Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hartanti Putri Josephine
Abstrak :
Anaerobic digestion(AD) dapat menjadi solusi dalam mengolah limbah organik. Pengadukan dalam AD dapat meningkatkan kinerja proses di dalam AD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengadukan terhadap pembentukan biogas dari degradasi TS dan VS pada AD dengan menggunakan pengadukan dengan kecepatan 30 rpm selama 4 jam/hari dibandingkan dengan AD tanpa pengadukan. Perbandingan substrat sampah makanan dan feses sapi yang digunakan adalah 9:1 dan organic loading rate (OLR) 7,83 kg VS/m3-hari. Operasional reaktor menggunakan 2 buah dry AD satu tahap dengan volume 51 L dalam kondisi suhu mesofilik selama 31 hari. Hasil uji menunjukkan substrat cocok untuk dry AD dengan total solids (TS) sebesar 20,50-28,5%; nilai volatile solid (VS) 86,75-87,53%TS; rasio C/N sebesar 14,12-16,35 dan tingkat inhibitor <3.000 mg/L amonia. Hasil penelitian menunjukan penyisihan COD pada reaktor dengan pengadukan 66,2±11,0% sedangkan pada reaktor tanpa pengadukan 58,4±17,4%. Penyisihan TS dan VS pada reaktor dengan pengadukan 59,6±7,11% dan 5,71±3,56% sedangkan pada reaktor tanpa pengadukan 64,8±4,80% dan 8,10±2,31%. Perhitungan produksi biogas dari degradasi TS dan VS pada reaktor pengadukan lebih tinggi dengan 2,77±0,57 L CH4/kg VS dibandingkan dari reaktor tanpa pengadukan 2,35±0,37 L CH4/kg VS. Untuk mendapat kesimpulan dilakukan uji statistik dengan hasil statistik menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara produksi biogas pada reaktor dengan pengadukan dan tanpa pengadukan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengadukan tidak berpengaruh pada penurunan TS, VS, COD, dan produksi biogas.
Anaerobic digestion (AD) can be a solution in treating organic waste. Stirring in AD can improve process performance in AD. This study aims to analyze the effect of stirring on biogas formation with degradation of TS and VS in AD using stirring at a speed of 30 rpm for 4 hours per day compared with an AD without stirring. The comparison of food waste substrate and cow feces used was 9:1 and organic loading rate (OLR) 7.83 kg VS/m3-day. The reactor operation uses 2 dry AD one stage with a volume of 51 L in mesophilic conditions for 31 days. The test results show that the substrate is suitable for dry AD with total solids (TS) of 20.50-28.5%; volatile solid (VS) value of 86.75-87.53% TS; C/N ratio of 14.12-16.35; and inhibitor level <3,000 mg/L of ammonia. The results showed that removal of COD in the reactor with stirring 66.2±11.0% while in the reactor without stirring 58.4±17.4%. The removal for TS and VS in the reactor with stirring 59.6±7.11% and 5.71±3.56% while in the reactor without stirring 64.8±4.80% and 8.10±2.31%. Meanwhile, biogas production from TS and VS degradation in the stirring reactor produce higher volume of biogas with 2.77±0.57 L CH4/kg VS compared to biogas production from the reactor without stirring which 2.35±0.37 L CH4/kg VS. To conclude, a statistical test was performed with the results of statistics showing that there was no significant difference between the production of biogas in the reactor with stirring and without stirring. This study concluded that stirring had no effect on decreasing TS, VS, COD, and biogas production.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crysnarendra Aji Prajna
Abstrak :
Dengan meningkatnya timbulan sampah tiap tahun dan sebagai pemenuhan energi di Indonesia, penggunaan teknologi hidrotermal sebagai pengolahan sampah perkotaan menjadi solusi yang menjanjikan. Dalam penerapannya, diperlukan optimalisasi pengeringan air mekanis sehingga meningkatkan laju produksi pengolahan sampah. Penelitian ini dilakukan untuk mencari total padatan optimum, waktu pengeringan optimum, dan karakteristik yang dihasilkan setelah dilakukan pengeringan mekanis optimum. Desain pengeringan mekanis dilakukan dengan menggunakan tekanan 4, 6, 8 bar dengan alat konsolidometer. Pada tekanan 4, 6, 8 bar dihasilkan total solid optimum secara berturut-turut 50.11 , 51,56 , dan 54,56 dengan waktu yang dibutuhkan 6,56; 6,82; dan 5,11 menit. Setelah dilakukan pengeringan mekanis optimum, dihasilkan nilai kalor sebesar 5154 kkal/kg atau setara dengan sub-bituminous coal. Dilakukan pula pengukuran rasio C/N pada hasil olahan sampah hidrotermal sebesar 12.54 sehingga dapat digunakan sebagai kompos. ...... With generous waste generation every year and as the energy fulfillment in Indonesia, the use of hydrothermal technology as waste processing is becoming a promising solution. In its ap plication, optimization of mechanical air drying is required to increase the production rate of waste processing. This study was conducted to find the total optimum solids, optimum drying time, and the resulting characteristics after optimum mechanical drying. The mechanical drying design is carried out using a pressure of 4, 6, 8 bar with a consolidometer tool. At the pressure of 4, 6, 8 bar yielded the optimum total solids 50.11 , 51.56 and 54,56 with time 4,1 6,8 and 5,1 minutes After optimum mechanical drying, the resulting heat is 5154 kcal kg or equivalent to sub bituminous coal. In addition, the ratio of C N ratio on hydrotermal waste processed products is 12.54 so it can be used as compost.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library