Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jessica
"Latar belakang : Trauma gigi pada kalangan anak-anak sering terjadi di sekolah dengan prevalensi 1 dari 14 murid menderita injuri di sekolah setiap tahunnya. Strategi perawatan dan pertolongan pertama yang tepat dapat menentukan prognosis gigi yang terkena trauma. Guru merupakan wali orang tua di sekolah yang dapat berperan dalam kasus trauma gigi yang terjadi di sekolah. Berdasarkan literatur, pengetahuan guru masih kurang mengenai trauma gigi anak. Sikap dan pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi faktor internal dan eksternal seperti atribut fisiologis berupa jenis kelamin, pengalaman, dan pekerjaan. Studi mengenai pengukuran sikap dan pengetahuan guru mengenai trauma gigi anak menggunakan kuesioner telah banyak dilakukan dengan populasi berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah menganalis hubungan jenis kelamin, lama pengalaman mengajar, dan bidang studi terhadap sikap dan pengetahuan guru sekolah dasar mengenai trauma gigi anak berdasarkan populasi di Indonesia. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah analitik korelasi. Sebanyak 90 guru sekolah dasar negeri (SDN) dari 14 SDN di Jakarta Pusat yang dipilih secara acak untuk mengisi kuesioner. Data dianalisis dengan uji korelasi Kendall. Hasil : Terdapat hubungan bermakna antara pengalaman mengajar dengan sikap guru mengenai trauma gigi anak (p<0.05) dengan korelasi linier negatif yang lemah. Namun, variabel-variabel lainnya tidak memiliki hubungan bermakna pada sikap maupun pengetahuan. Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna antara lama pengalaman mengajar dengan sikap guru terhadap trauma gigi pada anak, sedangkan tidak terdapat hubungan bermakna antara variabel-variabel lainnya. Secara umum didapati sikap guru sekolah dasar terhadap trauma gigi anak baik, sedangkan pengetahuan guru terhadap trauma gigi anak buruk.
......Background : Dental trauma occur frequently in children with 1 of 14 students suffered from injury in school per year. Treatment strategy and proper immediate management could improve the prognosis of an injured tooth. Teacher has an important role providing first aid management in dental trauma case. However, there is still lack of knowledge from teacher about dental trauma in children. There are few factors that can affect attitude and knowledge such as gender, experience, and occupation. Evaluation of attitude and knowledge through questionnaire has been widely used in many countries. The purpose of this research was to analyze the relationship between gender, teaching experience, and school subject toward elementary school teacher’s attitude and knowledge about dental trauma in children based on Indonesia population. Methods : This is a correlation analysis research. Subjects were 90 teachers from 14 public elementary schools in Central Jakarta who were chosen randomly to fill in a questionnaire. Data is analyzed with Kendall correlation. Results : There was a significant relationship between teaching experience and teacher’s attitude (p<0.05) with a weak negative linear correlation. There is no significant correlation between other variables. Conclusion : There was a significant relationship between teaching experience and teacher’s attitude toward dental trauma in children. In the other hand, there are no significant relationship between other variables to teacher’s attitude and knowledge. In general, teacher’s attitude is positive toward dental trauma in children while there was an insufficient knowledge of teacher about dental trauma."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prida Sulistyarsi
"Latar Belakang: Trauma gigi permanen anak sering terjadi di sekolah pada rentang usia 8-12 tahun. Pertolongan pertama yang cepat dan tepat dapat dilakukan guru di tempat kejadian sebelum mendatangi fasilitas kesehatan gigi. Hal ini dapat meningkatkan prognosis pasca-trauma dental. Penelitian sebelumnya menyatakan tingkat pengetahuan guru sekolah dasar terhadap penanganan trauma dental masih rendah. Buku elektronik merupakan media edukasi visual berbasis digital dengan kemudahan akses pada pengguna gawai yang terhubung internet.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pengetahuan guru sekolah dasar sebelum dan sesudah membaca buku elektronik “Trauma Gigi Permanen Anak”.
Metode Penelitian: Penelitian dilakukan pada 117 guru di sekolah dasar negeri di Jakarta Timur. Subjek penelitian memiliki gawai yang terhubung internet dan mampu mengoperasikannya. Buku elektronik dan kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah membaca buku elektronik, dibagikan melalui link. Desain penelitian ini adalah membandingkan nilai sebelum dan sesudah membaca buku elektronik "Trauma Gigi Permanen Anak".
Hasil: Nilai median sebelum intervensi 6 (tingkat pengetahuan kurang) dan sesudah intervensi menjadi 13 (tingkat pengetahuan baik). Uji Wilcoxon pada skor sebelum dan sesudah membaca buku elektronik menghasilkan nilai p≤0,05.
Kesimpulan: Buku elektronik “Trauma Gigi Permanen Anak” merupakan media edukasi yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan guru sekolah dasar mengenai trauma gigi permanen anak.
......Background: The majority of dental trauma in children aged 8–12 years occurs in schools. Teachers should take proper and immediate emergency management before visiting a dental health center. Previous studies have shown that elementary school teachers still have poor knowledge of how to manage dental trauma. Electronic books are digital-based visual educational media with easy access for internet-connected device users.
Objectives: This study compared the knowledge level of primary school teachers before and after reading the new innovation electronic book "Trauma Gigi Permanen Anak".
Research Methods: The study was conducted on 117 teachers at public elementary schools in East Jakarta. Electronic books and questionnaires that were given before and after reading the book, were shared via a link. The contents of the electronic book are kind of trauma, emergencies, and preventive action, which are explained with appealing illustrations.
Result: The median score before the intervention was 6 (poor), and after it was 13 (good). The Wilcoxon test on scores before and after reading e-books resulted in a value of p≤0.05.
Conclusion: The electronic book "Trauma Gigi Permanen Anak" is innovative, effective educational media, and high impact for increasing the knowledge of dental trauma among primary school teachers."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Anindita
"Latar Belakang: Trauma gigi sulung merupakan cedera yang melibatkan gigi dan/atau struktur pendukungnya sehingga dapat menyebabkan fraktur, perpindahan gigi dan kerusakan jaringan pendukung dengan prevalensi dunia sebesar 22,7%. Data ini menunjukkan anak usia muda perlu mendapatkan perhatian khusus dari individu terdekat karena berisiko tinggi terjadinya trauma gigi sulung. Orang tua memiliki peran utama dalam penanganan darurat trauma gigi. Rendahnya pengetahuan orang tua dapat meningkatkan risiko terjadinya trauma gigi sulung, sehingga kebutuhan edukasi menjadi sangat penting. Digitalisasi dalam perkembangan teknologi menunjukkan perubahan penyampaian informasi dan meningkatkan penggunaan media elektronik sebagai sumber edukasi yang dapat digunakan masyarakat luas. Berbagai sumber informasi menjadi lebih cepat dan efektif didapatkan dengan adanya perangkat elektronik dan jaringan internet. Tujuan: Menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan orang tua anak Sekolah TK sebelum dan sesudah membaca buku elektronik “Trauma Gigi Sulung Anak” dan buku elektronik dapat bermanfaat sebagai panduan bagi para orang tua sebagai individu terdekat anak. Metode Penelitian: Penelitian dilakukan pada 10 Sekolah TK Negeri di Jakarta Selatan dengan total 130 orang tua anak yang memenuhi kriteria inklusi. Buku elektronik dan kuesioner dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan melalui diskusi pakar, dokter gigi dan orang tua anak Sekolah TK di luar subjek penelitian. Dilakukan penilaian tingkat pengetahuan awal menggunakan kuesioner dengan durasi 8 menit, selanjutnya orang tua membaca buku elektronik dengan durasi 6 menit. Penilaian tingkat pengetahuan kembali menggunakan kuesioner yang sama sesudah membaca buku elektronik dilakukan dengan durasi 8 menit. Hasil: Nilai median total skor pengetahuan sebelum dan sesudah membaca buku elektronik secara berurutan adalah 14 (cukup) dan 17 (baik). Berdasarkan uji Wilcoxon, didapatkan nilai p = 0,001 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p < 0,05) antara total skor pengetahuan orang tua anak Sekolah TK sebelum dan sesudah membaca buku elektronik “Trauma Gigi Sulung Anak”. Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan orang tua anak Sekolah TK sebelum dan sesudah membaca buku elektronik “Trauma Gigi Sulung Anak”.
......Background: Trauma to the primary teeth is an injury involving the teeth and/or their supporting structures which can cause fractures, tooth displacement and damage to supporting tissues with a worldwide prevalence of 22,7%. This data shows that young children needs to get special attention from the closest individuals due to the high risk of trauma to the primary teeth. Parents have a major role in emergency management of dental trauma. Lack of parental knowledge can increase the risk of trauma to the primary teeth, hence the educational needs are very important. Digitalization in technological developments shows changes in the delivery of information and increases the use of electronic media as a source of education that can be used by the wider community. Various sources of information can be obtained more quickly and effectively with the existence of electronic devices and internet. Objectives: Analyzing the difference of knowledge levels of preschool parents before and after reading electronic book “Trauma to the Primary Teeth” and the electronic book can be useful as a guide for parents as the closest individuals to children. Methods: Research was conducted at 10 preschools in South Jakarta with a total of 130 parents of children who met the inclusion criteria. The electronic book and questionnaires in this study were tested for validity and reliability before being used namely through expert discussions, dentists and preschool parents outside the research subjects. An assessment of the level of initial knowledge was carried out using a questionnaire with a duration of 8 minutes, followed by a reading session on the electronic book by the parents with a duration of 6 minutes. Re – assessment of the level of knowledge using the same questionnaire after reading the electronic book was carried out with a duration of 8 minutes. Results: The median total score of knowledge before and after reading electronic book was 14 (fair) and 17 (good) respectively. Based on Wilcoxon test, the p value = 0,001 was obtained which indicated that there was a statistically significant difference (p < 0,05) between total score of knowledge of preschool parents before and after reading electronic book “Trauma to the Primary Teeth”. Conclusions: There is a difference of knowledge levels of preschool parents before and after reading electronic book “Trauma to the Primary Teeth”."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Almaulidah Ikaputri Septahapsari
"ABSTRAK
Latar Belakang: Trauma gigi adalah masalah kesehatan yang perlu ditanggulangi.
Data epidemiologi trauma gigi di Indonesia belum ditemukan. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi trauma gigi permanen anterior pada
anak sekolah dasar. Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan desain
cross sectional yang dilakukan pada 500 anak usia 8-12 tahun. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa trauma gigi terjadi dua kali lebih sering pada anak laki-laki usia
9 tahun yang melibatkan gigi permanen insisif sentral maksila kanan dan biasanya
terjadi di lingkungan rumah akibat aktivitas fisik.

ABSTRACT
Background: Dental trauma is health problems that have to be solved. Epidemiology
data of dental trauma in Indonesia has not been determined. Aim: The aim of this
reseach was to determine the distribution frequency of traumatic permanent anterior
teeth on elementary school student. Method: The method of this research was
descriptive with cross sectional design, which has been done on 500 children aged 8-
12 years old. Result: Result showed that dental trauma in children is two times more
common in boys aged 9 years, involving the permanent maxillary right central incisor
and usually caused of physical activity around the house."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library