Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Broadbent, Geoffrey
London: E & FN Spon, 2001
711.42 BRO e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krier, Rob
London: Academy Editions, 1991
711.55 KRI u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Korea Land Corporation, 2008
R 701.8 DON
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 2019
307.1 URB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Hasna Fadhilah Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Kehidupan sosial masyarakat urban sangatlah heterogen. Masyarakat terbentuk karena adanya berbagai perbedaan di dalam ruang lingkup tersebut. Keheterogenitasan tersebut dapat dilihat melalui gaya hidup, tingkat kesejahteraan, pendidikan, status sosial, dan lain sebagainya. Penelitian ini akan mendeskripsikan seputar kehidupan masyarakat urban yang heterogen melalui media online Jerman (Netzliteratur). Beberapa karakteristik masyarakat urban yang heterogen menjadi topik utama yang akan dikemukakan dalam artikel ini. Sehingga permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan sosial dalam ruang urban yang berbasis pada tiga korpus data yang dimuat dalam website nichtlustig.de. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kritik yang disampaikan kartunis melalui tiga kartun online nichtlustig.de. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan makna semiotik dan konsep ruang urban. Gambaran heterogenitas masyarakat urban direpresentasikan dengan ketimpangan sosial yang diungkap melalui pembatasan ruang sosial tokoh yang terdapat pada tiga kartun online nichtlustig.de.
ABSTRACT
The social life of urban communities is very heterogeneous. Society is formed because of various differences within the scope. The heterogeneity can be seen through lifestyle, level of welfare, education, social status, and so on. This study will describe the life of heterogeneous urban communities through German online media (Netzliteratur). Some characteristics of heterogeneous urban societies are the main topics that will be presented in this article. So the problems raised are social problems in urban space based on three corpus of data posted on the website nichtlustig.de. This study aims to uncover the criticisms conveyed by cartoonists through three cartoons online, nichtlustig.de. The research method used is descriptive qualitative approach to the meaning of semiotics and the concept of urban space. The description of the heterogeneity of urban society is represented by social inequality revealed through the limitation of the social figures found in three online cartoons nichtlustig.de.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Widya Pratama
Abstrak :
ABSTRAK
Kota Lama Semarang adalah kawasan historis yang penuh dengan nilai sejarah, arsitektur, budaya dengan bangunan-banagunan era kolonial yang masih berdiri seja era kolonial. Dalam perkembangannya, kawasan ini telah mengalami perubahan citra dari kota yang terkesan hidup menjadi kota yang terksesan mati pada era setelah kemerdekaan. Lalu kawasan ini mulai terasa mulai hidup lagi sejak sekitar tahun 2010. Perubahan citra disebabkan terjadinya kekosongan serta kurangnya kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk mengonservasikannya. Namun pada tahun 2010 kawasan ini mulai diperhatikan dengan dipugarnya beberapa bangunan seperti Gereja Blenduk. Langkah selanjutnya yang dibutuhkan yaitu adalah untuk melestarikan kawasan ini dari aspek nonfisiknya. Salah satu pendekatannya yaitu melalui studi simbolisme ruang urban. Beberapa cara untuk menganalisis simbolisme ruang urban yaitu dengan menganalisis perkembangan kota lama semarang melalui aspek sejarah, lalu menganalisis karakteristik aspek-aspek fisik ruang urbannya, dan menganalisis kedua poin tersebut dengan cara menganalisis tingkatan pemaknaan yang terjadi di sana. Diharapkan, pada akhirnya masyarakat dan pemerintah semarang dapat mengetahui bahwa dengan mengetahui urban simbolisme kota lama semarang dapat menjadikan kota lama semarang sebagai kawasan dengan yang dapat disadari dan mudah diterima oleh manusianya sehingga tidak terkesan mati lagi dan dapat bersaing dengan kawasan lainnya.
ABSTRACT<>br> The Old City of Semarang is a historical area full of historical, architectural, cultural values with colonial era buildings still standing there until nowadays. In its development, the district has undergone a change of image from a city that impressed live into a deadly city in the post independence era. Then the district began to feel started to live again since around the year 2010. Image changes due to the vacancy of the buildings and lack of public awareness and the government to conserve it. But in 2010 this area began to be noticed by conserving some buildings such as Blenduk Church. The next step required is to preserve this area from its nonphysical aspect. One approach is through the study of urban space symbolism. Some ways to analyze the symbolism of urban space is to analyze the development of the old city through the aspect of history, then analyze the characteristics of the physical aspects of urban space and analyze those two points by analyzing the level of meaning that occurred there. Hopefully, by understanding the urban symbolism, Old City Semarang will be conserved better and can be a district which can be perceived, remembered and accepted by people so that does not seem dead again and can compete with anther region.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Pramesti Rachardyanti
Abstrak :

Penggunaan media film untuk merepresentasikan kota telah banyak digunakan seiring berjalannya waktu untuk memahami, membaca dan mempelajari kondisi kota dengan segala dinamika sosial yang silih berganti. Melalui media ini, menyampaikan sudut pandang seseorang dalam menjalani ruang kota menjadi penting karena merupakan refleksi dan komentar sosial terhadap isu-isu dan kondisi yang secara nyata terjadi pada sebuah kota. Isu perkotaan utama yang diangkat dalam skripsi ini merupakan isu gender terutama keterkaitannya dengan perempuan dalam kota, serta bagaimana ruang kota Jakarta sesungguhnya digunakan dan didefinisikan oleh masyarakatnya. Terdapat sebuah steriotip dan pembatasan penggunaan ruang kota yang dapat diidentifikasi melalui perspektif perempuan dalam menjalani dan mengalami ruang kota. Pengidentifikasian isu-isu tersebut dilakukan melalui representasi sinematik kota pada sebuah film. Skripsi ini secara dalam membahas 2 film berbeda yang keduanya bercerita mengenai perempuan & kota Jakarta, yakni; Eliana, Eliana (2002) dan Selamat Pagi, Malam (2014) untuk melihat dan membandingkan representasi kota Jakarta dalam film dengan realita, terutama yang berkaitan dengan isu gender dan penggunaan ruang kota.

 


The use of film to represent a city has been widely used in urban studies to understand, read and study the condition of a city with all of its social dynamics that happened in urban society through out recent history. Through this media, conveying a point of view in living and experiencing urban space is important, as it is sometimes an actual reflection on issues and conditions that occur in the city. The main urban issues raised in this paper is gender issue, especially in relation with women in the city and how the urban space of Jakarta is occupied and defined. These issues are related to the stereotype and limitation on the use of urban space, and can be identified through the perspective of women living and experiencing urban space. Furthermore, cinematic representation of a city in film is used as a media to identify these issues. This thesis discusses 2 different films that both tells the story of women & the city of Jakarta, namely; Eliana, Eliana (2002) and Selamat Pagi, Malam (2014) to see and compare the representations of the city of Jakarta in films with reality, to see and compare representations of Jakarta city in films with reality, especially those relating to gender issues and the use of urban space.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila
Abstrak :
Skateboarding dan graffiti writing, sebagai wujud permainan di kota, melawan fungsi ruang kota sesungguhnya; anak muda mengubahnya berdasarkan logika dan interpretasinya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menginvestigasi berbagai macam taktik aktor kota—khsususnya pemain skateboard dan penulis graffiti—dalam mengapropriasi ruang kota. Studi literatur, studi kasus, dan wawancara berbasis pengalaman diimplementasikan pada proses penelitian; pendekatan-pendekatan ini akan berfokus dalam memetakan interplay dari persepsi kreatif para aktor dan bagaimana sebuah ruang mengakomodasinya. Penelitian ini mengidentifikasi daerah-daerah di Jakarta dikarenakan dimensi peraturan strategis yang meregulasi kegiatan ruang kota yang bersifat spontan. Hasil menunjukkan bahwa respon taktis para aktor dapat merubah sebuah ruang sesuai dengan kebutuhan spasialnya. Tempat yang dipilih dan digunakan untuk aktivitas tersebut membutuhkan pertimbangan terhadap kondisi spasial dan tingkat pengawasan. Hasil mengilustrasikan paradigma spasial seputar keterkaitan antara affordances yang diciptakan oleh elemen kota dan respon para aktor. Penelitian ini menyarankan pendekatan dengan metode inisiatif yang mencerminkan kapasitas suatu kota untuk mendorong aktivitas playful dalam kota. ......Skateboarding and graffiti, as a form of play in the city, are countering the intended use of urban space based on their logic and interpretations. In a follow up, this paper sits within a broad concern to investigate various tactics in which city actors-specifically skaters and writers-are continually reproduced to appropriate urban space. Literature review, site study, and experience-based user interview are applied when conducting the research process; these approaches will focus on mapping the interplay of users' creative perceptions and how a space caters to the act. This study identifies areas within Jakarta due to its strategic policy dimension regulating spontaneous urban practices. The findings show that the actors' tactical responses transform space according to their spatial needs. Accordingly, preferred spot for these activities requires the consideration of spatial condition and surveillance level. The result illustrates the spatial paradigm on the connectivity between affordances created by the urban elements and the actors' responses. The study suggested an initiative approach that reflects upon the capacity of a city to encourage playful activities in the city.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 2015
303.483 2 TRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaity
Abstrak :
[Tesis ini menganalisis pemaknaan dan reaksi manusia gerobak terhadap ruang urban Jakarta. Pemaknaan terhadap ruang urban Jakarta oleh manusia gerobak dan reaksi mereka terhadap regulasi di ruang urban Jakarta menjadi pertanyaan dalam tesis ini. Data diperoleh melalui pendekatan etnografi dengan wawancara mendalam kepada manusia gerobak di Jakarta Selatan, dan observasi kegiatan manusia gerobak. Tesis ini menggunakan konsep urban dan hegemoni untuk menjawab rumusan masalah. Hasil penelitian menunjukkan manusia gerobak memaknai ruang urban Jakarta dengan eksistensi melalui mobilitas mereka untuk dapat bertahan di ruang urban Jakarta. Manusia gerobak menunjukkan reaksi berupa resistensi terhadap regulasi di ruang urban Jakarta. Mereka menunjukkan resistensi dengan tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk, menolak bekerja dalam sektor formal dengan memilih menjadi manusia gerobak, dan tidak ingin menempati rumah tinggal seperti yang diberikan oleh pemerintah. Resistensi ini menjadi bentuk gerakan untuk menuntut hak mereka atas kota dalam konteks Jakarta sebagai ruang urban;This thesis analyses how manusia gerobak makes meaning out of the urban space of Jakarta. It evaluates manusia gerobak’s meaning making process and how they react to the urban regulation in Jakarta. The main research method is utilizing ethnographic tools which consist of in-depth interviews and observations of manusia gerobak in South Jakarta. In analyzing the data, the concepts of urban and hegemony are used to answer the research questions. Research findings reveal that the meaning making process is done within the manusia gerobak’s mobility as a way to reflect in their existence in Jakarta. At the same time, manusia gerobak show their resistance to regulation by rejecting to have Jakarta’s identity card, refusing to work in formal sector by choosing to be a manusia gerobak as their job, and not wanting to stay in formal settlements, such as houses provided by the government. All of these represent their resistance in claiming their rights to the city in the context of Jakarta as an urban space, This thesis analyses how manusia gerobak makes meaning out of the urban space of Jakarta. It evaluates manusia gerobak’s meaning making process and how they react to the urban regulation in Jakarta. The main research method is utilizing ethnographic tools which consist of in-depth interviews and observations of manusia gerobak in South Jakarta. In analyzing the data, the concepts of urban and hegemony are used to answer the research questions. Research findings reveal that the meaning making process is done within the manusia gerobak’s mobility as a way to reflect in their existence in Jakarta. At the same time, manusia gerobak show their resistance to regulation by rejecting to have Jakarta’s identity card, refusing to work in formal sector by choosing to be a manusia gerobak as their job, and not wanting to stay in formal settlements, such as houses provided by the government. All of these represent their resistance in claiming their rights to the city in the context of Jakarta as an urban space]
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T44305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>