Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panji Winata
"[ABSTRAK
PT. XYZ merupakan perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang sedang
berusaha mentransformasikan bisnisnya menuju layanan broadband dan bisnis
digital. Banyak peluang bisnis di layanan broadband dan bisnis digital yang dapat
diidentifikasi dengan memproses dan menganalisis data dengan cepat, tepat, dan
menyeluruh. Saat ini PT. XYZ telah memiliki kemampuan dalam mengolah
beberapa sumber data yang terstruktur dengan ukuran data yang terbatas. Untuk
membuat perhitungan dan keputusan yang jitu, terutama di layanan broadband dan
bisnis digital, PT. XYZ dituntut juga untuk bisa memproses dan menganalisis data
yang memiliki karakteristik 3V (Velocity, Volume, Variety) atau dikenal dengan big
data. Penelitian ini bertujuan untuk merancang arsitektur sistem pemrosesan big
data di PT. XYZ. Kerangka arsitektur (framework) enteprise yang digunakan dalam
penelitian ini adalah TOGAF. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
rancangan arsitektur sistem pemrosesan big data yang mampu mengolah data yang
memiliki karakteristik 3V, yaitu aliran data yang cepat, berukuran masiv, dan
beranekaragam (terstruktur maupun tidak terstruktur) dengan biaya lebih rendah
dari sistem pemrosesan data yang dimiliki PT. XYZ saat ini. Saran untuk penelitian
ini kedepannya adalah sistem pemrosesan big data di PT. XYZ dapat
diimplementasikan dengan baik jika mendapat dukungan penuh dari manajemen
perusahaan, dimulai dengan kasus bisnis yang spesifik (specific business case) yang
ingin disasar. Hasil yang maksimal dari kasus bisnis tersebut dapat dijadikan
landasan untuk investasi sistem pemrosesan big data yang lebih menyeluruh dalam
mendukung transformasi bisnis menuju layanan broadband dan bisnis digital.

ABSTRACT
PT. XYZ is a telecommunication company in Indonesia which is transforming it's business to broadband services & digital business. Many business opportunities in broadband services & digital business can be identified by processing and analyzing data quickly, accurately, and completely. Right now PT. XYZ has the capability in processing some structured data sources with limited data size. To make accurate calculations and decisions, especially in broadband services and digital business, PT. XYZ also required to be able to process and analyze the data that has the characteristics of 3V (Velocity, Volume, Variety) or known as big data. This research aims to design the architecture of big data processing system. The enterprise architecture framework used in this study is TOGAF. The results obtained from this study is the design of big data processing system architecture that is capable of processing data which has the characteristics of 3V (the fast data
flow, massive data size, and diverse structured or unstructured data sources) at a lower cost than the current data processing system in PT. XYZ. The suggestion about this study is the big data processing system can be implemented properly in PT. XYZ with the full support of the PT. XYZ management, started with a specific business use case that want targeted. The maximum results from the business use case can be used as a piloting for big data processing system investments more
thorough in supporting business transformation toward broadband services and digital business. ;PT. XYZ is a telecommunication company in Indonesia which is transforming it?s
business to broadband services & digital business. Many business opportunities in
broadband services & digital business can be identified by processing and analyzing
data quickly, accurately, and completely. Right now PT. XYZ has the capability in
processing some structured data sources with limited data size. To make accurate
calculations and decisions, especially in broadband services and digital business,
PT. XYZ also required to be able to process and analyze the data that has the
characteristics of 3V (Velocity, Volume, Variety) or known as big data. This
research aims to design the architecture of big data processing system. The
enterprise architecture framework used in this study is TOGAF. The results
obtained from this study is the design of big data processing system architecture
that is capable of processing data which has the characteristics of 3V (the fast data
flow, massive data size, and diverse structured or unstructured data sources) at a
lower cost than the current data processing system in PT. XYZ. The suggestion
about this study is the big data processing system can be implemented properly in
PT. XYZ with the full support of the PT. XYZ management, started with a specific
business use case that want targeted. The maximum results from the business use
case can be used as a piloting for big data processing system investments more
thorough in supporting business transformation toward broadband services and
digital business. , PT. XYZ is a telecommunication company in Indonesia which is transforming it’s
business to broadband services & digital business. Many business opportunities in
broadband services & digital business can be identified by processing and analyzing
data quickly, accurately, and completely. Right now PT. XYZ has the capability in
processing some structured data sources with limited data size. To make accurate
calculations and decisions, especially in broadband services and digital business,
PT. XYZ also required to be able to process and analyze the data that has the
characteristics of 3V (Velocity, Volume, Variety) or known as big data. This
research aims to design the architecture of big data processing system. The
enterprise architecture framework used in this study is TOGAF. The results
obtained from this study is the design of big data processing system architecture
that is capable of processing data which has the characteristics of 3V (the fast data
flow, massive data size, and diverse structured or unstructured data sources) at a
lower cost than the current data processing system in PT. XYZ. The suggestion
about this study is the big data processing system can be implemented properly in
PT. XYZ with the full support of the PT. XYZ management, started with a specific
business use case that want targeted. The maximum results from the business use
case can be used as a piloting for big data processing system investments more
thorough in supporting business transformation toward broadband services and
digital business. ]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hamsal
"Organisasi dipenuhi dengan paradoks dan dipengaruhi oleh berbagai tekanan, seperti fokus jangka pendek versus jangka panjang, global versus lokal, eksplorasi versus eksploitasi."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2023
330 ASCSM 61 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Thamrin
"Keberadaan usaha perbelanjaan eceran (retail business) hadir di Pasar Tradisional, Pertokoan,Departement Store, Swalayan, Toserba, Mobil Toko (Moko), Warung Serba ada (Waserda), Grobak Dorong bahkan dilokasi-lokasi yang mengganggu ketertiban umum.
Pesatnya perkembangan pembangunan diberbagai sektor dan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi perlu diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah di Indonesia.Dalam kondisi yang demikian usaha bisnis eceran mempunyai andil besar terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Perkembangan dimaksud terutama di daerah, pemerintah mengeluarkan undang-undang No.5 Tahun 1962 tentang perusahaan daerah. Pemda DKI Jakarta mendirikan Perusahaan Daerah Pasar Jaya sebagai pengelola pasar tradisional di DKI Jakarta sesuai Perda DKI Jakarta No.6 dan No.7 Tahun 1992.
Kiprah PD Pasar Jaya sebagai pengelola pasar tradisional di DKI Jakarta mengemban tuntutan dari berbagai stakeholders yang beraneka ragam,dalam arti harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang begitu cepat dihadapan masyarakat yang sangat dinamis.Kenyataannya citra pasar tradisional dimata sebagian masyarakat dewasa ini digeneralisir cendrung adalah kotor, kumuh, becek, tidak nyaman, tidak aman, manajemennya tidak profesional dan sebagainya. Kepuasan pelanggan seolah-olah tidak diabaikan,tujuan manajemen PD Pasar Jaya hanya seolah-olah mengejar keuntungan semata maupun untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Bermula dari latar belakang dan masalah tersebut penelitian diarahkan secara umum untuk dapat memberikan rekomendasi konsep alternatif bagaimana pengelolaan pasar tradisional. PD Pasar Jaya dalam transformasinya. Secara khusus penelitian ditujukan pada tiga tingkatan kebijaksanaan yaitu Public Policy, Organisasi dan manajemen, dan Operasional yang mengacu pada pendapat (Bromley-1989:32-34).
Sebagai analisis tiga tingkatan kebijaksanaan tersebut adalah tiga tingkatan strategi yakni Corporate level strategy, Business level strategy, dan Functional level strategy yang dirujuk dari pendapat (Kotler terjemahan Ancelly A.1994:75).
Tipe penelitian dilaksanakan dengan deskriptif untuk semua tingkatan perubahan perkembangan transformasi institusi. Sedangkan jenis disain penelitian dilaksanakan pendalaman secara kualitatif dan kuantitatif. Pada akhir tulisan diharapkan menjadi masukan bagi manajemen PD Pasar Jaya bagaimana transformasi pengelolaan pasar tradisional dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan untuk meningkatkan daya saing dimasa yang akan datang. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masyudin
"Dikeluarkannya UU No.36 tahun 1999 merupakan suatu deregulasi dalam industri telekomunikasi di Indonesia, karena dimulainya kompetisi dalam sektor telekomunikasi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan dipercepatnya pelepasan hak eksklusifitas monopoli PT Telkom untuk bisnis telepon lokal dan SLJJ dari tahun 2010 masing-masing menjadi tahun 2002 (lokal) dan 2003 (SLJJ). Demikian juga dipercepatnya pelepasan hak eksklusifitas Jasa telepon Internasional (SU) yang dikelola Indosat dan Satelindo dari tahun 2004 menjadi tahun 2003. Sebagai gantinya PT Telkom dapat menyelenggarakan bisnis jasa telepon intemasional (SLI) pada tahun 2003, PT Indosat dapat menyelenggarakan jasa telepon Lokal pada tahun 2002 dan telepon SLJJ pada tahun 2003.
Sebagai respon terhadap perubahan UU di sektor telekomunikasi tersebut, maka PT Indosat melakukan transformasi atas strategi bisnisnya dari operator jasa telekomunikasi Internasional menjadi penyelenggara jasa telekornunikasi lengkap (FNSP ? Full Network Service Provider). Transformasi bisnis PT Indosat dilakukan dengan jalan merubah strategi bisnis PT indosat, yakni dari strategi ?1 + 3? yang berfokuskan pada jasa SU dengan 3 bisnis pendukung yaitu : bisnis pengembangan telekomunikasi domestik, telekomunikasi regional/global dan industri yang terkait dengan jasa telekomunikasi menjadi Strategi ?4 in 1? yang terdiri dari 4 jenis jasa utama yakni: 1) jasa telepon seluler (mobile), 2) telepon tetap (Telepon lokal, SLJJ dan SLI), 3) Internet dan multimedia serta 4) Jaringan Backbone.
Melalui ke-empat bisnis yang ada dalam Strategi ?4 in 1? tersebut diharapkan adanya integrasi atas semua jasa telekomunikasi PT Indosat (bundle services), sehingga akan menjamin tercapainya pertumbuhan yang berkesinambungan dari tingkat laba yang menarik bagi investor. Ke-empat bisnis tersebut akan dapat memberikan beragam jasa telekomunikasi, sehingga menjadi pencipta nilai (Value Creator) bagi PT Indosat melalui penguasaan pelanggan (customers) dan jaringan.
Metoda analisis perubahan bisnis PT Indosat menjadi strategi ?4 in 1? berdasarkan analisa performansi, proyeksi dan potensi pasar atas jasa-jasa yang ada dalam industri telekomunikasi di Indonesia. Potensi pasar dan operator/pemain yang akan beroperasi dijadikan acuan dalam melakukan analisa terhadap bisnis yang akan dikembangkan. Analisa SWOT digunakan untuk melibat kelemahan dan kekuatan internal perusahaan dan peluang serta ancaman eksternal PT Indosat. Berikutnya dilakukan analisa lingkungan industri dengan mengunakan analisa ?5 Forces? dari Porter. Analisis Portfolio dengan menggunakan daya tarik industri dan kekuatan bersaing dilakukan untuk pemetaan atas posisi masing-masing bisnis dalam Matriks 9 sel dari GE. Analisa daya tatik industri dan kekintan daya saing berdasarkan pada kondisi saat ini dan proyeksi industri 5 tahun mendatang.
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka strategi yang dipiih dan perlu dilakukan oleh PT Indosat untuk masing-masing bisnis yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
Bisnis telepon seluler merupakan bisnis yang paling menarik, baik dalam hal perturnbuhan pendapatan dan pelanggan serta proyeksi jumlah pelanggan telepon seluler yang akan melebihi pelanggan telepon tetap. Sehingga strategi bisnis yang perlu diambil adalah Strategi ?Focus Differentiation?. Dengan pertimbangan trend teknologi kedepan untuk internet dan multimedia, maka Indosat fokus untuk implementasi multimedia dalam jasa telepon seluler yang akan dikembangkan sehingga mendapatkan keunggulan bersaing sebagai "first mover" dari jasa ini.
Strategi bisnis untuk jasa telepon lokal dan SLJJ adalah stralegi Broad Differentiation?. Melalui Strategi ini diharapkan Indosat tidak saja menyediakan jasa-jasa telepon konvensional, tetapi juga jasa multimedia dengan melakukan "bundling" atas jasa-jasa Indosat Iainnya seperti Internet dan kabel TV.
Bisnis telepon internasional (SLI) akan tetap dipertahankan sebagai sumber pendapatan dan sumber dana untuk investasi pada bidang bìsnis lainnya. Untuk itu strategi yang perlu dijalankan adalah strategi "Low Cost Leadership". Pertimbangan pemilihan strategi ini adalah karena Indosat telah memiliki jaringan backbone internasional yang kuat dan handal, kebutuhan investasi dan biaya operasional rendah, sehingga dapat memberikan harga/tarif yang lebih rendah dari kompetitor. Ditambah kesiapan Indosat untuk menyelenggarakan VOIP dengan efisiensi yang tinggi, sebingga tujuan untuk tetap menjadi market leader dan mempertahankan pelanggan dan pendapatan dalam bisnis SLI tercapai.
Kontribusi Bisnis Internet dan Multimedia dalam industri telekomunikasi dalam 5 tahun kedepan diproyeksikan akan meningkat. Strategi yang sesuai untuk bisnis ini adalah strategi ?Broad Dfferentîation?. Yaitu dengan cara mem-bundle-nya bersama dengan jasa telepon tetap. Dengan menggunakan keunggulan dalam jaringan distribusi dan janingan backbone yang dimiliki sendiri dapat diciptakan layanan yang standar dan effisien sehingga dapat memberikan jasa yang murah serta berkualitas tinggi.
Bisnis Jaringan Backbone merupakan bisnis yang dipakai selain untuk menunjang bisnis seluler, telepon tetap dan internet. Optimalisasi pemakaian jaringan dapat dilakukan dengan menyewakan kepada operator telekomunikasi lainnya. Strategi yang cocok dipakai dalam bisnis ini adalah ?Focused Differerniarion?. Strategi ini dapat dilaksanakan mcnggunakan teknologi IP sesuai dengan kebutuhan masa depan Pelaksanaannya dilakukan dengan jalan memodifikasi jaringan yang ada dan perluasan jaringan sesuai dengan kebutuhan pengembangan jaringan lokal dan SLJJ PT Indosat.
Bisnis-bisnis yang ada dalam strategi ?4 in 1? dapat dijalankan dengan kondisi tidak terjadi lagi perubahan terhadap peraltaran yang ada saat ini dalam waktu dekat. Dalam artian jika operator seluler yang ada saat ini diberikan juga lisensi untuk frekuensi 1800, maka implemetasi strategi diatas tidak dapat dijalankan. Demikian juga untuk jasa telepon lokal, SLJJ dan SLI, Pemerintah perlu menegaskan kembali prinsip "Equal Access" terhadap semua pelanggan telepon yang ada saat ini dan tidak ada pemberlakukan prinsip "pre -assign". Karena jika prinsip Pre-assign yang diberlakukan, maka pelanggan telepon yang ada saat ini terikat kepada PT Telkom dan tidak bisa menggunakan teleponnya untuk SLJJ dan SLI melalui operator lainnya. Sehingga operator baru seperti Indosat tidak dapat bersaing, maka ketegasan Pemerintah dalam mendukung masalah hal ini perlu dilaksanakan.
Selain itu juga untuk menjalankan program-program yang telah dicanangkan perlu dukungan dari semua karyawan. Untuk itu perlu sosialisasi dan penyamaan persepsi semua karyawan mengenai perubahan strategi dan bisnis PT Indosat masa depan. Hal ini dilakukan melalui komunikasi yang intensif dari jajaran manajemen kepada semua level karyawan mengenai arah dan bisnis Indosat kedepan. Dengan adanya penyamaan persepsi tersebut, maka diharapkan dukungan dan motivasi karyawan untuk bekerja lebih keras lagi akan tercipta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Miranda
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Pernyataan Masalah: Minimnya pengetahuan masyarakat perkotaan terhadap transformasi dan revitalisasi bisnis yang telah dilakukan Pos Indonesia sejak tahun 2009.
Tujuan: Meningkatkan awareness dan pengetahuan masyarakat terhadap transformasi dan revitalisasi bisnis yang telah dilakukan Pos Indonesia.
Sasaran:
1. Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai perkembangan produk sebesar 50%
2. Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai peningkatan kualitas pelayanan sebesar 50%
3. Peningakatan pengetahuan masyarakat mengenai identitas Pos Indonesia sebagai The Network Company sebesar 100%.
Strategi:
1. Strategi pesan:
a. Informasi mengenai transformasi Pos Indonesia;
b. identitas baru Pos Indonesia sebagai The Network Company;
c. memiliki varian produk berbasis digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan.
2. Strategi saluran:
a. media online untuk menciptakan efek word of mouth;
b. liputan media masa merupakan strategi publisitas paling murah dan efektif;
3. Strategi implementasi:
a. Dimulai bertepatan pada hari ulang tahun Pos Indonesia yang ke-269;
b. memanfaatkan sesuatu yang sederhana untuk menjadi pusat perhatian banyak orang;
c. menggunakan objek ikonik Pos Indonesia;
d. memanfaatkan kekuatan visual;
e. third party endorsement;
f. kekuatan public engagement;
g. special event yang akan diselenggarakan pada Hari Pos Sedunia.
Khalayak Sasaran:
1. Masyarakat Jakarta rentang usia 15-40 tahun dan memiliki aktivitas dominan di luar rumah
2. Media massa:
3. Pelaku pasar e-commerce
Pesan Kunci:
1. Pos Indonesia telah bertransformasi dan kini telah siap memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan akan jasa pengiriman, seperti logistik, e-commerce (Plasapos.com), dan layanan keuangan (Pospay) yang kesemuanya memanfaatkan jaringan online di seluruh Indonesia.
2. Masyarakat: Melalui program kampanye ini, PT Pos Indonesia membuktikan bahwa kini ia telah memfokuskan diri dalam pelayanan terhadap masyarakat perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi.
3. Media Massa: PT Pos Indonesia kini telah memiliki wajah baru yang lebih segar dan modern dengan peningkatan kualitas pelayanan dan perkembangan produk digital melalui identitas barunya The Network Company.
4. Pelaku Pasar E-Commerce: PT Pos Indonesia kini telah memiliki berbagai varian produk pelayanan berbasis digital berkualitas tinggi yang dapat memudahkan para pengusaha e-commerce dalam memenuhi permintaan pasar.
Program
1. Robo Pos in Town
2. Kompetisi Komik Foto Meme
3. Third Party Endorsement (media sosial)
4. Event "The Transformation of Robo Pos Indonesia"
5. Publikasi online
6. Media briefing
7. Pre-conditioning release
Jadwal
Juni Oktober 2015
Anggaran
Total anggaran: Rp 2.170.100.000,00
Evaluasi
Evaluasi tahap input, output, oucome, serta proyeksi program.

EXECUTIVE SUMMARY
Problem Statement:
The lack of knowledge of the urban communities about the business transformation and revitalization of Pos Indonesia since 2009.
Goal:
To raise public awareness and public knowledge towards business transformation and revitalization of Pos Indonesia
Objectives:
1. Increasing public knowledge about the development of products by 50%
2. Increasing public knowledge about enhancement of the quality of service by 50%
3. Increasing public knowledge about the latest identity of Pos Indonesia, that is ?The Network Company, by 100%
Strategy
1. Message Strategies:
a. Information about the transformation of Pos Indonesia;
b. the new identity of Pos Indonesia as "The Network Company";
c. they have variants of digital-based products to meet the needs of urban communities.
2. Channel Strategies:
a. Online media to create the effect of word-of-mouth;
b. media coverage is the most inexpensive and effective publicity strategy;
3. Implementation Strategies:
a. The program will be started on the 269th Pos Indonesia anniversary;
b. take advantage of something simple to become the center of attention of many people;
c. using iconic objects of Pos Indonesia;
d. harness the power of the visual;
e. third party endorsement;
f. public engagement power;
g. special event to be held on The World Post Day.
Target Audience:
1. Jakarta community with range of the age of 15-40 y.o., have outdoor activities as the dominant
2. The mass media
3. The market of e-commerce
Key Messages:
1. Pos Indonesia has been transformed and is now ready to meet the needs of urban communities for shipping services, such as logistics, e-commerce (Plasapos.com), and financial services (Pospay), all of which utilize an online network throughout Indonesia.
2. Community: Through this campaign, PT Pos Indonesia proves that they are focusing on service to the urban communities who have high mobility.
3. Mass Media: PT Pos Indonesia now has a new, more fresh and modern, appearance with improvement of the quality of service and the development of digital products through their new identity as "The Network Company".
4. E-Commerce Market Participants: PT Pos Indonesia now has various products of high quality digital-based services that can facilitate e-commerce entrepreneurs to meet the market demand.
Programs
1. "Robo Pos in Town"
2. Meme Photo Comic Competition
3. Third Party Endorsement (social media)
4. Event "The Transformation of Robo Pos Indonesia"
5. Online publication
6. Media briefing
7. Pre-conditioning Release
Schedule:
June October 2015
Budget:
Total budget required:
Rp 2.170.100.000,00
Evaluation:
The inputs, outputs, outcomes evaluation method, and also program projection
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library