Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Deni Ardiani
Abstrak :
Pada setiap peristiwa komunikasi, penyerta komuni_kasi yang rasional selalu berusaha untuk menjaga diri dari kemungkinan kehilangan muka/harga diri. Untuk menjaga kemungkinan kehilangan muka, pada saat-saat tertentu penyerta korunikasi akan inenggunakan strategi yang dapat memperkecil kemungkinan kehilangan muka tersebut. Strategi yang dibahas dalam skripsi ini adalah strategi ujaran pengancam muka dengan pelunakan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah memerikan tipe tipe ujaran yang bagaimana yang dikeluarkan oleh penu_tur sehubungan dengan tujuan yang hendak dicapainya, dan apa usahanya untuk memperkecil kemungkinan kehi_langan muka, serta maksim-maksim apa raja dari prinsip kerja sama Grice yang dilanggarnya. Dari hasil analisis diternikan bahwa ujaran pengancam muka dengan pelunakan dilakukan atas dasar per-timbangan kesopanan, dan dilakukan bukan semata-mata untuk menyampaikan informasi kepada lawan bicara, mela_inkan juga untuk menjaga hubungan sosial di antara penyerta komunikasi.
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S14231
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Diana Kartika
Abstrak :
ABSTRAK
Pada hakekatnya, bahasa adalah salah satu unsur kebudayaan yang sifatnya universal, yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini. Setiap manusia mutlak memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Seperti dikatakan oleh Nababan (1991: 48), tanpa komunikasi tidak ada masyarakat. Masyarakat, yang merupakan sistem sosial bagi manusia, bergantung pada komunikasi kebahasaan. Tanpa bahasa, sistem kemasyarakatan manusia akan mustahil ada, dan kemanusiaan pun akan lenyap,sosial di antara penggunanya. Seorang pengguna bahasa wajib mengetahui hal ini; ia harus tahu bagaimana cara menggunakan bahasa, sehingga pesan yang ingin ia sampaikan dapat tersampaikan dengan sempurna, dan hubungan antara dirinya dengan sesamanya pun tetap terpelihara dengan baik. Chomsky, seorang tokoh linguistik yang berangkat dari filsafat ilmu rasionalisme, menyusun sebuah teori linguistik yang diharapkannya dapat mencapai suatu generalisasi mengenai bahasa yang sangat umum dan menyeluruh. la kemudian melahirkan istilah competence yang mengacu kepada kemampuan manusia untuk menghasilkan rangkaian-rangkaian kalimat yang tidak terbatas berdasarkan sejumlah aturan yang terbatas, dan performance yang mengacu kepada penampilan kemampuan berbahasa manusia di dalam situasi yang konkret (Chomsky, 1965).
1996
S14249
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
R. Satriyo
Abstrak :
Dalam melakukan komunikasi verbal atau berbicara. para pelaku atau pelibat, penutur dan pendengar. tidak hanya melakukan pertukaran informasi. tetapi juga menjaga agar hubungan sosial mereka tidak rusak. Dari sudut pandang Pragmatik, fenomena di alas dapat diamati dengan memakai Teori Kesantunan Bahasa. Teori Kesantunan Bahasa yang penulis gunakan terutama adalah Prinsip Kerjasama Grice, dengan Bidal Percakapannya, dan Tindak Pengancam Muka yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson. Dengan Bidal Percakapan, diamati pelanggaran yang dilakukan dan dikaitkan dengan strategi kesantunan positif dan strategi-strategi Tindak Pengancam Muka Brown dan Levinson.
Masalah yang diangkat pada skripsi ini adalah bagaimana mengamati perubahan sikap tokoh Higgins terhadap tokoh Eliza dalam lakon Pygmalion dengan menggunakan Bidal Percakapan dan Tindak Pengancam Muka. Data yang diambil adalah ucapan-ucapan tokoh Higgins terhadap tokoh Eliza yang sesuai dengan tujuan pembahasan yaitu memerikan perubahan sikap, tokoh Higgins terhadap tokoh Eliza dari awal hingga akhir lakon. Dengan mengacu kepada hasil analisis, perubahan sikap tokoh Higgins terhadap tokoh Eliza jelas terlihat. Hal ini tampak dari adanya perubahan prosentasi pelanggaran Bidal Percakapan dan juga pemakaian Tindak Pengancam Muka dengan strategi kesantunan positif yang dilakukan oleh tokoh Higgins pada saat berbicara kepada tokoh Eliza.
Tiga bagian percakapan yang diperoleh dari data menunjukkan adanya perbedaan antara bagian awal dan bagian akhir. Perubahan yang muncul adalah tokoh Higgins semakin menunjukkan sikap sopan kepada tokoh Eliza. Dengan demikian dapat dibuktikan asumsi penulis, yang dijadikan sebagai alasan pemilihan topik skripsi ini, bahwa sikap tokoh Higgins terhadap tokoh Eliza berubah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13919
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rudi Ifkar
Abstrak :
Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah apakah perubahan hubungan sosial antara tokoh Fibbs dan Wills dalam drama Trouble in the Works dapat ditelaah melalui Tindak Ujaran Pengancam Muka (Face Threatening Acts), khususnya yang digunakan oleh Wills. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan statistika, yaitu pendekatan yang didasari atas intuisi terhadap teks yang akan dianalisis, kemudian dikumpulkan data-data kongkret yang mendukung intuisi tersebut. Tujuan skripsi ini adalah membuktikan asumsi (intuisi) penulis bahwa perubahan hubungan sosial antara tokoh Fibbs dan Wills dalam drama Trouble in the Works tersebut dapat ditelaah melalui Ujaran-ujaran Pengancam Muka (FTA) yang digunakan oleh Wills. Teori yang digunakan adalah Analisis Wacana, Teori Tindak Ujaran, Prinsip Kerja Sama, dan Teori Kesantunan Bahasa. Dari hasil analisis ditarik suatu kesimpulan bahwa perubahan hubungan sosial antara tokoh Fibbs dan Wills dalam drama Trouble in the Works dapat ditelaah melalui Ujaran-_ujaran Pengancam Muka, khususnya Ujaran Pengancam Muka Apa Adanya dengan Kesantunan Negatif yang digunakan oleh Wills. Dengan demikian, asumsi penulis terbukti benar.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14194
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library