Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Sulistyo Tri Setyaningsih
Abstrak :
Pada masa sengoku, yaitu sejak dimulainya perang Onin tahun 1467, sampai masuknya Oda Nobunaga ke Kyoto untuk memulai pengaruhnya tahun 1568, dainyo-dainyo di Jepang masing terpecah-pecah. Shogun yang berkuasa waktu itu tidak kuasa untuk mengatur mereka, bahkan dalam masa kekuaauan itu para daiiyo meragukan kekuasaan shogun. Oda Nobunaga, salah satu dainyo yang mewarisi kekuasaan keluarganya atas propinsi Owari mulai melebarkan wilayah kekuasaannya ke daerah-daerah di sekitar wilayahnya. Keinginannya untuk menguasai seluruh Jepang timbul sewaktu ia berhasil memadamkan kericuhan yang terjadi di wilayahnya. Kemudian kaisar Ogimachi dan adik dari bekas shogun Ashikaga Yoshiteru meminta tolong kepadanya untuk memulihkan serta mengembalikan kekuasaan mereka. Cita-cita Nobunaga belum tercapai ketika ia meninggal dunia dalam peristiwa pengepungan di kuil Honnoji yang dilakukan oleh anak buahnya yaitu Akechi Mitsuhide. Toyotomi Hideyoshi salah seorang jenderalnya yang membantu dalam usaha mempersatukan Jepang melanjutkan cita-cita pendahulunya, yang kemudian menjadi ambisinya juga. Akhirnya pada tahun 1590, seluruh wilayah Jepang telah ada di bawah kekuasaannya. Untuk mengamankan seluruh wilayah tersebut dan menciptakan perdamaian selama lima puluh tahun, Hideyoshi mengeluarkan kebijaksanaan yang berlaku secara nasional.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sundari Sucipta
Abstrak :
Skripsi ini Strategi Tokugawa Ieyasu Dalam Merestorasi Hubungan Jepang dan Choson Korea Setelah Invasi Toyotomi Hideyoshi.Jepang dan Choson merupakan dua negara yang berbatasan langsung dan telah memiliki hubungan yang baik selama dua ratus tahun. Namun hubungan kedua negara tersebut mulai memburuk karena invasi yang dilakukan oleh Toyotomi Hideyoshi pada 1592-1598. Setelah Toyotomi Hideyoshi wafat, Tokugawa Ieyasu yang mengambil alih kepemimpinan Jepang berusaha untuk memperbaiki hubungan Jepang dan Choson. Penelitian yang ditulis dengan menggunakan pendekatan sejarah dengan metode deskriptif analisis yang disusun secara kronologis da sistematis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Tokugawa Ieyasu menggunakan pendekatan secara halus untuk dapat merestorasi hubungan Jepang dan Choson Korea. ...... This study focused on Tokugawa Ieyasu strategy to restore the relation between Japan and Choson Korea after Toyotomi Hideyoshi invasion. Japan and Korea are two country that have contact frontier and maintain good relation for two hundred years. However the relation between two countries had been worse because Toyotomi Hideyoshi invasion at 1592-1598. After Toyotomi Hideyoshi died, Tokugawa Ieyasu took over the authority and try to re-established the relation between Japan and Choson. This study use historical approach with analytical descriptive method that have been arranged in chronologies and systematic. The analysis concluded that Tokugawa Ieyasu use soft approach so he can re-established the relation between Japan and Choson Korea.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Pratama
Abstrak :
Skripsi ini membahas kode etik bushidō direpresentasikan oleh tokoh Toyotomi Hideyoshi di dalam novel Shinsho Taikōki. Dengan menggunakan kode bushidō seperti yang dideskripsikan oleh Nitobe Inazo di dalam bukunya "Bushido: The Soul of Japan", penulis mengkaji novel Shinsho Taikōki karya Yoshikawa Eiji dengan pendekatan intrinsik, yakni analisis tokoh. Analisis menunjukkan bahwa Hideyoshi memiliki setiap nilai bushidō di dalam dirinya sehingga mencerminkan samurai ideal menurut Nitobe. Samurai ideal menurut Nitobe adalah samurai yang memiliki nilai kebenaran, keberanian, kebaikan hati, kesopanan, kesungguhan hati, kesetiaan serta menjunjung tinggi kehormatan dirinya. ...... This thesis explain how the bushidō code is represented by character Toyotomi Hideyoshi in Shinsho Taikōki. By using bushidō code as described by Nitobe Inazo in his book "Bushido: The Soul of Japan", writer examined Yoshikawa Eiji's Shinsho Taikōki with intrinsic approach, the analysis of figure. Analysis shows that Hideyoshi has practiced bushidō’s precepts that reflects the ideal samurai according to Nitobe. Nitobe's ideal samurai is a samurai who have a sense of justice, indomitable courage, benevolent, polite, veracious and truthful, loyal to his superior and upheld his honor.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library