Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Budiman
Abstrak :
Mengetahui proporsi gangguan fungsi paru pada remaja jalanan perokok dan hubungan antara perilaku merokok dengan gangguan fungsi paru. Metode: Studi potong lintang pada 317 anak jalanan, usia 10-18 tahun, terdiri dari perokok dan bukan perokok. Uji fungsi paru dilakukan pada subjek dengan menilai FEV1/ FVC, FEV1, FVC, V50 dan V25. Hasil: Subjek perokok sebanyak 182 remaja jalanan (57,4%), sebagian besar merupakan perokok kadang-kadang (53%), lama merokok 1-2 tahun (54%), jenis rokok yang digunakan adalah rokok filter (58%), dan jumlah rokok yang dikonsumsi 1-10 batang per hari (93%). Rerata parameter fungsi paru subjek perokok lebih rendah dibandingkan bukan perokok, dengan perbedaan bermakna pada nilai FEV1 dan FVC (p<0,05). Rerata nilai FEV1 dan FVC subjek perempuan perokok berbeda bermakna dengan bukan perokok, begitupun dengan rerata nilai FVC subjek lelaki (p<0,05). Proporsi gangguan fungsi paru subjek perokok berbeda bermakna dengan bukan perokok (p=0,016). Terdapat hubungan antara jenis rokok dengan gangguan fungsi paru (p<0,001), dimana pengguna rokok kretek paling banyak mengalami gangguan. Terdapat hubungan antara derajat perilaku merokok dengan gangguan fungsi paru (p=0,046). Simpulan: Rerata parameter uji fungsi paru (FEV1 dan FVC) pada remaja jalanan perokok lebih rendah dibandingkan bukan perokok. Proporsi gangguan fungsi paru pada remaja jalanan perokok 26,5%, terdiri dari campuran (16,1%), restriktif (8,2%) dan obstruktif (2,2%). Jenis rokok dan derajat perilaku merokok memiliki hubungan dengan kejadian gangguan fungsi paru. ...... Street children and smoking prevalence are highly increasing. Studies on pulmonary function among adolescent street children smokers are still limited with controversial result. Objective: To determine proportion of pulmonary dysfunction among adolescent street children smokers and to evaluate relation between smoking behaviour with pulmonary dysfunction. Methods: A cross sectional study among 317 street children, aged 10-18 years old, including smokers and non-smokers which were recruited consecutively. Subjects undergone pulmonary function test which measured FEV1/ FVC, FEV1, FVC, V50 and V25. Results: Subject smokers were 182 children, most of them were occasional smokers (53%), smoking period around 1-2 years (54%), using filtered cigarettes (58%), and consuming 1-10 cigarettes per day (93%). Mean pulmonary function parameter values of smokers were lower than non-smokers, significant difference for FEV1 and FVC (p<0.05). Mean FEV1 and FVC between smoking and nonsmoking girls were significant difference, and also mean FVC of boys (p<0.05). There was significant difference in proportion of pulmonary function abnormalities between smokers and non-smokers (p=0.016). There was relation between types of cigarettes with pulmonary dysfunction (p<0.001), the abnormalities mostly impact to kretek smokers. There was relation between smoking behaviour with pulmonary function abnormalities (p=0.046). Conclusion: Mean pulmonary function parameter values (FEV1 and FVC) of smokers were lower than non-smokers. Pulmonary dysfunction proportion among adolescent street children smokers was 26.5%, consist of combined disorder (16.1%), restrictive (8.2%) and obstructive (2.2%). There was relation between types of cigarettes and smoking behavior with pulmonary function abnormalities.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Mahfuzh
Abstrak :
Latar Belakang: Menurut Global Youth Tobacco Survey GYTS Indonesia 2014, 57,3 siswa terpajan asap rokok. Pajanan asap rokok menyebabkan inflamasi saluran nafas dan paru, serta penurunan fungsi paru. Kotinin sebagai metabolisme nikotin dapat digunakan sebagai biomarker pajanan asap rokok.Tujuan: Mengetahui efek pajanan asap rokok lingkungan terhadap kadar kotinin urin dan uji fungsi paru pada anak.Metode: Penelitian teknik potong lintang dengan subyek siswa berusia 11-16 tahun di Jakarta. Data didapat dari kuesioner, spirometri, dan penghitungan kadar kotinin urin dengan metode ELISA.Hasil: Terdapat 92 subyek, terdiri dari 46 kelompok kasus dan 46 kelompok kontrol. Kadar kotinin urin >10 ng/ml ditemukan pada 37,0 kelompok kasus dan 4,3 kelompok kontrol; p=0,000; OR=8,50 95 IK 2,08-34,71 . Terdapat perbedaan bermakna kadar kotinin urin terhadap jumlah perokok p=0,027 dan jumlah batang rokok per hari p=0,037 . Tidak ditemukan hubungan pajanan asap rokok dengan uji fungsi paru. Terdapat perbedaan bermakna absensi anak pada kelompok kasus dibandingkan kelompok kontrol; p=0,004; OR=6,00 95 IK 1,42-25,33 .Kesimpulan: Anak yang terpajan asap rokok memiliki kadar kotinin urin lebih tinggi dibandingkan yang tidak terpajan, yang dapat dipengaruhi oleh jumlah perokok dan jumlah batang rokok per hari. ......Background Global Youth Tobacco Survey GYTS 2014 in Indonesia showed that 57,3 of students are exposed to enviromental tobacco smoke, which causes inflammation of respiratory tracts and decrease of lung function. Urinary cotinine can be used as biomarker for cigarette smoke exposure.Objectives To examine effects of enviromental tobacco smoke exposure on urinary cotinine level and lung function test in children.Methods Subjects were students aged 11 16 years old in Jakarta. Data were obtained from questionnaire, spirometry, and urinary cotinine test using ELISA method.Results There were 92 subjects, consisted of 46 case group and 46 control group. Urinary cotinine level 10 ng ml was found in 37,0 of case group and 4,3 of control group p 0,000 OR 8,50 CI 95 2,08 34,71 . There were significant differences between urinary cotinine level with number of smokers p 0,027 and number of cigarettes per day p 0,037 . No association was found between cigarette smoke exposure and lung function test. There was a significant difference in school abscence between case group and control group p 0,004 OR 6,00 CI 95 1,42 25,33 .Conclusions Children exposed to enviromental tobacco smoke have higher urinary cotinine level than non exposed children. Factor such as number of smokers and number of cigarettes per day may affect urinary cotinine level.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T57684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Farhana
Abstrak :
Volume Ekspirasi Paksa detik pertama VEP1 merupakan salah satu uji diagnostik fungsi paru. Faktor yang mempengaruhi nilai VEP1 diantaranya, yaitu tinggi badan, usia, jenis kelamin, dan ras. Tujuan: Penelitian ini menganalisis hubungan antara VEP1 dengan kadar lemak pada individu dewasa dengan Indeks Masssa Tubuh normal. Metode: Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional pada 62 individu dewasa yang memenuhi kriteria penelitian. Kadar lemak diukur menggunakan timbangan seca, sedangkan VEP1 diukur dengan menggunakan spirometer. Data tersebut dianalisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi Spearman. Hasil: Koefisien korelasi atau r terhadap kadar lemak dan VEP1 pada laki-laki didapatkan koefisien korelasi r sebesar -0,164 p>0,05. Koefisien korelasi terhadap kadar lemak dan VEP1 pada perempuan sebesar 0,10 p>0,05. Hasil pengolahan data menunjukkan tidak adanya korelasi bermakna antara kadar lemak dengan VEP1 pada individu dewasa dengan IMT normal baik pada laki-laki p=0,414 maupun pada perempuan p=0,566 ......Forced Expiratory Volume in the first second FEV1 is one of diagnostic test for Pulmonary Function Test. Several factors that affect FEV1 are body height, age, gender, and ethnic. Objective: This research is aimed to find relation between body fat percentage and FEV1. Method A cross sectional study in 62 adults included into the criteria was conducted in this research. Body fat percentage was measured using seca weighing scales, while FEV1 was measured using spirometer. The data was analyzed with Kolmogorov Smirnov normality test and Person Correlation test. Result: R value towards body fat percentage and FEV1 in males is about 0,164 p 0,05. R value towards body fat percentage and FEV1 in females is about 0,10 p 0,05. The result shows that there is no significant correlation between body fat percentage and FEV1 in males normal BMI adults p 0,414 and in females normal BMI adults p 0,566.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library