Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amelia K
Abstrak :
Bencana menyebakan kematian, kehilangan dan kesakitan meningkat. Di Indonesia pada tahun 2018 saja terdapat 5.395 jiwa meninggal dan hilang; luka 19.610 orang; penduduk yang terdampak dan mengungsi 603.873 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan model pelatihan keperawatan yang dapat meningkatkan kesiapsiagaan menangani kegawatdaruratan pascagempa. Penelitian memakai metode riset operasional dengan dua tahap penelitian. Tahap I: pengembangan model melalui penelitian phenomenology dengan metode wawancara mendalam diikuti diskusi kelompok terfokus (FGD), studi literatur dan konsul pakar. Tahap II: validasi model dengan desain true eksperimental blok control alokasi. Wawancara mendalam mendapat 9 partisipan dan FGD 10 partisipan. Didapatkan Model Pelatihan ‘Aku Sigap Bencana’ untuk meningkatkan pengetahuan, kesiapan dan kesediaan perawat. Intervensi dilakukan selama satu bulan dengan jumlah sampel total 124 perawat. Pelatihan memakai zoom meeting serta aplikasi ‘Aku Sigap Bencana’ yang diunduh di Play Store. Uji T-test dan General Linear Model repeated measure membuktikan Model Pelatihan ‘Aku Sigap Bencana” meningkatkan kesiapsiagaan, pengetahuan, kesiapan dan kesediaan (p value < 0,05) dan memiliki ketahanan lebih lama (p value <0,05). Faktor perancu tidak mempengaruhi hasil yang didapat (p value > 0,05). Rekomendasi Model ‘Aku Sigap Bencana’ dapat dipakai untuk pelatihan perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit diseluruh Indonesia agar kemampuan menangani korban dan kesediaan hadir pascagempa meningkat. ......Disasters can lead to death and loss. In 2018, Indonesia suffered 5.395 death and loss, 19.610 people were injured, and 603.873 lived in shelters. This study aimed to develop a training model to increase nurses’ preparedness in responding to post-earthquake emergency situations. An operational research method used consisting of two stages. Stage I: training model development using phenomenology with interviews and then followed by focus group discussions, literature review and expert consultation. Stage II: model validation using a true experiment with allocated block design. A total of nine interview participants and ten focus group discussion was included in this study. A training model named ‘Aku Sigap Bencana’ developed to increase the knowledge, preparedness, and readiness of nurses. The training intervention was carried out for a month and included 124 nurses. It was delivered using zoom meeting and an application of ‘Aku Sigap Bencana’ that can be downloaded from the Play Store. T-test and General Linear Model repeated measure approved that ‘Aku Sigap Bencana’ significantly increased knowledge, preparedness, readiness and willingness of nurses (p value < 0,05) and have longer resilience (p value <0,05). Confounding factors were not influence the result (p value > 0,05). The training model ‘Aku Sigap Bencana’ can be used to train nurses working at primary care centres and hospitals across Indonesia to increase nurses’ knowledge and willingness in responding to post-earthquake emergency situations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Muthi`ah
Abstrak :
Latar Belakang: Kader kesehatan dan ibu hamil Indonesia belum cukup menerima pelatihan khusus sehingga kurang pengetahuan tentang penyakit periodontal yang berisiko terhadap kehamilan dan kelahiran bayi.Model pelatihan berbasis teori 9 langkah mencakup tahapan identifikasi masalah hingga evaluasi yang dapat diterapkan pada program pendidikan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang penyakit periodontal yang berisiko terhadap kehamilan dan kelahiran bayi. Metode: Kuantitatif pra-eksperimental dengan one group comparison pre test-post test design.Pelatihan 9 langkah diberikan pada 53 kader kesehatan Puskesmas Pulo Gadung Jakarta Timur oleh dokter gigi. 50 ibu hamil diberi pendidikan setelahnya oleh kader kesehatan. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan kader kesehatan dan ibu hamil(α=0,05;p-value=0,000 dengan uji Wilcoxon). Tidak ada perbedaan bermakna antara flip chart dan kartu puzzle dalam meningkatkan pengetahuan kader(p-value = 0,969 dengan uji t-independent)dan ibu hamil (p=0,359 dengan uji Mann Whitney). Kesimpulan: Model pelatihan berbasis teori 9 langkah efektif meningkatkan pengetahuan kader kesehatan. Flip chart dan kartu puzzle sama efektif meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dan ibu hamil. ......Background: Indonesian health cadres and pregnant women have not received enough specific training so there is a lack of knowledge about periodontal disease that are risk for pregnancy and childbirth.The 9 step theory based training model covers the stage of problem identification to evaluation that can be applied to dental and oral health education programs. Purpose: Increasing knowledge of health cadres about periodontal disease that are at risk for pregnancy and childbirth. Methods: Quantitative pre-experimental with one group comparison pre test-post test design.9 step training was given to 53 health cadres by dentist in Puskesmas Pulo Gadung,East Jakarta.50 pregnant women were given education afterwards by health cadres. Results: There is an increase of health cadres and pregnant women knowledge (α=0,05;p-value = 0,000).There is no significant difference between flip chart and puzzle card (health cadres p-value = 0,969 ; pregnant women p-value = 0,359). Conclusion: The 9 step theory based training model effectively increases knowledge of health cadres.Flip chart and puzzle card are equally effective.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library