Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Urban agriculture comprises a variety of farming systems,ranging from subsistence to fully commercialized agriculture.Pollution from automobile exhaust,industrial and commercial activities may affect humans,crops,and water in and around urban agriculture areas....."
INJOAGS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gandes Punjung Winanti
"Urban agriculture merupakan konsep pertanian yang dilakukan diruang kota. Terkait pemanfaatanya diruang kotadengan faktor keterbatasan lahan, Ruang Terbuka Hijau menjadi salah satu pilihan lokasi yang dimanfaatkan oleh masyarakat kota, salah satunya komunitas kebun. Skripsi ini akan membahas mengenai aktivitas komunitas kota memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk berkegiatan urban agriculture terkait pembentukan ruangnya. Penulisan ini menggunakan metode desktiptif berdasarkan studi literature dan pengumpulan data baik dari pengamatan lapangan dan data sekunder. Kajian literatur dipelajari dan digunakan sebagai dasar saat melakukan survey lapangan, untuk kemudian dianalisis terhadap ruang aktivitas komunitas berkebun di Kota Jakarta.
Dapat disimpulkan terdapat empat tahapan yang diperlukan dalam proses pembentukan ruang aktivitas komunitas berkebun terkait pemanfaatan ruang kota, yaitu (1)pembentukan form komunitas di ruang kota; (2)pengkondisian keamanan bagi lingkungan berkebun; (3)penetapan lokasi kebun komunitas dengan memperhatikan elemen pendukung ruang berkebun dan akses (4)penambahan elemen pendukung aktivitas.

Urban agriculture is a concept of agriculture conducted in the urban space. Open space is one of the locations utilized by the community based urban agriculture. This paper will discuss the activities of the community based urban agriculture which takes advantage of green open space for doing their activities related to the formation of urban agriculture. By using descriptive writing method through literature studies and direct observation. The literature is used as a basis for field survey and analysis on the case studies of community based urban agriculture activity in South Jakarta.
As a result, there are four stage of forming activities space for community based urban agriculture related to the utilization of urban space, which is (1)establishment of a community form ; (2)conditioning garden space from environtmental security; (3)setting the land for location of the community based urban agriculture activities based on the beneficial elements of gardening space and the access of the land use; (4)adding the supporting elements activity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
"Kajian mengenai pertanian kota menunjukkan bahwa kegiatan ini merupakan gejala yang dijumpai di hampir semua kota. Di negara-negara maju, pertanian kota dikaitkan dengan gerakan kembali ke alam, promosi bertani organik, usaha mempercantik kota, pendidikan lingkungan untuk warga, hobi dan sebagai mata pencaharian. Di negara-negara berkembang di Afrika, Amerika Selatan dan Asia, sejumlah kajian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dan dinamika kependudukan mewarnai munculnya pertanian kota di negara berkembang. Di Jakarta, karakteristik kota yang berbeda menyebabkan penjelasan munculnya pertanian kota sebagaimana di negara maju tidak relevan untuk dijadikan jawaban. Oleh karena itu, penjelasan mengenai pertanian kota di Jakarta tidak bisa dijelaskan dengan teori pertanian kota di negara maju atau semata-mata dari negara berkembang yang lain.
Penelitian yang saya lakukan pada komunitas petani kota di wilayah Jakarta Timur, yang merupakan migran dari Karawang, Jawa Barat, menunjukkan bahwa fenomena pertanian kota di Jakarta harus dilihat dalam perspektif keterkaitan desa-kota. Perhatian hanya pada dinamika migran di kota, adaptasi pendatang dan munculnya pertanian di kota di satu sisi, atau hanya melihat dinamika sosial budaya akibat industrialisasi di desa, kebijakan pembangunan pedesaan yang berubah dan berbagai faktor pendorong migrasi ke kota di sisi lain, tidak cukup untuk menerangkan pertanian kota yang saya temui di Jakarta Timur.
Secara teoretik saya menghadirkan argumen bahwa pendekatan antropologi perkotaan atau studi petani pedesaan belaka tidak mampu memberikan penjelasan yang utuh. Demikian pula dengan analisis di tingkat individu, yang tidak akan menerangkan secara lengkap pengaruh faktor eksternal: sosial, politik dan ekonomi yang melingkupi muncul dan bertahannya pertanian kota. Walaupun saya yakin bahwa pendekatan yang lebih luas dengan melihat keterkaitan dan hubungan desa-kota lebih mampu memberikan penjelasan, namun saya menemukan bahwa berbagai hal yang selama ini menjadi domain desa atau kota, dalam kasus petani kota migran Karawang di Jakarta, justru berlainan ceritanya. Pertanian yang selama ini menjadi domain desa, kali ini justru berlangsung di kota; sementara kota yang selama ini menjadi inspirasi budaya dari desa justru menambah pilihan pekerjaan yang stereotipik dengan desa. Dengan kasus ini saya menunjukkan bahwa pendefinisian desa dan kota secara eksklusif nampaknya sudah tidak lagi relevan.

Researches on urban agriculture indicated that it is common in almost every city in the world. In the developed countries, it has connection with back-to-nature movements, organic farming initiatives, city beautification, environment education, hobby and livelihood. While in the developing states, such as in Africa, South America and Asia, it is said that government policies and population dynamics have colored the emergence of urban agriculture. With its specific character as a city of a developing country, Jakarta?s urban agriculture will not be sufficiently explained by any theories and explanations derived from developed and other developing countries. Hence, it is necesarry to build its own expalanation.
My research conducted among communities of Karawang migrants in East Jakarta has shown how urban agriculture would be best seen within the perspective of rural-urban linkage. Solely giving attention to migrants? dymanics, adaptation process of new comers and the emerging of urban farming, or only by examining the socio-cultural dynamics as consequence of rural industrialization, changing rural policies and other push-factors for urbanization will not adequate to explain the case of urban agriculture in East Jakarta.
Theoretically, I argue that some approaches in urban anthropology and peasant studies fail to thoroughly and comprehensively answer my case. Similarly, analysis in individual level can not completely explain the external factors of social, political and economical issues. However, the rural-urban linkage that I believe will be able to give better explanation, in my case, has indicating other direction of rural-urban flows. Agriculture that commonly placed and seen as rural domain, in the case of urban agriculture practiced by Karawang migrants in East Jakarta, has obviously found in urban context. At the other hand, urban living that in many cases inspired rural tradition, has received rural contribution in term of choice in livelihood: agriculture that stereotypic to village. My finding and analysis have revealed that efforts to distinguish and constitute a finite and exclusive definition of rural (villlage) and urban (city) have now lost its relevance."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
D00911
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diki Agus Rizki
"Penerapan prinsip-prinsip pengembangan komunitas dalam kegiatan pertanian model kawasan rumah pangan lestari dengan pemanfaatan lahan perkarangan pada RW 010 dirasakan perlu dilihat secara rinci dalam prosesnya sehingga dapat memberi manfaat lebih lanjut. Prinsip-prinsip pengembangan komunitas yang dikemukakan Jim Ife menjadi sarana meninjau kembali nilai, gagasan dan upaya atas kegiatan pertanian yang telah dilakukan RW 010 Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur dengan tujuan untuk mengetahui secara rinci kegiatan pengembangan komunitas tersebut.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan penelitian jenis deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Temuan penelitian menyatakan pertanian di RW 010 Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat Jati, DKI Jakarta merupakan sebuah kegiatan yang berkembang dengan prinsip-prinsip pengembangan.

The principles of community development in the agricultural activities in KRPL has been perceived to be interesting and needs to be explored in detail in its relation with community development as to benefit the community further. Referring to Ife, these principles are the medium to review the value, ideas and efforts in the agricultural activities in RW 010 Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur and the research is aimed to understand the detailed activities in the community development in the area.
The study was conducted by qualitative methods using descriptive type of research. Data were collected by indepth interviews and observation. The findings of the study stated that the agriculture activities have been in compliance with the principles of community development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38981
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan Listya Cahya
"ABSTRAK
Pertanian perkotaan Tanaman Obat Keluarga TOGA belum dikembangkan secara optimal oleh warga Jakarta, meskipun dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan. Pengembangan pertanian perkotaan TOGA dapat meningkatkan produktivitas lingkungan perkotaan dan menuju kota yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pertanian perkotaan TOGA di Jakarta, menganalisis pengaruh pertanian perkotaan TOGA untuk meningkatkan ekonomi keluarga di Jakarta, menganalisis status keberlanjutan pertanian perkotaan TOGA di Jakarta, dan menyusun model dinamis pertanian perkotaan TOGA berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis deskriptif kuantitatif, Multi Dimensional Scaling MDS , dan system dynamics. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan karakteristik pertanian perkotaan TOGA di kelima wilayah kota administrasi di Jakarta. Kegiatan pertanian perkotaan TOGA di Jakarta dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan sempit, dilakukan oleh sebagian besar perempuan, menanam TOGA kurang dari 10 sepuluh jenis tanaman per rumah, menggunakan pupuk organik, tanpa pestisida, serta hasil TOGA dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri; 2 . Kegiatan pertanian perkotaan TOGA tidak mempunyai hubungan yang signifikan untuk meningkatkan ekonomi keluarga di Jakarta, namun pemanfaatan hasil TOGA dapat memberikan dampak tidak langsung berupa penghematan biaya kesehatan keluarga, serta dampak langsung terhadap kualitas kesehatan keluarga dan lingkungan; 3 . Status keberlanjutan pertanian perkotaan TOGA di Jakarta cukup berkelanjutan; 4 . Model dinamis pertanian perkotaan berkelanjutan yang dibangun menunjukkan bahwa kegiatan pertanian perkotaan TOGA di Jakarta akan berkelanjutan bila dilakukan intervensi teknologi pemanfaatan ruang dan teknologi pengolahan sampah dan limbah cair rumah tangga.

ABSTRACT
Urban agriculture of medicinal plants for family health care TOGA has not been developed optimally by Jakarta residents, although it can provide economic, social, and environmental benefits. The development of TOGA urban agriculture can increase the productivity of urban environments and towards sustainable cities. This study aims to identify the characteristics of TOGA urban agriculture in Jakarta, analyze the effects of TOGA urban agriculture in improving the family economy in Jakarta, analyze the sustainability status of TOGA urban agriculture in Jakarta, and develop dynamic model of sustainable TOGA urban agriculture. This research uses quantitative approach with analytical method: quantitative descriptive analysis, multi dimensional scaling MDS , and system dynamic. The results of this study are: 1 There is no significant difference in the characteristics of TOGA urban agriculture in the five administrative municipalities in Jakarta. TOGA urban agriculture activity in Jakarta utilize narror garden/yard area, done by most women, planting TOGA less than 10 ten types per household, using organic fertilizer, without pesticide, and used for self-interest; 2 . TOGA urban agriculture does not have a significant relationship in improving the family economy in Jakarta, but the utilization of TOGA results can have an indirect impact of family health cost savings, as well as the direct impact on family health and environmental quality; 3 . The status of sustainability of TOGA urban agriculture in Jakarta is enough sustainable; 4 . The dynamic model of TOGA urban agriculture will be sustainable if interventions that increase TOGA productivity such as space utilization technology and household waste processing technology were applied."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
D2464
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fardzan Rukmana
"Dalam dua dekade terakhir Kota Bekasi mengalami transformasi pesat menjadi wilayah urban. Hal ini dapat dilihat dari meluasnya lahan terbangun, bertambahnya kepadatan penduduk, dan kegiatan ekonomi yang berfokus pada industry dan jasa. Kondisi ini membuat lahan pertanian di Kota Bekasi terbatas, yaitu ditemukan dalam bentuk sawah, lahan kering, dan tanah perkarangan yang tersebar dalam luasan kecil. Kegiatan pertanian di Kota Bekasi masih bertahan karena peranan multifungsi yang dimilikinya, dan dilakukan secara marjinal oleh rumah tangga pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan variasi spasial lahan pertanian urban di kota Bekasi yang terlihat dari pola sebarannya dan karakteristik pelaku serta produksinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis spasial deskriptif yang diperdalam dengan adanya survei lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertanian Kota Bekasi tersebar akibat minimnya lahan terbuka untuk digarap, lahan pertanian yang sempit ditemukan pada wilayah kota dengan kepadatan penduduk tinggi dan jaringan jalan rapat, begitu pula sebaliknya. Pelaku pertanian didominasi oleh rumah tangga petani gurem dan terkonsentrasi pada wilayah kecamatan dengan luas lahan pertanian yang sedikit. Sementara luas lahan pertanian menjadi faktor penting pada jumlah produksi pertanian namun keterkaitannya berkurang ketika membahas produktivitas yang faktor penentunya tak sebatas luas lahan pertanian belaka.

In the last two decades, Bekasi City has undergone rapid transformation into an urban area. This can be seen from the expansion of built-up land, increasing population density, and economic activities that focus on industry and services. This condition makes agricultural land in Bekasi City limited, which is found in the form of rice fields, dry land, and garden land which are spread over a small area. Agricultural activities in Bekasi City still survive because of their multifunctional role, and are carried out marginally by agricultural households. This study aims to explain the spatial variation of urban agricultural land in the city of Bekasi which can be seen from the distribution pattern and the characteristics of the actors and their production. To achieve this goal, this study uses quantitative methods with a descriptive spatial analysis approach which is deepened by field surveys. The results of this study indicate that agriculture in Bekasi City is spread due to the lack of open land for cultivation, narrow agricultural land is found in urban areas with high population density and dense road networks, and vice versa. Agricultural actors are dominated by smallholder farmer households and are concentrated in sub- districts with a small area of agricultural land. While the area of agricultural land is an important factor in the amount of agricultural production, the relationship is reduced when discussing productivity, the determining factor is not only the area of agricultural land."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library