Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dibben, Damian
Bandung: Mizan Media Utama, 2015
823 DIB h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aufira Utami
"Perkembangan kognitif manusia mengalami perkembangan yang pesat pada usia 3-5 tahun. Perkembangan kognitif yang terjadi pada rentang usia tersebut antara lain adalah pemahaman mengenai konsep waktu. Dalam kehidupan manusia, perkembangan pemahaman konsep waktu termanifestasi dalam dua bentuk yaitu kemampuan mengingat masa lalu dan memprediksi masa depan, yang disebut dengan Mental Time Travel, dan kemampuan Bahasa khususnya pada pemahaman terhadap temporal term. Kedua kemampuan ini berkembang secara bersamaan sehingga diduga terdapat hubungan antara perkembangan keduanya pada rentang usia 3-5 tahun.
Untuk melihat hubungan perkembangan mental time travel dan pemahaman temporal term, dilakukan eksperimen menggunakan box task dan puppet task sebagai alat ukur mental time travel dan empat pertanyaan yang masing-masing memuat 1 jenis temporal term. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kemampuan mental time travel berhubungan positif dengan pemahaman temporal term ke masa depan, khususnya kata ?nanti? dengan nilai korelasi sebesar 0,232.

Human cognition develops rapidly between the age of 3-5. One of the cognitive ability that develops in that age is the understanding of temporal dimension. In daily life, developmental of temporal dimension understanding manifested in two things, mental time travel ability and language ability especially comprehension of temporal term. Both ability are develop altogether is this developmental period, therefore their development are assumed to be correlated to each other.
In order to see how mental time travel ability correlated to comprehension of temporal term, researcher did experiment using box task and puppet task to asses mental time travel ability, and four questions each consists one kind of temporal term. Data analysis shown that mental time travel ability positively correlated to comprehension of temporal term to the future, especially term ?nanti? (later today) with correlation value 0,232.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michaelian, Kourken
"This book contains twenty chapters on theoretical issues in research on future-oriented mental time travel. Themes covered include varieties of future-oriented cognition; relationships between future-oriented mental time travel and episodic memory; subjective temporality in future-oriented mental time travel; the self in future-oriented mental time travel; functional perspectives; evolutionary and comparative perspectives; developmental perspectives; and clinical perspectives. Chapters are by researchers based in both empirical and theoretical disciplines."
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470508
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Farobi Fatkhurridho
"Waktu menjadi sebuah objek kaji dengan tingkat kompleksitas yang rumit, memahami waktu adalah berbicara perihal periodisasi, sejarah, dan memori. Waktu kemudian diidentifikasi sebagai gerak yang hadir dalam manifestasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Film menjadi sebuah medium yang mampu memanifestasikan gerak dan waktu dalam produk visual dan tertangkap indera manusia. Film dapat membuat objek bergerak maju, mundur, atau bahkan berhenti sama sekali. Tenet (2020) adalah sebuah film yang mengaplikasikan konsep tersebut. Sebagai film fiksi sains, Tenet mengolah dimensi temporal baik dalam gagasan dan kemasan melalui sinematografi dan struktur naratifnya. Tenet menghadirkan gagasan kesadaran waktu yang tumpang tindih dari masa lalu, masa kini, dan masa sekarang. Sebuah mesin pintu putar dalam Tenet digunakan sebagai signifikansi hadirnya paradoks determinisme atau kondisi tercekik dalam lingkaran waktu yang sirkuler. Bentuk aporia atau kebimbangan deterministik yang dialami tokoh dalam Tenet merefleksikan dialog kesadaran manusia atas dimensi waktu. Tenet menyajikan perdebatan dua perspektif sikap manusia terhadap waktu, yakni perspektif yang modern dan manusia yang postmodern direpresentasikan melalui tokoh Protagonis dan Sator. Dalam tahapan yang lebih ideologis, Tenet menjadi film yang penuh ambivalensi dalam menyajikan dialog perspektif sikap manusia terhadap waktu tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan terminologi dan perspektif metamodenisme, yakni kemustahilan yang terus diusahakan. Segala agenda yang dilakukan oleh Protagonis dan Sator pada akhirnya akan berakhir pada kemustahilan, hal tersebut dikarenakan mereka telah terjebak dalam paradoks determinisme atau tercekik dalam putaran waktu yang sirkuler.

Time becomes an object of study with a complicated level of complexity, understanding time is talking about periodization, history, and memory. Time is then identified as motion that is present in past, present and future manifestations. Film is a medium capable of manifesting motion and time in visual products and is captured by the human senses. Movies can make objects move forward, backward, or even stop altogether. Tenet (2020) is a film that applies this concept. As a science fiction film, Tenet cultivates a temporal dimension both in ideas and packaging through its cinematography and narrative structure. Tenet presents the idea of overlapping time consciousness of the past, present, and present. A revolving door machine in Tenet used as a medium for the paradox of determinism or suffocation in a circular time loop. The form of aporia or deterministic indecision experienced by characters in Tenet reflects the dialogue of human consciousness on the dimension of time. Tenet presents a debate on two perspectives of human attitudes towards time, namely the modern perspective and the postmodern human being represented through the Protagonis and the Sator. In a more ideological stage, Tenet becomes a film full of ambivalence in presenting a dialogue from the perspective of human attitudes towards that time. This related to the terminology and perspective of metamodernism, namely the impossibility that continues to be pursued. All the agendas carried out by the Protagonis and Sator will eventually end in impossibility, this is because they have been trapped in the paradox of determinism or suffocated in a circular time loop.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library