Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diniah Utami
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai prediksi VO2max dan kadar laktat pada uji latih submaksimal menggunakan sepeda Astrand saat menggunakan masker bedah dan N95 pada tenaga medis. Metode penelitian adalah desain experimental. Subjek penelitian adalah tenaga medis usia dewasa muda baik laki-laki atau perempuan dengan IMT normoweight sampai obesitas I. Tingkat aktivitas fisik subjek dinilai dengan kuesioner IPAQ sebelum dimulai uji latih. Total subjek penelitian adalah 54 orang. Subjek penelitian melakukan uji latih submaksimal sepeda Astrand dengan menggunakan masker medis dan masker N95 untuk mengetahui nilai prediksi VO2max. Interval uji latih dengan kedua masker adalah minimal 2 hari dan maksimal 1 minggu. Peningkatan kadar laktat diukur melalui selisih nilai laktat yang diperiksa sebelum uji dan sesaat setelah uji latih selesai. Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai prediksi VO2max yang lebih rendah secara signifikan saat uji latih memakai masker 95 dibandingkan masker bedah (p<0.001). Nilai prediksi VO2max yang lebih rendah secara signifikan juga didapatkan pada kelompok jenis kelamin perempuan, laki-laki, kelompok normoweight dan obesitas I dengan nilai p <0.001, 0.09, <0.001, 0.06 secara berurutan. Peningkatan laktat saat uji latih menggunakan masker N95 lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan saat memakai masker bedah dengan nilai p=0.003. Kesimpulan penelitian terdapat perbedaan bermakna pada nilai prediksi VO2max dan peningkatan laktat saat uji latih submaksimal sepeda astrand dengan menggunakan masker bedah dan N95 pada tenaga medis
......The objection of this study is to evaluate the difference of VO2max predicted value and blood lactate level in submaximal exercise testing with astrand ergocycle using N95 and surgical mask among physician. The method of this study is experimental design. The subjects are male or female young adult physician with BMI within normo-weight to obesity I. Activity level of the subjects was assessed using IPAQ quisioner before the exercising testing. Total of the subject in this study was 54. The subject performed the submaximal exercise testing with astrand ergocycle using surgical and N95 mask to obtain the VO2max prediction value. The interval between the exercise testing was minimum 2 days and maximum 1 week. The increase of lactate level was measure by subtracting the lactate level post exercise testing with pre-exercise testing level. The result of this study shows that the predicted VO2max from submaximal exercise testing with N95 mask is significantly lower than while using surgical mask (p<0.001). According to the gender, the same result also found in female and male groups using N95 and also according to BMI, the same result also found in normo-weight and obesity I group with p value <0.001, 0.09, <0.001, 0.06 respectively. The increase of blood lactate level also higher significantly in N95 mask group with p 0.003. The conclusion of the study is there are significant difference in predicted VO2max and the increase of blood lactate level from the submaximal exercise testing with N95 and surgical mask among physician"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya
"Pasien dengan penyakit jantung koroner akan mengalami penurunan kapasitas fungsional yang dapat diukur dengan uji jalan enam menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan uji jalan enam menit pada pasien rawat inap pascaintervensi koroner perkutan dengan kajian respon tanda vital, skala borg, dan skala angina. Penelitian ini merupakan studi one group pre and post test design pada pasien rawat inap pascaintervensi koroner perkutan di Pelayanan Jantung Terpadu RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Subjek penelitian melakukan uji jalan enam menit sebanyak dua kali dengan istirahat lima menit di antaranya. Pemeriksaan tanda vital, skala borg, skala angina sebelum dan sesudah uji jalan. Jumlah subjek penelitian sebesar 30 subjek (27 laki-laki dan 3 perempuan) dengan mayoritas memiliki stratifikasi risiko rendah. Uji jalan enam menit dilakukan dalam waktu dua hari atau lebih pada 56.7% subjek. Rerata jarak tempuh uji jalan keseluruhan adalah 294.68 ± 57.02 meter. Tanda vital tekanan darah sistolik dan diastolik, laju nadi, laju nafas, dan skala borg usaha mengalami peningkatan selama uji dan menurun ke nilai dasar setelah beristirahat selama lima menit dengan p-value <0.05 pada uji Wilcoxon Signed Rank, namun tidak didapatkan adanya perubahan bermakna pada saturasi, skala borg sesak nafas, kaki lelah, dan skala angina. Seluruh subjek penelitian tidak ditemukan kejadian tidak diharapkan mayor. Kesimpulan penelitian ini adalah uji jalan enam menit aman untuk dilakukan pada pasien rawat inap pascaintervensi koroner perkutan dengan perubahan respon tanda vital, skala borg, dan skala angina sesuai respon fisiologis.
......Patients with coronary heart disease has a decrease in functional capacity that can be measured by a six-minute walk test. This study aims to determine the safety of the six-minute walk test in inpatients after percutaneous coronary intervention by assessing the response of vital signs, borg scale, and angina scale. This study is a one group pre and post test design study in inpatients after percutaneous coronary intervention at the Integrated Cardiac Service at Cipto Mangunkusumo General Hospital Jakarta. Research subjects conducted a six-minute walk test twice with a five-minute break in between. Examination of vital signs, borg scale, angina scale before and after walking test. The number of research subjects was 30 subjects (27 male and 3 female) with the majority classified as a low-risk stratification. The six-minute walk test was performed over two days or more in 56.7% of the subjects. The average covered distance was 294.68 ± 57.02 meters. Vital signs of systolic and diastolic blood pressure, pulse rate, respiratory rate, and RPE Borg scale increased during the test and decreased to baseline ​​after resting for five minutes with p-value <0.05 in the Wilcoxon Signed Rank test, but there were no significant change on saturation, dyspnea and leg fatigue of the borg scale, and angina scale. All study subjects did not have major adverse events. The conclusion of this study is the six-minute walk test is safe to do in inpatients after percutaneous coronary intervention with vital signs, borg scale, and angina scale change accordingly to physiological response."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library