Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Salman Al-Farisi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan morphological analyzer pada Aksara agar dapat melakukan pemrosesan bahasa Indonesia informal. Metode yang digunakan pada Aksara adalah rule-based menggunakan nite-state trans- ducer dengan compiler bernama Foma. Adapun komponen yang ditingkatkan adalah komponen tokenizer, lemmatizer, dan POS tagger. Untuk menguji peneli- tian ini, dibuatlah sebuah gold standard yang terdiri dari 102 kalimat dengan 1434 token. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa penelitian ini berhasil memiliki pen- ingkatan akurasi tokenisasi sebesar 4.6% dari Aksara v1.1. Untuk tahapan lemati- sasi pada kasus case sensitive terjadi peningkatan akurasi sebesar 11.82%. Evaluasi POS tagging juga berhasil mengalami peningkatan pada nilai F1-Score sebesar 14% dibandingkan dengan Aksara v1.1.
......This study aims to improve the ability of the morphological analyzer in Aksara in order to be able to process the informal Indonesian. The method used in Aksara is rule-based, using a nite-state transducer with a compiler named Foma. The components that are being improved are tokenizer, lemmatizer, and POS tagger components. To test this research, a gold standard was created; It consists of 102 sentences with 1434 tokens. The test results show that this study has an increase in tokenization accuracy of 4.6% compared to Aksara v1.1. For the lematization stage in the case of case-sensitive word, there is an increase in accuracy of 11.82%. The POS tagging evaluation also increased its F1-Score value by 14% compared to Aksara v1.1.
Depok:
2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yogi Lesmana Sulestio
Abstrak :
Penelitian Part-of-Speech tagger (POS tagger) untuk bahasa Indonesia telah banyak dikembangkan. Sayangnya, sejauh ini baru Polyglot yang menggunakan POS tag menurut pedoman anotasi Universal Dependencies (UD). Namun, Polyglot sendiri masih mempunyai kekurangan karena belum dapat mengatasi klitik dan kata ulang yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan POS tagger untuk bahasa Indonesia yang tidak hanya sesuai dengan ketentuan anotasi UD, tapi juga sudah mengatasi kekurangan Polyglot. POS tagger ini akan dikembangkan dengan metode deep learning menggunakan arsitektur yang merupakan versi modifikasi dari Recurrent Neural Network (RNN), yaitu Bidirectional Long Short-Term Memory (Bi-LSTM). Dataset yang digunakan untuk mengembangkan POS tagger adalah sebuah dependency treebank bahasa Indonesia yang terdiri dari 1.000 kalimat dan 19.401 token. Hasil eksperimen dengan menggunakan Polyglot sebagai pembanding menunjukkan bahwa POS tagger yang dikembangkan lebih baik dengan tingkat akurasi POS tagging yang meningkat sebesar 6,69% dari 84,82% menjadi 91,51%.
......There have been many studies that have developed Part-of-Speech tagger (POS tagger) for Indonesian language. Unfortunately, so far only Polyglot that has used POS tag according to Universal Dependencies (UD) annotation guidelines. However, Polyglot itself still has shortcomings since it has not been able to overcome clitics and reduplicated words in Indonesian language. The purpose of this study is to develop POS tagger for Indonesian language which is not only in accordance with UD annotation guidelines, but also has overcome Polyglotâs shortcomings. This POS tagger will be developed under deep learning method by using modified version of Recurrent Neural Network (RNN) architecture, Bidirectional Long Short-Term Memory (Bi-LSTM). The dataset used to develop POS tagger is an Indonesian dependency treebank consisting of 1.000 sentences and 19.401 tokens. Result of experiment using Polyglot as baseline shows that the developed POS tagger is better. This is indicated by increased accuracy POS tagging by 6,69% from 84,82% to 91,51%.
Depok: Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library