Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diani Mega Sari
"Turbinaria conoides mengandung floroglusinol yang diketahui memiliki penghambatan aktivitas tirosinase, sehingga berpotensi sebagai pencerah kulit. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh krim ekstrak T. conoides yang efektif, stabil, dan aman sebagai pencerah kulit. Uji penghambatan aktivitas tirosinase ekstrak T. conoides secara in vitro dengan enzim mushroom tirosinase. Uji keamanan kulit dilakukan menggunakan metode uji tempel tertutup tunggal selama 24 jam dan uji manfaat pencerah kulit dilakukan pada 30 sukarelawan selama 28 hari menggunakan krim ekstrak T. conoides 3% dan krim kontrol. Hasil penghambatan aktivitas tirosinase ekstrak T. conoides menunjukkan adanya aktivitas dengan nilai IC50 188 ug/mL. Hasil evaluasi keamanan pada kulit menunjukkan krim ekstrak T. conoides 3% tidak menimbulkan iritasi dan hasil uji manfaat krim ekstrak T. conoides 3% efektif menurunkan indeks melanin kulit selama 28 hari dengan nilai p=0,003 (p<0,05) secara statistik, dibandingkan dengan krim kontrol. Ekstrak T. conoides memiliki manfaat sebagai pencerah kulit. Turbinaria conoides contains fluoroglusinol which is known to have inhibition of tyrosinase activity, so that it has the potential to be a skin lightening. The purpose of this study was to obtain cream of 3% T. conoides extract as skin lightening, which can effective, stable and safe. Tyrosinase inhibitor activity test on T. conoides extract using in vitro method with enzyme mushroom tyrosinase. Skin safety test was carried out using a single closed patch test method for 24 hours and efficacy test of skin lightening was carried out on 30 volunteers using cream of 3% T. conoides extract and control cream for 28 days. The results of tyrosinase inhibitor activity on T. conoides extract showed activity with IC50 value 188 ug / mL. Evaluation results of the skin safety test showed that the cream of 3% T. conoides extract did not cause irritation and the results of the efficacy test showed cream of 3% T. conoides extract effective in reducing skin melanin index for 28 days with significant value p = 0.003 (p <0.05 ) compared to control cream. T. conoides extract has benefits as a skin lightening."
2019
T51974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayuwati Waluyo
"Salah satu penyebab penuaan adalah keberadaan advance glycation end products (AGEs) dan nanopartikel emas mampu menghambat pembentukan AGEs. Nanopartikel emas sudah banyak dicoba untuk disintesis menggunakan ekstrak tanaman, pada penelitian ini ekstrak Sida rhombifolia (Sidaguri) dimanfaatkan sebagai agen pereduksi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data keamanan dan manfaat dari nanopartikel emas yang disintesis dengan ekstrak Sidaguri. Penelitian dilakukan dengan menentukan kemampuan anti-aging dari serum mengandung nanopartikel emas dengan metode uji anti-glikasi secara in-vitro dan uji manfaat, serta menentukan keamanannya menggunakan uji iritasi dengan metode hen’s egg chorioallantoic membrane (HET-CAM) dan uji patch. Nanopartikel emas yang disintesis dengan bantuan ekstrak Sidaguri dikarakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis, Particle Size Analyzer (PSA), Transmission Electron Microscopy (TEM) dan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Koloid nanopartikel emas sebanyak 10%, diperoleh dari uji anti-glikasi secara in-vitro, diformulasikan kedalam serum anti-aging dan diuji keamanannya secara ­in-vitro menggunakan uji HET-CAM. Kemudian, serum ke manusia untuk mengetahui potensi iritasi dan manfaatnya. Nanopartikel emas yang disintesis dengan bantuan ekstrak Sidaguri memiliki panjang gelombang maksimum di 547 nm dengan absorbansi 0,459, ukuran partikel rata-rata 91,29±0,48 nm, indeks polidispersitas rata-rata 0,179±0,01, nilai potensial zeta rata-rata -34,77±1,39 mV, pH rata-rata 2,84±0,08, struktur polikristallin dan mengandung 216,2 ppm emas. Nanopartikel yang diformulasikan ke dalam serum mengandung 10% koloid nanopartikel emas memiliki efek penghambatan glikasi sebesar 68,20±11,67%, tidak mengiritasi dengan nilai RI pada uji HET-CAM 0,0 dan nilai respon 0,0 setelah uji provokatif dan memiliki manfaat sebagai kosmetika anti-aging dengan meningkatkan kadar kolagen (nilai rerata akhir 64,72±27,11%) dan elastisitas kulit (nilai rerata akhir 64,11±11,67%) setelah 8 minggu pemakaian. Dengan demikian, diharapkan nanopartikel emas ini dapat digunakan sebagai salah satu agen anti-aging di kemudian hari.

Advance glycation end products (AGEs) is one of the cause of aging and gold nanoparticle inhibit the formation of AGEs. Gold nanoparticles (AuNP) has been synthetized using plant extract, in this research Sida rhombifolia (Sidaguri) extract was used. This research aims to acquire the safety and beneficial data of gold nanoparticle synthetized using Sidaguri extract. To obtain the beneficial data, anti-aging properties of gold nanoparticles were determined using in-vitro antiglycation inhibition activity test and efficacy test meanwhile the safety data were obtained using hen’s egg chorioallantoic membrane (HET-CAM) test and patch test. AuNP produced by reducing HAuCl4 solution using Sidaguri extract. AuNP formed were evaluated with spectrophotometer UV-Vis, pH meter, Particle Size Analyzer (PSA), Transmission Electron Microscopy (TEM) and Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Then, AuNP were formulated into serum anti-aging. Optimum dose of colloidal AuNP for anti-aging serum was 10%, obtained from in-vitro anti-glycation test. The irritation potency of serum was tested using HET-CAM method and patch test, then the efficacy test was tested by applying it to the volunteer. The developed AuNP has maximum wavelength (λmax) at 547 nm with 0.459 absorbance, average particle size was 91.29±0.48 nm, polidispersity index (PDI) was 0.179±0.01, average zeta potential was -34.77±1.39 mV, average pH was 2.84±0.08, polycrystalline structure with face-centered cubic and containing 216.2 ppm gold. Serum anti-aging containing 10% colloidal AuNP had anti-glycation effect inhibition of 68.20±11.67%. Serum anti-aging was not irritant with RI value 0,0 and response value 0,0 after provocative test. Serum anti-aging has the ability to increase skin collagen (average 64.72±27.11%) and skin elasticity (64.11±11.67) after 8 weeks of use. Thus, AuNP can be used as an anti-aging agent in the future."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifah Salsabila
"Kulit kering disebabkan karena kurangnya kelembaban pada kulit, yang sering ditandai dengan pola garis-garis halus, kerak, dan gatal. Gejala ini dapat diatasi dengan menggunakan pelembab yang dapat menghidrasi dan melembabkan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi gel okra dan mengetahui kemampuan gel tersebut dalam melembabkan kulit. Pada penelitian ini, serbuk mucilago ekstrak okra diformulasikan menjadi sediaan gel dengan konsentrasi 10% (F1) dan 15% (F2). Gel okra F1 dan F2 yang diperoleh, dilakukan pengamatan secara organoleptis, serta dilakukan uji stabilitas pada ruang 30±2°C dan suhu tinggi 40±2°C selama 3 bulan. Setelah itu dilakukan pula uji keamanan menggunakan patch test dan uji manfaat dengan membandingkan kelembaban antara gel okra dan gel blanko pada 24 sukarelawan wanita berusia 20-40 tahun. Gel okra F1 dan F2 yang diperoleh tidak memiliki perubahan warna dan bau. Dari hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa setelah penyimpanan 3 bulan, pH gel tidak berubah yaitu berada di rentang 4,5-6,5. Hasil uji keamanan menunjukkan bahwa gel tidak mengakibatkan iritasi pada satupun sukarelawan. Hasil uji manfaat didapatkan bahwa gel okra dapat melembabkan kulit pada waktu 180 menit setelah aplikasi. Berdasarkan hasil tersebut, bahwa sediaan gel yang mengandung okra stabil, aman, dan memiliki khasiat yang diinginkan. Dari penelitian ini diharapkan sediaan okra dapat menjadi salah satu produk alternatif pelembab kulit.

Dry skin is a condition where the skin lacks moisture, which is often characterized by a pattern of fine lines, crusts, and itching. These symptoms can be overcome by using a moisturizer that can hydrate and moisturize the skin. This study aims to make a gel formulation of okra and determine the ability of the gel to moisturize the skin. In this study, mucilago powder of okra extract was formulated into a gel preparation with concentrations of 10% (F1) and 15% (F2). Okra gels F1 and F2 were tested by organoleptic and stability test at different temperatures which were room temperature 30±2°C and high temperature 40±2°C for 3 months. After that, a safety test using a patch test and efficacy test by comparing the moisture between okra gel and blank gel on 24 female volunteers aged 20-40 years. Okra gels F1 and F2 obtained did not have change in color and odor. The stability test results showed that after 3 months of storage, the pH of gel did not change, which was in range of 4,5-6,5. The safety test results showed that the gels did not cause irritation in any volunteers. The results of efficacy test showed that okra gel could moisturize the skin within 180 minutes after application. Based on these results, the gel preparation containing okra is stable, safe, and has the desired properties. From this research, it is expected that okra preparations can be an alternative skin moisturizer product. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Nofita
"Transaksi intra-grup jasa antar perusahaan terafiliasi merupakan salah satu transaksi yang memiliki risiko transfer pricing yang tinggi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya sengketa antara wajib pajak dengan fiskus di Indonesia (Direktorat Jenderal Pajak -DJP) terkait pengujian manfaat ekonomi dari transaksi jasa intra-grup. Uji manfaat merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh wajib pajak dalam rangka memenuhi arm’s length principle. Wajib Pajak harus membuktikan adanya manfaat ekonomi yang dapat memberikan nilai tambah atas pemberian jasa tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas informasi dokumentasi harga transfer terkait uji manfaat pada jasa transaksi intra-grup dalam rangka memenuhi arm’s length principle, dan mengidentifikasi kualitas informasi yang ideal yang harus disajikan pada dokumen tersebut. Peneliti melakukan content analysis terhadap ikhtisar informasi terkait uji manfaat jasa intra-grup dalam 147 data dokumentasi transfer pricing wajib pajak periode 2017 hingga 2019, dengan membandingkannya dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Selanjutnya, peneliti mengkonfirmasi temuan content analysis kepada Otoritas Pajak dan Konsultan Pajak melalui proses wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar dokumentasi transfer pricing dalam penelitian ini tidak menjelaskan secara rinci tentang pengujian manfaat jasa intra-grup. Seharusnya transfer pricing documentation menguraikan secara rinci hal tersebut sehingga dapat meminimalisasi asimetri informasi antara otoritas dan wajib pajak sehingga yang pada akhirnya dapat mengurangi risiko dispute. Studi ini memiliki implikasi praktis bahwa wajib pajak perlu menyediakan dokumentasi yang memadai dalam menguji manfaat ekonomi dari jasa intra-grup untuk mengurangi risiko sengketa pajak. Bagi regulator, penelitian ini berimplikasi untuk memperjelas aturan pengujian manfaat dalam laporan dokumentasi transfer pricing dan konsep manfaat ekonomi.

Intra-group transaction of services between affiliated companies is one of the transactions that has a high transfer pricing risk. This research is motivated by a dispute between taxpayers and the tax authorities in Indonesia (Directorate General of Taxes -DGT) related to testing the economic benefits of intra-group service transactions. The benefit test is one of the requirements that must be met by the taxpayer in order to fulfill the arm's length principle. Taxpayers must prove the existence of economic benefits that can add value to the provision of these services. The purpose of this study is to analyze the quality of information of transfer pricing documentation related to the benefits of intra-group transaction services in order to meet the arm's length principle, and identify the ideal quality of information that should be presented in the document. The researcher conducted a content analysis of the summary of information related to the intra-group service benefit test in 147 taxpayer transfer pricing documentation for the period 2017 to 2019, by comparing them with the regulations in Indonesia. Furthermore, the researcher confirmed the findings of the content analysis to the Tax Authorities and Tax Consultants through the interview process. The results of this study indicate that most of documentation in this study does not explain in detail about testing the benefits of intra-group services. Transfer pricing documentation should be described in detail so that can minimize information asymmetry between the authority and the taxpayer and also reduce the risk of disputes. This study has implication that the taxpayers need to provide adequate documentation in testing the economic benefits of intra-group services to reduce tax disputes. For regulators, this research has implications for clarifying benefit testing in transfer pricing documentation reports and the concept of economic benefits."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soeklola Muliady
"Keringnya kulit menua pada wanita disebabkan oleh penipisan struktur kulit, berkurangnya produksi Natural Moisturizing Factor serta penurunan kadar estrogen. Krim pelembab kulit menua pada umumnya mengandung gliserin dalam konsentrasi tinggi, tetapi kurang disukai ketika digunakan. Tujuan penelitian ini adalah menggabungkan 4% ekstrak etanol biji kelabet dan 2% malam lebah untuk menghasilkan krim pelembab (krim uji) yang lebih efektif, aman, disukai serta stabil untuk melembabkan kulit menua dibandingkan dengan gliserin 10% (krim kontrol). Uji manfaat (efektivitas) kedua krim diukur berdasarkan pengamatan skor gambaran klinis dan skor korneometer CM825® pada 33 sukarelawan wanita berusia 30-45 tahun. Uji keamanan dinilai dengan patch test. Tingkat kesukaan kedua krim dinilai dengan uji perbandingan jamak. Uji stabilitas mencakup cycling test, uji mekanik, uji stabilitas dipercepat selama 12 minggu serta uji efektivitas pengawet. Hasil uji manfaat menunjukkan krim uji dinilai lebih efektif untuk melembabkan kulit menua dibandingkan dengan krim kontrol. Hasil uji keamanan menunjukkan kedua krim tidak mengakibatkan iritasi. Uji perbandingan jamak menunjukkan kedua krim samasama kurang disukai. Tidak terjadi pemisahan fase pada uji stabilitas dan penggunaan pengawet dinilai sudah cukup efektif. Berdasarkan penelitian, terdapat perubahan warna, pembesaran diameter globul, penurunan kadar pH, penurunan viskositas serta konsistensi, sehingga dapat disimpulkan kedua krim yang dihasilkan kurang stabil.

Dry aging skin on women is caused by thinning of skin structure, less production of Natural Moisturizing Factor and estrogen level decrease. Generally, moisturizer creams for aging skin contain high concentrate of glycerin, although less comfortable to use. The aim of this research is to combine 4% ethanol extract of fenugreek seeds and 2% of beeswax to produce moisturizer cream (herbal cream) which is more effective, safe, comfortable and stable to moisturize the aging skin compared to glycerin 10% (control cream). Efficacy test for both creams were measured based on observation of clinical score and corneometer CM825® score for 33 women volunteers aged 30-45 years old. Safety test was evaluated by patch test. The comfortability level for both creams were determined by pair comparison test. The stability test consists of cycling test, mechanic test, accelerated stability test within 12 weeks and preservative effectiveness test. The result of efficacy test showed that the herbal cream was more effective to moisturize the aging skin compared to the control cream. The safety test indicated that both creams did not cause irritations. The pair comparison test showed that both creams were less comfortable to use. There was no emulsion breaking during stability test and preservative was adequately effective. During the research, there were change in color, enlargement of globule diameter, decrease in pH level as well as viscosity decrease and inconsistency; hence it can be concluded that both creams were less stable.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30482
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Farras Supangkat
"Indonesia telah menjadikan pajak sebagai instrumen utama penerimaan negara dengan kontribusi di atas 75% dari seluruh penerimaan negara. Salah satu sistem pemungutan pajak yang diadopsi dalam rangka mengoptimalkan penerimaan pajak adalah sistem self assessment. Penggunaan sistem tersebut sangat berguna untuk membantu otoritas pajak dalam mengawasi transaksi yang dilakukan Wajib Pajak, khususnya transaksi afiliasi. Transaksi afiliasi telah menjadi praktik yang umum di era globalisasi ini karena praktik pembentukan grup usaha sudah menjadi praktik yang lazim dilakukan oleh berbagai perusahaan. Akan tetapi, penggunaan sistem tersebut rawan terhadap terjadinya sengketa pajak. Penelitian ini membahas terkait dengan kasus sengketa pajak yang melibatkan PT XYZ. Dalam laporan SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2019, PT XYZ melakukan permohonan restitusi atas kelebihan pembayarannya. Oleh karena itu, Fiskus melakukan pemeriksaan rutin dan ditemukan bahwa atas transaksi jasa intra grup yang dilakukan PT XYZ tidak memenuhi uji eksistensi dan uji manfaat. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis ketepatan atas uji eksistensi dan uji manfaat tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan berdasar pada studi kasus PT XYZ. Teknik pengumpulan data berupa studi dokumen dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atas koreksi dengan dasar uji eksistensi tidak tepat. Hal ini didapat setelah dibuktikan dengan beberapa dokumen pembuktian bahwa jasa telah benar-benar diberikan. Selain itu, dilakukan juga pengujian dari segi eksistensi jasa, legal, finansial, dan akuntansi, serta penjabaran argumentasi menurut Pemohon Banding, Terbanding, dan pertimbangan hukum dari Majelis Hakim. Terkait dengan uji manfaat, analisis dilakukan dengan mengacu pada peraturan terkait negative list jasa intra grup. Dilakukan juga analisis dari segi konsep matching cost against revenue yang mana sesuai konsep tersebut pembebanan biaya oleh PT XYZ sudah sesuai dengan prinsip 3M. Selain itu, diberikan juga fakta bahwa atas jasa yang diberikan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh PT XYZ dengan penjabaran berupa beberapa manfaat dari divisi yang diberikan oleh PT BCD. Oleh karena itu, hasil analisis atas ketepatan koreksi dengan dasar uji manfaat adalah tidak tepat.

Indonesia has made taxes the main instrument of state revenue with a contribution of more than 75% of all state revenue. One of the tax collection systems adopted in order to optimize tax revenues is the self-assessment system. The use of this system is very useful to assist tax authorities in monitoring transactions carried out by taxpayers, especially affiliate transactions. Affiliate transactions have become a common practice in this era of globalization because the practice of forming business groups has become a common practice for various companies. However, the use of this system is prone to tax disputes. This research discusses the tax dispute case involving PT XYZ. In the 2019 Annual Corporate Income Tax Report, PT XYZ submitted a request for restitution for its overpayment. Therefore, the tax authorities carried out routine checks and it was found that the intra-group service transactions carried out by PT XYZ did not meet the existence test and benefit test. In this research, an analysis was carried out related to the accuracy of the existence test and benefit test as the basis for the tax authorities correction. This research uses a qualitative approach based on the case study of PT XYZ. Data collection techniques include document study and in-depth interviews. The results of this research show that corrections based on the existence test are not appropriate. This is obtained after being proven by several documents proving that the services have actually been provided. Apart from that, testing was also carried out in terms of the existence of services, legal, financial and accounting, as well as an explanation of the arguments according to the Appellant, the Appellee, and the legal considerations of the Panel of Judges. Regarding the benefits test, the analysis is carried out by referring to regulations regarding the negative list of intra-group services. An analysis was also carried out in terms of the concept of matching costs against revenue, where according to this concept, cost charging by PT XYZ was in accordance with 3M principles. Apart from that, the fact was also given that the services provided were truly felt by the entity Therefore, the results of the analysis of the accuracy of corrections based on the benefit test are incorrect."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library