribution of leadership function and characteristic of nurses toward nurse job satisfaction in RSKD Jakarta. The research was done in RSKD Jakarta, in June 2003. The design was a cross sectional; the sample was 114 nurses, using simple random sampling as a method of sampling. Data was collecting by using 2 instruments: A questionnaire to explore leadership function (a=0.9193) and questionnaire of job satisfaction (a=0.8995). The research result revealed the ability of unit manager in implementing leadership function is perceived good 51s.8%, and 54.4% of nurses were satisfied. Bivariat analysis of data used correlation and linier regression tests, confirmed that there is a significant contribution ( p=0.000) of leadership function toward the nurses job satisfaction, while nurses characteristic of age, duration of work and nurse education have no contribution to nurses job satisfaction. Multiple linier regression tests showed that variable of instructive function of unit manager is dominantly contribute to the job satisfaction of nurses in RSKD Jakarta (p=0,000). The implication of this finding is to improve the role of unit manager, they are recommended to increase level of formal education and refresh in manager behavior. Another recommendation is also given to the other researcher who will explore leadership function to use other aspects such as motivation, time management and supervision or by utilizing different design. References: 54 (1956 - 2003)
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aam Sumadi
Abstrak :
ABSTRAK
Risiko kesalahan perioperatif sangat besar sehingga keselamatan pasien harus diupayakan. Fungsi Pengendalian kepala ruai1gan memastikan kelja sama tim sesuai tujuan perencanaan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap te1jadinya insiden atau kejadian yang tidak diharapkan. Penelitian ini be1tujuan untuk mengetahui efektifitas fungsi pengendalian kepala ruangan terhadap pelaksanaan keselamatan pasien perioperatif. Desain penelitian menggunakan preeksper;,nen dengan rancangan pretest-pastiest ·without control. Sampel yang digunakan 75 perawat pelaksana yang terlibat keperawatan perioperatif. Data analisis dengan Paired t test menunjukkan efektifitas fungsi pengendalian kepala ruangan P = 0,0001, (CI= 120,79-127,01) meningkatkan pelaksanaan keselamatan pasien perioperatif oleh perawat pelaksana P = 0,000 I, (CI 141,59-147, 15) setelah intervensi dengan tingkat hubunga1T sedang dan berkorelasi positif. Penelitian ini merekomendasikan monitoring- dan evaluasi pelaksanaan pengendalian kepala ruangan dan pengembangan model pengendalian yang lebih lengkap.
ABSTRACT
The risk of errors in the perioperative period is very large so that patient safety should be supported and the team is obligated to cooperate in raising awareness toward the occurrence of the 1ncident or event that is not expected. Head nurse control function ensure appropriate planning objectives accomplished. This research aims to know the effectiveness of the control function of the head nurse tO\;vard the implementation of perioperative patient safety. This research design using preexperiment with pretestposHest design without control. The sample size of 75 nurses that involved in perioperative nursing service. Data analysis using paired t test represent the effectiveness of the control function of the head nurse with p value = 0.000 I (CI = 120.79- 127.01) and the improve of implementation ofperioperative patient safety by nurses of post intervention that indicates positive correlation with p value = 0.0001 (CI = 141.59 - 147.15). This research recommends there should be monitoring and evaluation of implementation of the control head room and a development model that is more complete control.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Suryani
Abstrak :
ABSTRAK
Program mentoring kepala ruangan yang dijalankan dengan tepat dapat meningkatkan perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri dari bahaya kemoterapi. Fenomena ditemukan di RS.Kanker Dharmais mentoring kepala ruangan, perilaku perawat pelaksana dan keselamatan diri dari bahaya kemoterapi belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran efektifitas program mentoring kepala ruangan terhadap peningkatan perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri dari bahaya kemoterapi di ruang rawat inap RS.Kanker Dharmais. Penelitian ini mengunakan metode quasi experiment dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel yang digunakan pada 66 perawat pelaksana (33 kelompok intervensi, 33 kelompok kontrol). Intervensi program mentoring dilakukan pada kelompok intervensi setelah pelatihan program mentoring kepala ruangan. Hasil penelitian menunjukkan perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri dari bahaya kemoterapi ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan program mentoring kepala ruangan pada kelompok intervensi (p<α, α=0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa program mentoring kepala ruangan dapat meningkatkan perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri dari bahaya kemoterapi. Program mentoring kepala ruangan dengan cara pembinaan, monitoring, dan evaluasi perlu terus dilakukan terhadap perilaku keselamatan diri perawat dari bahaya kemoterapi di Rumah Sakit.
ABSTRACT
Mentoring program by head nurse can increase the behavior of nurses in maintaining the safety away from hazards chemotherapy. The phenomenon was found in the head space RSKD mentoring, behavior and safety nursed themselves from the hazards of chemotherapy has not been optimal. This study aims to get a picture of the effectiveness of mentoring programs to increased head nurses conduct themselves in maintaining the safety of the hazards of chemotherapy in inpatient room RSKD. This study used the method of quasi experiment with pretest-posttest control group design. The sample used in 66 nurses (33 intervention group, 33 control group). Intervention mentoring program conducted in the intervention group after training mentoring program head nurse. The results showed the behavior of nurses in maintaining personal safety from hazards chemotherapy was significant difference before and after the mentoring program head nurse in the intervention group (p <α, α = 0.05 level), so it can be concluded that mentoring programs can improve the behavior of head nurse in keep away from the hazards of chemotherapy safety. Mentoring program head nurse by way of coaching, monitoring, and evaluation needs to be conducted on the behaviour of personal safety from hazards chemotherapy nurse at the hospital.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Ika Wulandari
Abstrak :
Kepala ruangan memiliki tugas memanajemen konflik, mendeteksi konflik dan menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam berkolaborasi. Manajemen konflik interdisiplin yang tidak efektif menyebabkan kondisi kerja tidak sehat yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas perawatan pasien. Penelitian ini berfokus mendeskripsikan makna pengalaman kepala ruangan dalam penerapan manajemen konflik interdisiplin. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan adalah 12 perawat usia 39-55 tahun yang berpengalaman menjabat sebagai kepala ruangan minimal 3 tahun. Teridentifikasi 6 tema yaitu komunikasi efektif secara terintegrasi merupakan bentuk pencegahan konflik interdisiplin, pandangan negatif terhadap profesi keperawatan dan beban kerja yang tinggi merupakan hambatan kepala ruangan dalam menerapkan manajemen konflik interdisiplin, kepala ruangan dituntut memiliki wawasan luas dan supel untuk mencegah terjadinya konflik dengan dokter, kepala ruangan bertugas melakukan koordinasi dan negosiasi untuk mencegah konflik interdisiplin, cara kepala ruangan menyelesaikan konflik disesuaikan dengan beratnya masalah, kepala ruangan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk mencegah terjadinya konflik interdisiplin.
Head nurse has task of managing the conflict, detecting conflict and adjusting the leadership style according to the circumstances in collaboration. Ineffective management of interdisciplinary conflicts leads to unhealthy working conditions that can lead to deterioration in the quality of patient care. This study aimed to describe the head nurse experience about the application of interdisciplinary conflict management. This study used qualitative study with phenomenology approach which the data collected through a indepth interview. Participants were 12 nurses aged 39 55 years who served as head nurse at least 3 years. Identified 6 themes that effective communication on integrated can prevention of interdisciplinary conflict, negative view of the nursing profession and high workload is the obstacle of the head nurse for applying interdisciplinary conflict management, head nurse must have extensive knowledge and friendly to prevent conflict with the doctor, the head nurse doing coordination and negotiation to preventing interdisciplinary conflict, the way head nurse resolve conflict adjusted the severity of the problem, the head nurse creates a conducive working environment to prevent interdisciplinary conflict.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudaryati
Abstrak :
Pencegahan burnout menggunakan gaya kepemimpinan transformasional kepala ruangan di unit intensif. Ruang intensif merupakan ruangan yang memerlukan keterampilan khusus dengan keputusan klinis yang cepat dalam tindakan keperawatan pada pasien kritis. Perawat di ruang perawatan intensif berpotensi mengalami burnout di lingkungan kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan kepala perawat terhadap persepsi perawat terhadap burnout yang dialami perawat di ruang intensif. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling, sampel sebanyak 201 perawat di ruang intensif Rumah Sakit X Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia (p-value 0,001), gaya kepemimpinan transaksional kepala ruangan menurut persepsi perawat berhubungan dengan burnout (p-value 0,035). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional kepala ruangan menurut persepsi perawat (p-value 0,211). Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara gaya kepemimpinan transaksional kepala ruangan yang dirasakan perawat pelaksana dengan burnout pada perawat di ruang rawat intensif. Rekomendasi: kepala unit perawatan intensif harus menyesuaikan gaya kepemimpinannya menjadi lebih transformasional untuk mengurangi burnout perawat. ......Prevention of burnout using transformational leadership style of head nurse in the intensive unit. The intensive room is a room that requires special skills with rapid clinical decisions in nursing actions for critically ill patients. Nurses in intensive care have the potential to experience burnout at work enviroment. The purpose of the study was to determine the effect of the leadership style of the head nurse according to the nurse's perception of burnout experienced by nurses in the intensive room. The research method used a cross-sectional design. Sampling with total sampling technique, a sample of 201 nurses in the intensive room X Hospital in Jakarta. The results showed that there was a significant relationship between age (p-value 0.001), the transactional leadership style of the head of the room according to the nurse's perception was related to burnout (p-value 0.035). There was no significant relationship between the transformational leadership style of the head of the room according to the nurse's perception (p-value 0.211). The conclusion of the study was that there was a relationship between the transactional leadership style of the head of the room perceived by the implementing nurse and burnout in the nurse in the intensive care room. Recommendation: the head of the intensive care unit should adjust his leadership style to be more transformational to reduce nurse burnout.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nining
Abstrak :
Latar belakang: Tingginya tekanan kerja dan peliknya permasalahan yang muncul di masa pandemi COVID-19 menyebabkan tenaga keperawatan mengalami burnout, tak terkecuali kepala ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi burnout yang dialami kepala ruangan di masa pandemi COVID-19. Metode: penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif menggunakan analisis tematik. Sampling: sebanyak 12 kepala ruangan yang diambil dari RS Fatmawati dan RSUD Depok yang dipilih menggunakan teknik purposif sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semiterstuktur secara daring. Hasil: Eksplorasi burnout kepala ruangan mendapatkan 6 tema yaitu 1) kendala layanan yang dialami, 2) emotional exhausted, 3) stressor di luar pekerjaan, 4) perubahan status kesehatan 5) mekanisme koping adaptif, dan 6) dukungan yang didapatkan. Kesimpulan: kepala ruangan mengalami burnout di masa pandemi akibat adanya kendala pelaksanaan peran dan fungsi manajemen disertai tinginya stressor di luar pekerjaan namun dengan mekanisme koping adaptif yang diterapkan dengan dukungan dari dalam dan luar lingkungan kerja, membuat kepala ruangan bisa melalui kondisi krisis di masa pandemi COVID-19. ......Background: The high work pressure and the problems complexity that arose during the COVID-19 pandemic caused nursing staff to experience burnout, including head nurse. This study aimed to explore the burnout experienced by the head nurse during the COVID-19 pandemic. Methods: this research is a qualitative descriptive using thematic analysis. Sampling: 12 head nurses were taken from Fatmawati Hospital and Depok Regional Hospital which were selected using a purposive sampling technique. Data was collected by online semi-structured interviews. Results: Exploration of head nurse burnout found 6 themes: 1) service constraints experienced, 2) emotional exhausted, 3) stressors outside of work, 4) changes in health status 5) adaptive coping mechanisms, and 6) support obtained. Conclusion: the head nurse experienced burnout during the pandemic due to obstacles in carrying out management roles and functions accompanied by high stressors outside of work but with adaptive coping mechanisms that were applied with support from inside and outside the work environment, making the head nurses able to go through the crisis conditions during the COVID-19 pandemic.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasniaty A.G.
Abstrak :
Kepuasan kerja perawat pelaksana mencakup aspek keragaman tugas, pengawasan, relevansi dengan minat, umpan balik dan pertumbuhan pribadi. Kepuasan kerja perawat pelaksana dapat dipengaruhi oleh pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala ruangan. Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan supervisi ditentukan oleh kompetensi supervisi kepala ruangan. Kompetensai supervisi mencakup kompetensi entrepreneurial, intelektual, emosi dan interpersonal. Hubungan kepuasan kerja perawat pelaksana dengan kompetensi supervisi kepala ruangan dapat dipengaruhi oleh karakteristik perawat pelaksana tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RS OMNI Medical Center Jakarta, dengan jumlah sample 128 perawat pelaksana. Hasil analisis dengan table silang atau uji kai kuadrat didapatkan empat subvariabel kompetensi supervisi kepala ruangan (entrepreneurial, intelektual, emosi dan interpersonal) semua berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Sedangkan hubungan karakteristik perawat pelaksana (usia, pendidikan, jertis kelamin, status perkawinan, lama kerja dan pelatihan) dengan kepuasan kerja perawat pelaksana hanya variabel pendidikan yang berhubungan secara signifikan. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik ganda didapatkan variabel karakteristik perawat pelaksana yang diprediksi sebagai variabel pengganggu temyata tidak benar, sehingga variabel kompetensi supervisi merupakan variabel utama yang berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Variabel intelektual dan emosi merupakan variabel yang paling signifikan berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana dan variabel intelektual yang paling besar berkontribusi terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana. Disarankan kepada RS CMNI Medical Center Jakarta untuk menggunakan hasil penelitian ini guna perbaikan kualitas pelayanan keperawatan, khususnya yang berhubungan dengan kepuasan perawat.
The Relation between Supervision Competences of Head Nurse with Nurse Work Satisfaction in OMNI Medical Center Hospital Jakarta 2002The nurse work satisfaction consists of aspects of job variety, supervision, relevance with interest, feedback and personal development. Nurse work satisfaction could be influenced by the supervision implemented by head nurse, which give a great impact of a success. Head nurse must entrepreneurial, intellectual, emotional and interpersonal competence to achieve a success. Nurse characteristics could also influence the relation between head nurse supervision and nurse work satisfaction. The type of this research is descriptive study, using the cross sectional approach. The research was implemented at OMNI Medical Center Hospital Jakarta, utilizing 128 nurses as the show samples. The analyze result, using cross table or Chi square show that all four competences of head nurse (entrepreneurial, intellectual, emotional and interpersonal) have significant relation with nurse work satisfaction. The relation between nurse characteristics (age, education, genital status, marital status, work duration, training) and nurse work satisfaction show only variable of education which has a significant relation. The multivariate analyze result with logistic regression indicate that the prediction of nurse characteristics as disturbing variable is not true. Supervision competence is the major variable that has a significant relation with head nurse satisfaction. Intellectual and emotional competences are the most significant variable, related with head nurse work satisfaction. Intellectual competence is the variable having the greatest contribution to nurse work satisfaction. The researcher recommends that OMNI Medical Center Hospital had better use these results to gain medical service improvement, especially which have relation with nurse satisfaction.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T2926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Kurnianto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kompetensi kepala ruangan dalam area personil keperawatan, lingkungan dan peralatan, asuhan keperawatan serta pendidikan dan pengembangan staf. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan bersifat cross sectional. Data primer diambil dengan mengadakan wawancara yang mendalam dan data sekunder didapatkan dari pengumpulan dokumen yang terkait. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 132 orang yang terdiri dari 9 orang kepala ruangan, 122 pelaksana perawatan serta satu orang ketua komite keperawatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa uraian tugas kepala ruangan di ruang rawat inap sudah ada, tetapi belum sesuai dengan standar yang ada dalam literatur. Hal ini mungkin disebabkan karena pada waktu membuat uraian tugas tidak memakai acuan yang ada dan sebagian besar kepala ruangan belum pernah mendapat kursus manajemen perawatan. Skor kompetensi supervisi kepala ruangan rawat inap dalam area personil keperawatan : kurang sampai dengan sedang, di area lingkungan dan peralatan : sedang sampai dengan cukup, area asuhan keperawatan : sedang sampai dengan cukup, serta area pendidikan dan pengembangan staf : kurang sampai dengan cukup. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi supervisi kepala ruangan rawat inap RSPP masih perlu ditingkatkan. Saran dari penelitian ini adalah segera dilakukan penambahan pengetahuan manajemen keperawatan bagi kepala ruangan, melengkapi uraian tugas serta kaderisasi kepala ruangan rawat inap.
Analysis on the Supervisory Competency of Ward Head Nurse in Pertamina Central HospitalThis study aimed to identify the effects of job descriptions and profile of the ward Head Nurse on the levels of supervision in the area of nursing personnel, environment & facility and nursing care as well as training & developing of staff. The methodology was cross sectional, using qualitative and quantitative approach. Data collection was done by in-depth interview and secondary data was obtained through analyzing relevant documents. The study interviewed 132 staff consisted of 9 ward head nurse, 122 nurse and the chief of nursing committee. The study found that job description of ward head nurse is available, yet not according to the Department of Health Standards. The Supervisory Competency of Ward Head Nurse in the area of nursing personnel is ranged: from very low to excellent, in the area of environment & facility: from low to moderate, in the area of nursing care: from low to moderate and the area of staff development & training : from very low to moderate. This concludes that supervisory competency of Ward Head Nurse at the Pertamina Center Hospital needs to be improved.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T10918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>