Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Athaalia Rananur Salsabilla
"Dari zaman ke zaman, jodoh merupakan suatu konsep yang berkaitan erat dengan kehidupan umat manusia. Perspektif berbeda perihal jodoh tergantung oleh kebudayaan yang memengaruhinya seringkali tergambarkan dalam karya sastra yang ada pada masing-masing zaman. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tradisi sati tentang jodoh dalam Kakawin Sumanasantaka. Untuk menjawab permasalahan tersebut, digunakan metode Close Reading McClennen, Teori Semiotika Roland Barthes (1964), serta didasari pemahaman tentang tradisi sati dalam Hindu dan konsep satya dalam budaya Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tradisi sati tentang jodoh dalam Kakawin Sumanasantaka, memberikan wawasan pengetahuan baru terkait konsep jodoh pada era Jawa kuno dan menjadi pijakan bagi penelitian karya sastra era Jawa Kuno lainnya. Sumber data yang dikaji dalam penelitian ini yakni teks Kakawin Sumanasantaka berbahasa Jawa Kuno edisi teks Peter Worsley, S. Supomo, Thomas Hunter, dan Margaret Fletcher pada tahun 2013 dengan judul “Mpu Monaguna's Sumanasantaka: An Old Javanese Epic Poem, its Indian Source and Balinese Illustrations”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analitis dengan semiotik sastra dan melalui tahapan close reading McClennen. Teori yang dijadikan landasan adalah Teori Semiotika oleh Roland Barthes (1964), pemahaman tentang tradisi sati oleh John Stratton Hawley (1994), serta konsep satya merujuk kepada Bhavabhakti dan Pañ ca Satya. Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa tradisi sati yang ada dalam Kakawin Sumanasantaka merupakan penggambaran dari dasyabhava dan kantabhava, serta merupakan bentuk dari penerapan satya mitra.

From time to time, soulmate is a concept that is closely related to human life. Different perspectives on soulmates depending on the culture that influences them are often depicted in literary works of each era. This study’s research question concerns how the sati tradition relates to the concept of soulmate expressed in Kakawin Sumanasantaka. To answer this problem, McClennen’s Close Reading method and Roland Barthes’s Semiotic Theory (1964) was used alongside the understanding of the sati tradition in Hinduism and the concept of satya in Javanese culture. This study aims to reveal the sati tradition in regards to the concept of soulmate in Kakawin Sumanasantaka, provide new knowledge regarding the concept of soulmate in the ancient Javanese era and become a basis for other ancient Javanese literary research. The primary data in this study is the Kakawin Sumanasantaka text written in Old Javanese language text edition by Peter Worsley, S. Supomo, Thomas Hunter, and Margaret Fletcher in 2013 with the title "Mpu Monaguna's Sumanasantaka: An Old Javanese Epic Poem, its Indian Source and Balinese Illustrations''. This research uses qualitative descriptive analytical methods alongside literary semiotics and McClennen’s close reading. The theories used as basis are the Semiotic Theory by Roland Barthes (1964), the understanding of the sati tradition by John Stratton Hawley (1994), alongside the concept of satya referring to Bhavabhakti and Pañca Satya. This study found that the existing sati tradition in Kakawin Sumanasantaka is a depiction of dasyabhava, and kantabhava, also is a form of applying satya mitra."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library