Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nanda Citra Heryviani
"
ABSTRACTPerubahan penggunaan tanah tidak terbangun menjadi tanah terbangun merupakan suatu fenomena yang terjadi pada sebuah kota yang sedang berkembang, salah satunya adalah Kota Depok. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pola perubahan penggunaan tanah di Kota Depok apabila ditinjau dari kepadatan bangunannya. Data penggunaan tanah, jaringan jalan, pusat kegiatan, dan citra landsat 7 TM dan citra landsat 8 OLI menjadi data yang digunakan pada penelitian ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode urban index untuk mengetahui perubahan kepadatan bangunan dan metode regresi linier berganda untuk mengetahui faktor apa yang paling dominan dalam mendorong perubahan penggunaan tanah. Analisis spasial deskriptif menunjukkan bahwa penggunaan tanah terbangun pada tahun 2017 mempunyai luasan 88,15 sedangkan penggunaan tanah tidak terbangun mempunyai luasan 11.85 dari luasan kota Depok. Perubahan penggunaan tanah di Kota Depok memiliki pola semakin menjauhi jaringan jalan atau pusat kota perubahan penggunaan tanah tidak terbangun menjadi penggunaan tanah terbangun semakin besar.
ABSTRACTChanges not built land use into the built land use is a phenomenon that occurs in a developing city, one of which is The City of Depok. The problem in this research is how the pattern of land use change in Depok City when viewed from the density of the building. Land use data, road network, activity center, and landsat 7 TM imagery and landsat 8 OLI image become the data used in this research. The method used in this study is the urban index method to determine changes in building density and multiple linear regression methods to determine what factors are the most dominant in encouraging changes in land use. Descriptive spatial analysis shows that land use built in 2017 has an area of 88.15 while unused land use has an area of 11.85 of Depok city area. Changes in land use in Depok City have a pattern of getting away from the road network or the city center of land use change is not built into the use of increasingly wake land."
2017
S69477
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Putri Sasky
"Selama 50 tahun terakhir Kota Bandung mengalami perkembangan yang cepat, terindikasi dari perubahan penggunaan tanah yang mengakibatkan degradasi lingkungan fisik perkotaan, diantaranya peningkatan suhu permukaan daratan SPD . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan penggunaan tanah terhadap suhu permukaan daratan di Metropolitan Bandung Raya. Perubahan penggunaan tanah diperoleh dari citra Landsat.
Berbasis pada pengolahan citra Landsat dengan parameter NDVI dan Urban Index pada tahun 2001, 2006, 2010 dan 2015 yang divalidasi melalui survey lapang pada 49 lokasi yang dipilih secara purposive sampling. Analisis pola SPD dan hubungan dengan perubahan penggunaan tanah dilakukan dengan metode overlay peta dan regresi linier berganda.
Hasil analisis menunjukan secara spasial pusat kota memiliki suhu yang tinggi. Perubahan terjadi pada sekitar kota terutama yang mengarah ke selatan dengan tingkat perubahan suhu permukaan daratan yang lebih tinggi dibandingkan bagian lain dan sebesar 47,1 suhu permukaan daratan dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi, kerapatan bangunan dan ketinggian.
During the last 50 years, Bandung has experienced a rapid development, indicated from changes in land use that resulted in degradation of the urban physical environment, including an increase in surface temperature of the mainland SPD . This study aims to analyse the effect of land use change on a terrestrial surface temperature in Metropolitan Bandung Raya. Land use change was obtained from Landsat image. Based on the processing of Landsat images with NDVI and Urban Index parameters in 2001, 2006, 2010 and 2015 validated through field surveys in 49 locations selected by purposive sampling. Analysis of SPD pattern and relationship with land use change was done by overlay map method and multiple linear regression. The analysis results show spatially the city centre has a high temperature. Changes occur around the city especially towards the south with a higher rate of surface temperature change of the land compared to other parts and 47,1 of the surface temperature of the land affected by vegetation density, building density and altitude."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66949
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library