Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antoni
Abstrak :
Pengeluaran pemerintah dan penerimaan pemerintah tercermin dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang disusun oleh pemerintah dan dtsetujui oleh DPR, yang merupakan salah satu instrumen perencanaan tahunan yang dijabarkan dalam Repelita. RAPBN memuat rencana penerimaan dan pengeluaran pemerintah selama satu tahun anggaran atahu tahun fiskal adalah antara tanggal 1 April sampai tanggal 31 Maret tahun berikutnya. Selisih pembiayaan pengeluaran pemerintah diluar pinjaman dengan total pengeluaran di Indonesia adalah negatif. Berarti terjadi defisit anggaran, defisit ini akan dibiayai dengan hutang baik dari dalam maupun dari luar negeri. Dampak dari hutang akan menambah jumlah uang beredar dan akan menimbulkan inflasi. Ketidakstabitan dalam neraca pembayaran luar negeri. salah satunya disebabkan oleh defisit dalam neraca transaksi berjalan. Beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain kebijaksanaan pemerintah sendiri maupun asing yang mengakibatkan perubahan dalam permintaan dan penawaran valuta asing. Untuk mengatasi defisit neraca pembayaran Indonesia terutama disebabkan oleh defisit transaksi berjalan, pemerintah harus melaksanakan berbagai terobosan untuk menigkatkan ekspor yang diciptakan melatui kebijaksanaan deregulasi dan mendorong penurunan impor dengan menggunakan tarif terhadap impor berupa peningkatan pajak impor dan mendorong peningkatan ekspor dengan meiakukan devaluasi. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh "Evan Tanner" tentang " The effect government spending on the current account, output and expenditures : Evidence from Latin Amerika", dengan ruang lingkup yang dibahas adalah pengeluaran pemerintah, transaksi Berjalan dan pendapatan nasional di Indonesia. Dengan tujuan penelitian ini adaiah untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah, transaksi berjalan, nilai kurs riit dan pendapatan nasional di Indonesia dan mengetahui peranan perubahan nilai kurs riil mata uang domestik terhadap valuta asing terhadap transaksi berjafan Indonesia serta mengetahui seberapa besar pengaruh kebijaksanaan devaluasi terhadap pengeluaran pemerintah , pendapatan nasional dan transaksi berjalan di Indonesia. Sebagai skenario yang diambil dalam kasus Indonesia adalah devaluasi tahun 1978, tahun 1983 dan tahun 1986. Sedangkan Periode waktu (observasi) yang dilakukan adalah selama 25 tahun (PJP.1,1969/70 - 1994/95) terhadap date International Financial Statistic (IPS) dari berbagai terbitan. Untuk melakukan estimasi digunakan dengan metoda Statistika dan Ekonometrik dengan data time series yang menggunakan program TSP. Hasil estimasi memperlihatkan bahwa hubungan antara variabel bebas (pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil, implisit harga ekspor terhadap share nontraded goods dan rasio harga ekspor dan harga impor) secara bersama-sama mempcngaruhi posisi pendapatan nasional yang ditunjukkan koefisien korelasi yang cukup kuat dan berarti. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 88,87% dan nilai F-test sebesar 55,7357. Sedangkan pengaruh kebijaksanaan devaluasi sebagai dummy variabel, terlihat bahwa hasil pengujian empiris hubungan pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil terhadap share dan rasio harga ekspor dan harga impor terhadap pendapatan nasional tidak jauh berbeda dengan persamaan tan pa kebijaksanaan devaluasi. Artinya terdapat korelasi positif, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 96,16%. Sedangkan pengaruh pendapatan nasional (GDP) dengan pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil terhadap share nontraded goods, rasio harga ekspor dan harga impor dalam bentuk transformasi logaritma adalah signifikan atau berarti. Hal ini ditunjukkan koefisien pengeiuaran pemerintah adalah positif yaitu 0,0328, dalam arti setiap terjadi peningkatan sebesar satu-satuan terhadap pengeluaran pemerintah akan menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap pendapatan nasional (output) sebesar 0,0021. Sedangkan pengaruh kebijaksanaan devaluasi sebagai dummy variabel juga terdapat korelasi positif kebijaksanaan devaluasi sebagai dummy variabei juga terdapat korelasi positif antara pendapatan nasional dengan pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil terhadap share nontraded goods dan rasio harga ekspor dan harga impor yaitu sebesar 0.0004; 0.0071; 0,0004 dan 0,0064. Selanjutnya estimasi dalam bentuk transformasi logaritma transaksi berjaian terhadap komposit rasio kurs riil dengan nilai ekpor barang dan jasa merupakan fungsi dari pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil terhadap share barang yang tidak diperdagangkan dan rasio harga ekspor dan harga impor dipengaruhi secara signifikan. Hal ini ditunjukkan koefisien pengeluaran pemerintah dan rasio kurs riil terhadap share barang yang tidak diperdagangkan mempunyai arah positif yaitu sebesar 0,1089 dan 0,0083, artinya setiap terjadi peningkatan perubahan pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil terhadap share barang yang tidak diperdagangkan sebesar satu-satuan, maka akan meningkatkan rasio transaksi berjaian terhadap komposit kurs riil terhadap ekspor barang dan jasa sebesar 0,1089 dan 0,0083. Sedangkan koefisien regresi rasio harga ekspor dan harga impor mempunyai hubungan negatif yaitu sebesar -0,8421. Sedangkan pengaruh kebijaksanaan devaluasi sebagai dummy variabei mempunyai korelasi positif antara pengeluaran pemerintah dan rasio kurs rii) terhadap share barang yang tidak diperdagangkan dengan rasio transaksi berjaian terhadap komposit kurs riil dengan ekspor barang dan jasa. Hasil koefisien regresi menunjukkan sebesar 0,0901 dan 0,0222, yang berarti setiap kenaikan satu-satuan pengeluaran pemerintah dan rasio nilai kurs Mil terhadap share nontraded goods akan meningkatkan rasio transaksi berjaian terhadap komposit kurs riil dengan ekspor barang dan jasa sebesar 0,0901 dan 0,0222 satuan. Dengan demikian berdasarkan skenario yang digunakan 3 (tiga) yaitu tarujn 1978, tahun 1983 dan tahun 1986, ternyata mulai tahun 1994 kebijaksanaan pemerintah dibidang fiskal konsisten dengan target makro ekonomi. Berarti sasaran pembangunan ekonomi tercapai.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Fatimah
Abstrak :
Lonjakan harga minyak yang sangat tinggi menjadi perhatian negaranegara di dunia, baik negara produsen minyak maupun negara konsumen. Penelitian ini menganalisis hubungan antara dinamika harga minyak mentah dengan Indeks Harga Konsumen (IHK), defisit anggaran (BD), dan neraca transaksi berjalan (CA). Periode data yang digunakan adalah 2000Q1-2014Q3 dengan metode VECM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kointegrasi antara ketiga jenis harga minyak (WTI, Brent, dan ICP) dengan IHK, BD, dan CA. Sementara dari hasil uji IRF bahwa shock ketiga jenis harga minyak memberikan respon positif pada IHK namun memberikan respon negatif pada BD dan CA.
The spike of oil prices becomes a big concern to all countries in the world, both for oil-producing countries and oil-consumer countries. This study analyzed the relationship between the dynamics of crude oil prices with the Consumer Price Index (CPI), the Budget Deficit (BD), and the Current Account (CA). The period of data used was 2000Q1-2014Q3 with VECM method. The results showed that there are a cointegration between the three types of oil prices (WTI, Brent, and ICP) with the CPI, BD, and CA. While the IRF test results that shock the three types of oil prices gave a positive response to the CPI but a negative response in BD and CA.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Eka Asmarani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini didorong oleh adanya defisit neraca transaksi berjalan di Indonesia yang telah berlangsung sejak 2011Q4 sampai dengan sekarang Apabila defisit ini tidak segera diatasi maka dikhawatirkan akan terkena krisis seperti yang telah dialami negara lain sebelumnya Oleh karenanya setiap negara menginginkan agar defisit neraca transaksi berjalannya tidak persisten dan tetap sustainable dalam membiayai kegiatan perekonomian negara Persistensi dijelaskan melalui uji unit root sedangkan sustainabilitas dijelaskan melalui uji kointegrasi Autoregressive Distributed Lag ARDL Hasilnya persistensi neraca transaksi berjalan hanya terjadi pasca krisis Eropa dan neraca transaksi berjalan Indonesia berada dalam kondisi unsustainable
ABSTRACT
This research has been encouraged by current account deficit in Indonesia since 2011Q4 until now If this deficit wasn rsquo t solved Crisis can come suddently So every country is willing to deficit current account wasn rsquo t persistent and still sustainable Persistent is explaned by unit root test and sustainability is explaned by Autoregressive Distributed Lag ARDL The result of this research is current account deficit only persistent after europian crisis and current account Indonesia under unsustainable condition
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Jimmy
Abstrak :
Penelitian dilakukan untuk mengetahui respon dinamis transaksi berjalan apabila defisit anggaran meningkat tiba-tiba melalui jalur nilai tukar dan suku bunga menggunakan data Indonesia periode 2000Q1-2013Q4 dengan model Struktural Vektor Autoregression (SVAR). Penelitian juga ingin mengetahui dampaknya terhadap PDB riil. Berdasarkan Impulse Response Function (IRF) diperoleh hasil bahwa respon transaksi berjalan atas shock defisit anggaran tidak kuat, perubahan berada pada kisaran 0,04%-0,07%. Tidak ditemukan Twin Deficits Hyphotesys dalam perekonomian Indonesia pada periode tersebut. Respon suku bunga naik dan kecil serta memerlukan tiga periode untuk memperoleh apresiasi nilai tukar. Respon PDB terhadap peningkatan defisit anggaran negatif. Berdasarkan Forecast Error Decomposition Variance (FEDV) diperoleh hasil bahwa perubahan transaksi berjalan sangat dipengaruhi pertumbuhan PDB. Pengaruh shock defisit anggaran terhadap perubahan transaksi berjalan relatif kecil.
The study was conducted to determine the dynamic effects of budget deficits distubances on current account deficit through interest rate and exchange rate using data of Indonesia in 2000Q1-2013Q4 with Structural Vector Autoregression model. The impact on real GDP also to be learned. Result of Impulse Response Function (IRF) is that the effects of shock on current account deficit is not strong, the range are between 0.04% and 0.07%. Twin Deficits Hyphotesys is not found in the Indonesia?s economy during this period. Response of interest rates is increasing and not strong. There is need three-periods to get exchange rate appreciation. Response of GDP is negative. Using Forecast Error Variance Decomposition (FEDV) is obtained that the current account changes greatly influenced by GDP.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalindah
Abstrak :
Current account balance has an important role of measuring the direction and the amount of international loan. This study analyzes Indonesian external balance due to its solvency condition of external debt and sustainability of current account balance during 1970{2007 by intertemporal-model approach of current account. The results of cointegration test and bivariate autoregressive (VAR) indicate that solvency condition holds, but not for the sustainability condition of current account balance. It means that Indonesia has capability to payback its external debt.
Dalam hubungannya dengan utang luar negeri, transaksi berjalan mempunyai peranan penting karena mengukur arah dan besarnya pinjaman internasional. Tulisan ini menganalisis mengenai keseimbangan eksternal Indonesia dengan melihat pada solvency condition atas utang luar negeri dan sustainabilitas neraca transaksi berjalan dengan pendekatan intertemporal model of current account. Data yang digunakan adalah time series tahunan periode 1970--2007. Hasil estimasi menunjukkan bahwa solvency condition Indonesia terpenuhi, artinya Indonesia berada dalam kemampuan membayar kembali utangnya, namun kondisi sustainabilitas neraca transaksi berjalan tidak tercapai.
2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library