Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 436 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Guyton, Arthur C.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1994
611 GUY f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Anatotia Bunga
"Skripsi ini menggambarkan bagaimana majalah perempuan memandang tubuh perempuan. Penelitian ini berangkat dari keprihatinan peneliti terhadap kaum perempuan yang mudah menjadi korban manipulasi media dalam hal kecantikan. Majalah perempuan adalah salah satu media yang paling gencar mengagung-agungkan konsep kecantikan ideal. Padahal jika kita amati, majalah perempuan sendiri sering tidak konsisten dalam menyampaikan pandangannya tentang kecantikan kepada perempuan. Majalah perempuan yang sarat dengan artikel-artikel "pemujaan" fisik agar perempuan mengolah tubuhnya sesuai bentuk ideal, pada saat yang sama juga mengandung pesan yang mengingatkan perempuan menerima keadaan diri apa adanya. Peneliti tidak hanya mencoba menggambarkan kontradiksi tersebut, tapi juga menyelidiki faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya kondisi tersebut. Peneliti memilih Majalah Cosmopolitan Indonesia sebagai objek penelitian. Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan perspektif kritis. Metode yang digunakan adalah analisis wacana memakai model Critical Discourse Analysis (CDA) milik Norman Fairclough. Dalam memahami wacana, Fairclough menelaah tiga dimensi yaitu teks, praktek wacana (Discourse practice), dan praktek sosial budaya (Sociocultural Practice). Analisis teks menggunakan model framing Gamson dan Modigliani. Dalam analisis praktek wacana ada dua hal yang diteliti yaitu produksi teks dan konsumsi teks. Data tentang produksi teks diperoleh melalui wawancara dengan seorang pekerja Cosmopolitan Indonesia dan mantan pemimpin redaksi Cosmopolitan Indonesia. Sementara untuk konsumsi teks, karena keterbatasan waktu, penelitian ini hanya melihat karakteristik pembaca Cosmopolitan. Analisis sosial budaya (sociocultural practice) dilakukan dengan melihat sejarah perkembangan majalah perempuan di Indonesia dan Amerika, serta sejarah perubahan bentuk tubuh ideal perempuan. Data juga diperoleh dari literatur dan beberapa situs. Unit penelitian ini adalah enam artikel yang diambil dari majalah Cosmopolitan dan dua artikel dari majalah Her World. Peneliti menemukan ada dua gagasan tentang tubuh perempuan yang saling bertentangan dalam majalah Cosmopolitan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan visi dan kepentingan tentang gambaran tubuh perempuan. Redaksi, yang relatif mempunyai pandangan lebih realistis terhadap tubuh perempuan, hams patuh dengan pengelola media yang lebih berorientasi pada keuntungan, karenanya majalah masih didominasi oleh konsep kecantikan ideal yang "menjual". Dua pandangan dalam tubuh majalah ini dapat terjadi karena Cosmopolitan turut memperhitungkan kelompok pembaca yang memiliki pandangan yang berseberangan dengan nilai-nilai kecantikan ideal. Menurut peneliti, hal ini terjadi karena Cosmopolitan juga melihat kelompok pembaca ini sebagai pasar yang mendatangkan pemasukan, maka itu suara mereka juga hares terwakili."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saito, Masashi
Jakarta: Gramedia Pusaka Utama, 2013
612.014 26 SAI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bickley, Lynn S.
New York : Lippincott, 1999
R 616.07 BIC p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
London: Mosby, 1999
R 616.07 SEI m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Kartika
"Teori objectified body consciousness dan teori objektifikasi diri mengungkapkan bahwa basil penelitian di budaya Barat mengobjektiifikasi perempuan melalui konstruksi bahwa tubuh perempuan yang sangat kurus adalah ideal. Bila perempuan tidak dapat mencapai ukutan ideal itu akan timbul ketidakpuasan dalam diri perempuan. Di Indonesia terdapat budaya yang majemuk, dimana kurus tidak sellllu menjadi acuan ukuran tubuh yang ideal. Budaya Jakarta, sebagaimana budaya Barat pada umumuya. mencitrakan tubuh perempuan kurus sebagai sesuatu yang ideal. Sebalikuya budaya Bugis menganut tubuh perempuan yang 'berisi' sebagai tubuh ideal.
Berdasarkan hal itu peneliti berpendapat bahwa petempuau yang berlatar belakang budaya Bugis dan tinggal di Jakarta diduga mengbedapi dua budaya yang menyangkutpautkan tubuh ideal yang bertolak belakang. Melalui studi kualitatif dengan mctode wawancara terhadap empat partisipan yang bersuamikan suku Bugis di Jakarta, penelitian ini mendapatkan bahwa keempat partisipan terbukti menghadapi dua budaya yang saling bertentangan di dalam kehidupau dewasa mudanya Sebagian besar partisipan menganut tubuh ideal kurus. Penemuan lainnya adalah perempuan yang berasal dari Bugis menunjukkan kepuasan atas tubuhnya, sebaliknya perempuan yang tidak berasal dari Bugis melapurkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya. lni menunjukkan bahwa ketidakpuasan dapat dijelaskan dengan mengetahui budaya mana yang diinternalisasikan secara dominan oleh individu.

Objectified body consciousness and Self-objectification theory stated that many researches found that Western culture objectifies women by cons/meting super thinness as an ideal body for women Consequently, when women cannot meet the ideal, they probably fee/less satisfied with their awn body. However, Indonesia has many various cultures, and therefore every culture has their own body standard for woman. Culture in Jakarta, like any other cultures in big cities. set the very thin body as an ideal. On the other hand, in Bugis tradition, women are expected to have a more plump or fat body, specially the married women.
Based on those facts. the researcher assumed that women with Bugis background and living in Jakarta face two cultures with contradictory body standard. By qualitative study and interview with four wives of Bugis husbands, this research found, as expected, that four participants are proved lo face the contradictory cultures in their young-adult life. Most of the participants adopted that thinness as their ideals body. Also, iJ is found that the wives from Bugis showed their body-satisfaction, hut the Non-Bugis wife did not report any body-satisfaction. This result shows us that body-dissatisfaction can be explained by finding out which culture is dominantly internalized by individuals.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T33700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teti Indrawati
Jakarta: Salemba Medika, 2018
615.1 TET p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Dwi Prabandari
"ABSTRAK
Gizi lebih merupakan faktor risiko terjadinya berbagai jenis penyakit tidak
menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap gizi
lebih pada karyawan administrasi kantor pusat PT. Pos Indonesia Jakarta tahun
2016. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan pada
108 responden usia dewasa 19-55 tahun. Status gizi lebih didapatkan dengan
pengukuran antropometri dan pengkategorian Indeks Massa Tubuh (IMT)
menurut WHO, serta persen lemak tubuh diukur menggunakan Bioelectrical
Impedance Analysis (BIA). Metode yang digunakan untuk memperoleh data
karakteristik individu dan gaya hidup adalah dengan menggunakan kuesioner
mandiri dan wawancara. Data asupan
zat gizi diperoleh dengan melakukan wawancara recall 3x24 jam. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 55,6% karyawan mengalami gizi lebih. Variabel yang
memiliki hubungan signifikan dengan gizi lebih adalah persen lemak tubuh
(p=0,000). Sedangkan asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, indeks
glikemik pangan, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuan gizi,
aktivitas fisik, stres, kualitas tidur, dan kebiasaan sarapan tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan gizi lebih. Uji regresi logistik ganda
menghasilkan persen lemak merupakan faktor dominan gizi lebih.

ABSTRACT
Over nutrition is a risk factor for various types of non-communicable
diseases. This study aims to determine the dominant factor of over nutrition on
employee?s administration headquarters of PT. Pos Indonesia Jakarta in 2016.
This study used cross sectional study conducted in 108 adult respondents aged 19-
55 years. Nutritional status obtained by anthropometric measurements and
categorization of Body Mass Index (BMI) according to WHO. As well as the
percent of body fat was measured using bioelectrical impedance analysis (BIA).
Questionnaire and interview used to obtain data on individual characteristics and
lifestyle. Recall 3x24 hours obtained to getting data of macro nutrition, dietary
fiber, and glycemic index of food. The results showed that 55.6% of employees
are over nutrition. Variables that have a significant relationship with over nutrition
is percent body fat (p = 0.000). While the intake of energy, protein, fat,
carbohydrates, dietary fiber, glycemic index food, age, gender, level of education,
knowledge of nutrition, physical activity, stress, sleep quality, and the breakfast
habit does not have a significant relationship with over nutrition. Multiple logistic
regression percent body fat is the dominant factor to produce over nutrition."
2016
S63755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Yahya
Bandung: Dzikra, 2003
113.8 YAH mt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>