Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nenci
"Jerami padi merupakan salah satu limbah lignoselulosa pertanian yang jumlahnya cukup melimpah dan mengandung komponen lignin, selulosa, dan hemiselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku/substrat yang digunakan untuk pembuatan selulase, sehingga memiliki nilai ekonomi dan ramah lingkungan. Sebelum lignoselulosa digunakan sebagai substrat perlu dilakukan minimalisasi kadar ligninnya dengan menggunakan pretreatment kimia basa dengan menggunakan NaOH 4%. Kapang yang digunakan adalah Trichoderma viride strain T051, jamur ini merupakan penghasil enzim selulase yang berfungsi menghidrolisis selulosa menjadi glukosa.
Karakteristik enzim selulase berdasarkan mekanisme hidolisis ada tiga jenis, yaitu endoglukanase, exoglukanase dan glukosidase. Aktivitas enzim dengan menggunakan substrat jerami yang didelignifikasi basa lebih tinggi dibandingkan dengan jerami tanpa delignifikasi. Variasi nutrisi pada medium produksi yang memberikan unit aktivitas optimum adalah dengan penambahan medium basal pada substrat uji aktivitas CMC 1% sebesar 59,97 mU/mL. Definisi satu unit aktivitas adalah 1 μmol glukosa yang dihasilkan permenit pada suhu 450C. Enzim dengan aktivitas tertinggi selanjutnya difraksionasi menggunakan amonium sulfat dengan kenaikan tingkat kejenuhan dan didialisis.
Hasil penelitian menunjukkan fraksi amonium sulfat dengan kejenuhan 50-70% memiliki aktivitas tertinggi sebesar 62,55 mU/mL dengan aktivitas spesifik sebesar 16,96 mU/mL. Hasil dialisis memiliki aktivitas spesifik sebesar 24,94 mU/mg. pH optimum aktivitas enzim selulase adalah 5. Logam Cu2+ dapat menginhibisi aktivitas enzim selulase, sementara Zn2+ dan Mg2+ memberi dampak peningkatan aktivitas enzim.

Rice straw is one of lignocellulosic agricultural waste which is quite abundant and contain components of lignin, cellulose, and hemicellulose which can be used as raw materials / substrates used to manufacture cellulase, so it has economic value and environmental friendliness. Before the lignocellulose is used as the substrate is necessary to minimize the levels of lignin using alkaline chemical pretreatment using NaOH 4%. Fungus that used were Trichoderma viride strain T051, this fungus is a producer of cellulase enzymes that function hydrolyze cellulose into glucose.
Characteristics of cellulase enzymes by mechanisms hidolisis there are three types, namely endoglukanase, exoglukanase and glucosidase. Enzyme activity by using straw substrate base delignification higher than the straw without delignification. Variation of nutrients in the medium production unit that provides an optimum activity is the addition of basal medium on the substrate 1% CMC activity assay of 59.97 mU/mL. Definition of one unit of activity is 1 mol of glucose produced per minute at 450C. With the next highest enzyme activity fractionated using ammonium sulfate with increasing levels of saturation and dialyzed.
The results showed fractions with ammonium sulfate saturation of 50-70% has the highest activity of 62.55 mU/mL with a specific activity of 16.96 mU/mL. The results of dialysis had a specific activity of 24.94 mU/mg. The optimum pH of the enzyme activity of cellulase is 5. Metals Cu2+ can inhibit cellulase enzyme activity, whereas Zn2+ and Mg2+ gives the impact of increased enzyme activity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1714
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"ABSTRAK
Cocopeat serat kelapa dan sampah daun kering biasanya tidak mempunyai nilai jual. Kandungan dari kedua biomassa seperti lignin, selulosa, hemiselulosa dan kandungan bisa dimanfaatkan menjadi etanol dengan bantuan bakteri Zymomonas mobilis untuk proses fermentasi dan selulosa untuk proses hidrolisis. Proses produksi etanol melalui tiga tahap yaitu delignifikas, hidrolisis, dan fermentasi. Pengukuran absorbansi dilakukan untuk melihat pertumbuhan bakteri Zymomonas mobilis dan selulosa. Absorbansi tertinggi Zymomonas mobilis pada hari ke 4 yaitu 2.336 dan selulosa pada hari ke 3 sebesar 0.217. Absorbansi yang tinggi menghasilkan kecepatan produksi alkohol yang maksimum. Kadar alkohol yang paling tinggi pada biomassa 15 gram Cocopeat adalah 0.3701 dan sampah daun kering sebesar 0.2957.

ABSTRACT
Cocopeat coconut fiber and dry leaf litter usually do not have marketable value . The content of the biomass such as lignin, cellulose, hemicellulose, and the content can be utilized to ethanol by Zymomonas mobilis bacteria for fermentation and hydrolysis of cellulose to process. The ethanol production process through three stages delignification, hydrolysis, and fermentation. Absorbance measurement was conducted to see the growth of bacteria Zymomonas mobilis and cellulose. The highest absorbance Zymomonas mobilis on day 4, namely 2.336 and cellulose on day 3 of 0.217. High absorbance generate maximum speed of alcohol production. The most high alcohol have 15 gram content to Cocopeat is 0.3701 and the dry leaf litter at 0.2957 ."
2016
S70145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Cocopeat (serat kelapa) dan sampah daun kering biasanya tidak mempunyai nilai jual. Kandungan dari kedua biomassa seperti lignin, selulosa, hemiselulosa dan kandungan bisa dimanfaatkan menjadi etanol dengan bantuan  bakteri Zymomonas mobilis untuk proses fermentasi dan selulosa untuk proses hidrolisis. Proses produksi etanol melalui tiga tahap yaitu delignifikas, hidrolisis, dan fermentasi.  Pengukuran absorbansi dilakukan untuk melihat pertumbuhan bakteri Zymomonas mobilis dan selulosa.  Absorbansi tertinggi Zymomonas mobilis pada hari ke 4  yaitu 2.336 dan selulosa pada hari ke 3 sebesar 0.217. Absorbansi yang tinggi menghasilkan kecepatan produksi alkohol yang maksimum. Kadar alkohol yang paling tinggi pada biomassa 15 gram Cocopeat adalah 0.3701%  dan sampah daun kering sebesar 0.2957%.

Cocopeat (coconut fiber) and dry leaf litter usually do not have marketable value . The content of the biomass such as lignin, cellulose, hemicellulose, and the content can be utilized to ethanol by Zymomonas mobilis bacteria for fermentation and hydrolysis of cellulose to process. The ethanol production process through three stages delignification, hydrolysis, and fermentation. Absorbance measurement was conducted to see the growth of bacteria Zymomonas mobilis and cellulose. The highest absorbance Zymomonas mobilis on day 4, namely 2.336 and cellulose on day 3 of 0.217. High absorbance generate maximum speed of alcohol production. The most high alcohol have 15 gram content to Cocopeat is 0.3701% and the dry leaf litter at 0.2957%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Laurentina
"Bagas dan jerami merupakan limbah pertanian yang mengandung lignoselulosa sehingga dapat dimanfaatkan untuk produksi bioetanol. Pada penelitian ini, untuk menghidrolisis selulosa pada bagas dan jerami, digunakan jamur Trichoderma viride yang dapat menghasilkan enzim selulase. Namun, adanya kandungan lignin dalam sampel bagas dan jerami akan menghalangi aktivitas enzim selulase untuk mendegradasi selulosa menjadi senyawa gula yang lebih sederhana yaitu glukosa.
Untuk menurunkan kandungan lignin, sampel terlebih dahulu didelignifikasi dengan NaOH 3 %. Konsentrasi senyawa gula pereduksi ditentukan dengan metode Somogyi Nelson. Konsentrasi gula pereduksi paling tinggi adalah 0,230 mg/mL yang dihasilkan dari hidrolisis sampel bagas pada konsentrasi 7,5 %, waktu inkubasi 48 jam dengan urea 0,3 % sebagai sumber nitrogennya.
Hasil fermentasi hidrolisat bagas oleh Saccharomyces cerevisiae yang terimobilisasi dalam Ca alginat, menghasilkan kadar etanol yang lebih tinggi dibandingkan dengan fermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae tanpa imobilisasi. Kondisi optimum proses fermentasi diperoleh pada waktu inkubasi 48 jam dan konsentrasi alginat 4 % yang menghasilkan kadar etanol sebesar 2,705%. Kadar etanol ditentukan dengan Gas Chromatography (GC)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30539
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Sari
"Enzim selulase merupakan enzim hidrolase yang mengkatalisis reaksi pemecahan selulosa menjadi unit glukosa. Enzim ini akan digunakan dalam pemanfaatan limbah pertanian (dedak padi) yang kaya akan selulosa untuk dijadikan senyawa lain seperti bioetanol. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi dan pemurnian enzim selulase dari mikroorganisme jamur Trichoderma viride (T051) melalui fermentasi padat menggunakan dedak padi sebagai substratnya. Pemurnian ekstrak kasar enzim dengan pengendapan bertingkat (fraksinasi) menggunakan garam ammonium sulfat, menghasilkan aktivitas spesifik selulase paling tinggi pada tingkat kejenuhan ammonium sulfat 20 -50% (11,4530 mU/mg) dengan tingkat kemurnian 5,3 kali dari ekstrak kasarnya. Pemurnian lebih lanjut dengan kromatografi kolom penukar anion (DEAE-Streamline) menghasilkan 6 puncak protein dengan aktivitas CMCase. Puncak protein ke-1 memiliki aktivitas spesifik paling tinggi (85,6703 mU/mg) dengan tingkat kemurnian 39,1 kali dari ekstrak kasarnya. Aktivitas selulolitik enzim ini ditentukan sebagai aktivitas CMCase (endoglukanase) menggunakan substrat CMC (carboxymethyl cellulose). Enzim selulase hasil pemurnian parsial memiliki aktivitas optimum pada pH 5,5 dan suhu inkubasi 50oC dan enzim ini diinhibisi oleh ion-ion Mg2+, Mn2+, dan Cu2+ (konsentrasi ion logam 100 mM) dengan persen inhibisi berturut-turut sebesar 16,4; 64,2; 60,2 %.

Cellulase is a hydrolase enzyme that catalyzes the reaction of the breakdown of cellulose into glucose units. This enzyme will be used in the utilization of agricultural waste (rice bran) that is rich in cellulose to be used as other compounds such as bioethanol. In this study has been carried out isolation and purification of the cellulase from Trichoderma viride fungal microorganisms (T051) through solid fermentation using rice bran as a substrate. Purification of crude enzyme extract with multilevel deposition (fractionation) using ammonium sulfate salt, generating the highest specific activity of cellulase (11.4530 mU / mg) at 20 -50% level of saturation of ammonium sulfate, with a purity level of roughly 5.3 times of the extract. Further purification by anion-exchange chromatography column (DEAE-Streamline) produces 6 protein peaks with CMCase activity. Peak-1 protein to have the highest specific activity (85.6703 mU / mg) with a purity level of roughly 39.1 times of the extract. Cellulolytic enzyme activity was determined as CMCase activity (endoglucanase) using the substrate CMC (carboxymethyl cellulose). Partial purification of cellulase enzyme has optimum activity at pH 5.5 and incubation temperature 50oC, and this enzyme had inhibition by ions Mg2+, Mn2+, and Cu2+ with inhibition percent respectively at 16.4, 64.2, 60. 2%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1621
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library