Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indera Arifianto
"ABSTRACT
Trafo tenaga harus dioperasikan dalam batasan kemampuannya untuk mempertahankan umur I operasinya. Sementara dalam beberapa fakta, terdapat banyak hal yang menyebabkan trafo tenaga tidak dapat dioperasikan pada kondisi ideal. PT. PLN (Persero) sebagai utilitas tenaga listrik harus dapat mengoptimasi operasional trafo tenaga dengan tanpa mengurangi umur operasinya. Tulisan ini memperkenalkan beberapa parameter yang dapat dipertimbangkan sebagai strategi dalam menjaga umur insulasi trafo tenaga dalam hal operasional meliputi didalamnya adalah pembebanan trafo tenaga, yang dikategorikan berdasarkan desain dan kondisi operasional. Beberapa parameter yang diambil berdasarkan desain adalah suhu ambient dan kondisi lokasi ketinggian. Sedangkan beberapa parameter yang diambil berdasarkan kondisi operasional adalah suhu operasi steady state dan kondisi operasional yang dapat mempengaruhi percepatan umur insulasi. Dalam tulisan ini, 32 trafo tenaga yang berlokasi di Unit Pemeliharaan Bogor dianalisa dan rekomendasi diberikan sebagai batas pembebanan trafo tenaga. Pada sisi lain, formula ini dapat pula dipertimbangkan sebagai perhitungan umur trafo pada saat trafo dioperasikan melebihi batas ratingnya. "
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT. PLN, 2017
621 JEK 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Wahyu Wigati
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Konsep induksi magnetik merupakan konsep yang telah lama dikenal dan diaplikasikan secara leas, namun demikian pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan olehnya belum mendapatkan perhatian secara serius, bahkan analisa mengenainya masih jarang dilakukan. Kendala umum yang paling sering dijumpai adalah masih terbatasnya bahasan kualitatif maupun kuantitatif dari phenomena induksi magnetik yang bersifat aplikatif. Adapun tulisan ini akan mencoba mengetengahkan perhitungan dan analisa induksi magnetik alabat arus transien pada pengaman diferensial Station Service 7ran#f rmer-4 (SST-4) di Proyek PLTU Suralaya Unit 5, 6, & 7. Pada kasus tersebut seteiah dilakukan penghimpunan data dan pengamatan kondisi di lapangan, selanjutnya dilak-ukan pemodelan dan simulasi dengan bantuan perangkat Iunak Efectnrmagnrtic Tra=ien Trugmm (EMTP). Berdasarkan hasil simulasi, kemudian dilal akan perhitungan dan analisa pengaruh induksi magnetik terhadap pengaman diferensial trafo tersebut. Dah analisa itu akan diperlihatkan potensi yang dimiliki arcs transien, dalam menimbulkan kesalahan kerja pads pengaman diferensial trafo melalui mekanisme induksi magnetik. Di samping itu akan ditentukan pula batasan-batasan geometrik yang hares dipenuhi, agar pengaman diferensial SST-4 dapat terhindar dari kesalahan keda aldbat induksi magnetik."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung Puranto
"Trafo arus merupakan peralatan insU mentasi yang memegang peranan penting dalam operasi pengamanan sistem tenaga listrik, sebagai peralatan yang berfungsi mengubah tingkat anus menjadi suatu tingkat arus yang lebih rendah untuk pengoperasian rele, dimana rele akan memberikan perintah kepada PMT untuk pengoperasian rele, dimana rele akan memberikan perintah kepada PMT untuk membuka saat terjadi gangguan. Keluaran yang dihasilkan oleh trafo arus merupakan transformasi dari bentuk gelombang arus masukan menjadi suatu bentuk gelombang arus keluaran, dengan perbandingan yang tertentu. Distorsi bentuk gelombang arus keluaran trafo anus dapat menyebabkan kesalahan kerja rele pengaman, karena nilai rms yang dihasiikan lebih kecil bda dibandingkan dengan nilai rms yang dihasilkan oleh bentuk gelombang arus keluaran tanpa distorsi. SaIah satu penyebab terjadinya distorsi bentuk gelombang arus keluaran trafo arus adalah sebagai aldbat kejenuhan yang dialami oleh trafo arus. Komponen anus searah arus gangguan asimetris yang yang dialami oleh trafo arus. Komponen anus searah arus gangguan asimetris yang ditimbulkan akibat terjadinya gangguan hubung singkat pada sistem tenaga bstrik, mempunyai pengaruh yang cukup besar untuk menimbulkan kejenuhan trafo arus. Metoda pemodelan dan simulasi akan digunakan untuk menganalisa kejenuhan yang dialami trafo arus akibat komponen arus searah arus gangguan asimetris, dan pengaruhnya terhadap keda rele anus lebih."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus
"ABSTRAK
Dengan pernubuhan beban yang terus meningkat di kota-kota besar seperti
Jakarta, gardu induk pada jaringan distribusi mempunyai peranan yang penting sekali
dalnm melayani kebutuhan energi listrik. Peranan itu pentjng karena suatu saat perlu
dilakukan pengembangan kapasitas daya dari gardu induk tersebut untuk mencapai
tingkat keandalan sistem yang baik. Persoalan yang sering dihadapi dalam
perencanaan pengembangan gardu induk adalah penentuan kapasitas tambahan yang
diperlukan untuk pertambahan beban, penentuan besarnya rating trafo daya untuk
melayani beban awal, penentuan saat diperlukannya kapasitas trafo daya yang tepat
dan penentuan umur trafo yan diperkirakan. Sehingga pengembangan gardu induk
tersebut tidak mengurangi keandalan sistem. Oleh karena itu sistem pembebanan
ekonomis trafo daya dapat digunakan untuk melayani beban dan pertumbuhan beban
di gardu induk tersebut.
Beban puncak maksimum yang ekonomis dari suatu irafo daya adalah batas
pembebanan yang memberikan biaya investasi dan biaya rugi-rugi yang paling rendah
dalam memenuhi kebutuhan beban Kebijaksanaan pembebanan tersebut tergannmg
pada faktor-faktor : karakteristik trafo, karakteristik beban, dan pola pengembangan
gardu induk yang akan dilakukan.
Dari beberapa pilihan cara pengembangan dan besarnya biaya yang
dibutuhkan, dapat cara pengembangan gardu induk yang paling
menguntungkan ditinjau dari segi pembebanan ekonomis, umur trafo daya dan segi
pembiayaan

"
1996
S38789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Kadek Suwar Dharma
"Rancang bangun sistem uji pelacak loop hysterisis metode Sawyer-Tower merupakan rangkaian yang dapat mencari loop hysterisis pada materi feroelektrik. Rancang bangun ini menggunakan tegangan PLN sebagi sumber tegangan dengan frekuensi sebesar 50 Hz. Pada rancangan bangun ini menggunakan variabel transformer sebagai pengatur tegangan yang diberikan dan trafo sebagai pengatur tegangan maksimum yang diberikan. Sebagai penguat tegangan digunakan trafo step up yang dapat memperkuat tegangan input yang digunakan sebesar 50 kali. Hasil dari rancang bangun ini dapat dilihat pada osiloskop sebagai perangkat berbasis komputer.

Design of hysteresis loop tracer test system Sawyer-Tower method is a device that can find the hysteresis loop in the ferroelectric material. This design can show the characteristics of the ferroelectric material. This design uses PLN as a voltage source with a frequency of 50 Hz. In this design variable transformers used as the applied voltage regulator and transformer as given maximum voltage regulator. A special transformer used for the power amplifier that can amplify the voltage as big as fifty. The results of this design can be seen on the oscilloscope as computer-based devices."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ajinugroho
"ABSTRACT
Pesatnya pembangunan di zaman yang semakin maju ini berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan akan energi listrik. Termasuk pada bangunan Rumah Sakit X yang menggunakan berbagai macam perangkat beban serta membutuhkan energi listrik baik beban tenaga dan non tenaga yang masing-masing harus memiliki kesesuaian pada instalasi listrik bangunannya, untuk memastikan penyaluran dan pendistribusian tenaga listrik pada Rumah Sakit X bekerja dengan baik dan aman maka perlu dilaksanakan audit instalasi listrik bangunan yang terdiri dari 2 jenis pengujian yaitu uji pengukuran dan pengujian visual, yang dimana pada uji pengukuran di lakukan pengukuran tegangan, arus, suhu, dan tahanan pentanahan, untuk mengetahui beberapa parameter seperti Pembebanan Trafo, Ketidak Seimbangan Beban, Kemampuan Hantar Arus, Rating Proteksi, Susut Tegangan dan losses Daya akibat Arus Netral. Maka dengan nilai Pembebanan Trafo sebesar 14,38 dari total kapasitas daya Trafo Suplai. Untuk nilai ketidakseimbangan beban sebesar 2,86. Dari parameter parameter tersebut dapat dianalisis untuk kemudian mengetahui apakah Sistem Instalasi Listrik pada Bangunan Rumah Sakit X masih laik operasi atau perlu dilakukan beberapa evaluasi.Untuk pengujian visual dilakukan dengan cara melihat apakah instalasi listrik yang ada pada suatu bangunan sudah sesuai dengan acuan yang berlaku yaitu PUIL 2011, IEC,dan peraturan pemerintah lainnya terkait keaandalan instalasi listrik pada suatu bangunan sehingga instalasi listrik pada bangunan tersebut dapat dikatakan andal serta memberikan evaluasi jika ada ketidaksesuaian antara instalasi listrik bangunan dengan standar acuan.

ABSTRACT
The rapid development in this advanced era is directly proportional to the increasing demand for electrical energy. Included in building Hospital X that uses a variety of load devices and requires electrical energy both power and non power load which each must have a suitability on the electrical installation of the building, to ensure the distribution of electric power in Hospital X works well and safely it is necessary to conduct an audit of building electrical installation, consisting of two types of testing that is the test of measurement and visual testing, which in the measurement test conducted voltage measurement, current, temperature, and Grounding Test, to find out some parameters such as percentage load of Trafo, unbalanced load, Current Carrying Capacity, Nominal Current of breaker, and Drop Voltage. So with the value of the Transformer loading 14.38 of the total power capacity of the Distributed Trafo. For value of the load imbalance of 2.86, from parameters can be analyzed to then find out whether the Electrical Installation System in Building Hospital X is still worthy of operation or need to do some evaluation. For visual testing is done by looking whether the existing electrical installation in a building is in accordance with the prevailing reference that is PUIL 2011, IEC, and other government regulations related to the reliability of electrical installations in a building so that the installation of electricity in the building can be said reliably and provide an evaluation if there is a mismatch between the electrical installation of buildings with reference standards. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Dwi Cahyanto
"Suatu sistem tenaga listrik yang baik harus memiliki nilai tegangan yang tidak melebihi batas toleransi serta rugi-rugi daya yang kecil. Batas toleransi yang diperbolehkan untuk suatu nilai tegangan ± 5% dari nilai nominalnya. Nilai tegangan yang konstan akan mengoptimalkan unjuk kerja dari peralatan listrik yang digunakan oleh konsumen. Sedangkan rugi-rugi daya yang kecil akan menjaga pasokan daya listrik sesuai dengan kebutuhan konsumen, serta dapat mengurangi kerugian finansial yang terjadi selama proses transmisi dan distribusi.
Pada skripsi ini akan dilakukan perbaikan kualitas tegangan pada jaringan distribusi menggunakan trafo pengubah tap dan bank kapasitor yang disertai dengan penggantian kabel penyulang. Proses perbaikan yang pertama dilakukan pada jaringan tegangan menengah dengan mengatur ukuran dan penempatan bank kapasitor yang akan dipasang, agar memberikan nilai perbaikan yang paling optimal. Proses perbaikan yang kedua dilakukan pada jaringan tegangan rendah dengan mengatur set trafo pengubah tap pada gardu distribusi. Sedangkan proses perbaikan yang ketiga dilakukan dengan mengganti kabel penyulang yang telah ada dengan kabel yang nilai resistansinya lebih kecil. Proses perbaikan yang terakhir dilakukan dengan mengkombinasikan ketiga metode tersebut agar didapatkan perbaikan yang paling optimal. Proses perbaikan pada skripsi ini disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak ETAP 4.0.0.
Dari hasil simulasi tersebut akan didapatkan perbaikan tegangan dan rugi-rugi daya yang paling optimal dan pada akhirnya dapat digunakan dalam proses perbaikan sesungguhnya.
A good electrical power system must has a voltage value which not exceed tolerance limit and little loss. The tolerance limit that allowed for a voltage value ± 5% from the nominal value. Constant voltage will optimize performance of electrical tools which used by consumer. Whereas little loss will keep electrical supply appropriate with consumers necessity, and can decrease financial loss that happened during transmission and distribution process.
In this final task will be done the improvement of voltage quality in distribution network use a tap-changing transformer, capacitor bank and replacement the feeder cable. The first improvement was done in middle voltage network by arrange the measure and place of capacitor bank in order can give the optimum improvement. The second improvement is in low voltage network by arrange the tap-changing transformer in distribution substation. Whereas the third improvement was done by change the feeder cable with a cable which resistance is small. The last improvement did by combine all methode in order can get the optimum improvement. The improvement process is simulated in software ETAP 4.0.0
From the simulation result we can get the optimum improvement of voltage and power loss. And finally can used in real improvement process.
"
2008
S40457
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fathya Ulrika
"Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kerja sebuah ruang vakum yang dapat melakukan pemvakuman dan penahanan vakum yang lebih baik dibandingkan penelitian terkait sebelumnya, selain itu juga mengatasi kurangnya daya pada plasma yang terbentuk serta kurangnya dielectric strength yang menyebabkan plasma tidak terbentuk pada posisi yang diharapkan. Dengan mengatasi masalah tersebut, diharapkan penelitian ini dapat membuat munculnya endapan dari hasil plasma sputtering yang dilakukan. Peningkatan kinerja dilakukan dengan menempatkan elektroda di atas dan bawah dengan penempatan kabel seluruhnya di luar ruang vakum. Ruang vakum dirancang agar dapat dibongkar pasang supaya penggantian elektroda dan peletakan substrat, target, serta magnet lebih mudah dilakukan. Untuk membangkitkan plasma digunakan beberapa cara untuk melihat cara mana yang dapat menghasilkan plasma terbaik. Cara yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode power supply dc variable, rangkaian ballast dan starter, rangkaian trafo dengan dioda rectifier serta kapasitor, dan rangkaian trafo dengan dioda rectifier serta kapasitor dan ballast. Hasil ruang vakum yang dibuat memiliki peningkatan dalam melakukan pemvakuman dibanding penelitian sebelumnya, dimana ruang vakum yang dibuat dapat mencapai tekananan rata-rata 855.4 mikron waktu 1 jam, dengan tekanan rata-rata 1398.2 mikron dalam waktu 5 menit, sedangkan rata-rata tekanan yang dicapai ruang vakum pada penelitian sebelumnya dalam waktu 5 menit adalah 2607.6 mikron. Cara terbaik untuk pembangkitan plasma yaitu dengan menggunakan rangkaian trafo dengan dioda rectifier serta kapasitor dan ballast, dimana plasma yang tercipta akan stabil dan plasma yang terhasilkan pekat yang menandakan besarnya daya pada plasma yang dihasilkan. Plasma dapat terbentuk pada jarak yang dekat maupun jauh pada posisi yang diharapkan menandakan bahwa dielectric strength sistem ruang vakum yang dibuat telah meningkat.

This research was carried out to improve the work of a vacuum chamber which can carry out better vacuuming and vacuum holding compared to previous related research, apart from that it also overcomes the lack of power in the formed plasma and the lack of dielectric strength which causes the plasma not to form in the expected position. By overcoming this problem, it is hoped that this research can cause deposits to appear from the results of the plasma sputtering carried out. Performance improvement is carried out by placing the electrodes at the top and bottom with the cable placed completely outside the vacuum chamber. The vacuum chamber is designed so that it can be disassembled so that replacing electrodes and placing substrates, targets and magnets is easier. To generate plasma, several methods are used to see which method can produce the best plasma. The method used is by using a dc variable power supply method, a ballast and starter circuit, a transformer circuit with rectifier diodes and capacitors, and a transformer circuit with rectifier diodes as well as capacitors and ballast. The results of the vacuum chamber created have an increase in vacuuming compared to previous research, where the vacuum chamber created can reach an average pressure of 855.4 microns in 1 hour, with an average pressure of 1398.2 microns in 5 minutes, while the average pressure achieved the vacuum in previous research within 5 minutes was 2607.6 microns. The best way to generate plasma is to use a transformer circuit with rectifier diodes as well as capacitors and ballasts, where the plasma created will be stable and the resulting plasma is concentrated which indicates the amount of power in the resulting plasma. Plasma can form at near or far distances at the desired position indicating that the dielectric strength of the vacuum chamber system being created has increased."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library