Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Nur Aini
Abstrak :
Manusia, seiring dengan perkembangan usianya,' menjalani berbagai peranan dan fungsi dalam hidup. Di dalamnya tercakup pelaksanaan tugas-tugas perkembangan. Secara lebih khusus, dalam tahapan usia dewasa muda seseorang dihadapkan pada adanya fenomena seputar karir dan pernikahan. Dua hal tersebut merupakan tahap yang harus dilalui dan hasilnya akan menentukan kehidupan seseorang pada tahap perkembangan hidup selanjutnya. Kehidupan masyarakat kota identik dengan adanya modernisasi dalam segala bidang. Dalam pelaksanaannya saat ini, tidak hanya pria yang terlibat aktif, melainkan wanita pun turut mempunyai andil yang besar dalam menjalani arus perkembangan modernisasi yang ada. Pekerjaan yang dulunya selalu diidentikkan dengan pria sekarang menjadi bergeser dengan adanya pengakuan terhadap fungsi dan peranan wanita. Dengan adanya tuntutan yang lebih besar bagi para wanita saat ini di bidang pengembangan karir, sedikit banyaknya berpengaruh pada gaya hidup yang dijalani. Salah satunya adalah gaya hidup melajang yang saat ini sudah banyak ditemukan di hampir semua kota-kota besar. Pilihan untuk tidak menikah atau yang lazimnya disebut hidup melajang rupanya menjadi suatu fenomena yang terjadi dan menarik untuk disimak. Hal ini mengingat kodrat dan pandangan umum yang mengemukakan bahwa selayaknya wanita melakukan pernikahan dan membangun rumah tangga. Tentu saja hal ini menimbulkan pandangan-pandangan yang pro dan kontra dari masyarakat, yang pada akhirnya menimbulkan stereotip bagi yang para wanita yang mengalaminya. Beberapa tokoh mengemukakan bahwa wanita yang tidak menikah cenderung memiliki well-being yang tinggi, yang ditandai oleh terpenuhinya kebutuhan akan keahlian (yang berasal dari pekerjaan) dan kesenangan (kualitas dari pekerjaan yang diperoleh). Selain itu juga wanita yang tidak menikah dapat lebih memiliki kesempatan yang besar untuk melakukan pengembangan dan perubahan diri, serta lebih memiliki kebebasan dalam hidup. Di sisi lain ada pula tokoh yang mengemukakan bahwa pada wanita yang tid^k menikah, well-being yang dimiliki cenderung rendah terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan akan kesenangan karena tidak terciptanya hubungan yang akrab dengan seseorang. Selain itu mereka juga kadang diidentikkan dengan ketidakbahagiaan dan kecenderungan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang gambaran konsep diri yang dimiliki oleh para wanita yang memutuskan untuk tidak menikah, mengetahui alasan-alasan yang menyebabkan mereka mengambil tindakan tersebut, dan seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap diri mereka sehubungan dengan adanya keputusan untuk tidak menikah. Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus, di mana dengan pendekatan ini akan memungkinkan penulis untuk mempelajari isu-isu secara mendalam dan mendetil yang dirasakan individu mengenai topik yang akan dibahas. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa gambaran konsep diri pada mereka adalah cenderung positif. Mereka menganggap bahwa dengan tidak menikah mereka menjadi mandiri dan memiliki well- being yang tinggi. Dalam hal ini well-being lebih dikaitkan dengan dimilikinya keahlian tertentu yang diperoleh melalui pekerjaan dan kualitas pekerjaan tersebut. Kebutuhan untuk mendapatkan penilaian positif dari orang lain juga terpenuhi meskipun ada beberapa pihak yang tetap menentang keputusan mereka. Mereka juga memiliki kepuasan diri yang tinggi, setidaknya mereka telah cukup puas menjalani hidupnya hingga saat ini. Alasan utama yang menyebabkan mereka memutuskan untuk tidak menikah adalah alasan yang lebih bersifat internal, meliputi adanya pengalaman-pengalaman pribadi yang menunjukkan bahwa pernikahan acapkali menampilkan ketidakbahagiaan, dan adanya faktor sifat diri atau kepribadian. Selain itu adanya keinginan untuk merasakan kebebasan hidup tanpa campur tangan dari orang lain dan adanya keinginan untuk membuktikan ketidakbenaran persepsi yang negatif mengenai stereotip wanita yang tidak menikah. Alasan eksternal yang juga mempengaruhi mereka adalah adanya persepsi mereka terhadap pengalaman-pengalaman orang lain dalam dunia pernikahan yang juga acapkali menampilkan ketidakbahagiaan. Meskipun demikian ada seorang subyek yang hingga saat ini mengalami keraguan akan kondisi dirinya. Sebenarnya ia tidak secara langsung membuat keputusan untuk tidak menikah, namun ia lebih menyerahkan kehidupannya pada Tuhan sehingga pada akhirnya ia menerima kondisinya yang harus hidup melajang dengan pemikiran yang positif bahwa kehendak Tuhan pastilah yang terbaik untuknya. Secara umum, keputusan mereka untuk tidak menikah berasal dari pengaruh internal. Artinya keputusan mereka benar-benar merupakan keputusan yang diperoleh dari diri sendiri tanpa adanya pengaruh dari orang lain. Dengan demikian faktor ektemal tidak secara signifikan berpengaruh pada kondisi mereka sehubungan dengan keputusan yang mereka pilih. Dari hasil penelitian ini, diperoleh informasi baru bahwa ternyata semua subyek memiliki konflik dengan ayah. Hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut untuk memperkaya hasil penelitian sehubungan dengan adanya pengaruh kedekatan dengan ayah terhadap keputusan subyek untuk tidak menikah.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfatiane Putrini
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rodiyah
Abstrak :
ABSTRAK
Menjadi janda di usia muda bukanlah hal yang mudah. Mereka dihadapkan pada permasalahan yang kompleks, misalnya: masalah rumah tangga, ekonomi, sosial, seksual, dan sebagainya. Dengan permasalahan-permasalahan itu, sebagai seorang janda di usia muda, ada banyak pemecahan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu dari pemecahan tersebut adalah menikah. Namun kenyataannya, terdapat janda di usia muda yang memutuskan untuk tidak menikah lagi. Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat proses pengambilan keputusan pada janda di usia muda untuk tidak menikah lagi berdasarkan teori Janis & Mann (1977) yang mengatakan bahwa terdapat lima tahap dalam proses pengambilan keputusan. Tahap-tahap tersebut adalah mengenali masalah, melihat alternatif, menimbang alternatif, membuat komitmen, dan menghadapi umpan balik. Selain itu penulis ingin melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seorang janda mengambil keputusan untuk tidak menikah lagi. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif melalui prosedur wawancara mendalam dan observasi terhadap subyek penelitian yang akhirnya diperoleh informasi sebagai data yang akan diolah untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. Penulis mengobservasi dan mewawancarai dua orang janda sebagai subyek penelitian. Dari penelitian yang dilakukan didapat hasil gambaran tentang proses pengambilan keputusan pada kedua subyek, yaitu mereka melalui kelima tahapan dari Janis & Mann (1977). Selain itu diperoleh hasil mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kedua subyek dalam mengambil keputusan untuk tidak menikah lagi. Pada subyek 1 ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembilan keputusan, yaitu: circumslance, preference, belief dan action. Sedangkan pada subyek 2 ditemukan adanya faktor circumslance, preference, belief, action, dan emotion. Terdapat keunikan yang ditemukan pada diri kedua subyek yaitu kedua subyek memiliki gambaran masa kecil yang membuat mereka tidak ingin menikah yaitu I melihat bahwa jika menikah dengan pria beristri maka ia merasa akan menyakiti hati orang lain, sedangkan S mendapatkan gambaran dari ibunya bahwa ia akan mendapatkan kebahagiaan yang tidak lengkap apabila menikah dengan pria yng menjadi suami orang. Disarankan untuk melanjutkan penelitian tentang proses pengambilan keputusan dengan melihat kondisi janda yang mengalami kesulitan ekonomi, janda yang tidak memiliki anak, ataupun latar belakang kematian suami karena faktor-faktor yang lain.
2004
S3474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library