Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Al Hakim
"ABSTRAK
Suku Han dan suku Miao adalah salah satu suku tertua yang terdapat di dataran Cina. Suku Han merupakan satu-satunya suku mayoritas, sedangkan suku Miao adalah salah satu dari suku minoritas. Meskipun berasal dari dua leluhur yang berbeda, kedua suku ini terus mengalami interaksi sejak zaman Kuno. Interaksi ini pun mempengaruhi kedua suku, baik dalam sisi ekonomi, sosial, maupun budaya. Jurnal ini terutama membahas tentang pengaruh suku Han terhadap suku Miao dalam segi budaya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah hampir setiap aspek kebudayaan suku Miao menerima pengaruh dari kebudayaan suku Han.

ABSTRACT
The Han tribe and the Miao tribe are one of the oldest tribes in mainland China. The Han tribe is the only majority tribe, while the Miao tribe is one of the minority tribes. Though originating from two distinct ancestors, these two tribes have been interacting since ancient times. This interaction also affects both tribes, in the economic, social, even cultural aspects. This journal mainly discuss the influence of the Han tribe on the Miao tribe in cultural terms. Describes in which field the acculturation of the Han tribe influenced the Miao tribe culture. This Journal has found that almost every aspects of Miao tribe rsquo s culture is affected by Han tribe rsquo s culture."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas novel Namaku Teweraut: Sebuah Roman Antropologi dari Rimba-rawa Asmat, Papua karya Ani Sekarningsih. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan posisi perempuan suku Asmat melalui tema, tokoh, dan penokohan dalam novel Namaku Teweraut dan menjelaskan ketidakadilan yang dialami oleh perempuan suku Asmat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik dan gender. Kesimpulan penelitian ini adalah posisi perempuan suku Asmat tersubodinat atau berada di bawah kekuasaan laki-laki.

ABSTRACT
This research discusses the novel of Namaku Teweraut Sebuah Roman Antropologi dari Rimba rawa Asmat, Papua written by Ani Sekarningsih. This purpose of research is to explain the position of Asmat women through themes, characters, and characterizations in the Namaku Teweraut novel, also describing the injustice experienced by women Asmat tribe. This research uses analytical descriptive method with the focus on intrinsic and gender aspects. The conclusion of this research is the position of the Asmat womens are under in mans control. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Embun Ferdina Enjaini
"ABSTRAK
Stunting (pendek) merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan
tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Kecamatan Tanjung
Agung Palik memiliki persentase stunting tertinggi (47,48%), Desa yang menjadi lokasi
penelitian adalah Desa Sengkuang dan Desa Sawang Lebar, kedua desa tersebut
merupakan desa yang paling tinggi kejadian stunting. Tujuan Penelitian ini untuk
menganalisis sosial budaya suku Rejang terkait dengan stunting. Metode penelitian ini
menggunakan kualitatif Rapid Ethnografi. Informan utama dalam penelitian ini adalah 4
ibu yang memiliki anak balita stunting dengan ekonomi rendah, 4 ibu yang memiliki balita
stunting dengan ekonomi menengah dan 4 ibu yang memiliki anak balita normal dengan
ekonomi rendah, yang tinggal di suku Rejang Kecamatan Tanjung Agung Palik yang
dipilih dengan metode purposive sampling yang datanya sudah diketahui dari sistem e-
PPGBM Puskesmas berdasarkan pengukuran antropometri. Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara mendalam dan observasi partisipasi yang dilaksanakan pada bulan
April-Juni 2019 di Kecamatan Tanjung Agung Palik. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penyebab stunting pada masyarakat suku Rejang disebabkan oleh 1) Lingkungan dan
Sanitasi yang buruk, 2) Masih belum melakukan ASI eksklusif, 3) Pemberian MP-ASI dini
balita, 4) Pola pemberian makanan yang masih rendah, 5) Pengetahuan masyarakat yang
masih rendah, 6) Masih adanya kepercayaan tentang pantang makan pada ibu hamil dan
balita. Disarankan agar ada upaya penurunan kepercayaan pantang makan ibu hamil dan
anak balita, pengetahuan lingkungan dan sanitasi, mengurangi pemberian makanan
prelakteal pada bayi baru lahir, pola pemberian makan dan cakupan pemberian MP-ASI
dini melalui penyuluhan rutin dengan melibatkan orang tua balita dan bermitra dengan
dukun untuk memberikan edukasi akan pentingnya kesadaran ibu terkait gizi.

ABSTRACT
Stunting is a chronic nutritional problem on toddlers characterised by a shorter height
compared to the children in their age group. Tanjung Agung Palik District has the highest
stunting case percentage (47,48%), the villages used as a sample for this thesis are the
Sengkuang and Sawang Lebar village. These two village has the highest numbers of
stunting cases. The purpose of this research is to analyse from a socio-cultural aspect of
how the Rejang Tribe deals with stunting. This research uses a Rapid Etnographic method.
The main informants for this research are 4 mothers with stunted toddlers from low income
families, 4 mothers with stunted toddlers from middle income families, and 4 mothers with
normal toddlers from low income families all od whic are from the Rejang Tribe in the
Tanjung Agung Palik District selected by purposive sampling method whose data is known
from the Puskesmas e-PPGBM system based on anthropometric measurements. The data
were collected through an in-depth interview and participative observation conducted
between April to June 2019 in the Tanjung Agung Palik District. The research results
concluded that the stunting cases in the Rejang Tribe are caused by 1) Bad environment
and sanitation, 2) Still not doing exclusive breastfeeding, 3) Provision of early MP-ASI for
toddlers, 4) The pattern of feeding is still low, 5) Community knowledge that is still low,
6) There is still a belief about abstinence in pregnant women and toddlers. It is
recommended that there be an effort to reduce the confidence of abstinence from pregnant
women and toddlers, knowledge of the environment and sanitation, reduce prelacteal
feeding in newborns, feeding patterns and coverage of early MP-ASI through routine
counseling involving parents of toddlers and partnering with traditional healers to provide
education on the importance of maternal awareness regarding nutrition."
2019
T53718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Utami
"Tata ruang adalah kegiatan manusia dalam mengatur ruang hidupnya sesuai dengan kebudayaan yang dimilikinya (Rapoport, 1982: 179). Beberapa pakar mengatakan bahwa tata ruang yang tidak sesuai akan menimbulkan ketegangan dan frustrasi (Daldjoeni, 1992: 155), juga tidak operasionalnya konsep-konsep budaya pelaku akan menimbulkan stres (Hall, 1966).
Sehingga bila tata ruang tidak sesuai dengan kebudayaan penghuni rumah, maka penghuni rumah akan merubah tata ruang rumahnya. Pada kompleks perumahan yang dibangun secara massal, dalam hal ini kompleks perumahan BTN, kondisi tersebut terjadi karena perencana tidak bertemu muka dengan calon penghuni rumah. Guna memahami apa yang dibutuhkan penghuni rumah, perencana harus mempelajari kebudayaan penghuni rumah, yang merupakan kajian pada bidang Antropologi. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, penting untuk dilakukan penelitian mengenai kebudayaan penghuni rumah terhadap tata ruang rumahnya.
Perubahan sistem tata ruang berarti perubahan dalam model-model pengetahuan mengenai hakekat keluarga, yaitu struktur keluarga, kekerabatan, kehidupan ekonomi, pengasuhan anak (Suparlan, 1986: 17). Kebudayaan adalah serangkaian ide-ide atau gagasan, kepercayaan dan pengetahuan yang dimiliki manusia (Spradley, 1972: 6). Hall (1966: 2), mengatakan bahwa setiap bangsa, suku bangsa tidak hanya memiliki cara berbicara yang berbeda tetapi bahkan bagaimana mereka mendiami dunia dan bagaimana mereka mengolah dunia atau membuat lingkungan binaannya- dengan cara- yang berbeda pula. Kelengkapan pustaka mengenai akar kebudayaan Jawa, dan waktu yang terbatas, maka pada penilitian ini akan mengkaji suku bangsa Jawa.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perubahan tata ruang terutama didorong oleh tidak sesuainya konsep penataan komunikasi, yaitu tidak terpenuhinya unsur "Privacy". Pada satu sisi,penghuni rumah melakukan perubahan tata ruang berdasarkan pola berpikir modern, di mana penataan ruang lebih didasarkan pada efisiensi ruang. Namun di sisi lain mereka masih berpedoman pada kebudayaan Jawa yang bersifat tradisional, terlihat pada unsur-unsur budaya inti yang tidak mengalami perubahan yang terungkap pada konsep penataan ruang, waktu dan komunikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Rosaliza
"ABSTRACT
The Goals of this research are to identity and analwe the local knowledge of Akit tribe society in managing the environment related with the value orientation. Utilization of Mangrove forest by Akit tribe is inseparable from
the role of knowledge system. The conception of values which are the basis
of human acts are stored within the framework of knowledge. According to
Kluckhohn, there are orientation values of culture possessed by society 1)
the meaning of human life, 2) the meaning of human relationships with
others, 3) the problem of human perception about time, 4) Nature of work,
5) the problem of human relationships with nature. This study describes local knowledge of Akit tribe community in exploiting nature where there is
an exchange between the nature of work and the condition of nature damage. Akit tribe utilizes mangrove forest as their livelihood as supplier of mangrove wood at Panglong Arang. This research uses qualitative descriptive, with 6 informants and 4 key informants. Data obtained through interviews conducted in the Berancah village Bengkalis. The results of this study show that local knowledge of Akit Tribe people based on the concept of value orientation has its own definition according to local aspect. It has a
relationship in the pattern of acting in the face of nature, therefore it is
necessary to pay attention on local knowledge, especially in the value of
the essence of the very closely related work with the existence of mangrove
forests, and utilize mangrove timber wisely so that the preservation of forests in the coastal areas are well preserved."
Pekanbaru: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, 2018
800 JIB 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pakanbaru: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, 2018
800 JIB
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Khidir Marsanto
"This article discusses the cultural history sketch of Orang Suku Laut (the Sea Tribe) and its implications for social relations patterns with the Malays in Riau Islands, Indonesia. Problems arise now in nomadic ethnic tribe when they interacting with the Malays. Many Malays people perceive Orang Suku Laut as a backward or primitive people. This point of view emerged from a long history of Orang Suku Laut in Riau Islands, and at present, the discourse is supported by the government which resettled them from the sea to the land as part of the modernization of disadvantaged areas in the New Order era. This government label to them was later influenced the Malays perception. Moreover, negative assumption also appears along with the cultural identity differences between both of the tribes, of which the Malays condense with Islamic tradition, while Orang Suku Laut doesn?t. At this situation, thus the identity of Orang Suku Laut is staked within socio-cultural dispute or contestation (the attraction process) among themselves in practicing their everyday lives."
Depok: Jurnal Antropologi Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Uji Astrono Pribadi
"Pertanian ladang berpindah oleh Suku Dayak Iban di Desa Mensiau mempunyai beberapa tahapan dalam pengelolaannya, yaitu membakar lahan, kemudian menanam padi dalam beberapa kali musim tanam, lalu di tinggalkan agar menjadi hutan kembali. Tahapan pertumbuhan tanaman dalam satu siklus perladangan berpindah idelanya mulai dari jejak bakar, ladang, semak belukar, belukar muda, belukar tua, kemudian hutan sekunder, sehingga dalam satu wilayah tanam suatu siklus perladangan berpindah dapat berlangsung selama 20 tahun sekali.
Penelitian ladang berpindah bertujuan untuk melihat karakteristik lahan melalui data dari hasil perekaman pesawat tanpa awak, melihat perubahan siklus ladang berpindah menggunakan analisis temporal NDVI Landsat, serta menghitung pengaruh jarak ladang terhadap aksesibilitas terhadap tempat tinggal dengan menggunakan Euclidean Distance Analysis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar perladangan berpindah dilakukan pada lahan yang berbukit kecil dengan kemiringan 15 - 25 dan jenis tanah Ultisol. Analisa NDVI pada beberapa ladang menunjukan peningkatan siklus perladangan berpindah dari sebesar 3 sampai 5 tahun sekali, dan hasil analisis jarak memperilhatkan perladangan berpindah banyak dilakukan pada wilayah di sekitar jalan, dibandingkan dengan sungai atau tempat tinggal.

Shifting cultivation by Dayak Iban Tribe on Mensiau village have several stages, burn the land, rice cultivating for two or three planting season, then abandoned for reforestation. Vegetation growth trough several stages on one cycle, ideally strated from burn scar, rice field, bushes, young secondary regrowth, old secondary regrowth, then become secondary forest, so that cycle needs 20 years.
The aim of this research is to identify the spatial charactheristic of shifting cultivation from UAV data, calculating the change on cycle from Landsat NDVI temporal analysis, also calculating the distance from home and access to the field using Euclidean Distance Analysis.
The result shows most of shifting cultivation happen on hilly area with 15 25 slopes and Ultisol soil type. NDVI analysis for some field shown increasing of cycle time from 3 to 5 year, and distance analysis reveal that shfting cultivation mostly take place near the roads.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said Hindom
"Secara keseluruhan Tesis ini mempelajari dampak pembangunan nasional terhadap petani Dani, terutama mengkaji respon-respon yang tampak maupun tidak tampak dalam kehidupan sehari-hari mereka dalam lingkungan pembangunan nasional. Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam kajian tesis ini adalah kehidupan ekonomi nasional memasuki kehidupan ekonomi orang Dani yang bertumpu pada budi daya mereka yang secara mendalam telah terpadu serta mengakar dan merupakan bagian dari budaya mereka yang sulit terpisahkan. Kehadiran pembangunan mau tidak mau terjadi berbagai benturan. Untuk itu dapat dilihat sejauhmana antisipasi masyarakat terhadap benturan akibat pembangunan tersebut dan perlu dilihat dari berbagai respon yang timbul hal inilah yang menjadi pokok perhatian dalam kajian tesis ini.
Pembangunan nasional bukan bertujuan semata-mata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara fisik tetapi lebih dari itu untuk meningkatkan olah pikir masyarakat agar cita rasa dan perilakunya berubah ke arah nilai-nilai yang mengharapkan kehidupan yang lebih baik. Begitu pula dengan kehidupan pembangunan bagi orang Dani yang mendiami lembah Baum yang menginginkan agar kehidupan mereka hari esok lebih baik dari kehidupan sebelumnya. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai perubahan-perubahan yang secara sadar dilakukan oleh masyarakat walaupun dalam konteks yang kecil dan berjalan secara lamban. Perubahan yang nampak lebih adaptif bagi masyarakat adalah perubahan pada sektor pertanian karena adanya keterbukaan masyarakat mengadoptif berbagai perubahan yang ada. Disamping itu selain sebagai makanan pokok mereka juga mempunyai hubungan dengan kebudayaan mereka dimana ubi manis dan babi merupakan konsumsi utama dalam merayakan berbagai perayaan adat mereka.
Ubi manis merupakan jenis tanaman yang diusahakan secara turun temurun dari generasi ke generasi, dan juga babi kedua bahan makanan ini memiliki nilai religi yang sangat tinggi. Sehubungan itu kelestariannya sampai saat ini terus di jaga dan dipelihara malah ditingkatkan lagi karena telah menambah fungsi ekonomi bagi mereka. Walaupun dikatakan ubi manis merupakan jenis tanaman transfer dari leluhur mereka begitu juga babi tetapi mereka adaptif dengan keanekaragaman jenis tanaman lain begitu juga ternak yang diperkenalkan baik pertama kali oleh para missionaris maupun melalui kegiatan pembangunan. Ini menandakan adanya respon masyarakat yang sangat positif mengadaptasi berbagai perubahan.
Baik pembangunan fisik maupun non fisik yang telah menyentuh masyarakat Dani di Wamena, merupakan suatu peluang untuk dapat merubah pola kehidupan kearah yang lebih baik. Orang Dani berhasil menangkap peluang-peluang akibat sentuhan pembangunan itu dengan menggeserkan pola kehidupan mereka dahulu dari pertanaian berburu dan meramu yang hasilnya sekedar untuk memenuhi kebutuhan yang terbatas telah bergesar ke pertanian menetap untuk memenuhi kebutuhan konsumen hingga orientasi produk mereka bukan semata orientasi subsisten tetapi telah ke orientasi pasar. Ini merupakan suatu kompetisi positif dimana mereka berperan aktif didalamnya dan mau menerima berbagai peluang.
Perubahan lainnya yang nampak pada kehidupan masyarakat Dani adalah perubahan di sektor pendidikan baik formal maupun informal, kesehatan, kemasyarakatan, pariwisata, industri rumah tangga dan telah tersedianya berbagai sarana dan prasarana yang kesemuanya ini mengharapkan adanya perubahan bagi masyarakat. Dengan melihat berbagai kegiatan masyarakat yang beradaptasi dengan pembagunan nasional itu sendiri dapat dikatakan respon masyarakat positif terhadap penyelenggaraan pembangunan.
Tidak dipungkiri pembangunan selain mengahasilkan hal-hal yang positif juga dapat menciptakan berbagai hal yang bertentangan dengan kehendak masyarakat. Namun kesemua ini oleh masyarakat Dani di lembah Balim sementara ini dapat mengatasinya dengan baik. Padi yang dulunya mendapat tanggapan benturan seakan-akan mengganggu kelestarian budaya mereka sekarang telah dikembangkan dengan begitu pesat dan memberi peluang ekonomi yang cukup besar bagi mereka.
Semua keterlibatan masyarakat dalam menangkap berbagai speluang yang ada menandakan masyarakat merasa diperlakukan sebagai pelaku dalam pembangunan nasional.
Intervensi budaya luar yaitu semenjak kehadiran para missionaris sekitar tahun 1954 telah mengadopsi budaya-budaya baru dan secara bertahap masyarakat mulai mengalami perubahan. Bila lihat dari kurun waktu di atas dan perubahan yang sekarang dialami masyarakat dapat dikatakan masyarakat telah cepat mengalami perubahan dan dengan budi daya yang ada mereka berusaha meningkatkan usaha mereka di satu pihak mereka masih menjaga kelestarian budaya mereka walaupun sudah terjadi modifikasi antara lain budaya perang-perangan.
Akhirnya dapat dikatakan respon masyarakat Dani terhadap pembangunan nasional sangat positif, kemudian daya vita rasa masyarakat yang membentuk prilaku mereka mudah mengadopsi barbagai perubahan yang datang merupakan suatu sumber daya yang secara alamiah dimiliki oleh masyarakat. Untuk itu perlu di jaga dan dilestarikan serta diperhatikan sebagai modal pembangunan di masa datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T2504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaili Lisma Febriyani
"[ABSTRAK
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) diketahui prevalensi herpes
di negara-negara berkembang lebih tinggi dibandingkan dengan di negara maju.
Virus herpes dapat ditemukan dimana saja dan salah satu ciri penting adalah
kemampuannya yang dapat menimbulkan infeksi akut dan kronik pada waktuwaktu
tertentu. Akibat infeksi tersebut memungkinkan terjadi komplikasi yang
lebih berat. Virus herpes terdiri atas genome DNA tertutup inti yang mengandung
protein dan dibungkus oleh glikoprotein. Dengan mempelajari ekspresi gen
(sekuen DNA/protein) dan didukung oleh kemajuan di bidang bioinformatika,
dapat ditemukan sub-sub bagian penting dan kelompok gen. Virus-virus ini dapat
dikelompokkan dengan menganalisa sekuens protein dari virus herpes dengan
menggunakan algoritma Tribe Markov Clustering (Tribe-MCL). Tribe-MCL
merupakan metode clustering efisien berdasarkan teori rantai Markov chain,
untuk mengelompokkan barisan keluarga protein. Data sekuens protein virus
herpes diperoleh di GenBank yang dapat diakses pada situs National Center for
Biotechnology Information (NCBI), kemudian disejajarkan menggunakan
program BLASTp. Hasil pengelompokan sekuen protein virus herpes
menggunakan algoritma Tribe-MCL dengan program R diperoleh enam
kelompok . Semua kelompok menunjukkan jenis protein yang sama, dalam hal
ini jenis protein yang digunakan adalah glikoprotein B, M, dan H pada delapan
jenis virus herpes yang terjangkit pada manusia.

ABSTRACT
Based on World Health Organization (WHO) data, the prevalence of herpes in
developing countries is higher than in developed countries. The herpes virus can
be found anywhere and one of the important characteristics is its ability to cause
acute and chronic infection at certain times. Due to infections enables more
severe complications occur. The herpes virus is composed of DNA containing
protein and wrapped by glycoproteins. By studying the expression of genes
(sequences of DNA / protein) and is supported by advances in bioinformatics, can
be found an important sub-sections and groups of genes. These viruses can be
classified by analyzing the sequence of the protein-sequence of the herpes virus
using algorithm Tribe Markov Clustering (Tribe-MCL). Tribe-MCL is an efficient
clustering method based on the theory of Markov chains, to classify sequences of
protein families. Herpes virus protein sequence data obtained in GenBank which
can be accessed on the website National Center for Biotechnology Information
(NCBI), then aligned using BLASTp program. The results of clustering protein
sequences herpes virus using algorithms (Tribe-MCL) with a program of R
obtained six cluster. All clusters showed the same type of protein, in this case the
type of protein used is a glycoprotein B, F, and H in eight types of herpes virus
that infected humans, Based on World Health Organization (WHO) data, the prevalence of herpes in
developing countries is higher than in developed countries. The herpes virus can
be found anywhere and one of the important characteristics is its ability to cause
acute and chronic infection at certain times. Due to infections enables more
severe complications occur. The herpes virus is composed of DNA containing
protein and wrapped by glycoproteins. By studying the expression of genes
(sequences of DNA / protein) and is supported by advances in bioinformatics, can
be found an important sub-sections and groups of genes. These viruses can be
classified by analyzing the sequence of the protein-sequence of the herpes virus
using algorithm Tribe Markov Clustering (Tribe-MCL). Tribe-MCL is an efficient
clustering method based on the theory of Markov chains, to classify sequences of
protein families. Herpes virus protein sequence data obtained in GenBank which
can be accessed on the website National Center for Biotechnology Information
(NCBI), then aligned using BLASTp program. The results of clustering protein
sequences herpes virus using algorithms (Tribe-MCL) with a program of R
obtained six cluster. All clusters showed the same type of protein, in this case the
type of protein used is a glycoprotein B, F, and H in eight types of herpes virus
that infected humans]"
2015
T43669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>