Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elgodwistra K
Abstrak :
Perubahan tutupan lahan merupakan fenomena yang umum terjadi, namun memberi dampak yang beragam, seperti erosi, banjir, dan tanah longsor. Dampak perubahan tutupan lahan pun terjadi di Daerah Tangkapan Waduk Mrica. Perubahan tutupan lahan di sekitar keberadaan waduk tersebut dapat mengakibatkan terjadinya sedimentasi yang berpengaruh pada pendangkalan waduk. Penelitian ini mengkaji pendangkalan waduk yang terjadi akibat perubahan tutupan lahan. Data perubahan tutupan lahan diperoleh dari Citra Landsat tahun 1996, 2000, dan 2009, sedangkan data pendangkalan waduk (sedimentasi) diperoleh dari batimetri waduk pada tahun yang sama. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif dan tumpang-susun peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendangkalan Waduk Mrica berhubungan erat dengan bertambahnya muatan sedimen yang masuk. Kenaikan muatan sedimen ini diakibatkan oleh perubahan tutupan lahan, terutama berkurangnya tutupan vegetasi dan bertambahnya tutupan lahan kering.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34222
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Skripsi ini membahas pola sebaran sedimen tersuspensi pada periode tahun 2000- 2009. Sedimen tersuspensi di peroleh dari pengolahan data citra Landsat 7 ETM dengan menerapkan formula algoritma sedimen tersuspensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai konsentrasi sedimen tersuspensi pada periode tahun yang berbeda. Faktor yang berpengaruh terhadap sebaran sedimen dilihat berdasarkan curah hujan dan tutupan lahan di DTA Maninjau. Hasil penelitian diperkuat dengan uji statistik Regresi Linear yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara jarak tepi danau dengan nilai konsentrasi sedimen tersuspensi. Semakin jauh dari tepi danau ke arah perairan tengah danau, maka akan semakin berkurang nilai konsentrasi sedimennya.
Universitas Indonesia, 2010
S34182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Rai Suma Intari
Abstrak :
The information about bird community and response guild of each species are required for calculating the ecosystem health in Nusa Penida Island. At present time, the facts about bird species in the island has been known but not the response guild. Respose guild considered necessary to construct a Bird Community Index, thus we can make judgement on the ecosystem health in that region. Base of this research is animal ecology and ecological indicators. The aims are to develop a regional index of biotic integrity based on bird community composition, apply the index to a probability-based sample of field sites to verify the proportion of the study area exhibiting various categories of biotic integrity, determine the combination of landscape configuration and local vegetation variables that are associated with different levels of biotic integrity, and to verify the bird community index with independent data collected from the same sample locations. The research was held on two parts, from March -May and July - September 2010 on Nusa Penida Island. This study is classified as a non-experimental study. Point count along the transect was used to collect the information of bird community. The Landsat satellite imagery was personalized by supervised method and overlay with sampling points coordinat. The image was enhanched by buffered the sampling points coordinat 500 m that intersect with landscape configurations to reveal the proportion of land cover type each sampling points. The enhanched imagery was done using ArcGIS 9.3. Linear regression by stepwise method was used to identify the association along with land cover category and bird community. Statistic calculations were counted using SPSS 17.0. The instruments are binocular [Bushnell] 10 x 50, GPS [Garmin 76 CSX], rollmeter, digital camera [Sony DSC P-150], watch, field guide book, note book, pencil, and an image from Landsat satellite path 116 row 66. The result for bird community on first part of the research are eleven sites classified as high integrity, thirty five sites as moderate integrity, and five sites as low integrity. On the second part of the study showed that four sites as highest integrity, twenty three sites as high integrity, and twenty four sites as moderate integrity. Nevertheless, not all land cover and vegetation variables were significant different on each integrity category. The conclusions are bird community index in Nusa Penida Island devided into three category, high, moderate, and low; there is a connection between bird community index and disturbance levels; the BCI that used to rank the environmental condition appropriate to land cover in that area; and landscape configuration combination has relationship with every level of biotic integrity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T29774
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadhillah
Abstrak :
Mangrove memiliki peran penting untuk melindungi pesisir dari gelombang besar dan mencegah erosi di pesisir dengan sistem perakarannya serta menjadi lahan pemijahan ikan dan udang bagi nelayan budidaya sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Kabupaten Tangerang memiliki distribusi mangrove di sepanjang pesisir utara dalam bidang-bidang kecil. Ekosistem ini menghadapi tekanan yang tinggi akibat pertumbuhan penduduk dan pembangunan di sekitar pesisir dan pengaruh aktivitas alam. Penelitian ini bertujuan mengamati perubahan distribusi dan luas area serta kerapatan tajuk mangrove secara spasial dan temporal di muara-muara sungai di Kabupaten Tangerang tahun 1997 hingga 2017 dengan metode penginderaan jauh dan mengidentifikasi faktor-faktor fisik dan non-fisik yang berpengaruh terhadap perubahannya. Hasil penelitian menunjukkan perubahan distribusi dan luas mangrove paling besar terjadi di muara Cipasilian pada periode 1997-2007 dan pada muara Cisadane pada periode 2007-2017 dan perubahan banyak terjadi pada mangrove yang berbatasan dengan lahan terbangun dan tambak. Kerapatan tajuk mangrove rata-rata di Kabupaten Tangerang 0,18 dan termasuk dalam klasifikasi sangat jarang. Aktivitas manusia yang dinamis pada wilayah pesisir seperti kegiatan perikanan budidaya tambak memberikan dampak secara langsung pada sebaran dan luasan ekosistem mangrove. ...... Mangroves have an important role to protect the coast from large waves and prevent coastal erosion by its root system and become a spawning ground for fish and shrimp for cultivated fishermen, so that economy will be increased. Tangerang Regency have mangrove distribution along the northern coast in small areas. This ecosystem faces high pressure due to population growth and development around the coast and the influence of natural activities. The objective of this research is to spatially and temporally observe the distribution change, extent area and canopy density of mangrove at river estuaries in Tangerang Regency 1997 to 2017 with remote sensing method and identify physical and non physical factors that influence that change. The results showed that the biggest change of mangrove distribution and extent area occurred in Cipasilian estuary in 1997 2007 period and at Cisadane estuary in 2007 2017 period and many changes occurred in mangrove that borders with built area and fishponds. The average mangrove density in Tangerang is 0.18 and its classified as very low density. Dynamic human activity in coastal areas such as aquaculture activities of fishponds directly impact on the distribution and extent of mangrove ecosystems.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhandy Septian Wiratama
Abstrak :
Estuari adalah wilayah yang berproduktivitas tinggi pada wilayah perairan karena merupakan wilayah pertemuan perairan laut dan sungai yang dapat membawa banyak material dari daerah aliran sungai disekitarnya. Produktivitas tinggi di wilayah estuaria disebabkan adanya organisme produsen seperti fitoplankton yang dapat mempengaruhi produktivitas primer dalam wilayah perairan. Estuari Cimandiri merupakan wilayah estuari terbesar dan memiliki produktifitas pada perairannya yang tinggi di Kabupaten Sukabumi. Maka dari itu perlu diperhatikannya faktor yang berpengaruh terhadap ekosistem estuari disekitarnya. Faktor oseanografis perlu juga diperhatikan seperti salinitas, padatan tersuspensi dan arus pasang surut permukaan serta nilai konsentrasi klorofil-a untuk indikasi keberadaan fitoplankton. Kondisi daeah aliran juga perlu diperhatikan seperti tutupan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh faktor oseanografis perairan estuari cimandiri dan perubahan tutupan lahan di daerah aliran sungai cimandiri terhadap kondisi produktivitas perairannya seperti persebaran fitoplankton di estuari cimandiri. Metode yang digunakan menggunakan metode analisis spasial melalui pengolahan data pengindraan jauh dengan citra Sentinel2 pada tahun 2016 - 2020 yang didukung dengan data hasil validasi lapangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebaran fitoplankton lebih dipengaruhi oleh faktor oseanografis seperti salinitas, muatan padatan tersuspensi dan arus pasang surut permukaan laut sedangkan untuk perubahan tutupan lahan yang terjadi tidak terlalu signifikan di D.A Cimandiri membuat faktor dari perubahan lahan tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap sebaran fitoplankton yang terdapat pada estuari cimandiri. ...... An estuary is a region with high waters productivity because it is a confluence between sea and river waters that can carry a lot of material from the surrounding watersheds. High productivity in the estuary region is due to the presence of organisms producer such as phytoplankton that can affect primary productivity in water areas. Cimandiri Estuary is the largest and more productive estuary region in Sukabumi Regency. According to it, the factor can influence the ecosystem of Cimandiri estuary it is necessary to pay attention to the surrounding ecosystems. The oceanographic factors need to be considered, such as salinity, suspended solids, tidal currents, and the value of chlorophyll-a concentration to indicate the presence of phytoplankton and also physical factors such as land cover around the watershed. This study aims to detect the effect of land cover changes in cimandiri watershed toward oceanographic conditions that affected the distribution of phytoplankton. The method used spatial analysis method through processing remote sensing data with Sentinel-2 imagery in 2016 - 2020 which is supported by data field validation. The results showed that the distribution of phytoplankton was more influenced by oceanographic factors such as salinity, suspended solids, and tidal currents. Land cover changes are not too significant to occur in Cimandiri watershed this makes the factor of land changes not too significantly affected the distribution of phytoplankton contained in the cimandiri estuary.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyan Pramudya
Abstrak :
Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten bogor, Jawa Barat merupakan salah satu wilayah dengan sumber daya alam berupa karst yang perlu dilestarikan. Wilayah karst di Kecamatan Klapanunggal  memiliki luas sebesar 6227 ha dari total luas wilayah kecamatan kurang lebih 9549 ha atau sekitar 64% Kecamatan Klapanunggal merupakan wilayah karst. Dalam jangka panjang, wilayah karst mengalami gangguan oleh eksploitasi untuk kepentingan ekonomi seperti eksploitasi untuk sumber bahan galian batu kapur khususnya oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini mengakibatkan perubahan tutupan lahan khususnya pada unit geomorfologi karst di Kecamatan Klapanunggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana unit geomofologi karst di Kecamatan Klapanunggal, bagaimana perubahan tutupan lahan selama rentang waktu 34 tahun dari tahun 1988 hingga 2022, dan menganalisis hubungan antara unit geomorfologi karst dengan perubahan tutupan lahan. Variabel yang digunakan untuk mengetahui unit geomorfologi karst adalah bentuk medan dan bentukan asal, sedangkan untuk mengetahui tutupan lahan tahun 1988 dan tahun 2004 digunakan citra Landsat 5 untuk tahun 2022 menggunakan Landsat 8. Metode yang digunakan dalam proses klasifikasi tutupan lahan adalah klasifikasi supervised (maximum likelihood) dengan algoritma random forest, sedangkan unit geomorfologi karst dilakukan perhitungan secara digital dan analisis overlay. Hasil menunjukan bahwa terdapat 3 jenis unit geomorfologi karst di Kecamatan Klapanunggal diantaranya terdapat dataran karst,, perbukitan karst, dan lereng karst. Perubahan tutupan lahan yang sebelumnya lahan vegetasi berubah menjadi non-vegetasi selama kurun waktu 34 tahun paling banyak mengalami perubahan adalah lahan terbangun sebesar 1132 ha. Perubahan tutupan lahan pada unit geomorfologi perbukitan karst paling besar mengalami perubahan dari lahan vegetasi ke non-vegetasi dengan luas sebesar 1419 ha. ......Klapanunggal District, Bogor Regency, West Java is one of the areas with karst natural resources that must be protected. Klapanunggal district has an area of ​​6,227 hectares out of the total area of ​​9,549 hectares or about 64% of Klapanunggal district. In the long term, the karst area has been disturbed by mining for economic benefits, such as the exploitation of limestone resources, especially by irresponsible countries. This has led to changes in land cover, especially in karst geomorphological units in the Klapanunggal area. This study aims to understand how karst geomorphological units in the Klapanunggal area, how land cover has changed over 34 years, 1988-2022, and analyze the relationship between karst geomorphological units and land cover. The variables used to determine the karst geological units are the landforms and the original model, while the Landsat 5 and Landsat 8 images are used to determine the land cover in 1988 and 2022. The method used to manage the land classification process, is the supervised classification (Maximum Likelihood) with the random forest algorithm, while the geographic units of the karst are calculated numerically and the analysis is superimposed. The results show that there are 3 types of karst geomorphological units in the Klapanunggal area, including karst plains, karst hills and karst slopes. The land cover that previously changed from vegetated to non-vegetated in 34 years changed the most on built-up land (1132 ha). Land cover change in the karst geomorphological unit of karst hills experienced the biggest change from vegetated to non-vegetated soil, with an area of 1419 ha.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Briandy
Abstrak :
Provinsi Jawa Barat merupakan daerah rawan banjir di Indonesia, berdasarkan uraian data BNBD provinsi, bencana alam khususnya banjir yang terjadi di provinsi Jawa Barat terus meningkat setiap tahunnya karena beberapa faktor salah satunya curah hujan yang tinggi, pada DAS Ciberes sendiri hampir setiap musim penghujan tiba luapan air Sungai Ciberes senantiasa menggenangi beberapa kawasan. Berdasarkan Latar belakang tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penyebab genangan banjir yang terjadi di DAS Ciberes. Evaluasi penyebab genangan dilakukan dengan analisis hidrologi dan hidrodinamika yang terjadi pada DAS Ciberes dengan menggunakan data perubahan tutupan lahan dari tahun 2000-2023 dengan kondisi muka air laut pasnag tetinggi. Penelitian ini menggunakan fitur HEC-HMS untuk model hidrologi dan HEC-RAS untuk model hidrodinamika 1D dan 2D. Hasil simulasi HEC-HMS menunjukan bahwa debit aliran banjir akan meningkat seiring bertambahnya nilai CN. Berdasarkan hasil simulasi HEC-RAS debit aliran berbanding lurus dengan luas genanagn dan tinggi genangan seta pengaruh tinggi muka air laut yang lebih tinggi dibanding kedalaman saluran membuat terjadi luapan pada bagian hilir yang berdekatan dengan pantai maka dari itu dikatakan bahwa sebenarnya penampang sungai masih mampu menampung debit banjir dengan periode ulang 50 tahunan kecuali pada dearah dekat pantai dan pada kondisi saluran yang memiliki elevasi lebih rendah. sedangkan kejadian banjir yang terjadi pada tahun 2018 dan 2022 berada pada periode ulang 10 tahunan hal ini dapat di simpulkan bahwa faktor utama banjir yang terjadi di DAS Ciberes adalah keadaan topografi pada sungai di bagian hilir yang elevasinya lebih tinggi dibanding lahan disekitar sungai, kedalaman saluran yang lebih kecil disbanding muka air laut serta kondisi tanah yang datar. ......The West Java Province is a flood-prone area in Indonesia, according to the description of data from the West Java Provincial Disaster Management Agency (BNBD). Natural disasters, especially floods, in West Java Province have been increasing every year due to several factors, one of which is high rainfall. In the Ciberes Watershed itself, the Ciberes River consistently inundates several areas whenever the rainy season arrives. Based on this background, this research aims to study the causes of flood inundation in the Ciberes Watershed. The evaluation of flood causes is conducted through hydrological and hydrodynamic analysis in the Ciberes Watershed, using data on land cover changes from 2000 to 2023, considering the highest observed sea levels. This study utilizes the HEC-HMS feature for hydrological modeling and HEC-RAS for 1D and 2D hydrodynamic modeling. The simulation results from HEC-HMS indicate that flood discharge increases as the CN value increases. Based on the simulation results from HEC-RAS, the flow discharge is directly proportional to the extent and height of the inundation, as well as the influence of higher sea levels compared to the channel depth, leading to overflows in the downstream areas near the coast. Therefore, it can be stated that the river cross-section is still capable of accommodating flood discharge with a return period of approximately 50 years, except in coastal areas and areas with lower channel elevations. However, the flood events that occurred in 2018 and 2022 fall within a return period of around 10 years. This can be concluded that the main factors contributing to the floods in the Ciberes Watershed are the downstream topographic conditions of the river, where the elevation is higher than the surrounding land, as well as the smaller channel depth compared to the sea level and flat soil conditions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimatuzahra
Abstrak :
Tutupan lahan dapat berubah seiring waktu sebagai akibat dari kebutuhan masyarakat. Perubahan tutupan lahan berdampak pada degradasi lingkungan yang dapat merusak fungsi hidrologis daerah aliran sungai, seperti peningkatan intensitas lahan kritis. Karang Mumus merupakan salah satu DAS yang mengalami perubahan tutupan lahan cukup signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan tutupan lahan di DAS Karang Mumus pada tahun 2006, 2014 dan 2020 dan membuat prediksi perubahan tutupan lahan berdasarkan pola tutupan lahan sebelumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cellular Automata - Markov Chain dan Fuzzy Logic untuk memprediksi perubahan tutupan lahan. Faktor pendorong dalam penelitian ini terdiri atas jarak dari point of interest, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari wilayah banjir, ketinggian, dan lereng yang diolah menggunakan Fuzzy Logic. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis temporal deskriptif serta analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perubahan tutupan lahan yang signifikan dari semak belukar menjadi lahan terbangun, sawah dan pertanian lahan kering di bagian hulu sebelah timur dan di bagian tengah sebelah barat DAS Karang Mumus. Prediksi perubahan tutupan lahan pada tahun 2034 menunjukkan penurunan yang sangat signifikan pada semak, hutan dan pertanian lahan
Land cover basically can change over time as a result of community needs. Moreover, it has an impact on environmental degradation, where it damages the hydrological function of watersheds, such as an increased critical land. One significant change in land cover occurred in the Karang Mumus watershed. The purpose of this study is to analyze land cover changes in the Karang Mumus watershed in 2006, 2014 and 2020 and make predictions of land cover changes based on previous land cover patterns. The method used in this study is Cellular Automata-Markov Chain and Fuzzy Logic for predicting changes in land cover. The driving factor in this study consists of the distance from point of interest, distance from the road, distance from the river, distance from flood area, elevation, and slope that obtained by using the Fuzzy Logic method. The analysis used in this research is descriptive temporal analysis and spatial analysis. The results of this study indicate that there is a significant land cover change from shrub to built up area, paddy fields and crop fields in the upper east and in the middle west of the Karang Mumus watershed. The prediction of land cover change in 2034 shows a very significant reduction in shrub, forest and fields.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayogi
Abstrak :
ABSTRAK
Bagian tengah sungai adalah daerah awal dari proses sedimentasi sungai. Pada bagian ini sungai mulai membentuk belokan-belokan karena air mulai menemui hambatan berupa kemiringan yang semakin landai. Aliran air mulai mencari keseimbangan (equilibrium) dengan membentuk meander. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola meander Ci Liwung dan perubahannya selama periode tahun 1901 hingga 2006 terkait dengan tekstur tanah tanggul sungai dan perubahan tutupan lahan DA Ci Liwung Hulu. Secara spasial perubahan meander dilakukan dengan cara overlay untuk setiap seri tahun yang berbeda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah; kelengkungan, ketinggian, kelerengan, tekstur tanah dan tutupan lahan daerah terbangun. Sebagian besar meander Ci Liwung memiliki pola kelengkungan sedang hingga besar yang terletak dalam region ketinggian 0 ? 105 m dpl. Sebagian lainnya adalah meander dengan pola kelengkungan standar yang terletak dalam region ketinggian 15 ? 105 m dpl. Sebagian meander Ci Liwung mengalami perubahan enlargement dan sebagian lainnya mengalami perubahan extension. Secara menyeluruh pada periode 1901 hingga 2006 meander Ci Liwung mengalami perubahan extension dan terletak dalam region ketinggian dibawah 100 meter. Kandungan pasir tanggul sungai pada meander yang mengalami perubahan enlargement berkisar antara 38 % hingga 92 %. Sedangkan kandungan pasir pada meander yang mengalami perubahan extension berkisar antara 29 % hingga 89 %. Luas tutupan lahan daerah terbangun DA Ci Liwung hulu menunjukkan peningkatan selama periode tahun 1983 hingga 2006 sebesar sebelas persen (0.5% pertahun atau mencapai 109 Ha pertahun).
2007
T39425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Prayitno
Abstrak :
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, penularannya melalui vektor nyamuk serta ditemukan di daerah tropis dan sub tropis. Transmisi penularan penyakit DBD tergantung pada populasi vektor (Aedes Aegypti dan Ades Albopictus) yang dipengaruhi oleh kondisi iklim dan tutupan/penggunaan lahan. Kondisi iklim di Kota Batam merupakan kondisi ideal untuk perkembangbiakan dan transmisi penyakit DBD. Perubahan tutupan lahan juga diduga menjadi penyebab tingginya insiden DBD di kota Batam. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor iklim dan tutupan lahan dengan insiden DBD di Kota Batam. Studi ini merupakan studi ekologi dengan menggunakan data bulanan selama 10 tahun (2005-2014). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa suhu berhubungan signifikan (p=0.021) dengan insiden DBD pada lag 0 dengan korelasi lemah dan negatif (r=-0,211). Kelembaban signifikan dengan insiden DBD pada lag 1 dan lag 2 (p=0.003 dan p=0,001) dengan korelasi sedang dan positif (r=0,270 dan r=0,290). Analisis spasial menunjukkan adanya pola hubungan antara suhu, luas lahan terbangun dan luas lahan ber-vegetasi dengan insiden DBD.
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by dengue virus, transmitted through mosquito vectors and is found in tropical and sub-tropical regions. Dengue transmission depends on vector populations (Aedes aegypti and Aedes albopictus) that are influenced by climate conditions and land cover/use types. Climate conditions in Batam is an ideal conditions for breeding and transmission of dengue disease. Changes in land cover is also thought to be the cause of the high incidence of DHF in Batam. The aimed of this study to analyze climate factors and land cover with DHF incidence in Batam. This is an ecological study using monthly data for 10 years (2005-2014). Statistic analysis showed that temperature significantly associated (p=0.021) with the DHF incidence in the time lag 0 with a weak and negative correlation (r=-0.211). Humidity significantly with the DHF incidence in the time lag 1 and time lag 2 (p=0.003 and p=0.001) with moderate and positive correlation (r=0.270 and r=0.290). Spatial analysis showed a pattern of relationships between temperature, habitations land and vegetation land with incidence of dengue.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>