Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Nainggolan, Eunike Lydia Aurellia
"Kegiatan mudik merupakan salah satu tradisi pada Indonesia yang dilakukan menjelang libur lebaran untuk bersilahturami dari kota tempat tingal menuju kampung halaman. Perjalanan mudik yang berkonribusi dalam menyumbangkan polusi dan zat-zat berbahaya ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jejak karbon dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta memberikan rekomendasi, serta solusi untuk mengurangi jejak karbon yang ditimbulkan oleh aktivitas mudik dari Kota Jakarta Barat dan Jakarta Selatan menuju ke tempat tujuan. Penelitian ini menggunakan perhitungan jejak karbon yang mengacu pada metode distance-based dari World Resources Institute (WRI) Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pemudik responden berdomisili Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi Pearson untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas mudik. Berdasarkan perhitungan, didapatkan rata-rata jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas keberangkatan mudik oleh pemudik Kota Jakarta Barat sebesar 4560,29 kgCO2 dan 4598,28 kgCO2 untuk rute kepulangan. Sedangkan rata-rata jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas keberangkatan pemudik Kota Jakarta Selatan sebesar 4184,71 kgCO2 dan 4282,213 kgCO2 untuk rute kepulangan. Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan pemahaman tentang jejak karbon yang dihasilkan oleh aktivitas mudik dari Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, serta mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rekomendasi dan solusi yang diusulkan diharapkan dapat menjadi panduan bagi upaya mitigasi untuk mengurangi dampak lingkungan dari tradisi mudik ini.
The tradition of "mudik" is a significant cultural practice in Indonesia, undertaken before Eid holidays for family reunions from urban residences to ancestral villages. This journey contributes to environmental pollution and hazardous substances. This research aims to analyze the carbon footprint and influencing factors, while proposing recommendations and solutions to reduce the carbon footprint generated by mudik activities from West Jakarta and South Jakarta to their destinations. The study utilizes carbon footprint calculations based on the distance-based method from the World Resources Institute (WRI) Indonesia. Data collection involved distributing questionnaires to mudik travelers residing in West Jakarta and South Jakarta. Pearson correlation analysis was employed to identify factors influencing the carbon footprint resulting from mudik activities. Based on calculations, the average carbon footprint from outbound mudik activities for travelers from West Jakarta is 4560.29 kgCO2 and 4598.28 kgCO2 for return trips. Meanwhile, travelers from South Jakarta generated average carbon footprints of 4184.71 kgCO2 for outbound trips and 4282.213 kgCO2 for return trips. Therefore, this research provides insights into the carbon footprint generated by mudik activities from West Jakarta and South Jakarta, identifying influencing factors. The proposed recommendations and solutions are intended as a guide for mitigation efforts to reduce the environmental impact of this mudik tradition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ekarina Haryanto
"Mudik merupakan salah satu tradisi atau budaya yang dilakukan menjelang libur lebaran saat hari raya Idul Fitri untuk bersilahturami ke kampung halaman. Dampak perjalanan mudik terhadap lingkungan bersifat negatif karena perjalanan mudik telah meninggalkan banyak polusi atau emisi berbahaya yang mengancam kesehatan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jejak karbon yang dihasilkan oleh aktivitas mudik, menganalisis faktor-faktor yang berhubungan terhadap jejak karbon yang dihasilkan, dan memberikan rekomendasi serta solusi untuk mengurangi jejak karbon yang ditimbulkan dari aktivitas mudik dari kota Tangerang Selatan dan Bogor. Metode perhitungan yang digunakan ialah perhitungan dengan metode distance-based, dengan mempertimbangkan faktor emisi dan faktor ekonomi energi dari WRI. Metode pengambilan data yang digunakan adalah pengambilan data primer melalui proses wawancara dan penyebaran kuisioner dengan target responden berdomisili Tangerang Selatan dan Bogor. Hasil korelasi Pearson dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam besaran jejak karbon yang dihasilkan adalah jarak tempuh perjalanan mudik. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan didapatkan rata-rata jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik dari Tangerang Selatan sebesar 40,69 kg CO2 untuk rute keberangkatan dan 41,25 kg CO2 untuk rute kepulangan. Sedangkan, pemudik dari Bogor menyumbang rata-rata jejak karbon sebesar 38,39 kg CO2 untuk rute keberangkatan dan 39,07 kg CO2 untuk rute kepulangan. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik terkait faktor-faktor yang mempengaruhi besaran jejak karbon yang dihasilkan, serta rekomendasi yang solutif untuk pemerintahan dan pemudik dari Tangerang Selatan dan Bogor dalam perjalanan mudik kedepannya.
The tradition of 'mudik' is a cultural practice in Indonesia carried out prior to the Eid al-Fitr holiday to visit hometowns and reunite with family. The environmental impact of mudik journeys is predominantly negative due to the significant pollution and emissions that threaten environmental health. This study aims to analyze the carbon footprint generated by homecoming activities, examine factors influencing this footprint, and propose recommendations to reduce carbon emissions from mudik activities originating from Tangerang Selatan and Bogor. Calculation methods employed distance-based calculations, considering emission factors and energy economics from the WRI. Data collection utilized primary sources through interviews and questionnaire surveys targeting residents of Tangerang Selatan and Bogor. Pearson correlation results highlight travel distance as the most influential factor on carbon footprint size. Average carbon footprints were found to be 40.69 kg CO2 for departures and 41.25 kg CO2 for return trips from Tangerang Selatan, and 38.39 kg CO2 for departures and 39.07 kg CO2 for return trips from Bogor. This research enhances understanding of factors influencing carbon footprints and offers practical recommendations for governments and travelers from Tangerang Selatan and Bogor regarding future mudik journeys."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Achsan Daffa Yudhistira
"Tradisi Hari Raya Idul Fitri mudik memiliki berbagai dampak yang berefek pada kesehatan masyarakat serta lingkungan, salah satunya adalah dampak berupa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari penggunaan kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini ialah menghitung serta menganalisis angka jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik, menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap jejak karbon yang dihasilkan, serta mengajukan rekomendasi untuk menurunkan jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik. Ada pun metode perhitungan jejak karbon yang digunakan pada penelitian ini adalah metode yang didasarkan pada jarak tempuh perjalanan atau distance-based method. Data yang digunakan pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada para pemudik yang bertempat tinggal di Kota Depok dan Kota Jakarta Timur. Perhitungan menunjukkan hasil bahwa rata-rata jejak karbon yang dihasilkan per pemudik Kota Depok adalah 51,696 kgCO2/orang untuk perjalanan keberangkatan dan 54,475 kgCO2/orang untuk perjalanan kepulangan; sedangkan untuk Kota Jakarta Timur didapat sebesar 57,984 kgCO2/orang untuk perjalanan keberangkatan dan 58,258 kgCO2/orang untuk perjalanan kepulangan. Analisis koefisien korelasi Pearson menunjukkan bahwa jumlah penumpang pada kendaraan dan jarak tempuh merupakan faktor utama yang menentukan besarnya jejak karbon. Melalui penelitian ini, didapat gambaran mengenai besarnya jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas mudik pada masyarakat Kota Depok dan Jakarta Timur serta beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk menurunkan angka jejak karbon tersebut.
The annual Eid Al-Fitr tradition of ‘mudik’ has its own impacts on human health as well as the environment’s, one of which takes form as the greenhouse gas emissions as the result of private vehicles use. The objectives of this research include analyzing the greenhouse gas emission, analyzing its contributing factors, and providing recommendations to decrease said emission. The method used in this research is the distance-based method. Information utilized was collected through the spreading of an online questionnaire targeted towards the travelers residing in the city of Depok and East Jakarta. Results show that the average individual carbon footprint amounts to 51,696 kgCO2/person from Depok citizens’ departure trip dan 54,475 kgCO2/person from their return; as for the East Jakarta citizens, the carbon footprint weighs at 57,984 kgCO2/person from departure and 58,258 kgCO2/person from return. Pearson correlation coefficient analysis shows that the main contributing factors as to how much greenhouse gas is emitted are the number of passengers occupying the vehicle and the distance through which the vehicles travel. This research paints the image of how much the tradition of mudik done by Depok and East Jakarta citizens produces greenhouse gas and offers considerable suggestions to decrease the numbers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library