Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Justi Amaria
Abstrak :
Organisasi, baik pemerintah maupun swasta, harus mampu mendayagunakan sumber daya yang dipunyai. Diantara berbagai sumber daya yang digunakan organisasi, tenaga kerja manusia merupakan sumber daya terpenting. Kegiatan organisasi yang esensial sehubungan dengan keterlibatan manusia adalah komunikasi. Ada ungkapan ?Communication is the lifeblood of an organization" Komunikasi informal yang lebih menekankan pada hubungan antar pribadi sangat penting. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi merupakan prediktor yang tepat antara motivasi pekerja dan produktivitasnya dalam berbagai organisasi. Kontribusi yang penting terhadap motivasi kerja adalah kualitas hubungan karyawan dengan atasan karena itu pimpinan organisasi perlu memelihara motivasi kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara efektivitas komunikasi antar pribadi dengan motivasi kerja. Menurut Yoseph De Vito dalam efektivitas komunikasi antar pribadi terdapat 5 unsur utama yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Penelitian ini lebih jauh ingin melihat dari kelima faktor efektivitas komunikasi antar pribadi, faktor mana yang mempunyai pengaruh secara dominan terhadap motivasi kerja. Dalam pengumpulan data, penulis mengedarkan kuesioner kepada pejabat struktural (eselon II, eselon III, eselon IV) Departemen Tenaga Kerja yang berada di pusat, sejumlah 159 orang. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan dua tahap yaitu analisis deskriptif dan uji statistik Chi Square. Dari hasil analisis deskriptif, diketahui bahwa mereka mempersepsikan adanya keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan dan kesamaan dari pimpinan/atasannya. Juga didapat hasil bahwa mereka mempunyai motivasi kerja yang cukup baik untuk mencapai prestasinya. Hasil uji Chi Square menunjukkan secara bersamaan kelima dimensi efektivitas komunikasi antar pribadi memiliki hubungan yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja. Tetapi bila dilihat dari masing-masing dimensi, maka dari kelima dimensi efektivitas komunikasi antar pribadi ternyata hanya dua diantaranya yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu dimensi dukungan dan kepositifan (Sikap Positif). Adanya temuan atas pengaruh dukungan dan kepositifan ini jelas sangat baik sebagai landasan dalam upaya menciptakan kondisi kerja yang baik melalui komunikasi. Sementara itu ketiga variabel lainnya mempunyai hubungan yang secara statistik kurang signifikan. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor komunikasi cukup penting peranannya dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai, meskipun mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Ulfah
Abstrak :
ABSTRAK
Gangguan kognitif ringan merupakan gejala awal dari perkembangan penyakit demensia yang dapat dicegah dan diperbaiki. Deteksi MCI menggunakan bantuan informan memiliki kelebihan dibandingkan pemeriksaan langsung ke lansia. Salah satu pemeriksaan berdasarkan informan adalah IQCODE-S. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan adaptasi lintas budaya, uji validitas dan reliabilitas IQCODE-S Bahasa Indonesia.Metode Penelitian. Penelitian dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama meliputi adaptasi lintas budaya berdasarkan ketentuan World Health Organization WHO , dilanjutkan uji validitas interna, reliabilitas interna dan reliabilitas test-retest pada 30 pasien epilepsi yang memenuhi kriteria inklusi. Tahap kedua adalah uji diagnostik. Hasil IQCODE-S dengan titik potong ge;3,19 dibandingkan dengan pemeriksaan neuropsikologi sebagai baku emas.Hasil. Kuesioner IQCODE-S versi bahasa Indonesia didapatkan melalui proses adaptasi lintas budaya menurut WHO. Hasil uji validitas interna dengan korelasi Spearman didapatkan koefisien korelasi 0,382 hingga 0,778. Uji reliabilitas konsistensi interna dengan Cronbach rsquo;s Alpha 0,854. Perbedaan nilai koefisien korelasi dan Cronbach rsquo;s Alpha antara pemeriksaan pertama dan retest menunjukkan reliabilitas test-retest yang baik. Dari 63 subyek uji diagnostik, proporsi MCI hasil pemeriksaan neuropsikologi sebanyak 87,3 . Dengan titik potong ge;3,19, IQCODE-S memiliki sensitivitas 76,4 dan spesifisitas 87,5 . Kesimpulan. Kuesioner IQCODE-S versi Indonesia terbukti valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk menapis MCI. Dengan titik potong ge;3,19, IQCODE-S memiliki nilai akurasi yang tinggi tapi belum dapat menjadi alat skrining MCI di komunitas.Kata Kunci. MCI, IQCODE-S versi Indonesia, uji validitas dan reliabilitas, uji diagnostik.
ABSTRACT
Mild cognitive impairment MCI is the most early clinical symptom from the progression stage of dementia which this stage can be prevented or fixed. Detection of MCI by using informant based report has many advantages compared with objective screening test. One of informant based tools is Informant Questionnaire on Cognitive Decline in the Elderly short version IQCODE S . The aim of this study is to develop transcultural adaptation, validity and reliability test and diagnostic test with neuropsychological test of the IQCODE S.Method. The study was conducted in two phases. The first phase included transcultural adaptation based on World Health Organization WHO standards, followed by internal validity test, internal reliability test and test retest in 30 elderly patients within their informants who fulfill the inclusion criteria. The second phase was diagnostic test, in which, IQCODE S, with cut off point ge 3,19,will be compared with Neuropsychological test as the gold standard examination for diagnosing MCI.Results. The Indonesian version of IQCODE S was obtained by transcultural adaptation based on WHO standards. Internal validity test with Spearman correlation obtained the correlation coefficient 0.38 to 0.778 Internal consistency reliability test with Cronbach rsquo s Alpha was 0.854. The difference of correlation coefficient and Cronbach rsquo s Alpha between the first and the retest showed good test retest reliability. Out of 63 of subjects of diagnostic test, the proportion of MCI using neuropsychological test was 87.3 . With cut off point 3,19, IQCODE S had sensitivity rate of 76,4 and specificity 87,5 .Conclusion. The Indonesian version of the the IQCODE S was proven to be valid and reliable, also was found to be accurate but there should be cut off point determination as screening test so sensitivity could be higher than specificity. Keywords. MCI, IQCODE S Indonesian version, validity and reliability test, diagnostic test.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabian
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : FabianProgram Studi : Magister Kedokteran KerjaJudul : Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Kuesioner Work Family Conflict Scale Dalam Bahasa Indonesia Pendahuluan: Karyawan pada perusahaan jenis usaha besar maupun jenis usaha kecil di Indonesia, seringkali harus tinggal berjauhan dari keluarga. Kondisi demikian dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik pekerjaan dan keluarga, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada produktivitas kerja. Kuesioner Skala Konflik Pekerjaan dan Keluarga telah tersedia untuk mendeteksi hal ini, diperlukan validasi dari kuesioner ini dalam Bahasa Indonesia yang sesuai dengan Budaya Indonesia.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai validitas dan nilai reliabilitas dari Kuesioner Konflik Pekerjaan dan Keluarga dalam Bahasa Indonesia yang dapat digunakan bagi karyawan pada perusahaan jenis usaha besar maupun kecil.Metode : Dilakukan penerjemahan Kuesioner Skala Konflik Pekerjaan dan Keluarga dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan pendekatan Epidemiologi Transkultural. Kuesioner kemudian diujicobakan terhadap 66 responden penelitian dari perusahaan dengan jenis usaha besar dan kecil untuk mengetahui kekuatan korelasi antarbutir pernyataan kuesioner dan nilai validitasnya. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan teknik ukur ulang untuk mendapatkan nilai Cronbach rsquo;s Alpha.Hasil : Penelitian menunjukkan responden memiliki latar belakang pendidikan minimal SMP/Sederajat. Hasil uji statistik terhadap 18 butir pernyataan dalam Kuesioner Skala Konflik Pekerjaan dan Keluarga dalam Bahasa Indonesia mendapatkan nilai rata-rata validitas kuesioner adalah kuat yaitu 0,60 dan nilai rata-rata reliabilitas kuesioner adalah sangat reliabel, yaitu 0,916.Kesimpulan : Kuesioner Skala Konflik Pekerjaan dan Keluarga dalam Bahasa Indonesia adalah valid dan reliabel sehingga dapat digunakan bagi karyawan baik pada perusahaan jenis usaha besar maupun jenis usaha kecil di Indonesia dengan tingkat pendidikan minimal SMP/Sederajat. Kata kunci : Kuesioner Skala Konflik Pekerjaan dan Keluarga, Uji Validitas, Uji Reliabilitas.
ABSTRACT
ABSTRACT Name FabianStudy Program Magister of Occupational MedicineTitle Validity and Reliability Test of Work Family Conflict Scale Questionnaire in Indonesian Language Introduction Employee who is working in large and small scale industry in Indonesia, would frequently required to live separately from his family. This condition may trigger work and familly conflict that in the end will affect the workers productivity. Work Family Conflict Scale Questionnaire is available to detect this problem among workers, hence a validation in Indonesian Language which is expected to meet the culture of Indonesia is needed.Objectives To validate and get reliability scores of The Work Family Conflict Scale Questionnaire in Indonesian Language for employees working in large and small scale industry. Methods Transcultural Epidemiology approach was used as the translation procedure of the original questionnaire. The validity is tested in 66 respondents from large and small scale industries using measured using inter items correlations and validity. The reliability is tested using repeated testings within 15 ndash 30 days and measured using Cronbach rsquo s Alpha.Results Most of our respondents were mostly junior high school graduates. Statistical tests of 18 items of Work Family Conflict Scale Questionnaire adopted in Indonesian Language revealed strong, the average of validity score 0.60 and very reliable, the average of reliability score 0.916. Conclusion The Work Family Conflict Scale Questionnaire in Indonesian Language is valid and reliable, and therefore can be used for employees working with large and small scale industry in Indonesia with minimal education level of junior high school. Key Words Work Family Conflict Scale Questionnaire, Validity Test, Reliability Test.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sa'diah
Abstrak :
Latar belakang: Myasthenia Gravis Composite Score (MGCS) merupakan alat ukur untuk menilai derajat keparahan pasien MG. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas MGCS ke dalam bahasa Indonesia. Metode penelitian: Dilakukan translasi dan adaptasi lintas budaya sesuai kaidah WHO, selanjutnya dilakukan uji validitas isi dan reliabilitas MGCS versi bahasa Indonesia. Populasi penelitian ini semua subjek dewasa dengan diagnosis MG yang berobat di poli Saraf RSCM, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil. Tiga puluh lima subjek memenuhi kriteria inklusi, diperiksa oleh tiga puluh PPDS Neurologi berbeda. Mayoritas subjek perempuan (68,6%) dengan rerata usia 44,80 (SD:12,56) tahun. Pada uji validitas isi MGCS berdasarkan pendapat ahli. Poin MGCS memiliki kesesuaian terhadap manifestasi klinis dari MG, dan tidak ada perbedaan klinis di Indonesia dengan negara pengembang, sehingga dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas antar pemeriksa menggunakan intraclass correlation coefficient (ICC) dengan nilai ICC tiap item antara 0,79-1,0, dan Cronbach’s Alpha tiap item >0,88. Kesimpulan. MGCS versi bahasa Indonesia valid dan reliabel dalam menilai derajat keparahan pasien MG. ......Introduction. Myasthenia Gravis Composite Score (MGCS) is a severity measurement of MG patients. This study aims to test the validity and reliability the Indonesian Version of MGCS. Methods. Cross-cultural translation and adaptation was conducted according to WHO rules, then validity and reliability test was performed. The population of this study were all adult that have diagnosis of MG at RSCM neurology outpatient clinic who met the inclusion and exclusion criteria. Results. Thirty five subjects met the inclusion criteria, was examined by thirty different neurology resident. The majority of the subjects were female (68.6%) with a mean age of 44.80 (SD:12.56) years. The content validity of MGCS-INA was validate by expert judgement. Every point of MGCS suitable with clinical manifestation of MG, and no difference in clinical manifestation of MG worldwide, so it declared valid. Reliability test-retest using intraclass correlation coefficient (ICC) showed result between 0.79-1.0, and Cronbach’s Alpha each items >0,88. Conclusion. The Indonesian version of MGCS is valid and reliable in assessing severity in MG patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Dewina Pratiwi
Abstrak :
Latar belakang: Status Epilepticus Severity Score (STESS) merupakan instrumen untuk memprediksi luaran pasien status epileptikus (SE) sebelum dilakukan tata laksana. Status Epilepticus Severity Score sudah divalidasi sebelumnya di Swiss dengan nilai cut-off > 4. Instrumen ini adalah instrumen sederhana, dan dapat digunakan dengan cepat, pada pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruang perawatan intensif. Tujuan utama penelitian ini untuk menilai validitas dan reliabilitas STESS yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Tujuan tambahan adalah untuk melihat hubungan antara nilai STESS dengan luaran pada 24 jam, 48 jam, hari ke 7, hari ke 30, dan akhir perawatan pasca-SE ditegakan. Metode penelitian: Penelitian ini dilakukan di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta pada bulan Juni 2020 hingga November 2020. Penelitian ini menggunakan disain potong-lintang prospektif dan dilakukan penilaian secara serial untuk melihat luaran pada 24 dan 48 jam pertama, hari ke-7, 30 dan akhir perawatan. Luaran yang dinilai adalah hidup dan mati. Kriteria inklusi adalah pasien SE konvulsivus yang belum mendapatkan tata laksana kejang. Kuesioner STESS telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Dilakukan uji validitas dan reliabilitas STESS Bahasa Indonesia (STESS-INA). Selanjutnya ditentukan nilai titik potong STESS dengan menggunakan kurva Receiver Operating Characteristic (ROC) dan menilai Area Under Curve (AUC) terhadap titik potong yang ditentukan. Setelah itu dilakukan analisa statistik berdasarkan titik potong tersebut terhadap luaran pasien pada 24 dan 48 jam, hari ke-7 dan 30, serta akhir perawatan. Luaran yang dinilai dalam bentuk pasien hidup atau meninggal. Hasil: Didapatkan 17 subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil uji validitas interna STESS-INA untuk tiap item didapatkan koefisien korelasi 0,484 hingga 0,702 dengan nilai Cronbach’s Alpha 0,71. Pada studi ini didapatkan mortalitas adalah sebesar 23%. Berdasarkan kurva ROC, didapatkan nilai titik potong 4. Nilai AUC STESS-INA pada akhir perawatan 96,2% dengan menggunakan nilai titik potong STESS > 4. Nilai STESS-INA > 4 berhubungan bermakna dengan luaran kematian pada akhir perawatan (p=0,006). Kesimpulan: STESS-INA merupakan instrumen valid dan reliabel. Nilai STESS-INA > 4 berhubungan bermakna terhadap luaran kematian pada akhir perawatan. ......Background: STESS in an instrument to predict the outcome of a status epilepticus (SE) patient before being managed. STESS has been validated before in Swiss with a cut-off point of ≥4. This simple instrument can be used quickly for patients in the ER and ICU. The goal of this research is to assess the validity, reliability of STESS Indonesia version (STESS-INA) and to evaluate the association of score of STESS-INA and outcome on 24 hours, 48 hours, 7th day, 30th day, and at the last day of hospitalization. Method: Research was being done at RSUPN Cipto Mangunkusumo on June 2020 to November 2020. STESS was translated to Indonesia version (STESS-INA) followed by validity and reliability evaluation. STESS-INA was assessed when patient is being diagnosed with SE before being managed, then being observed on the first 24 hours, 48 hours, 7th day, 30th day and the last day of hospitalization. Predictive value of STESS-INA was being assessed by Receiver Operating Character (ROC) with the cut-off point at the most optimal sensitivity and specificity followed by assess the correlation between STESS-INA cut-off point and the outcome on 24 hours, 48 hours, 7th day, 30th day, and at the last day of hospitalization. The outcome was live/deceased. Result: There were 17 patients in this study. The results of the internal validity test obtained a correlation coefficient of STESS-INA was 0.484 to 0.702. Internal consistency reliability test with Cronbach’s Alpha was 0.71. The mortality rate of these study was 23%. The AUC value of STESS-INA at the end of hospitalization was 96.2 with cut-off point >4. In this study, STESS-INA with cut-off point 4 has significantly associated with outcome at the last day of hospitalization (p = 0.006). Conclusion: STESS-INA is a valid and reliable instrument in predicting outcome at the end of hospitalazation. STESS with a cut-off >4 was associated with mortality at the last day of hospitalization.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Vini Sagitha Putri
Abstrak :
Fenomena penyalahgunaan zat telah mempengaruhi anak dan remaja di seluruh dunia baik secara langsung dan tidak langsung, tanpa mempertimbangkan usia jenis kelamin, budaya latar belakang etnik. pendidikan, ras dan status sosial ekonomi. Masalah ini telah ada sejak tahun 60-an dan akan terus ada di masa yang akan datang Untuk itu diperlukan treatment khusus untuk penyalahgunaan zat sehingga berdiri rehabilitasi dengan berbagai pendekatan. Dalam penanganan seorang penyalahguna zat, praktisi membutuhkan pemahaman dan terutama diagnosa untuk treatment selanjutnya Penentuan diagnosis menjadi penting karena menentukan treatment atau terapi untuk individu dengan gangguan yang berhubungan dengan zat. Untuk itu diperlukan penentuan diagnosis yang akurat dan dalam waktu yang relatif cepat. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti berusaha untuk menguji reliabilitas dan validitas Panduan Wawancara Terstruktur untuk individu dengan gangguan yang berhubungan dengan zat. Panduan wawancara Terstruktur untuk individu dengan gangguan yang berhubungan dengan zat disusun oleh Tommy Narotama (2003) dengan menggunakan pendekatan symptom-oriented dan menggunakan DSM IV-TR sebagai konstruk penyusunan Diagnosis Aksis I. Panduan Wawancara Terstruktur untuk individu dengan gangguan yang berhubungan dengan zat berisi sejumlah pertanyaan yang dibagi menjadi 5 (lima) kelompok besar (Narotama. 2003), yaitu data demokratik (keluhan riwayat penggunaan dan treatment); penjabaran kriteria diagnosis aksis I; riwayat psikososial singkat; status mental; evaluasi multiaksial , prognosis dan rencana terapi. Penelitian ini melakukan uji reliabilitas dan validitas Penjabaran Diagnosis Aksis II pada Panduan Wawancara Terstruktur untuk individu dengan gangguan yang berhubungan dengan Zat secara kuantitatif. Untuk melakukan uji reliabilitas peneliti menggunakan teknik Scorer Reliability interrater. Sedangkan untuk uji validitas, peneliti menggunakan teknik criterion related dengan menggunakan kriteria diagnosis dari dokter atau psikolog. Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling karena karakteristik sampel penelitian ini terbatas. Penelitian ini hanya dapat dilakukan pada individu yang memiliki keluhan yang berhubungan dengan gangguan zat atau individu pada populasi yang spesifik. Karakteristik subjek adalah individu yang berada dalam rehabilitasi atau rumah sakit dengan gangguan yang berhubungan dengan zat dan individu tersebut merupakan pasien baru di dalam rumah sakit atau rehabilitasi yang bersangkutan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Koefisien Kappa. karena datanya bersifat nominal dan ditujukan untuk menguji kesesuaian antara rer. Hasilnya diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.32 dan koefisien validitas 0,902 pada 32 responden (18 responden RSKO dan I4 responden Yayasan Harapan Permata Hati Kita). Selain itu, peneliti juga melakukan revisi pada Panduan Wawancara Terstruktur untuk individu dengan Gangguan yang Berhubungan dengan Zat dan didapatkan koefisien Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,dengan menguji reliabilitas dan validitas Panduan Wawancara Terstruktur untuk individu dengan Gangguan yang Berhubungan dengan Zat secara kualitatif dan kuantitatif dengan menambah jumlah responden. Selain itu. perlu untuk mendapatkan responden dengan diagnosis yang berbeda-beda sehingga bagian Penjabaran Diagnosis Aksis I semakin teruji.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Gracia Gani
Abstrak :
[ABSTRAK
Bonding antara ibu dengan anak merupakan proses yang bersifat dinamik dan dua arah. Bonding berperan sangat penting pada masa awal kehidupan seorang anak. Bonding yang terbentuk akan mempengaruhi sikap pengasuhan ibu terhadap anak yang masih bergantung penuh pada dirinya. Bonding juga mempengaruhi perkembangan sensorik dan motorik anak. Dalam jangka panjang, gangguan bonding dapat menyebabkan berbagai gangguan emosi dan perilaku pada anak. Diperlukan alat ukur untuk menilai bonding antara ibu dengan anak, sehingga jika terdapat masalah maka dapat dilakukan intervensi segera. Penelitian ini dilakukan untuk mengelaborasi kesahihan dan keandalan instrumen Mother-Infant Bonding Scale dalam Bahasa Indonesia. Kesahihan instrumen ini dalam Bahasa Indonesia baik, dibuktikan oleh uji validitas isi. Keandalan instrumen Mother-Infant Bonding Scale versi Bahasa Indonesia menurut nilai Cronbach?s alpha untuk keseluruhan butir instrumen adalah 0,4; untuk faktor lack of affection adalah 0,4; sedangkan untuk faktor anger and rejection adalah 0,5.
ABSTRACT
Bonding between a mother to her infant is a dynamic and bidirectional process, it play a very important role in the first days of life. Bonding create nurturing behavior of a mother to her infant that fully dependent to others to fulfill its need. Bonding also has important role in sensory motor development of the baby. In a long term, disorder of mother-infant bonding affect child?s emotional regulation and behavior. Assessment tools is needed to assess the quality of mother-infant bonding, so if there was problem, intervention should be done soon. We did this research to evaluate validity and reliability of Mother-Infant Bonding Scale in Indonesian version. The validity of these instruments in Indonesian version tested with content validity by experts worth 1.00. Reliability of Mother-Infant Bonding Scale in Indonesian version according to Cronbach's alpha values for whole item is 0.4; for lack of affection factor is 0.4; whereas for anger and rejection factor is 0.2. ;Bonding between a mother to her infant is a dynamic and bidirectional process, it play a very important role in the first days of life. Bonding create nurturing behavior of a mother to her infant that fully dependent to others to fulfill its need. Bonding also has important role in sensory motor development of the baby. In a long term, disorder of mother-infant bonding affect child’s emotional regulation and behavior. Assessment tools is needed to assess the quality of mother-infant bonding, so if there was problem, intervention should be done soon. We did this research to evaluate validity and reliability of Mother-Infant Bonding Scale in Indonesian version. The validity of these instruments in Indonesian version tested with content validity by experts worth 1.00. Reliability of Mother-Infant Bonding Scale in Indonesian version according to Cronbach's alpha values for whole item is 0.4; for lack of affection factor is 0.4; whereas for anger and rejection factor is 0.2. ;Bonding between a mother to her infant is a dynamic and bidirectional process, it play a very important role in the first days of life. Bonding create nurturing behavior of a mother to her infant that fully dependent to others to fulfill its need. Bonding also has important role in sensory motor development of the baby. In a long term, disorder of mother-infant bonding affect child’s emotional regulation and behavior. Assessment tools is needed to assess the quality of mother-infant bonding, so if there was problem, intervention should be done soon. We did this research to evaluate validity and reliability of Mother-Infant Bonding Scale in Indonesian version. The validity of these instruments in Indonesian version tested with content validity by experts worth 1.00. Reliability of Mother-Infant Bonding Scale in Indonesian version according to Cronbach's alpha values for whole item is 0.4; for lack of affection factor is 0.4; whereas for anger and rejection factor is 0.2. , Bonding between a mother to her infant is a dynamic and bidirectional process, it play a very important role in the first days of life. Bonding create nurturing behavior of a mother to her infant that fully dependent to others to fulfill its need. Bonding also has important role in sensory motor development of the baby. In a long term, disorder of mother-infant bonding affect child’s emotional regulation and behavior. Assessment tools is needed to assess the quality of mother-infant bonding, so if there was problem, intervention should be done soon. We did this research to evaluate validity and reliability of Mother-Infant Bonding Scale in Indonesian version. The validity of these instruments in Indonesian version tested with content validity by experts worth 1.00. Reliability of Mother-Infant Bonding Scale in Indonesian version according to Cronbach's alpha values for whole item is 0.4; for lack of affection factor is 0.4; whereas for anger and rejection factor is 0.2. ]
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Widya
Abstrak :
Pendahuluan: Student engagement merupakan keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran, dan keterikatan mahasiswa pada kegiatan akademik maupun non akademik yang terlihat dari perilaku, emosi dan kognitif saat belajar. Salah satu kuesioner yang sering digunakan untuk mengukur student engagement adalah The National Survey of Student Engagement (NSSE). Kuesioner ini belum pernah divalidasi dalam konteks pendidikan kedokteran di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji validasi NSSE Bahasa Indonesia. Metode : Penelitian menggunakan desain potong lintang, melibatkan 260 responden mahasiswa kedokteran tahap akademik (tahun 1-3), dilaksanakan pada Mei-Juli 2022. Penelitian terdiri atas 3 tahap yaitu adaptasi bahasa, uji coba serta pengumpulan data untuk validasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan perangkat SPSS 25 dengan Exploratory Factor Analysis (EFA). Hasil : Butir kuesioner mendapatkan masukan dari panel ahli dengan CVI 0,91. Sejumlah 260 kuesioner memenuhi syarat analisis lebih lanjut. Hasil uji validitas konstruk, menunjukkan hasil baik dan terdapat satu butir pernyataan yang dihilangkan. Ekstraksi dengan metode Principal Component Analysis dan rotasi oblimin diperoleh 11 komponen: 1) Pembelajaran Tingkat Tinggi, 2)Pertimbangan Isu Sosial dalam Pembelajaran, 3) Pembelajaran Reflektif 4) Pembelajaran Integratif dan Interaksi Sosial, 5) Penalaran Kuantitatif, 6) Pembelajaran Kolaboratif, 7)Diskusi dengan Beragam Orang, 8) Interaksi Mahasiswa-Civitas Akademika, 9) Praktik Pengajaran Efektif, 10)Praktik Umpan Balik, 11)Dukungan Lingkungan. Nilai koefisien alpha kuesioner NSSE adaptasi Bahasa Indonesia sangat baik (0,928). Terdapat perbedaan nilai berdasarkan jenis kelamin pada komponen pembelajaran reflektif, diskusi dengan beragam orang dan praktik umpan balik dengan p<0,05. Berdasarkan tingkat pendidikan terdapat perbedaan pada komponen satu yaitu pertimbangan isu sosial dalam pembelajaran, pembelajaran reflektif dan kolaboratif dengan p < 0,05. Kesimpulan : Instrumen NSSE adaptasi Bahasa Indonesia memenuhi kriteria validitas konstruk dan kriteria reliabilitas yang baik secara keseluruhan sebagai instrumen penilaian student engagement mahasiswa kedokteran tahap akademik di Indonesia. Terdapat perubahan distribusi butir kuesioner pada komponen dan perbedaan komponen NSSE asli dan NSSE adaptasi Bahasa Indonesia. ......Introduction: Student engagement is student involvement in the learning process, in academic and non-academic activities as seen from behavior, emotion and cognitive skills. The instrument to measure student engagement has never been validated in the context of medical education in Indonesia. Therefore, this study aims to test the validation of the Indonesian adaptation of National Survey of Student Engagement (NSSE) questionnaire. Method: This is a cross-sectional study, consists of 3 phases: translation, content validation by panel of experts and testing the questionnaire on non-respondent students. The study involved 260 respondents from the 1st, 2nd and 3rd academic year students (May to July 2022). The data obtained were then analyzed using SPSS 25 with Exploratory Factor Analysis (EFA). Result: Questionnaire items receive input from a panel of experts with a CVI of 0,91. A total of 260 questionnaires are analysed. The results of the construct validity test revealed that one statement should be omitted. Extraction using Principal Component Analysis and Oblimin Rotation obtained 11 components: 1) High-Level Learning, 2) Integrative Learning, Identification and Feedback Ability during Activities, 3) Learning Strategies and Quantitative Reasoning, 4) Collaborative Learning, 5) Discussions with Diverse People, 6) Student-Faculty Environment Interaction, 7) Effective Teaching Practices and Feedback Post-Activity, and 11) Environmental Support. The alpha coefficient value of questionnaire is very good (0,928). There are differences in score ​​based on gender in reflective learning, discussions with various people and feedback practices components. Based on the level of education, there are differences in consideration of social issues in learning, reflective and collaborative learning components (p < 0,05). Conclusion: The Indonesian adaptation of the NSSE is considered valid and reliable to be applied as an instrument for assessing pre-clinical medical student engagement in Indonesia. There is a change in the distribution of questionnaire items on some components.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Hartono
Abstrak :
Latar Belakang. Douleur Neuropathique 4 (DN4) merupakan kuesioner penilaian nyeri neuropatik dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik dalam berbagai bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji validitas, reliabilitas, dan akurasi DN4 ke dalam Bahasa Indonesia Metode. Dilakukan translasi dan adaptasi lintas budaya sesuai kaidah WHO, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas pengukuran sensitivitas dan spesifisitas skor DN4-Ina. Studi potong lintang dilakukan pada populasi pasien dengan nyeri kronik di poli saraf RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mulai Juli-Desember 2023. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode konsekutif sampling dan total 201 pasien memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data karakteristik demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis sensitivitas dan spesifisitas menggunakan tabel silang 2x2, dan kurva ROC. Sebanyak 79 pasien memiliki hasil pemeriksaan elektrofisiologi dan dibandingkan masing-masing dengan DN4 dan painDETECT. Semua analisis data menggunakan SPSS versi 25.0 Hasil. Mayoritas subjek adalah perempuan (68,15%), dengan rerata usia 52,49+12,83 tahun, intensitas nyeri sedang (rerata NRS 4,67+1,93), dan durasi nyeri 13,23+4,17 bulan. Diagnosis terbanyak adalah radikulopati lumbal (35,32%), diikuti dengan polineuropati DM (15,42%), radikulopati servikal (10,94%), dan sindroma terowongan karpal (9,45%). Pada uji validitas DN4- Ina semua pertanyaan memiliki r-hitung lebih besar dibandingkan r-tabel (0,312). Hasil uji reliabilitas antar pemeriksa menggunakan intraclass correlation coefficient sebesar 0,99 dan Cronbach’s Alpha sebesar 0,746. Hasil sensitivitas 100% dan spesifisitas 83,17%. Saat DN4 dan painDETECT dibandingkan terhadap hasil elektrofisiologi, keduanya memiliki spesifisitas 100%, tetapi sensitivitas DN4 lebih unggul dibandingkan dengan painDETECT (90,32% vs 75,80%) Kesimpulan. Skor DN4-Ina valid, reliabel, dan memiliki akurasi baik untuk menilai nyeri neuropatik. ......Background. Douleur Neuropathique 4 (DN4) is a neuropathic pain assessment questionnaire with good sensitivity and specificity in various languages. This study aims to test the validity, reliability and accuracy of DN4 into Indonesian Language. Methods. Translation and cross-cultural adaptation were carried out according to WHO rules, then validity and reliability tests were carried out to measure the sensitivity and specificity of the scores DN4-Ina. A cross-sectional study was conducted on a population of patients with chronic pain at the Neurology Clinic of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo starting July-December 2023. Sample collection was carried out using the consecutive sampling method and a total of 201 patients met the inclusion and exclusion criteria. Demographic characteristic data is presented in the form of a frequency distribution table. Sensitivity and specificity analysis using a 2x2 cross table, and ROC curve. A total of 79 patients had electrophysiological examination results and were compared respectively with DN4 and painDETECT. All data analysis used SPSS version 25.0. Results. The majority of subjects were female (68.15%), with a mean age of 52.49+12.83 years, moderate pain intensity (average NRS 4.67+1.93), and pain duration 13.23+4.17 months. The most common diagnosis was lumbar radiculopathy (35.32%), followed by DM polyneuropathy (15.42%), cervical radiculopathy (10.94%), and carpal tunnel syndrome (9.45%). In the DN4-Ina validity test, all questions had an r-count greater than the r-table (0.312). The results of the inter- examiner reliability test used an intraclass correlation coefficient of 0.99 and Cronbach's Alpha of 0.746. The sensitivity results were 100% and specificity 83.17%. When DN4 and painDETECT were compared to electrophysiological results, both had 100% specificity, but the sensitivity of DN4 was superior to painDETECT (90.32% vs 75.80%). Conclusion. The DN4-Ina score is valid, reliable and has good accuracy for assessing neuropathic pain
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Martasukma Gita Apsari
Abstrak :
Latar belakang. Overall neuropathy limitation scale (ONLS) merupakan skala untuk menilai disabilitas pasien CIDP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas ONLS ke dalam bahasa Indonesia. Metode. Dilakukan translasi dan adaptasi lintas budaya sesuai kaidah WHO, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas skala ONLS versi bahasa Indonesia. Populasi penelitian ini adalah semua subjek dewasa dengan diagnosis CIDP di RSCM yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil. Tiga puluh subjek memenuhi kriteria inklusi. Mayoritas subjek laki-laki (53,3%) dengan rerata usia 46,97 (SD:14,677) tahun, dan rentang usia 21 tahun sampai 77 tahun. Pada uji validitas ONLS menggunakan corrected item-total correlation pada pemeriksa pertama dan kedua didapatkan nilai 0,982. Hasil uji reliabilitas antar pemeriksa menggunakan intraclass correlation coefficient sebesar 0,98 dan Cronbach’s Alpha sebesar 0,99. Kesimpulan. Skala ONLS versi bahasa Indonesia valid dan reliabel dalam menilai disabilitas pasien CIDP. ......Introduction. The overall neuropathy limitation scale (ONLS) is a scale for assessing disability in CIDP patients. This study aims to test the validity and reliability of ONLS into Indonesian language. Methods. Cross-cultural translation and adaptation were carried out according to WHO rules, the testes the validity and reliability of the Indonesian version of ONLS. The population of this study were all adult that have diagnosis of CIDP at RSCM who met the inclusion and exclusion criteria.

Results. Thirty subjects met the inclusion criteria. The majority of the subjects were male (53.3%) with a mean age of 46.97 (SD: 14.677) years, and the age range was 21 to 77 years. In the ONLS validity test using the corrected item-total correlation on the first and second examiners, a value of 0.982 was obtained. The results of the inter-examiner reliability test used an intraclass correlation coefficient of 0.982 and Cronbach’s Alpha of 0.99.  Conclusion. The Indonesian version of the ONLS is valid and reliable in assessing the disability of CIDP patients.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>