Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahayu Puji Astuti
2010
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmawati
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran resiliensi dan kemampuan pada remaja tunanetra-ganda. Gambaran resiliensi diperoleh melalui identifikasi tujuh karakteristik resiliensi, faktor risiko, dan faktor protektif serta gambaran kemampuan subjek dari masa kanak-kanak sampai tahap remaja. Ketunaan yang dialami oleh subjek adalah hambatan penglihatan sebagai ketunaan utama dan keterbelakangan mental tingkat ringan sebagai ketunaan tambahan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Gambaran resiliensi subjek diperoleh dari wawancara yang dilakukan terhadap remaja tunanetra-ganda, orang tua (dalam hal ini ibu), dan guru dari remaja tersebut. Hasil yang diperoleh adalah satu subjek lebih mampu mengembangkan karakteristik resiliensi dibandingkan subjek lainnya. Kedua subjek memiliki faktor risiko yang sama dalam hal hambatan ketunanetraan ganda dan faktor lingkungan; namun subjek kedua memiliki faktor risiko lainnya yaitu faktor kondisi ekonomi keluarga dan faktor keluarga besar. Kedua subjek sama-sama memiliki faktor protektif eksternal dari keluarga, sekolah, dan komunitas.
The research was undertaken to get information of adolescents with resilience and competence in multiple disabilities with visual impairment. The focus of the study is the description of their resiliency according to the seven factor resilience, the risk factor and protective factors, and also their competence that occur with an assessment developmentcompetence. Their primary disability is visual impairment and the secondary is mental retardation. The research is qualitative. Interviews had been done directly to the subjects, and also to their mothers and teachers. Both subjects had similar risk factors, such as multiple disabilities with visual impairment, social background, and external protective factors from the family, school, and community. One subject had other risk factors, such as family financial problem and wide family members. One of the subject was shown to be able to improve resilience characteristics better than another subject.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reswari Mawardwita
Abstrak :
ABSTRAK
Manusia, dalam mengalami ruang arsitektur, akan melibatkan indera yang bekerja pada mereka, antara lain; indera penglihatan, indera peraba, indera pendengaran, indera penciuman, dan indera pengecap. Namun, dominasi indera visual masih banyak terjadi dalam praktik arsitektur sendiri. Hal tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana tunanetra, dengan keterbatasan dalam kemampuan visual mereka, mengalami ruang arsitektur, terutama pada proses orientasi dan mobilitas yang dilakukan.

Skripsi ini membahas proses wayfinding yang dilakukan tunanetra di dalam ruang. Wayfinding merupakan cara manusia mengorientasikan diri mereka di dalam sebuah ruang. Pada tunanetra, proses wayfinding yang dilakukan tentu akan banyak melibatkan indera non visual mereka. Pembahasan berdasarkan studi literatur, studi presedan, serta studi kasus yang dilakukan pada tunanetra low vision dan total blind. Hasil yang diperoleh adalah arsitektur memiliki peranan penting dalam proses wayfinding yang dilakukan tunanetra, yang mana meliputi proses pencarian informasi, penemuan landmark, serta pembentukan familiaritas pada ruang.
ABSTRACT
People, in experiencing an architectural space, will involve the senses that are worked on them, those are; visual, tactile, hearing, smell, and taste. However, the dominance of visual sense is still found in many architectural works. Afterwards, it brings out a question of how blind people, with their lack of visual ability, experience architectural space, especially in the process of orientation and mobility.

This thesis discusses about the wayfinding process of blind people. Wayfinding is the way people orient themselves in a space. For the blind, wayfinding would involve non-visual senses of theirs. The discussion is based on study of literature, precedent studies, and case studies that have been done on people with low vision and total blindness. The result showed us that architecture itself has an important role in the process of blind wayfinding, which includes the information retrieval, the discovery of landmark, the process of mapping, as well as the formation of familiarity of the space.
2016
S63423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
unknown place: Helen Keller International, 2013
305.908 DAS I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cinintya Syakyakirti Mandayun
Abstrak :
ABSTRAK Begitu banyaknya jumlah tunanetra di Indonesia yang mencapai 3,5 juta warga-urutan pertama di Asia dan nomor dua di dunia setelah negara-negara di Afrika Tengah sekitar gurun Sahara-tidak sebanding dengan fasilitas yang tersedia. Salah satunya adalah tidak tersedianya media untuk tunanetra sebagai sumber informasi dan sarana pengembangan diri bagi mereka. Jelas, Indonesia menelantarkan hak-hak para tunanetra dalam mendapatkan fasilitas yang layak. Padahal, menurut Undang-Undang Republik Indonesia, pasal 19 tahun 2011 menyatakan bahwa Indonesia menandatangani Convention on the Rights Persons with Disabilities (Konvensi mengenai Hak-Hak penyandang Disabilitas) pada tanggal 30 Maret 2007 di Newyork yang berisikan bahwa penandatangan menghormati, melindungi, memenuhi, dan memajukan hak-hak penyandang disabilitas. Oleh karena itu, Prototype e-magazine untuk tunanetra "NETRA MELIHAT" ini dibuat untuk mengisi kekosongan tersebut agar tunanetra dapat mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait dengan isu tunanetra secara terpusat, dapat diakses dengan mudah, dan menjadi wadah aspirasi dan menampilkan karya. Kebutuhan tunanetra akan media yang terpusat untuk mereka juga dapat ditarik dari hal penilitian bahwa sebanyak NETRA MELIHAT ditujukan kepada khalayak baik perempuan maupun laki-laki dengan status sosial ekonomi A-B-C yang berumur 20-60 tahun. Interval penerbitan majalah adalah dua minggu sekali dengan tebal 26 halamn setiap edisinya.
ABSTRACT The Big Amount of the blind in Indonesia that raised until 3,5 million people-the largest number in Asia and the second in the world after African countries-does not equal with the availability of facilities. One of the facilities that hasn't available for the blind is media--as the source of information and also a medium for people to develop them selves. It is clearly that Indonesia does not really care about their rights-to have a worthy facilitation. However, stated in 'Undang-Undang Republik Indonesia, pasal 19 tahun 2011' Indonesia signed the Convention on the Rights Persons with Disabilities (The Convention on the Rights of persons with Disabilities) on March 30, 2007 in Newyork containing that signatories to respect, protect, fulfill and promote the rights of persons with disabilities. That is why, the prototype of e-magazine for the blind Netra Melihat aimed to fill the space to facilitate the blind in searching for information that related to them centrally, in showing their works, and being a medium for their aspiration which accessible for them. The needs of media that is segmented for them is also seen by the result of the research, 87% respondents said that the segmented media for the blind is needed. The target of this prototype is for those who are blind or low vision both men and women, with the Social Economic Status A-B-C, between 20-60 years old. The Magazine publishing interval is once every two weeks with 26 pages in each edition.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irzalina Rahmawati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari evaluasi layanan perpustakaan bagi penyandang disabilitas di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman. Terdapat tiga komponen standar layanan yang dikeluarkan oleh IFLA (International Federation of Library and Information) yaitu akses fisik, format media, layanan, dan komputer. Berdasarkan tiga komponen tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman memiliki braille corner untuk pengguna disabilitas tunanetra. Namun, keberadaan braille di perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna. Temuan penelitian ini adalah belum optimalnya pengelolaan layanan braille corner Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman, pengelola perpustakaan perlu menyelenggarakan kegiatan sosialisasi agar braille corner dapat dimanfaatkan secara maksimal sesuai dengan kebutuhan informasi dikalangan masyarakat disabilitas tunanetra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data adalah wawancara dan observasi.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:4 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penyandang tuna netra adalah orang yang mengalami gangguan dan kelainan dalam indera penglihatan.Kondisi ini menjadikan penyandang tuna netra,mengalami berbagai macam masalah ,baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan pribadi dan sosial termasuk dalam karier pekerjaannya......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>