Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmawati Noor
"ABSTRAK
Pada setiap perusahaan terdapat tiga komponen pokok yaitu pekerja, alat
kerja dan Iingkungan kerja di mana satu dengan yang lainnya saling
memepengaruhi produkrivitas kerja karyawannya. Setiap pekerja mempunyai
hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja
guna mewujud kan produktivitas kerja yang optimal.
Pabrik daur uiang batere Pb, akan melepaskan berton-ton Pb ke
Iingkungan jika tidak dikendalikan. Pb yang di cairkan pada proses daur ulang
akan menghasilkan fume dan debu Pb yang termasuk Iogam berat. Ketika
masih di udara logam berat ini dapat saja terabsorbsi ke dalam tubuh manusia
melalui jalur pernafasan, pencernaan dan kulit.
Peneritian ini dilakukan untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan
dengan kandungan timbal di dalam darah pekerja pabrik daur ulang batere
timbal (Pb) PT. X.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode cross sectional
karena pengukuran paparan dan akibat yang ditimbulkan dibuat pada waktu yang sama dengan menggunakan data sekunder dan data primer. Data primer
didapatkan dari observasi Iangsung di PT. X, dan wawancawa dengan pekerja
dengan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Pb di ruang kerja
berhubungan dengan kandungan Pb di dalam darah pekerja pabrik PT X.
Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan alat pelindung diri
dengan kandungan Pb di dalam darah pekerja. Di samping itu tempat kerja,
yaitu ruang produksi atau ruang kantor, juga merupakan faktor yang
berhubungan dengan kandungan Pb di dalam darah pekerja pabrik PT X.
Saran bagi pabrik PT X, adalah penambahan exhaust fan di area mehfing,
penunjukan pengawas pemakaian APD, dan sosiafisasi kembali tentang bahaya
Pb dan penggunaan APD kepada para pekerja.

ABSTRACT
Every company has three main component, i.e. workers, equipment and
working environment. These componets are interacted each other to create
worker productivity. Every worker has right to be protected of their occupational
health and safety to optimize the productivity.
Lead battery recycling factory, will generate tons of Pb to the environment
if it is not managed. Lead melting proces will generate Pb fume and dust that
categorized as heavy metals and hazardous. The fume and dust can be
absorbed to workers body through inhalation, ingestion and skin.
This research is conducted to assess factors that related to blood lead in
workers of lead battery recycle factory PT. X.
Method used in this research is cross sectional due to exposure is
measured at the same time with the consequence. The research used primary
and secondary data. Primary data is get through observation at PT. X and
distribute quetionnaire to the workers. The result shows that there is relation between Pb concentration in
working area and workers blood Pb. There is signiticant relation between used
of personal protective equipment (PPE) and workers blood Pb. The other factor,
i.e, working place, is related to workers blood Pb significaltly as well.
Some recommendation for PT X, includes add of exhaust fan at melting
area, appoint supervisor to control use of PPE and re-socialize hazard Pb and
use of PPE to workers.

"
2007
T34524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Subagio
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirsal Hasan
"Penarik becak dayung dan becak bermesin, pengatur lalu lintas, pedagang asongan, dan pedagang kaki lima banyak terpapar dengan polusi timbal dari udara ambien yang merupakan ancaman terhadap para pekerja pinggir jalan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik responden dengan kadar timbal dalam darah. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 109 orang terdiri dari 58 orang penarik becak dayung, 30 orang penarik becak bermesin dan 21 orang pedagang kaki lima yang ditarik secara consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel usia, tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik terhadap kadar timbal dalam darah (p>0,05). Rerata kadar timbal dalam darah berbeda bermakna menurut jenis kelamin (p=0,047) dan kebiasaan merokok (p=0,003). Rerata kadar timbal dalam darah berdasarkan jenis pekerjaan, lama bekerja, tingkat pendidikan, tempat beristirahat, lokasi tempat tinggal, kebiasaan minum susu, dan kebiasaan minum alkohol tidak ada perbedaan bermakna. Uji korelasi Pearson dan korelasi Spearman menemukan tidak ada korelasi antara variabel usia dan tekanan darah terhadap kadar timbal dalam darah (p>0,05).

Paddle rickshaw puller, motorized rickshaw pullers, traffic police, street vendors and roadside vendors is that many workers are exposed to lead from ambient air pollution. Lead pollution is a threat to roadside workers. This study is observational. The purpose of the study was to determine the association between respondent characteristic with blood lead levels. The 109 samples in this study was the 58 paddle rickshaw puller, 30 motorized rickshaw pullers and 21 hawkers, drawn with consecutive sampling.
The results showed that there were no significant correlation between age, blood pressure and blood lead level (p>0.005), there were differences in mean blood lead levels by sex (p = 0.047) and smoking (p = 0.003), there was no difference in mean blood lead levels based on the type of work, length of work, level of education, place of rest, the location shelter, drinking milk, and alcohol drinking habits. Pearson correlation test and Spearman correlation found no correlation between the variables of age, and blood pressure on blood lead levels (p> 0.05)."
Medan: Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Anak-anak merupakan kelompok berisiko untuk terkena anemia akibatpaparan Pb timbal . Pb dalam darah dapat mengganggu sistem biosintesis hemedimana berfungsi sebagai pembentuk sel darah merah dan dapat memperpendekumur eritrosit sehingga berisiko anemia. Pb telah mencemari air sumur yangdikonsumsi masyarakat Kelurahan Bagan Deli.
Penelitian ini bertujuan untukmelihat pengaruh kadar Pb darah Dengan anemia pada anak. Penelitian inimenggunakan desain studi cross sectional dengan sampel 60 anak diambil .Pemeriksaan kadar Pb darah dilakukan dengan metode Atomic AbsorptionSpectrophotometer. Hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan yangsignifikan antara kadar Pb darah dan anemia pada anak P value 0,000 < 0,05 PR,2,2 95 CI: 1,39 - 3,55 dan juga terdapat hubungan signifikan antara intake danlaju asupan dengan anemia pada anak, tidak terdapat hubungan signifikan antarakadar Pb air dan lama konsumsi air sumur yang tercemar Pb dengan anemia.
Hasil analisis multivariat didapatkan bahwa ada variabel counfounding yaitu intake danlaju asupan. Adanya pengaruh kadar Pb darah dengan anemia menunjukan bahwaperlunya penanganan Pb pada air sumur sehingga mencegah anemia sertapenyakit lanjutan akibat pajanan Pb.

Children are a group at risk for anemia due to exposure of Pb lead . Pb inblood can disrupt the heme's biosynthesis system which serves as a framer of redblood cells and shorten the life of the erythrocyte so that can cause of anemia. Pbhave polluted well water consumed Bagan Deli Village community.
This study aims to look at the effect of blood lead levels in children with anemia. The designof this study is a cross sectional study of 60 children as sample. The examinationof Blood's Lead Level BLL is conducted by Atomic AbsorptionSpectrophotometer.
The result of statistical test showed that there is a significantrelationship between blood's lead level and anemia in children P value 0.000.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Widyaning Putri Mei Rohmasari
"Latar belakang
Pajanan timbal dapat menjadi stress oksidatif yang memicu peningkatan kadar Troponin T. Di sisi lain, vitamin D mungkin berperan sebagai antioksidan dan cardioprotector dalam menghambat gangguan kardiovaskular. Namun pajanan timbal juga mempengaruhi konversi 25(OH)D sehingga menyebabkan defisiensi vitamin D. Penelitian analisis pendahuluan ini bertujuan untuk menilai korelasi kadar timbal darah (KTD) dan kadar 25(OH)D terhadap kadar hs-Troponin T pada pekerja yang terpajan timbal.
Metode
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang meneliti 90 pekerja laki-laki terpajan timbal di lingkungan kerja maupun rumah. Sampel darah vena dikumpulkan dari semua subyek penelitian untuk mengukur KTD dengan metode ICP-MS, sedangkan kadar 25(OH)D dan kadar hs-Troponin T menggunakan metode ECLIA di laboratorium. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Spearman untuk menilai korelasi KTD dengan kadar 25(OH)D, KTD dengan hs-Troponin T, dan kadar 25(OH)D dengan kadar hs-Troponin T.
Hasil
Nilai median(min-maks) KTD subyek adalah 7,11(1,17-58,83) µ g/dL, kadar 25(OH)D 22(8- 52) ng/mL, dan kadar hs-Troponin T 4,12(1,5-71,32) pg/mL. Kami menemukan korelasi yang signifikan antara KTD dengan 25(OH)D (r = 0.21, p = 0.046). Tidak terdapat korelasi antara KTD dengan hs-Troponin T (r = 0.07, p = 0,468) dan 25(OH)D dengan hs-Troponin T (r=0.11, p=0,290).
Diskusi
Kemungkinan terjadi pajanan timbal kronik pada subyek, sehingga KTD terkesan rendah. Pajanan timbal kronik dapat menurunkan kadar vitamin D, namun vitamin D melindungi kardiovaskular dari inflamasi akibat pajanan timbal.
Kesimpulan
KTD berkorelasi dengan kadar 25(OH)D, namun tidak berkorelasi dengan hs-Troponin T. Perlu investigasi lebih lanjut untuk menilai hubungan KTD dengan biomarker kardiovaskular pada kelompok pekerja yang terpajan timbal lainnya.

Background
Lead exposure can cause oxidative stress which triggers an increase in Troponin T levels. On the other hand, vitamin D may play a role as an antioxidant and cardio-protector in preventing cardiovascular disorders. However, lead exposure also affects the conversion of 25(OH)D to vitamin D which causes vitamin D deficiency. This preliminary analysis study aims to assess the correlation between blood lead levels (BLL) and 25(OH)D levels on hs-Troponin T levels among lead exposed workers.
Method
This cross-sectional study examined 90 male workers who were exposed to lead in their occupation and environment. Venous blood samples were collected from all research subjects to measure adverse events using the ICP-MS method, while 25(OH)D levels and hs-Troponin T levels used the ECLIA method in the laboratory. The data were analyzed by Spearman test to find out the correlation between BLL and 25(OH)D levels, BLL with hs-Troponin T, and 25(OH)D levels and hs-Troponin T levels.
Results
The median(min-max) of subject’s BLL was 7,11(1,17-58,83) µ g/dL, while 25(OH)D levels 22(8-52) ng/mL and hs-Troponin T levels 4,12(1,5-71,32) pg/mL. We found a significant correlation between BLL and 25(OH)D (r=0.21, p=0.046). There was no correlation neither between BLL and hs-Troponin T (r=0.07, p=0.468) nor 25(OH)D and hs-Troponin T (r=0.11, p=0.290).
Discussion
The subjects might be exposed to lead chronically, so the BLL seem low. Chronic lead exposure among the subjects decreased 25(OH)D levels, but still protected the cardiac inflammation by lead exposure.
Conclusion
BLL correlates with 25(OH)D levels, but does not correlate with hs-Troponin T. Further investigation is needed to assess the relationship of BLL with cardiovascular biomarkers in other groups of lead exposed workers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library