Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Karlinasari
Abstrak :
Informasi sifat akustik untuk kayu tropis Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa sifat akustik dari jenis kayu Sonokeling (Dalbergia latifolia), Mahoni (Swietenia mahagony), Akasia (Acacia mangium) dan Manii (Maesopsiseminii). Paramater sifat akustik yang diuji terdiri dari kapasitas damping berupa logarithmic decrement, penyerapan suara, dan kecepatan gelombang suara; selain itu diuji pula kerapatan dan sifat kekakuan atau modulus elatisitas kayu. Pengujian dilakukan pada contoh uji dari 3 pola kayu gergajian yaitu radial, tangensial, dan campuran (quarter-sawn,flat-sawn, and plain-sawn) dengan menggunakan metode vibrasi longitudinal dan waktu tempuh rambatan gelombang suara ultraonik untuk pengujian sifat akustik. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata dari pola penggergajian terhadap nilai sifat akustik kayu. Berdasarkan sifat akustik yang diuji maka jenis kayu Mahoni dan Sonokeling memiliki sifat akustik logarithmic decrement yang rendah, kecepatan gelombang suara ultrasonik yang tinggi, dan rasio kekakuan bahan terhadap kerapatannya yang besar; sehingga jenis kayu tersebut direkomendasikan baik untuk komponen alat musik. Sementara itu, jenis kayu Akasia dan Manni lebih cocok digunakan sebagai komponen akustika bangunan, kaitannya dengan sifat penyerapan bunyinya yang lebih baik.
Abstract
The acoustical properties of four Indonesian tropical hardwood species were evaluated in this study. The objectives of this study were to determine acoustical parameters e.g. l ogarithmic decrement, sound absorption, sound velocity as well as density and wood stiffness; and to evaluate the potential of those species for acoustical purposes. Sonokeling (Dalbergia latifolia), Mahoni (Swietenia mahagony), Acacia (Acacia mangium) and Manii wood (Maesopsis eminii) were selected in this research. Three different cutting plane patterns of sawn tim ber (quarter-sawn, flat-sawn, and plain-sawn) were converted into small specimens. The methods for determining acoustical properties were longitudinal vibration testing and time of flight of ultrasonic wave method. The result showed no significant difference (α=0.05) of acoustical properties in logarithmic decrement, sound absorption, and ultrasonic velocity means on quarter-sawn, flat-sawn, and plain-sawn for all wood species tested. We found that Mahoni and Sonokeling had good acoustical properties of logarithmic decrement, ultrasonic wave velocity, and ratio of wood stiffness to wood density; and is preferred for crafting musical instruments. Acacia and Manii woods are recommended for developing acoustic panels in building construction because those species possess higher sound absorption values.
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Institut Pertanian Bogor. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Fakultas Kehutanan], 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbi Fahada
Abstrak :
Salah satu metode untuk menentukan konstanta-konstanta elastisitas efektif material IN-519 (cast austenitic stainless steel) adalah dengan menggunakan teknik potongan kubus (cube cutting method) dan transmisi gelombang ultrasonik. Akan tetapi dimensi kubus dengan ukuran 10x10x10 mm menjadi salah satu kendala dalam teknis pengukuran, karena sebagian besar probe ultrasonik memiliki ukuran penampang yang lebih besar dari sampel. Oleh karena itu, tingkat efektifitas nilai hasil pengukuranya perlu diketahui dengan menentukan nilai deviasi pengukuran konstanta elastisitas dan atenuasi gelombang ultrasonik dengan frekuensi 1, 2,25, 4, dan 5 MHz pada kubus dengan sampel pembanding (pelat). Nilai deviasi paling besar terjadi pada pengukuran konstanta C33 dan atenuasi dengan frekuensi 1 MHz. Kemudian hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar frekuensi pengukuran, maka nilai konstanta elastisitas semakin kecil, dan nilai atenuasi semakin besar. Pengujian pada sampel hasil solution anneal memiliki nilai konstanta-kontanta elastisitas yang lebih besar dan atenuasi yang lebih kecil dibandingkan dengan sampel non-anneal. Dan konstanta¬konstanta elastisitas baik pada sampel annealed maupun sampel non-anneal diprediksikan memiliki nilai penyimpangan pengukuran kurang lebih sebesar 31 % terhadap hasil pengujian tarik. ......One of the methods for effective elastic constants determining in IN-519 material (cast austenitic stainless steel) is using cube cutting method and ultrasonic wave transmission. However, dimension of cubes with a minimum size of 10x10x10 mm become one of the obstacles in the technical measurement, because most of the ultrasonic probe has a larger cross-sectional size of the sample. Therefore, the level of effectiveness measurement results need to be identified by determining the deviation of the measurement of elasticity constants and the attenuation of ultrasonic waves with a frequency of 1, 2.25, 4, and 5 MHz on the cube with the comparison sample (plate). Greatest deviations occur at measurement of C33 and attenuation with frequency of 1 MHz. The results showed that the greater frequency of measurements the value of the constant elasticity is smaller, and the greater the attenuation value. Tests on annealed samples has a greater elasticity constant value and the attenuation is smaller than the non-anneal samples. And elastic constant in both annealed samples and non-anneal measurement are predicted has a deviation value of approximately 31% of the tensile test results.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S789
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library