Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fabian
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : FabianProgram Studi : Magister Kedokteran KerjaJudul : Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Kuesioner Work Family Conflict Scale Dalam Bahasa Indonesia Pendahuluan: Karyawan pada perusahaan jenis usaha besar maupun jenis usaha kecil di Indonesia, seringkali harus tinggal berjauhan dari keluarga. Kondisi demikian dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik pekerjaan dan keluarga, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada produktivitas kerja. Kuesioner Skala Konflik Pekerjaan dan Keluarga telah tersedia untuk mendeteksi hal ini, diperlukan validasi dari kuesioner ini dalam Bahasa Indonesia yang sesuai dengan Budaya Indonesia.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai validitas dan nilai reliabilitas dari Kuesioner Konflik Pekerjaan dan Keluarga dalam Bahasa Indonesia yang dapat digunakan bagi karyawan pada perusahaan jenis usaha besar maupun kecil.Metode : Dilakukan penerjemahan Kuesioner Skala Konflik Pekerjaan dan Keluarga dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan pendekatan Epidemiologi Transkultural. Kuesioner kemudian diujicobakan terhadap 66 responden penelitian dari perusahaan dengan jenis usaha besar dan kecil untuk mengetahui kekuatan korelasi antarbutir pernyataan kuesioner dan nilai validitasnya. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan teknik ukur ulang untuk mendapatkan nilai Cronbach rsquo;s Alpha.Hasil : Penelitian menunjukkan responden memiliki latar belakang pendidikan minimal SMP/Sederajat. Hasil uji statistik terhadap 18 butir pernyataan dalam Kuesioner Skala Konflik Pekerjaan dan Keluarga dalam Bahasa Indonesia mendapatkan nilai rata-rata validitas kuesioner adalah kuat yaitu 0,60 dan nilai rata-rata reliabilitas kuesioner adalah sangat reliabel, yaitu 0,916.Kesimpulan : Kuesioner Skala Konflik Pekerjaan dan Keluarga dalam Bahasa Indonesia adalah valid dan reliabel sehingga dapat digunakan bagi karyawan baik pada perusahaan jenis usaha besar maupun jenis usaha kecil di Indonesia dengan tingkat pendidikan minimal SMP/Sederajat. Kata kunci : Kuesioner Skala Konflik Pekerjaan dan Keluarga, Uji Validitas, Uji Reliabilitas.
ABSTRACT
ABSTRACT Name FabianStudy Program Magister of Occupational MedicineTitle Validity and Reliability Test of Work Family Conflict Scale Questionnaire in Indonesian Language Introduction Employee who is working in large and small scale industry in Indonesia, would frequently required to live separately from his family. This condition may trigger work and familly conflict that in the end will affect the workers productivity. Work Family Conflict Scale Questionnaire is available to detect this problem among workers, hence a validation in Indonesian Language which is expected to meet the culture of Indonesia is needed.Objectives To validate and get reliability scores of The Work Family Conflict Scale Questionnaire in Indonesian Language for employees working in large and small scale industry. Methods Transcultural Epidemiology approach was used as the translation procedure of the original questionnaire. The validity is tested in 66 respondents from large and small scale industries using measured using inter items correlations and validity. The reliability is tested using repeated testings within 15 ndash 30 days and measured using Cronbach rsquo s Alpha.Results Most of our respondents were mostly junior high school graduates. Statistical tests of 18 items of Work Family Conflict Scale Questionnaire adopted in Indonesian Language revealed strong, the average of validity score 0.60 and very reliable, the average of reliability score 0.916. Conclusion The Work Family Conflict Scale Questionnaire in Indonesian Language is valid and reliable, and therefore can be used for employees working with large and small scale industry in Indonesia with minimal education level of junior high school. Key Words Work Family Conflict Scale Questionnaire, Validity Test, Reliability Test.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sa'diah
Abstrak :
Latar belakang: Myasthenia Gravis Composite Score (MGCS) merupakan alat ukur untuk menilai derajat keparahan pasien MG. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas MGCS ke dalam bahasa Indonesia. Metode penelitian: Dilakukan translasi dan adaptasi lintas budaya sesuai kaidah WHO, selanjutnya dilakukan uji validitas isi dan reliabilitas MGCS versi bahasa Indonesia. Populasi penelitian ini semua subjek dewasa dengan diagnosis MG yang berobat di poli Saraf RSCM, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil. Tiga puluh lima subjek memenuhi kriteria inklusi, diperiksa oleh tiga puluh PPDS Neurologi berbeda. Mayoritas subjek perempuan (68,6%) dengan rerata usia 44,80 (SD:12,56) tahun. Pada uji validitas isi MGCS berdasarkan pendapat ahli. Poin MGCS memiliki kesesuaian terhadap manifestasi klinis dari MG, dan tidak ada perbedaan klinis di Indonesia dengan negara pengembang, sehingga dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas antar pemeriksa menggunakan intraclass correlation coefficient (ICC) dengan nilai ICC tiap item antara 0,79-1,0, dan Cronbach’s Alpha tiap item >0,88. Kesimpulan. MGCS versi bahasa Indonesia valid dan reliabel dalam menilai derajat keparahan pasien MG. ......Introduction. Myasthenia Gravis Composite Score (MGCS) is a severity measurement of MG patients. This study aims to test the validity and reliability the Indonesian Version of MGCS. Methods. Cross-cultural translation and adaptation was conducted according to WHO rules, then validity and reliability test was performed. The population of this study were all adult that have diagnosis of MG at RSCM neurology outpatient clinic who met the inclusion and exclusion criteria. Results. Thirty five subjects met the inclusion criteria, was examined by thirty different neurology resident. The majority of the subjects were female (68.6%) with a mean age of 44.80 (SD:12.56) years. The content validity of MGCS-INA was validate by expert judgement. Every point of MGCS suitable with clinical manifestation of MG, and no difference in clinical manifestation of MG worldwide, so it declared valid. Reliability test-retest using intraclass correlation coefficient (ICC) showed result between 0.79-1.0, and Cronbach’s Alpha each items >0,88. Conclusion. The Indonesian version of MGCS is valid and reliable in assessing severity in MG patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Vini Sagitha Putri
Abstrak :
Fenomena penyalahgunaan zat telah mempengaruhi anak dan remaja di seluruh dunia baik secara langsung dan tidak langsung, tanpa mempertimbangkan usia jenis kelamin, budaya latar belakang etnik. pendidikan, ras dan status sosial ekonomi. Masalah ini telah ada sejak tahun 60-an dan akan terus ada di masa yang akan datang Untuk itu diperlukan treatment khusus untuk penyalahgunaan zat sehingga berdiri rehabilitasi dengan berbagai pendekatan. Dalam penanganan seorang penyalahguna zat, praktisi membutuhkan pemahaman dan terutama diagnosa untuk treatment selanjutnya Penentuan diagnosis menjadi penting karena menentukan treatment atau terapi untuk individu dengan gangguan yang berhubungan dengan zat. Untuk itu diperlukan penentuan diagnosis yang akurat dan dalam waktu yang relatif cepat. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti berusaha untuk menguji reliabilitas dan validitas Panduan Wawancara Terstruktur untuk individu dengan gangguan yang berhubungan dengan zat. Panduan wawancara Terstruktur untuk individu dengan gangguan yang berhubungan dengan zat disusun oleh Tommy Narotama (2003) dengan menggunakan pendekatan symptom-oriented dan menggunakan DSM IV-TR sebagai konstruk penyusunan Diagnosis Aksis I. Panduan Wawancara Terstruktur untuk individu dengan gangguan yang berhubungan dengan zat berisi sejumlah pertanyaan yang dibagi menjadi 5 (lima) kelompok besar (Narotama. 2003), yaitu data demokratik (keluhan riwayat penggunaan dan treatment); penjabaran kriteria diagnosis aksis I; riwayat psikososial singkat; status mental; evaluasi multiaksial , prognosis dan rencana terapi. Penelitian ini melakukan uji reliabilitas dan validitas Penjabaran Diagnosis Aksis II pada Panduan Wawancara Terstruktur untuk individu dengan gangguan yang berhubungan dengan Zat secara kuantitatif. Untuk melakukan uji reliabilitas peneliti menggunakan teknik Scorer Reliability interrater. Sedangkan untuk uji validitas, peneliti menggunakan teknik criterion related dengan menggunakan kriteria diagnosis dari dokter atau psikolog. Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling karena karakteristik sampel penelitian ini terbatas. Penelitian ini hanya dapat dilakukan pada individu yang memiliki keluhan yang berhubungan dengan gangguan zat atau individu pada populasi yang spesifik. Karakteristik subjek adalah individu yang berada dalam rehabilitasi atau rumah sakit dengan gangguan yang berhubungan dengan zat dan individu tersebut merupakan pasien baru di dalam rumah sakit atau rehabilitasi yang bersangkutan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Koefisien Kappa. karena datanya bersifat nominal dan ditujukan untuk menguji kesesuaian antara rer. Hasilnya diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.32 dan koefisien validitas 0,902 pada 32 responden (18 responden RSKO dan I4 responden Yayasan Harapan Permata Hati Kita). Selain itu, peneliti juga melakukan revisi pada Panduan Wawancara Terstruktur untuk individu dengan Gangguan yang Berhubungan dengan Zat dan didapatkan koefisien Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,dengan menguji reliabilitas dan validitas Panduan Wawancara Terstruktur untuk individu dengan Gangguan yang Berhubungan dengan Zat secara kualitatif dan kuantitatif dengan menambah jumlah responden. Selain itu. perlu untuk mendapatkan responden dengan diagnosis yang berbeda-beda sehingga bagian Penjabaran Diagnosis Aksis I semakin teruji.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Hartono
Abstrak :
Latar Belakang. Douleur Neuropathique 4 (DN4) merupakan kuesioner penilaian nyeri neuropatik dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik dalam berbagai bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji validitas, reliabilitas, dan akurasi DN4 ke dalam Bahasa Indonesia Metode. Dilakukan translasi dan adaptasi lintas budaya sesuai kaidah WHO, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas pengukuran sensitivitas dan spesifisitas skor DN4-Ina. Studi potong lintang dilakukan pada populasi pasien dengan nyeri kronik di poli saraf RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mulai Juli-Desember 2023. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode konsekutif sampling dan total 201 pasien memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data karakteristik demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis sensitivitas dan spesifisitas menggunakan tabel silang 2x2, dan kurva ROC. Sebanyak 79 pasien memiliki hasil pemeriksaan elektrofisiologi dan dibandingkan masing-masing dengan DN4 dan painDETECT. Semua analisis data menggunakan SPSS versi 25.0 Hasil. Mayoritas subjek adalah perempuan (68,15%), dengan rerata usia 52,49+12,83 tahun, intensitas nyeri sedang (rerata NRS 4,67+1,93), dan durasi nyeri 13,23+4,17 bulan. Diagnosis terbanyak adalah radikulopati lumbal (35,32%), diikuti dengan polineuropati DM (15,42%), radikulopati servikal (10,94%), dan sindroma terowongan karpal (9,45%). Pada uji validitas DN4- Ina semua pertanyaan memiliki r-hitung lebih besar dibandingkan r-tabel (0,312). Hasil uji reliabilitas antar pemeriksa menggunakan intraclass correlation coefficient sebesar 0,99 dan Cronbach’s Alpha sebesar 0,746. Hasil sensitivitas 100% dan spesifisitas 83,17%. Saat DN4 dan painDETECT dibandingkan terhadap hasil elektrofisiologi, keduanya memiliki spesifisitas 100%, tetapi sensitivitas DN4 lebih unggul dibandingkan dengan painDETECT (90,32% vs 75,80%) Kesimpulan. Skor DN4-Ina valid, reliabel, dan memiliki akurasi baik untuk menilai nyeri neuropatik. ......Background. Douleur Neuropathique 4 (DN4) is a neuropathic pain assessment questionnaire with good sensitivity and specificity in various languages. This study aims to test the validity, reliability and accuracy of DN4 into Indonesian Language. Methods. Translation and cross-cultural adaptation were carried out according to WHO rules, then validity and reliability tests were carried out to measure the sensitivity and specificity of the scores DN4-Ina. A cross-sectional study was conducted on a population of patients with chronic pain at the Neurology Clinic of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo starting July-December 2023. Sample collection was carried out using the consecutive sampling method and a total of 201 patients met the inclusion and exclusion criteria. Demographic characteristic data is presented in the form of a frequency distribution table. Sensitivity and specificity analysis using a 2x2 cross table, and ROC curve. A total of 79 patients had electrophysiological examination results and were compared respectively with DN4 and painDETECT. All data analysis used SPSS version 25.0. Results. The majority of subjects were female (68.15%), with a mean age of 52.49+12.83 years, moderate pain intensity (average NRS 4.67+1.93), and pain duration 13.23+4.17 months. The most common diagnosis was lumbar radiculopathy (35.32%), followed by DM polyneuropathy (15.42%), cervical radiculopathy (10.94%), and carpal tunnel syndrome (9.45%). In the DN4-Ina validity test, all questions had an r-count greater than the r-table (0.312). The results of the inter- examiner reliability test used an intraclass correlation coefficient of 0.99 and Cronbach's Alpha of 0.746. The sensitivity results were 100% and specificity 83.17%. When DN4 and painDETECT were compared to electrophysiological results, both had 100% specificity, but the sensitivity of DN4 was superior to painDETECT (90.32% vs 75.80%). Conclusion. The DN4-Ina score is valid, reliable and has good accuracy for assessing neuropathic pain
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Martasukma Gita Apsari
Abstrak :
Latar belakang. Overall neuropathy limitation scale (ONLS) merupakan skala untuk menilai disabilitas pasien CIDP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas ONLS ke dalam bahasa Indonesia. Metode. Dilakukan translasi dan adaptasi lintas budaya sesuai kaidah WHO, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas skala ONLS versi bahasa Indonesia. Populasi penelitian ini adalah semua subjek dewasa dengan diagnosis CIDP di RSCM yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil. Tiga puluh subjek memenuhi kriteria inklusi. Mayoritas subjek laki-laki (53,3%) dengan rerata usia 46,97 (SD:14,677) tahun, dan rentang usia 21 tahun sampai 77 tahun. Pada uji validitas ONLS menggunakan corrected item-total correlation pada pemeriksa pertama dan kedua didapatkan nilai 0,982. Hasil uji reliabilitas antar pemeriksa menggunakan intraclass correlation coefficient sebesar 0,98 dan Cronbach’s Alpha sebesar 0,99. Kesimpulan. Skala ONLS versi bahasa Indonesia valid dan reliabel dalam menilai disabilitas pasien CIDP. ......Introduction. The overall neuropathy limitation scale (ONLS) is a scale for assessing disability in CIDP patients. This study aims to test the validity and reliability of ONLS into Indonesian language. Methods. Cross-cultural translation and adaptation were carried out according to WHO rules, the testes the validity and reliability of the Indonesian version of ONLS. The population of this study were all adult that have diagnosis of CIDP at RSCM who met the inclusion and exclusion criteria.

Results. Thirty subjects met the inclusion criteria. The majority of the subjects were male (53.3%) with a mean age of 46.97 (SD: 14.677) years, and the age range was 21 to 77 years. In the ONLS validity test using the corrected item-total correlation on the first and second examiners, a value of 0.982 was obtained. The results of the inter-examiner reliability test used an intraclass correlation coefficient of 0.982 and Cronbach’s Alpha of 0.99.  Conclusion. The Indonesian version of the ONLS is valid and reliable in assessing the disability of CIDP patients.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Ganesha
Abstrak :
Latar belakang. Skala Inflammatory Neuropathy Cause and Treatment (INCAT) motorik dan sensorik merupakan skala penilaian keterbatasan aktivitas sehari-hari dan keluhan sensorik pada pasien CIDP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas skala INCAT motorik dan sensorik ke dalam bahasa Indonesia. Metode. Dilakukan adaptasi dan translasi kultural sesuai kaidah WHO, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas skala INCAT versi bahasa Indonesia. Populasi penelitian ini adalah semua pasien dewasa dengan diagnosis CIDP yang dirawat maupun berobat rawat jalan di RSCM yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil. Tiga puluh satu subjek memenuhi kriteria inklusi. Sebagian besar laki-laki (56,60%). Usia berkisar antara 21 tahun sampai 77 tahun, dengan prevalensi tertinggi usia < 60 tahun. Pada uji validitas INCAT motorik pertama memiliki nilai antara 0,850-0,875, pada pemeriksa kedua didapatkan nilai 0,844 sampai 0,913. Pada uji validitas INCAT sensorik pertama didapatkan nilai antara 0,769-0,866. Pemeriksaan kedua didapatkan nilai 0,759 sampai 0,866. Hasil uji reliabilitas internal INCAT motorik pertama mendapatkan nilai 0,639 dan kedua mendapatkan nilai 0,717. Reliabilitas eksternal INCAT motorik didapatkan nilai 0,652 . Uji reliabilitas internal INCAT sensorik pertama mendapatkan hasil 0,837-0,875, kedua mendapatkan hasil 0,833-0,890 . Reliabilitas eksternal mendapatkan hasil 0,631. Waktu yang diperlukan untuk melakukan pengisian kurang dari 10 menit. Kesimpulan. Skala INCAT motorik dan sensorik versi bahasa Indonesia valid dan reliabel dalam mengevaluasi keterbatasan aktivitas dan keluhan sensorik pada pasien CIDP. ......Introduction. The motor and sensory Inflammatory Neuropathy Cause and Treatment (INCAT) scale is a scale for assessing the limitations of daily activities and sensory complaints in CIDP patients. This study aims to test the validation and reliability of the motor and sensory INCAT scale into Indonesian languange. Methods. Cultural adaptation and translation were carried out according to WHO rules, then the Indonesian version of the INCAT scale was tested for validity and reliability. The population of this study were all adult patients with a diagnosis of CIDP who were treated as well as outpatients at the RSCM who met the inclusion criteria. Results. Thirty-one subjects met the inclusion criteria. Most of the men (56.60%). Age ranged from 21 years to 77 years, with the highest prevalence aged <60 years. In the first motor INCAT validity test, it has a value between 0.850-0.875, the second examiner gets a value of 0.844 to 0.913. In the first sensory INCAT validity test, values were obtained between 0.769-0.866. The second examination obtained a value of 0.759 to 0.866. The results of the first motor INCAT internal reliability test got a value of 0.639 and the second got a value of 0.717. External reliability of motor INCAT obtained a value of 0.652 . The first sensory INCAT internal reliability test got 0.837-0.875 results, the second got 0.833-0.890 results. External reliability results in 0.631. It takes less than 10 minutes to do the examination. Conclussion. The Indonesian version of the motor and sensory INCAT scale is valid and reliable in evaluating activity limitations and sensory complaints in CIDP patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library