Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siringoringo, Cheelsy Rumondang
"Kota-kota besar membutuhkan third place inklusif yang bisa dinikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Ruang terbuka hijau berupa taman kota merupakan pilihan ideal yang memenuhi kebutuhan tersebut sebagai tempat bersosialisasi untuk bersantai di tengah rutinitas kota yang menjenuhkan. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi, dan peningkatan kemampuan ekonomi membuat gaya hidup masyarakat ikut berubah. Beberapa taman kota yang dibangun beberapa dekade lalu jadi kurang relevan lagi saat ini, hingga akhirnya ditinggalkan pengunjungnya dan menjadi terbengkalai. Oleh karena itu revitalisasi pada taman kota perlu dilakukan agar tetap relevan dengan gaya hidup masyarakat perkotaan saat ini, salah satunya dengan menambahkan unsur komersial seperti tenant makanan dan minuman dengan tujuan untuk menambah daya tarik dan kenyamanan pengunjungnya. Sehingga keberadaan komersialisasi dalam hal ini tidak menghilangkan inklusivitas taman kota sebagai third place. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah kajian studi literatur dan observasi dengan dua studi kasus yaitu Tebet Eco Park dan Taman Literasi. Skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk menelusuri taman kota sebagai third place dan bagaimana pengaruh keberadaan komersialisasi terhadap inklusivitas taman kota.

Big cities needs an inclusive third place that can be enjoyed by various level of society. Green open spaces in the form of urban parks is an option that can fullfill these needs to socialize and relax amidst the tiring city routines. However, over time, technological advances and increasing of level economic capability that have a direct influence on changes in culture and livestyle, some urban parks were built several decades ago are no longer relevant today are ultimately ignored by visitors and become abandoned. Therefore, revitalization of urban parks needs to be carried out so that they become relevant to the lifesytle of today’s urban communities by adding commercial elements such as food and beverage tenants with the aim of increasing the attracttion and confort of visitors. Thus, the existence of commercialization in this case does not eliminate the inclusiveness of urban parks as a third place. The method used in this thesis is a literature review and observation with two case studies, Tebet Eco Park and Taman Literasi. This thesis was written with the objective of exploring urban parks as a third place and how the precence of commercialization influences the inclusiveness of city parks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Susanti
"Taman merupakan bagian dari ruang terbuka kota, yang memberi kontribusi bagi masyarakat dan lingkungannya, terutama secara sosial dan estetis. Fungsi sosial dari taman inilah yang memberi pengaruh terbesar pada kehidupan kota. Sedangkan fungsi estetis memberikan nilai tambah pada pengalaman ruang di taman dan memperindah lingkungannya. Namun kondisi taman-taman di Jakarta saat ini tidak seluruhnya baik, dan sering disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu, terutama taman lingkungan. Di sisi lain, taman yang baru dibangun maupun yang baru diperbaiki dapat menarik minat masyarakat kota untuk menggunakan taman. Fungsi dan rancangan taman ini dipahami lebih dalam melalui tiga studi kasus taman di area pemukiman kota, yaitu Taman Menteng, Taman Suropati, dan Taman Ayodia. Kehadiran taman-taman di area pemukiman kota, baik taman lingkungan maupun taman wilayah, menggambarkan suatu pemenuhan kebutuhan rekreasi di ruang terbuka, yang disesuaikan dengan gaya hidup waktu senggang di tengah aktivitas keseharian masyarakat kota dan jarak tempuh menuju taman. Penggunanya tidak hanya yang berasal dari lingkungan perumahan tetapi juga tempat lainnya di sekitar wilayah tersebut. Rancangan taman dapat mempengaruhi seberapa banyak pengguna dan menunjukkan hierarki suatu taman. Terdapat sepuluh kriteria perancangan taman-taman lingkungan, yaitu lokasi yang baik dan strategis, akses yang memadai secara fisik dan visual, tempat untuk duduk, fasilitas untuk segala cuaca, pencahayaan malam hari, pengolahan permukaan taman, kegiatan yang beragam, aksen sebagai pusat dan pemberi vitalitas ruang, area bermain anak dan pengolahan affordance yang baik dari suatu desain taman, serta bentuk cenderung geometris.

Park is part of the urban open space that contributes to society and the environment, which primarily has social and aesthetic functions. The social function of park provides the greatest influence on urban life. While the aesthetic function are providing added value to the experience of space in the park and beautify the environment. But the condition of parks in Jakarta is currently not entirely good, and often misused for the benefit of irresponsible groups, especially the local parks. On the other hand, the new or rejuvenated parks can attract people to use the parks. That functions and park's design are understood more deeply through three case studies in urban residential areas. They are Menteng Park, Suropati Park, and Ayodia Park. The presence of parks in urban residential area, both local and district parks, describes recreational needs in the open space, which is adjusted with leisure lifestyle of urban community in the midst of their daily routines and the distance to the park. Users are not only coming from the neighborhood but also elsewhere around the area. The design of park can affect how many users and shows the hierarchy of a park. There are ten criteria for the design of local parks, which is good and strategic location, easy accessibility both physical and visual, sitting places, facilities for all weather, artificial lighting, the variety of park surface, variety of activities and events, standing accent as a center and its vitality space, then children's play areas and making a good affordance of a park design, and geometric shapes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52351
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Swa Abdas Ria Rahayu
"Pertumbuhan kota menyebabkan terjadi adanya alih fungsi lahan yang menyebabkan luasan RTH di Jakarta kurang dari 30%. Hal tersebut berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Keberadaan Taman Menteng memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan ekologi dan sosial. Penelitian bertujuan menganalisis mengenai fungsi ekologi, sosial, peran serta masyarakat dan upaya dalam meningkatkannya. Metode penelitian dengan menggunakan analisis vegetasi, persamaan alometrik, dan kuesioner yang kemudian dilakukan telaah pustaka. Hasil yang diperoleh yaitu kemampuan menyerap karbon tersimpan sebesar 2,98 tonC/ha. Pohon yang memiliki kemampuan sebagai penyedia habitat burung di Taman Kota Menteng sebesar 31,4%, penyerapan air hujan sebesar 11,42%, estetika sebesar 8,57%, dan fungsi edukasi yang terdapat di Taman Kota Menteng adalah papan informasi. Pengetahuan masyarakat mengenai manfaat keberadaan Taman Menteng terhadap penyedia habitat burung (75%) lebih besar dari pada penyerapan karbon (73%), danpenyerapan air (59%). Sikap masyarakat terhadap keberadaan Taman Menteng adalah sangat baik. Peningkatan fungsi ekologi dan sosial di Taman Menteng dapat dilakukan dengan pemilihan jenis pohon yang memiliki peran ganda, pohon berbuah, dan pemberian papan edukasi pada flora, fauna, dan fasilitas yang ada di Taman Kota Menteng.

The growth of the city led to the case for land use that causes an area of green open space in Jakarta is less than 30%. It has an impact on environmental degradation. The existence of Menteng Park has the ability to cope with ecological and social problems. The study aims to analyze the function of ecological, social, community participation and efforts to improve it. The research method using vegetation analysis, allometric equations, and then carried out a questionnaire study of literature. The results are ability to absorb carbon stored by 2.98 tonC/ha. Trees that have the ability as a provider of bird habitat in Taman Menteng City of 31.4%, the absorption of rainwater by 11.42%, amounting to 8.57% aesthetic, and educational functions contained in Menteng City park is an information board. Public knowledge about the benefits of the existence of Taman Menteng against bird habitat providers (75%) greater than the carbon uptake (73%), and water absorption (59%). Public attitudes toward the existence of Menteng Park is very good. Improvement of ecological and social functions at Taman Menteng can be done by selecting the type of tree that has a dual role, fruit trees and provision of educational boards on flora, fauna, and existing facilities in Taman Menteng City.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ruth Luciana
"Urbanisasi menyebabkan peningkatan pembangunan sarana fisik dan transportasi. Peningkatan pembangunan menyebabkan kepadatan kota sehingga menimbulkan stres penduduk kota. Peningkatan pembangunan juga mengurangi luas ruang terbuka hijau (RTH). Salah satu manfaat RTH adalah mengurangi stres. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat stres pengunjung taman, alasan mengunjungi taman, aktivitas yang dilakukan di taman, hubungan frekuensi mengunjungi taman dengan stres pengunjung, dan hubungan lama waktu berkunjung dengan stres pengunjung, Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi melalui kuesioner di Taman Menteng, Taman Situ Lembang, dan Taman Suropati. Nilai stres menggunakan skor Perceived Stress Scale (PSS). Dari 228 responden, rata-rata skor PSS=17,46. Sebesar 53,5% pengunjung menyatakan kenyamanan sebagai alasan mengunjungi taman dan sebesar 41,75% pengunjung melakukan aktivitas bersantai saat di taman. Frekuensi berkunjung tidak berhubungan dengan stres pengunjung (p value=0,358). Lama waktu mengunjungi taman kota berhubungan dengan stres pengunjung (p value=0,023). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk pemerintah dan masyarakat mengenai pemanfaatan dan pemeliharaan taman kota.

Urbanization led to increased development of physical infrastructure and transportation. It causing the density so it appears stressful city’s residents. Those development also cause reduction of the open green space (OGS). One benefit of OGS is to reduce stress. This study was conducted to find out the stress level, the reason for visiting the OGS, activities performed in the city park, the relationship of visit frequency with the stress level of visitors, and the relationship of the length of time visiting with the stress level. The study was conducted by gathering information through a questionnaires in Taman Menteng, Taman Situ Lembang, and Taman Suropati. The stress level using Perceived Stress Scale (PSS). From 228 respondents, PSS average score=17,46. Amounted to 53.5% of the visitors stated convenience as the reason to visit the city park and 41,75% are found to simply relax in the city park. Frequency of visit is not related to the stress level of visitors (p value = 0,358). The length of time to visit the city park visitor related to the stress level (p value = 0,023). This research is expected to be information to the Governments and the public regarding the use and maintenance of city parks.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library