Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Teresa Anggita Arumsekar
"Penggabungan Pelabuhan A, Pelabuhan B, Pelabuhan C, dan Pelabuhan D menjadi Pelabuhan Terintegrasi dilakukan untuk mewujudkan konektivitas nasional dan jaringan ekosistem logistik yang lebih kuat, sejalan dengan program pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Walaupun Pelabuhan A-D memiliki ruang lingkup bisnis yang sama, keempat pelabuhan ini memiliki wilayah operasional masing-masing, sehingga menghasilkan tantangan bisnis dan keuangan. Penggabungan ini diharapkan untuk mengatasi tantangan dengan memberikan kontrol strategis yang lebih baik, operasi terstandardisasi, alokasi belanja modal yang optimal, dan equity story yang lebih baik. Penggabungan tersebut memiliki tiga tujuan utama: meningkatkan konektivitas dan neraca perdagangan nasional, memperkuat jaringan ekosistem logistik nasional, dan meningkatkan skala usaha dan penciptaan nilai. Penggabungan Pelabuhan A-D akan menjadikan Pelabuhan Terintegrasi sebagai operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia. Selain itu, penggabungan ini juga akan menghasilkan harga yang lebih kompetitif dan kenyamanan bisnis bagi pelanggan.
The merger of Port A, Port B, Port C, and Port D into Integrated Port was carried out to realize a more robust national connectivity and logistics ecosystem network, in line with the Indonesia government’s program in 2020-2024 National Medium-Term Development Plan (RPJMN). Although Ports A-D have the same business scope, they have their own operational areas, resulting in business and financial challenges. The merger is expected to overcome the challenges by providing better strategic control, standardized operation, optimal capex allocation, and a better equity story. The merger has three main objectives: improving national connectivity and trade balance, strengthening the national logistics ecosystem network, and increasing the business scale and value creation. The merger of Ports A-D would make Integrated Port the eighth largest container terminal operator globally. Moreover, it would also result in more competitive prices and business convenience for customers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hakim Arthur
"Tingkat keterlibatan kerja karyawan perusahaan Transportasi & Logistik Maritim masih cenderung rendah. Keterlibatan kerja dapat dipengaruhi oleh kondisi modal psikologis dan perilaku kreasi kerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi dari kreasi kerja terhadap hubungan antara modal psikologis dan keterlibatan kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tipe korelasional. Data diperoleh menggunakan metode
convenience sampling pada 146 karyawan perusahaan Transportasi & Logistik Maritim pada rentang usia 20-56 tahun (M=33.9, SD=9.39) dengan masa kerja minimal 1 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah UWES-9-Indonesian, PCP-12-Indonesian, dan JCS-Indonesian. Analisis korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara modal psikologis dengan keterlibatan kerja, r(146)= .541, p<0.05), kreasi kerja dengan keterlibatan kerja, r(146)= .519, p<0.05), dan antara modal psikologis dengan kreasi kerja, r(146)= .506, p<0.05). Analisis mediasi menunjukkan adanya pengaruh mediasi parsial dari kreasi kerja terhadap hubungan modal psikologis dengan keterlibatan kerja.
The level of work engagement of Maritime Transportation & Logistics company employees still tends to be low. Work engagement can be influenced by the condition of psychological capital and employee work creation behavior. This research aims to examine the mediating role of job creation on the relationship between psychological capital and work engagement. This research uses quantitative methods with a correlational type. Data was obtained using the convenience sampling method on 146 employees of Maritime Transportation & Logistics companies in the age range 20-56 years (M=33.9, SD=9.39) with a minimum work period of 1 year. The measuring instruments used are UWES-9-Indonesian, PCP-12-Indonesian, and JCS-Indonesian. Pearson correlation analysis showed a significant positive relationship between psychological capital and work engagement, r(146)= .541, p<0.05), job creation and work engagement, r(146)= .519, p<0.05), and between capital psychology with job creation, r(146)= 0.506, p<0.05). Mediation analysis shows that there is a partial mediating effect of job creation on the relationship between psychological capital and work engagement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library