Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Jessika Nathania
"Tingginya tuntutan pekerjaan dapat menyebabkan terjadinya ketegangan psikologis pada pekerja. Meski demikian, model teori Job Demand-Resources JD-R mengasumsikan bahwa dukungan sosial yang berperan sebagai moderator, mampu mengurangi ketegangan psikologis akibat tuntutan kerja. Untuk membuktikan asumsi tersebut, peneliti melakukan survei penelitian dengan mengambil data 321 pekerja dari bidang manufaktur dan konstruksi di Indonesia, dengan menggunakan bantuan kuesioner. Ada dua hal penting yang dapat diketahui dari hasil pengolahan data, yakni pertama, tuntutan kerja memiliki hubungan positif yang kuat dan signifikan terhadap ketegangan psikologis r = 0,579, p < 0,01. Kedua, dukungan sosial belum mampu menjadi moderator karena tidak ada hubungan signifikan antara dukungan sosial dan ketegangan psikologis p > 0,01.
The high job demand can lead to psychological strain in workers. However, the Job Demand Resources JD R theory model assume that social support may acts as moderator which reduce the psychological strain caused by job demand. To prove this assumptions, researchers conduct a research survey by taking data from 321 workers of manufactures and construction in Indonesia using the questionnaires. There are two important things that can be known from the data processing, namely, first, the job demand has a strong positive relationship and significant to psychological strain r 0,579, p 0,01. Second, it is known that social support has not been able to be a moderator since there is no significant relationship between social support and psychological strain p 0,01."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aulia Nadhira Prabandari
"Komunikasi keselamatan dengan atasan merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh awak kabin. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya kecelakaan, mempengaruhi kesetiaan penumpang, dan keuntungan maskapai. Akan tetapi, komunikasi keselamatan dengan atasan rentan untuk dikompromikan karena tingginya tuntutan kerja kuantitatif dapat membuat mereka mengalami kelelahan mental, sehingga performa kerjanya pun menurun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran kelelahan mental sebagai mediator dalam hubungan antara tuntutan kerja kuantitatif dan komunikasi keselamatan dengan atasan. Tipe dan desain penelitian adalah korelasional dan cross-sectional. Partisipan dari penelitian ini adalah awak kabin yang bekerja minimal setahun di maskapai penerbangan Indonesia (N = 45) yang direkrut dengan teknik convenience dan snowball sampling. Alat ukur Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ) dimensi quantitative demand digunakan untuk mengukur tuntutan kerja kuantitatif, Oldenburg Burnout Inventory (OLBI) untuk mengukur kelelahan mental, dan Safety Behavior dimensi upward safety communication untuk mengukur komunikasi keselamatan dengan atasan. Melalui analisis regresi ditemukan bahwa kelelahan mental memediasi secara penuh hubungan antara tuntutan kerja kuantitatif dan komunikasi keselamatan dengan atasan (ab = -0,37, p <0.05). Untuk mengembangkan penelitian ini disarankan untuk memperbanyak partisipan dan mempertimbangkan karakteristik serta dinamika pekerjaan awak kabin, seperti jabatan, jenis penerbangan, dan durasi penerbangan.
Upward safety communication is important for cabin crew to do, as it could prevent accidents, affect passengers loyalty, and airlines profits. However, upward safety communication could be compromised because of the high quantitative demands on their field, which can make them experience burnout. This correlational and cross-sectional study aims to look at the role of burnout as a mediator in the relationship between quantitative demands and upward safety communication. The participants of this study are cabin crew who worked minimum of a year in Indonesian airlines (N = 45). They were recruited by convenience and snowball sampling techniques. Researcher used the quantitative demands dimension from Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ) to measure quantitative demands, Oldenburg Burnout Inventory (OLBI) to measure burnout, and the upward safety dimension from Safety Behavior to measure upward safety communication. This study shows that burnout fully mediated the relationship between quantitative demands and upward safety communication (ab = -0,37, p <0.05). To develop this research, it is recommended to recruit more participants and consider the characteristics and dynamics of cabin crews job, such as their rank, flight type, and duration."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Geulis Nabila Azkarini
"Kondisi pandemi COVID-19 hingga masa peralihan saat ini berdampak pada seluruh sektor industri di Indonesia, salah satunya jasa keuangan non-bank...
The COVID-19 pandemic to the current post-pandemic transitional period has impacted all industrial sectors in Indonesia, including non-bank financial services..."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library