Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pontoh, Ega Wirayoda
"Latar Belakang: Sindrom koroner akut (SKA) dapat didefinisikan sebagai aliran darah yang tidak cukup ke miokardium dan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum di Indonesia yang mempengaruhi 143.000 orang. Skor risiko TIMI adalah penilaian stratifikasi risiko yang dapat menentukan prognosis pasien dan memengaruhi opsi terapi. Tes fungsi ginjal dikaitkan dengan keparahan hipoksia dan faktor-faktor lain yang berkontribusi dalam SKA dan tidak termasuk dalam skor risiko TIMI. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tes fungsi ginjal dan skor risiko TIMI pada pasien SKA. Metode: Penelitian ini menggunakan model analitik cross-sectional menggunakan pengumpulan data rekam medis yang meliputi serum kreatinin, serum ureum, dan skor risiko TIMI yang diperoleh dari Rumah Sakit Nasional Cipto Mangunkusumo. 117 sampel diperoleh yang kemudian dianalisis dengan uji chi-square.
Hasil: Uji fungsi ginjal terbukti secara signifikan terkait dengan Skor Risiko TIMI. Serum kreatinin dikaitkan dengan skor risiko TIMI (p = 0,0407) serta serum ureum juga dikaitkan dengan skor risiko TIMI (p = 0,036).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara serum kreatinin dan serum ureum yang tinggi dengan tingginya skor risiko TIMI.

Background: Acute coronary syndrome (ACS) is defined as insufficient blood flow to the myocardium and one of the most common cardiovascular disease in Indonesia affecting 143.000 people. TIMI risk score is risk stratification assessment that can determine the prognosis of the patient and affect therapy options. Renal function test is associated with hypoxia severity and other contributing factors in ACS which is not included in TIMI risk score. This research aims to see the association of renal function test and TIMI risk score in ACS patients.
Method: The research uses analytical cross-sectional model using medical records data collection which encompasses serum creatinine, serum ureum, and TIMI risk score obtained from Cipto Mangunkusumo National Hospital. 117 samples are obtained which is then analysed using chi-square test.
Results: Renal function test proved to be significantly associated with TIMI Risk Score. Serum creatinine is associated with TIMI risk score (p=0,0407) as well as serum ureum is also associated with TIMI risk score (p=0,036).
Conclusion: There is an association between high serum creatinine and high serum ureum with TIMI risk score in ACS patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Eldad Frederich Lasanudin
"Latar Belakang Sindrom koroner akut (SKA) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada arteri koroner jantung. Gejala utamanya adalah nyeri dada, yang disebut juga sebagai angina pektoris. TIMI risk score adalah suatu sarana penilaian risiko yang mengevaluasi berbagai faktor untuk menentukan prognosis pasien SKA. Namun, TIMI risk score tidak memperhitungkan tingkat transaminase aspartat serum dan transaminase alanina serum saat admisi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apabila terdapat hubungan antara enzim tersebut dengan hasil TIMI risk score.
Metode Penelitian ini merupakan suatu studi cross-sectional analitik yang dilaksanakan melalui pengumpulan data rekam medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, yang meliputi TIMI risk score, tingkat transaminase aspartat serum saat admisi pasien, dan tingkat transaminase alanina serum saat admisi pasien. Terdapat 111 sampel dan data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan program SPSS.
Hasil Tingkat transaminase aspartate serum pada saat admisi tidak berhubungan dengan hasil TIMI risk score pasien (p=,183). Tidak ditemukan hubungan statistik yang bermakna antara tingkat transaminase alanina serum pada saat admisi dengan hasil TIMI risk score pasien (p=,835).

Background Acute coronary syndrome (ACS) is a disease caused by blockage in the coronary arteries. Its characteristic symptom is chest pain, also called as angina pectoris. TIMI risk score is a risk assessment method that evaluate various factors to determine the prognosis of ACS patients. However, it does not take into account admission serum AST and ALT levels of the patient. This research aims to see whether the said liver enzymes are associated with TIMI risk score results.
Method The research is an analytical cross-sectional research that is performed through data collection, which includes TIMI risk scores, admission serum AST levels, and admission serum ALT levels, from the medical records of Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. There are 111 samples collected and the data that has been gathered is analysed using the SPSS program.
Results Admission serum AST levels are not associated with patients’ TIMI risk score results (p=.183). There is also no statistical significance between the patient’s admission serum ALT and his/her TIMI risk score result (p=.835).
Conclusion Data analysis show that there are no significant association between patients’ admission serum AST and ALT with their TIMI risk score. Thus, the use of admission serum AST and ALT are not able to assess prognosis of ACS patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan Nur Karim
"Latar Belakang: Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan kondisi aliran darah menuju miokardium tidak terpenuhi, yang bertanggung jawab atas lebih dari 7 juta kematian di dunia setiap tahun. Skor risiko TIMI adalah alat stratifikasi untuk pasien SKA yang menilai berbagai faktor risiko untuk menetapkan prognosis. Kadar natrium dan kalium dalam darah telah ditemukan sebagai indikator dalam prognosis pada pasien SKA. Penelitian ini bertujuan untuk mencari asosiasi antara natrium dan kalium dalam darah dengan skor risiko TIMI pada pasien SKA, beserta kegunaannya sebagai faktor prognosis. Metode: Penelitian ini menerapkan studi analitik cross-sectional yang menggunakan data sekunder melalui rekam medik RSCM, yang termasuk pasien SKA dengan hasil skor risiko TIMI, dan kadar natrium serta kalium darah saat admisi pasien. Analisis data menggunakan 111 sampel data dengan program SPSS20. Hasil: Asosiasi antara kadar serum natrium saat admisi dengan skor risiko TIMI disebut signifikan secara statistik (p=0.013). Namun, asosiasi antara kadar serum kalium saat admisi dengan skor risiko TIMI tidak memiliki makna yang signifikan secara statistik (p=0.286). Kesimpulan: Analisis memperlihatkan asosiasi yang bermakna secara statistik dalam kadar natrium darah pada subjek saat admisi dengan skor risiko TIMI. Tidak ada asosiasi yang signifikan antara kadar kalium darah pada subjek saat admisi dengan skor risiko TIMI.

Introduction: Acute Coronary Syndrome (ACS) is a condition of inadequate blood supply of the myocardium, which responsible for the death of 7 million people each year worldwide. TIMI risk score is a risk stratification tool for ACS patients that assess multiple risk factor to establish the prognosis. The serum sodium and potassium level have been found as indicators of prognosis among ACS patients. This research intends to discover the association between serum sodium and potassium with TIMI risk score in ACS patients and its utilization as a prognostic factor. Method: This research applies an analytical cross-sectional study that utilize secondary data that was taken from the medical record of RSCM, which consists of ACS patients with TIMI risk score, admission serum sodium level, and admission serum potassium level. Data analysis uses 111 sample data with SPSS20 program. Results: Association between admission serum sodium level with TIMI risk score is statistically significant (p=0.013). However, admission serum potassium level with TIMI risk score has no statistical significance (p=0.286). Conclusion: It prevail the statistical significance on the association of subjects’ serum sodium level with TIMI risk score. There is no significant association between the subjects’ serum potassium level and TIMI risk score."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan Nur Karim
"Latar Belakang: Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan kondisi aliran darah menuju miokardium tidak terpenuhi, yang bertanggung jawab atas lebih dari 7 juta kematian di dunia setiap tahun. Skor risiko TIMI adalah alat stratifikasi untuk pasien SKA yang menilai berbagai faktor risiko untuk menetapkan prognosis. Kadar natrium dan kalium dalam darah telah ditemukan sebagai indikator dalam prognosis pada pasien SKA. Penelitian ini bertujuan untuk mencari asosiasi antara natrium dan kalium dalam darah dengan skor risiko TIMI pada pasien SKA, beserta kegunaannya sebagai faktor prognosis. Metode: Penelitian ini menerapkan studi analitik cross-sectional yang menggunakan data sekunder melalui rekam medik RSCM, yang termasuk pasien SKA dengan hasil skor risiko TIMI, dan kadar natrium serta kalium darah saat admisi pasien. Analisis data menggunakan 111 sampel data dengan program SPSS20. Hasil: Asosiasi antara kadar serum natrium saat admisi dengan skor risiko TIMI disebut signifikan secara statistik (p=0.013). Namun, asosiasi antara kadar serum kalium saat admisi dengan skor risiko TIMI tidak memiliki makna yang signifikan secara statistik (p=0.286). Kesimpulan: Analisis memperlihatkan asosiasi yang bermakna secara statistik dalam kadar natrium darah pada subjek saat admisi dengan skor risiko TIMI. Tidak ada asosiasi yang signifikan antara kadar kalium darah pada subjek saat admisi dengan skor risiko TIMI.

Introduction: Acute Coronary Syndrome (ACS) is a condition of inadequate blood supply of the myocardium, which responsible for the death of 7 million people each year worldwide. TIMI risk score is a risk stratification tool for ACS patients that assess multiple risk factor to establish the prognosis. The serum sodium and potassium level have been found as indicators of prognosis among ACS patients. This research intends to discover the association between serum sodium and potassium with TIMI risk score in ACS patients and its utilization as a prognostic factor. Method: This research applies an analytical cross-sectional study that utilize secondary data that was taken from the medical record of RSCM, which consists of ACS patients with TIMI risk score, admission serum sodium level, and admission serum potassium level. Data analysis uses 111 sample data with SPSS20 program. Results: Association between admission serum sodium level with TIMI risk score is statistically significant (p=0.013). However, admission serum potassium level with TIMI risk score has no statistical significance (p=0.286). Conclusion: It prevail the statistical significance on the association of subjects’ serum sodium level with TIMI risk score. There is no significant association between the subjects’ serum potassium level and TIMI risk score."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library