Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pedro Wiriya
Abstrak :
Kemajuan teknologi saat ini mendukung peningkatan penggunaan barang elektronik yang mendukung aktivitas manusia. Penggunaan barang elektronik berlebih menyebabkan penumpukan limbah elektronik yang menimbulkan dampak bagi lingkungan dan manusia. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah elektronik adalah menerapkan perilaku komputasi hijau. Komputasi hijau dipandang sebagai suatu konsep yang dapat membantu dalam mengurangi dampak lingkungan dari teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi intensi dan perilaku komputasi hijau pada kalangan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan model yang terdiri dari konstruk yang diadaptasi dari Theory of Interpersonal Behavior (TIB), Norm Activation Model (NAM), dan performance shaping factor (PSF). Responden terdiri dari 194 mahasiswa. Analisis dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dengan perangkat lunak SmartPLS 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensi terhadap perilaku komputasi hijau dipengaruhi oleh atiitude dan personal norm. Kemudian, personal norm dipengaruhi oleh ascription of responsibility, awareness of consequence, dan subjective norm. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perilaku komputasi hijau dipengaruhi oleh intensi terhadap perilaku komputasi hijau, habit, dan performance shaping factor. Implikasi teori dari penelitian ini adalah penelitian ini membuktikan bahwa TIB dapat digunakan di jenis penelitian yang bertopik tindakan pro-lingkungan. Dalam konteks Indonesia, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi ilmiah bagi riset dan penelitian mengenai perilaku komputasi hijau di Indonesia. Implikasi praktis pada penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa, universitas, pemerintah, dan industri hardware komputer. ......The current advancement of technology supports the increased use of electronic devices that facilitate human activities. Excessive use of electronic devices leads to the accumulation of electronic waste, which has impacts on the environment and human health. One action that can be taken to reduce electronic waste is the implementation of green computing behavior. Green computing is seen as a concept that helps reduce the environmental impact of technology. This research aims to identify the factors influencing the intention and behavior of green computing among university students. The study utilizes a model consisting of constructs adapted from the Theory of Interpersonal Behavior (TIB), Norm Activation Model (NAM), and performance shaping factor (PSF). The respondents consist of 194 students. The analysis is conducted using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method with SmartPLS 4 software. The results of this study indicate that the intention towards green computing behavior is influenced by attitude and personal norm. Furthermore, personal norm is influenced by ascription of responsibility, awareness of consequences, and subjective norm. The study also shows that green computing behavior is influenced by the intention towards green computing behavior, habit, and performance shaping factor. The theoretical implications of this research are that it demonstrates the applicability of TIB in pro-environmental action research. In the context of Indonesia, this study is expected to contribute to scientific research on green computing behavior in Indonesia. The practical implications of this research are directed towards students, universities, government, and computer hardware industry.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggiana Diniary
Abstrak :
Timbulan sampah makanan di Indonesia diprediksikan terus bertambah setiap tahunnya apabila permasalahan ini tidak diatasi dengan serius. Upaya pengelolaan sampah makanan perlu dilakukan guna mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan, sosial, dan ekonomi. Penelitian mengenai faktor pendorong intensi melakukan upaya pengelolaan sampah makanan rumah tangga antargenerasi masih terbatas. Penelitian ini berusaha mengatasi limitasi tersebut dengan mengembangkan model penelitian menggunakan theory of interpersonal behavior serta aspek ekonomi dan religiusitas untuk menjelaskan perilaku mengelola sampah makanan rumah tangga. Hipotesis pada penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara faktor emosi, sosial, kognitif, ekonomi, dan religiusitas dengan intensi perilaku mengelola sampah makanan antar generasi. Sebanyak 935 muslim Indonesia berpartisipasi dalam survey penelitian. Hasilnya menunjukan bahwa anticipated guilt, sense of community, awareness of consequences, environmental knowledge, financial concern, dan religiosity berpengaruh positif signifikan terhadap intensi mengelola sampah makanan pada generasi Y dan Z. Namun penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara financial concern terhadap recycle intention pada generasi Y dan Z. Ditemukan juga bahwa anticipated guilt tidak signifikan memengaruhi reuse intention dari generasi Y, financial concern tidak signifikan memengaruhi reuse intention dari generasi Z, dan religiosity tidak signifikan memengaruhi reduce, reuse, dan recycle intention dari generasi Z. Hasil penelitian ini memberikan implikasi yang signifikan kepada pemerintah dan pembuat kebijakan, organisasi sosial, dan akademisi yang tertarik untuk mengembangkan strategi untuk mendorong perilaku pengelolaan sampah makanan rumah tangga. ......Food Waste in Indonesia is predicted to increase every year if the problems are not taken seriously. The role of food waste management is important as an effort to reduce its negative effect for the environment, society, and economy. Studies on the driven factor of intention to manage household food waste between generations are still limited. We thus address this gap by developing a research model with Theory of Interpersonal Behavior which includes economy and religiosity factors to explain food waste management behavior. The model hypothesis significant association between emotion, social, cognitive, economic, and religiosity factors with food waste management behavioral intention between generations. A total of 935 Indonesian Muslims participated in this research. The result shows that anticipated guilt, sense of community, awareness of consequences, environmental knowledge, financial concern, and religiosity are positively associated with the intention to manage food waste in generations Y and Z. However, this study did not find a significant relationship between financial concern and recycle intention. It was also found that anticipated guilt did not have a significant impact on reuse intention of the generation Y, financial concern did not have a significant impact with reuse intention of the generation Z, and religiosity did not have a significant impact with reduce, reuse, and recycle intentions of the generation Z. The findings of this study provide implication for policy makers, NGO, and academics that are interested in developing strategies to encourage household food waste management behavior
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library