Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosita Wijayanti
Abstrak :
Telah di buat suatu sistem pengendali temperatur pada Heated Circulating Bath berbasis mikrokontroller.Pada sistem pemanas ini penulis menggunakan heater sebagai pemanasnya. Alat ini di kendalikan oleh mikroprosesor, di mana penulis memakai dua jenis IC Mikrokontroler yaitu AT 89S52 dan ATMega 16 yang di fungsikan untuk keypad dan ATMega 16 di fungsikan sebagai pengendali. Untuk pengukuran besarnya temperatur penulis menggunakan termokopel tipe K di mana termokopel ini dapat mengukur hingga 1000°C. Motor DC di gunakan sebagai penggerak agar air dapat bersirkulasi. Pada alat ini penulis dapat mengendalikan temperatur yang di hasilkan oleh heater dengan cara memberikan perintah kepada pengendali melalui keypad dan nilai Daya pompa (%) tempertur(0C)dengan memasukan nilai Set Point (SP).Pengaturan kecepatan motor dengan cara memberikan daya (%). ......Was Made by Temperature Control System on Heated Circulating Bath Based on Microcontroller.This system use microprocessor IC AT89S52 as keypad and ATMega 16 is used to controlling.Thermocouple has function as sensor temperature heating. Thermocouple K type has been installed in this device, so we can arrange the temperature up to 1000°C.The operation system , after water put in device will be hot because heater was arrange by microcontroller follow to the keypad in which set point to arrange the temperature value and motor rotation according with pump power(%).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pengukuran suhu dilakukan dengan mengkonversikan beda tegangan yang timbul karena adanya perubahan suhu di sekitar sensor. Karena beda tegangan thermocouple hanya sebanding dengan perbedaan suhu antara simpul ukur dan simpul acuan thermocouple, maka diperlukan sensor lain untuk mengukur suhu simpul acuan. Jadi hasil akhir pengukuran merupakan penjumlahan antara suhu basil konversi beda tegangan thermocouple dan suhu hasil konversi sensor pengukur suhu simpul acuan, dalam hal ini LM-35. Beda tegangan kedua sensor tersebut dibu$er, dikuatkan, dan dijumlah, sampai memenuhi kondisi tertentu sehingga perubahan beda tegangan karena perubahan suhu dapat d identifikasi oleh wialog input interface card_ Pada kartu interface ini, beda tegangan disampling menjadi data digital 8 bit. Data ini diambil oleh komputer melalui IC PPI pads kartu interface tersebut. Data hasil pengambilan dari analog input interface card dikonversikan dalam bentuk besaran suhu, dan dijumlahkan, sehingga hasil pengukuran merupakan suhu pada simpul ukur thermocouple. Kalibrasi sensor dilakukan dengan terlebih dahulu mengkalibrasi sensor simpul acuan (LM-35) pads suhu 0_C, baru kemudian mengkalibrasi thermocouple pada suhu tertentu. Pengambilan dan penyimpanan data suhu dilakukan secara kontinyu dengan interfal waktu satu detik, sehingga akan memudahkan proses pelaporan dan pemeriksaan data. Dengan memberikan batasan pengukuran pada masing-masing sensor, diberikan suatu algoritma dimana masing-masing sensor akan saling memeriksa harga suhu pengukuran sensor pasangannya. Alarm kondisi sensor akan menyala jika terdapat kejanggalan harga suhu salah satu sensor terhadap sensor pasangannya.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aulia Rahman
Abstrak :
Telah dibuat Hot plate stirrer magnetik dengan Temperatur dan Kecepatan Pengaduk Terkendali dengan menggunakan Microcontroller. Pada sistem ini menggunakan heater 500watt, dan sensor Termokopel tipe K. Pengendalian motor DC menggunakan sistem open loop dan menggunakan sistem close loop untuk pengendalian temperatur menggunakan PID. Dalam sistem pangaduk menggunakan magnet yang diputar oleh motor DC terletak di bagian bawah heater dan magnet yang terputar yang diletakan dalam wadah. ......A Hotplate stirrer magnetic have been made with a high temperature and high speed restraint with microcontroller. This system have been used heater 500 watt, and thermocouple sensor type K. For DC motor control used system open loop plus used system close loop PID for temperature control. In a system using a magnetic stirrer rotated by a DC motor which is located below the heater and the magnet is turned is placed in the container.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1784
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Argianto
Abstrak :
Telah dibuat ruang vakum dengan temperature terkendali untuk alat uji impedansi bahan menggunakan heater 1000W, 220V dengan menggunakan sensor termokopel tipe K. Temperatur yang mampu dicapai sebesar ±400°C, digunakan sebuah receiver (keypad) untuk mengendalikan dan menampilkan nilai dari temperatur dengan memasukkan nilai set point (SP), adapun pengendalian untuk temperatur yang dilakukan dengan menggunakan PID. Untuk pengaturan tekanan didalam agar vakum digunakanlah pompa vakum.
Was made Vacuum room with control temperature for ingredient impedance tool, using heater 1000W, 220V with thermocouple sensor type K. Temperature only can reach about ±400°C. this heater use keypad for controlling and viewing temperature with by set point (SP). For pressure arrangement insides so that vacuum so used vacuum pump.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reski Septiana
Abstrak :
Temperatur adalah salah satu parameter penting yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pengukuran temperatur yang akurat sangat diperlukan. Data akuisisi temperatur menggunakan termokopel tipe K dan MAX6675 sudah banyak digunakan peneliti karena harganya yang murah, ketersediannya yang banyak di pasaran, dan penggunaannya yang mudah. Termokopel tipe K dan MAX6675 dapat menjadi sensor data akuisisi yang valid apabila terkalibrasi dengan baik. Penelitian ini mengusulkan metode stabilisasi (smoothing) dan kalibrasi termokopel tipe K dan MAX6675 menggunakan mokroprosesor Arduino dengan sensor DS18B20 yang sudah terkalibrasi sebelumnya sebagai referensi kalibratornya. Proses rata-rata dan filter dipilih sebagai metode untuk stabilisasi (smoothing) hasil pembacaan yang dihasilkan oleh sensor termokopel tipe K dan MAX6675. Kalibrasi dilakukan pada kondisi ambient memanfaatkan energi dari alam dimana empat termokopel tipe K yang masing-masing terpasang pada MAX6675 akan dikalibrasi bersama dua sensor DS18B20 dalam ambient air selama 24 jam, sehingga pengujian menggambarkan karakteristik umum sensor pada kondisi yang sama. Untuk meningkatkan akurasi sensor, persamaan kalibrasi akan diinput kedalam coding Arduino sehingga hasil yang terbaca merupakan hasil yang sudah dikalibrasi. Hasil dari penelitian ini adalah metode stabilisasi (smoothing) dan kalibrasi untuk meningkatkan akurasi dari sensor termokopel tipe K dan MAX6675 dalam membaca temperatur ambient menggunakan Arduino mikroprosesor. Fluktuasi rata-rata dan kesalahan rata-rata sensor sebelum kalibrasi 0.25°C dan 5.68% mengecil menjadi 0.10°C dan 0.48% menggunakan metode stabilisasi dan kalibrasi yang diusulkan.
Temperature is one of the crucial parameters in every aspect of life, so an accurate temperature measurement is needed. Temperature data acquisition utilizing a K-type thermocouple and MAX6675 module as cold junction compensation is becoming more common to be used by researchers because of its availability and relatively easy to use. K-type thermocouple and MAX6675 can be used as a valid data acquisition if the sensor is properly calibrated. This research proposes stabilization (smoothing) and calibration methods for K-type thermocouple and MAX6675 sensors based on Arduino microprocessor with DS18B20 sensor as the reference which has been previously calibrated using the ASTM-117C thermometer. Averaging and filtering process were chosen as the methods to stabilize the sensors reading. Calibration is performed at ambient conditions utilizing the energy from the environment where four K-type thermocouple and MAX6675 sensors will be calibrated alongside two DS18B20 sensors in ambient water for 24 hours, so the test illustrates the general characteristics of the sensors under the same condition. To increase the accuracy of the K-type thermocouple and MAX6675 sensors, the calibration equation will be inputted into Arduino coding so the results are automatically calibrated values. The result of this study are the stabilization and calibration methods to improve the accuracy of K-type thermocouples and MAX6675 sensors in reading temperature values using Arduino microprocessor. The average fluctuation and error of the sensor before calibration respectively are 0.25°C and 5.68% decreases to 0.10°C and 0.48% using the proposed methods employed on Arduino microprocessor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra Alpriyanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
FIS.EKT.009/08 Alp r
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Replacement of autoclave Me-24 temperature controller. Autoclave Me-24 which is used as a passivity equipment of metal in order it rate of corrosion has four haeting systems including their temperature controllers. Replacement of the temperature controllers are inevitable implemented because the controllers is impossible because of both expiry in component and module level of the controllers. Therefor replacement with similar type and performance has to be implemented. This paper describes technical consideration, step design and results of test measurement in the controller repalcement, so that the autoclave can work normally as before.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pradipta R
Abstrak :
Logam merupakan salah satu zat yang paling melimpah keberadaannya dibumi. Oleh sebab itu pemahaman terhadap karakteristik logam sangat penting untuk diperdalam. Salah satu karakteristiknya adalah pemuaian. Untuk mempermudah pemahaman tentang pemuaian logam dibuatlah alat untuk mengukur koefisien pemuaian linier logam. Dengan alat pendeteksi suhu (Thermocouple) dan Potensiometer sebagai pendeteksi perubahan panjang, maka nilai konstanta tersebut dapat diketahui. Kedua alat tersebut akan diatur dan dipantau oleh mikrokontroler. Mikrokontroler juga berfungsi sebagai alat hitung data yang nantinya akan menghasilkan nilai konstanta pemuaian linier logam secara otomatis. ......Metal is one of the most abundant substance on earth. Therefore, understanding the characteristics of the metal is very important to be deepened. One of the characteristic is expansion. To facilitate the understanding of metal expansion, a tool to measure the coefficient of linear expansion of metals has to be made. With a temperature sensor (Thermocouple) and Potentiometer as length change detector, the value of these coefficient can be known. Both devices will be regulated and monitored by the microcontroller. Microcontroller also function as a means of calculating the data which will yield a coefficient value of linear expansion of metal automatically.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S780
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Mundari Wijaya
Abstrak :
Telah dibuat alat pemanas dan pengaduk terintegrasi dengan temperatur dan kecepatan terkendali berbasis mikrokontroler dengan dilengkapi heater berdaya 600 W, 220 VAC dan sebagai sensor temperatur digunakan sensor temperatur termokopel tipe K yang memiliki range deteksi -200°C hingga 1200°C. Alat ini memiliki sebuah motor dc yang berfungsi sebagai pengaduk yang dilengkapi pula dengan sensor kecepatan putaran. Sebagai pengendali digunakan sebuah mikrokontroler ATMega8 yang digunakan sebagai pengontrol pemanas dan kecepatan putar motor pengaduk , dan disamping itu mikrokontroler juga menerima dan mengirimkan data ke komputer dengan software LabView atau keypad melalui komunikasi serial RS232 dimana setpoin dari LabView dan output dari mikrokontroler ditampilkan dalam bentuk nilai dan grafik. Pengaturan kecepatan putaran pengaduk dengan cara mengatur lebar pulsa (PWM), sedangkan untuk pengaturan panas heater menggunakan teknik kontrol PID dengan metode Direct Synthesis. ......Has created an integrated heater and stirrer with temperature and velocity controlled by using microcontroller, this instrument equipped by heater that has power about 600 W, 220 VAC. As temperature sensor used type K termocouple where the detection range for this sensor -200°C until 1200°C. This instrument has a DC motor as stirrer and equipped by velocity sensor for velocity reading. As a controller was used a microcontroller ATMega 8 to control heater temperature and velocity of stirrer, beside that the microcontroler transmit and receive a number of data to and from computer through asyncronous serial communication RS232 with LabView software or keypad where setpoint from LabView and output from microcontroller displayed into a value and graph. The adjustment of velocity of stirrer rotation adjusted by changing pulsewidth of PWM, while the adjustment of heater temperature using PID controll with direct synthesis method.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1305
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febryani Angelica
Abstrak :
Oven merupakan salah satu alat yang kritis dalam menunjang pembuatan produk injeksi steril, sehingga harus dilakukan kualifikasi kinerja untuk membuktikan oven dapat bekerja dengan baik sesuai dengan parameter yang ditentukan. Tujuan dari kualifikasi kinerja Oven D-08 ini adalah untuk mengkaji hasil data kualifikasi kinerja Oven D-08 dengan lima parameter pengujian di Fasilitas Injeksi Hormon (Kelas C) PT. Harsen Laboratories. Parameter pengujian yang dilakukan ada lima, yaitu uji kebocoran, prerun and postrun calibration, distribusi panas dalam keadaan kosong, distribusi panas dan penetrasi panas dengan muatan, dan uji nonviable particle. Hasil pengujian kebocoran didapatkan bahwa asap smoke pen tidak tertarik kedalam celah pintu chamber yang menunjukkan bahwa tidak ditemukan kebocoran pada oven. Hasil pengujian prerun dan postrun yang didapatkan adalah selisih suhu deviasi maksimum dan minimum tiap suhu setting prerun dan postrun tidak melebihi dari 0,5 oC, pengujian distribusi dan penetrasi panas mendapatkan selisih suhu tertinggi dan suhu terendah tiap percobaan tidak melebihi dari 15 oC dan hasil rata-rata lethality > 40 menit. Pengujian Endotoxin Challenge Vial mendapatkan hasil bahwa penurunan jumlah endotoksin tidak kurang dari 3 log atau 1000 EU pada tiap lokasi thermocouple dan pengujian nonviable particle mendapatkan hasil bahwa jumlah partikel yang terdapat dalam oven tidak melebihi dari persyaratan partikel kelas A. Seluruh hasil pengujian telah memenuhi kriteria keberterimaan. Oven D-08 yang terletak di Fasilitas Injeksi Hormon telah terkualifikasi dan terbukti dapat bekerja dengan baik. ......Oven is one of cricital equipments in manufacturing of sterile injection product, so it need to be qualified with performance qualification to ensure oven can perform well within the specified parameters. Purpose from performance qualification of Oven D-08 is to review the data results of Oven D-08’s performance qualification with five testing parameters in Hormone Injection Facility (Class C) PT. Harsen Laboratories. There are five testing parameters carried out, they are leak test, prerun and postrun calibration, heat distribution in empty state, heat distribution and heat penetration with load, and nonviable particle test. Results of leak test found that the smoke pen was not attrached into the gap in the chamber door, indicating that no leaks were found in the oven. Results of prerun and postrun tests obtained were the difference in maximum and minimum temperature deviation for each prerun and postrun setting temperature did not exceed 0,5°C, heat distribution and penetration tests obtained that the difference in the highest and lowest temperatures for each experiment are not exceeding 15°C and the average results – average lethality > 40 minutes. Endotoxin Challenge Vial test resulted in a decrease in the amount of endotoxin not less than 3 log or 1000 EU at each thermocouple location and the nonviable particle test resulted that the number of particles contained in the oven did not exceed the requirements for class A particles. All test results met the acceptance criteria. Oven D-08 located in the Hormone Injection Facility has been qualified and proven to work properly.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>