Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Parman
"
ABSTRAKGaya perlawanan yang dilakukan oleh butir butir tanah terhadap tegangan geser pada saat terbebani disebut kuat geser tanah. Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis kapasitas dukung tanah, stabilitas lereng, dan gaya dorong pada dinding penahan tanah. Menurut teori Mohr (1910) kondisi keruntuhan suatu bahan terjadi oleh akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan tegangan geser. Dari hasil pengujian lapangan dan laboratorium diperoleh bahwa tanah asli dimana konstruksi gudang tersebut didirikan kualitasnya relative jelek."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:2 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ajun Hariono
"Penentuan kekuatan bahan bangunan secara akurat bisa ditentukan dengan uji destruktif laboratorium. Uji ini prosesnya relatif rumit dan mahal. Di sisi lain terdapat alat prediksi berupa alat uji nondestruktif lapangan yang umumnya memberikan nilai uji yang relatif kurang akurat. Akurasi prediksi uji nondetruktif itu bisa dinaikkan dengan cara mengkalibrasi hasil uji tersebut dengan formula model regresi data uji destruktif laboratorium terhadap data uji nondestruktif lapangan. Salah satu cara uji nondestruktif lapangan untuk menaksir kekuatan tekan beton adalah dengan uji palu beton. Berdasarkan analisa regresi pada data uji destruktif beton inti dan data uji nondestruktif palu beton pada 181 benda uji yang diperoleh dari 18 buah gedung terpasang, formula model regresi tersebut telah dibuat. Kesimpulan yang bisa ditarik adalah bahwa formula model regresi yang paling baik kinerjanya adalah formula regresi pangkat dengan perlakuan data (log10)."
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Annita Khairina
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mirza Rio Endrayana
"Indonesia sebagai negara yang berkembang terus melakukan pembangunan fisik terutama di bidang infrastruktur. Namun Indonesia memiliki berbagai macam jenis tanah yang tidak selamanya dapat digunakan untuk bangunan konstruksi diantaranya adalah tanah lempung lunak yang memiliki nilai kuat geser tanah sangat rendah. Untuk itu perlu suatu perbaikan tanah salah satunya dengan perkuatan geotekstil-woven. Dalam perkembangannya pemberian lapisan geotekstil ini telah terbukti keberhasilannya di lapangan. Namun secara laboratorium sedikit sekali penelitian yang telah dilakukan yaitu dengan uji triaksial CU.
Penelitian yang dilakukan adalah mempelajari perilaku kuat geser contoh uji terhadap penambahan geotekstil-woven baik satu lapis maupun dua lapis pada rentang kadar air optimum. Contoh uji menggunakan tanah lempung lunak yang berasal dari daerah Ujung Harapan, Jakarta Utara. Teknik pemberian lapisan geotekstil pada contoh uji juga menjadi perhatian khusus pada penelitian ini dimana proses pencetakannya tidak melalui proses pemadatan melainkan proses penekanan langsung pada cetakan contoh uji dengan menjaga γdry yang sama antar contoh uji. Sebagai pembanding terhadap hasil dari triaksial CU dibuat juga pengujian unconfined.
Dari hasil penelitian diketahui terjadi peningkatan nilai kohesi dan sudut geser yang mengakibatkan peningkatan nilai kuat geser pada contoh uji akibat pemberian satu lapis geotekstil. Sedangkan dengan dua lapis geotekstil tidak berhasil memberikan kontribusi terhadap nilai kuat geser. Peningkatan nilai kuat geser yang dilakukan di laboratorium diharapkan dapat mendukung keberhasilan penggunaan geotekstil di lapangan.
Indonesia as a developing country continuously performs physical development particularly in the infrastructure sector. Nevertheless, Indonesia has various kind of soil that not always good for foundation of construction such as soft clay soil which has very low soil shear strength value. Consequently, soil reinforcement is needed; one of the methods is by using geotextile-woven strengthening. During its development, the application of this geotextile layer was successfully proven. However, still few researches done by using triaxial CU testing.The research was performed by studying shear strength behavior of the sample to the addition of geotextile-woven either one layer or two at optimum water content range. The sample was soft clay soil, taken from Ujung Harapan region, North Jakarta. The technique of adding geotextile layer towards the sample was also emphasized in this research, in which the forming was not through compaction process but direct pressing process to the sample by keeping equal &gmma;dry among the samples. As a comparison to the CU triaxial result, unconfined testing was performed as well. From the result of this research can be identified that there is an increase of cohesion value and shear angle, resulting on higher shear strength value of the sample, as a consequence of addition of one layer geotextile. Meanwhile, addition of two layers geotextile gives no contribution towards shear strength value. The increase of shear strength value as a result from this experimental works will support the implementation of using geotextile in the field."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35283
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Beefrhanna Arrasy Busyra
"Kawasan Industri Pulogadung termasuk kawasan yang mengalami pembatasan penggunaan air tanah. Untuk menjaga ketersediaan air tanah dan mencegah eksploitasi yang berlebihan, penting untuk mengidentifikasi potensi air tanah agar pemanfaatannya dapat berlangsung secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas dan penerapan hukum archie. Pengukuran geolistrik terdiri dari 4 lintasan menggunakan konfigurasi Wenner karena mampu untuk pengukuran yang lebih dangkal dan memiliki sensitivitas yang baik terhadap variasi resistivitas horizontal, lalu dikaitkan dengan nilai resistivitas dari sampel tanah. Selanjutnya mengukur konduktivitas listrik dari 4 sampel air tanah, untuk menghitung faktor formasi yang diperoleh dari penerapan hukum archie untuk menunjukkan hubungan antara resistivitas batuan yang sepenuhnya jenuh air (resistivitas formasi basah) dengan resistivitas air formasi. Hasil dari pengolahan data mendapatkan nilai resistivitas berkisar 1.72 – 96.2 Ω.m dan nilai F factor berkisar 0- 10 mohs. Untuk mengetahui jenis akuifer dari data resistivitas, kemudian dilakukan korelasi antara penampang 2D resistivitas dengan penampang F factor. Hasil dari korelasi menunjukkan terdapat lapisan akuifer bebas (unconfined aquifer) diduga adanya pasiran yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dengan nilai resistivitas sekitar < 9.64 Ω.m dan kondisi akuifer buruk di lapisan akuifer dengan nilai F factor < 2 mohs. Potensi akuifer menyebar pada kedalaman 5-20 m, dengan sebaran akuifer merata pada lintasan GL24, lintasan GL25 menyebar kearah barat daya, lintasan GL26 dan GL28 menyebar kearah timur laut.
Pulogadung Industrial Estate includes areas that experience restrictions on groundwater use. To maintain groundwater availability and prevent over-exploitation, it is important to identify groundwater potential to sustain its utilization. This research uses the resistivity geoelectric method and the application of Archie's law. Geoelectric measurements consisted of 4 passes using the Wenner configuration because it is capable of shallower measurements and has good sensitivity to horizontal resistivity variations, then associated with the resistivity value of the soil sample. It was further measuring the electrical conductivity of the 4 groundwater samples, to calculate the formation factor obtained from applying Archie's law to show the relationship between the resistivity of fully water-saturated rock (resistivity of wet formation) and the resistivity of formation water. Data processing results obtained resistivity values ranging from 1.72 - 96.2 Ω.m and F factor values ranging from 0-10 mohs. To determine the type of aquifer from the resistivity data, a correlation between the 2D resistivity cross-section and the F factor cross-section is then made. The results of the correlation show that there is an unconfined aquifer layer, suspected to be a sandy layer that can store and drain water with a resistivity value of < 9.64 Ω.m and poor aquifer conditions in the aquifer layer with an F factor value of < 2 mohs. The potential aquifer spreads at a depth of 5-20 m, with the distribution of aquifers evenly distributed on the GL24 track, GL25 track spreads towards the southwest, and GL26 and GL28 track spreads towards the northeast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hassanli, Reza
"This book reports on a comprehensive analytical, experimental and numerical study on the flexural response of post-tensioned masonry walls under in-plane loads. It explores an important mechanism in this new generation of structural walls, called “Self-centering”. This mechanism can reduce residual drifts and structural damage during earthquake ground motion, and is particularly favorable for structures which are designed for immediate occupancy performance levels. The book reports on the development and verification of a finite element model of post-tensioned masonry walls. It describes a detailed parametric study to predict the strength of post-tensioned masonry walls. New design methodologies and expressions are developed to predict the flexural strength and force-displacement response of post-tensioned masonry. Experimental study is carried out to better understand the behavior of post-tensioned masonry walls and also to evaluate the accuracy of the proposed design procedure and expressions. The book also includes an introduction to current research on unbounded post-tensioned masonry walls, together with an extensive analysis of previously published test results."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20502326
eBooks Universitas Indonesia Library