Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmat Setyarso
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Puji Lestari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes RI Direktorat bina kesehatan keluarga Ditjen Pembinaan kesehatan masyarakat, 1990
612.68 IND b II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: SurveyMeter, 2013
305.26 MEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Susanto
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
305.231 AHM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Susanto
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
305.231 AHM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa
Abstrak :
Latar Belakang: Prakiraan usia memiliki peran yang sangat penting dalam dunia hukum dan forensik terkait permasalahan kasus eksploitasi anak di bawah umur di Indonesia. Prakiraan usia menggunakan gambaran radiologis tulang vertebra servikalis pada sefalometri dengan menilai prakiraan usia skeletal telah dilakukan oleh beberapa penelitian terdahulu, namun belum pernah dilakukan pada populasi di Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui kesesuaian prakiraan usia skeletal vertebra servikalis dan usia gigi terhadap usia kronologis subjek penelitian. Metode: Pengukuran parameter dilakukan pada sampel data sekunder gambaran radiografis sefalometri dan panoramik pada dua kelompok sampel, yaitu sebanyak 100 orang dengan rentang usia 9-18 tahun dan kelompok kedua sebanyak 10 orang dengan rentang usia 9-11 tahun, dimulai dengan rumus prakiraan usia skeletal vertebra servikalis yang dihasilkan melalui regresi linier berganda pada kelompok pertama (n=100 orang). Selanjutnya dilakukan uji perbedaan one-way ANOVA dan uji kesesuaian Bland Altman terhadap prakiraan usia skeletal vertebra servikalis dan usia gigi terhadap usia kronologis serta pengujian selisih prakiraan usia pada kelompok kedua(n=10 orang) Hasil: Uji One-way ANOVA menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna secara statistik antar semua pengukuran usia (p<0.05), sedangkan hasil uji Bland Altman menunjukkan selisih rerata antara prakiraan usia skeletal vertebra servikalis dan usia kronologis sebesar 0,0000 ± 1,34 tahun, lebih kecil jika dibandingkan dengan selisih rerata antara prakiraan usia gigi dan usia kronologis sebesar 0,0937 ± 1,37 tahun pada kelompok pertama. Hasil uji t tidak berpasangan pada nilai selisih rata-rata vertebra servikalis sebesar 1,04 tahun dan usia gigi pada 2,52 tahun. Kesimpulan: Prakiraan usia skeletal vertebra servikalis menunjukkan kesesuaian yang lebih baik terhadap usia kronologis dibandingkan usia gigi terhadap usia kronologis. ......Background: Age estimation plays important role in law enforcement and forensics related to the under age / children exploitation issue in Indonesia. Age estimation using radiographs of cervical vertebrae in cephalometry by estimating its skeletal age had been carried out in several previous studies, but has never been done in populations in Indonesia. Objective: To study the agreement of cervical vertebrae skeletal age estimation and dental age with the chronological age of the research subject. Methods: Measurement of parameters was performed on secondary data samples of cephalometric and panoramic radiographs consist of two groups. The first group were 100 people with 9-18 year old range and the second group were 10 people with 9-11 year old range. Starting from the skeletal age estimation of cervical vertebrae was generated using multiple linear regression analysis (n=100 people). Furthermore, a one-way ANOVA and Bland Altman's agreement test were conducted to the cervical vertebrae skeletal age estimation, dental age, and chronological age. Independent t test was conducted to test the delta of the second group (n= 10 people) Results: One-way ANOVA test showed no significant differences statistically among all age estimations (p <0.05), while the Bland Altman test showed mean difference of 0.0000 ± 1.34 years between the skeletal age estimation of cervical vertebrae and chronological age, which is lower compared to the mean difference between the dental age estimation and chronological age 0.0937 ± 1.37 years from the first group. Followed with independent t test from the delta of skeletal-chronological was 1,04 years and dental-chronological was 2,52 years. Conclusion: The skeletal age estimation of cervical vertebrae shows better agreement with chronological age compared to dental age with chronological age.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial , 2000
612.3 IND g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ponco Respati Nugroho
Abstrak :
Proses penuaan struktur penduduk (population ageing) yang ditandai dengan peningkatan jumlah dan proporsi Iansia, telah membawa implikasi pada kondisi ekonoml, politik dan sosial dalam masyarakat. Persoalan yang muncul adalah dukungan yang diperlukan oleh lansia, karena di satu sisi dukungan formal dalam bentuk sistim iaminan hari tua dan fasilitas umum bagi lansia masih sangat terbatas, dan di sisi Iain dukungan informal yang bersumber dari kelompok primer (keluarga. kerabat, teman dan tetangga) terkait dengan konteks sosial budaya masyarakat Iokal yang sedang berubah. Secara tradisional masyarakat Minangkabau mempunyai pranata sosial untuk menopang kehidupan lansia. Dengan sistim matnlinealnya, kekerabatan dalam masyarakat Minangkabau mempunyai peran yang menonjol dalam memberikan perlindungan kepada anggota keluarga dan anggota masyarakatnya yang berusia Ianjut. Namun, proses sosial di tingkat makro telah menggeser nilai dan nonna sosial yang dapat berdampak pada sikap keluarga, kerabat, teman dan tetangga terhadap lansia. Melalui metode penelitian deskripsi, penulis menjelaskan kondisi yang ada perihal dukungan informal kepada lansia dalam masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat saat ini. Dengan mengambil sampel sebanyak 75 responden di Nagari Panyangkalan Kabupaten Solok, penulis mengumpulkan data primer melalui wawancara berstruktur, dan dilengkapi dengan wawancara mendalam. Berdasarkan analisa data, penulis mendapatkan temuan penelitian sebagai berikul: Pertama, bantuan instrumental, finansial dan emosional diperoleh lansia dari keluarga, kerabat, teman dan tetangga. Keluarga mempunyai peranan yang dominan dalam memberikan ketiga bantuan tersebut, sementara kerabat cukup berperan dalam bantuan finansial, sedangkan teman dan tetangga berperan dalam memberikan bantuan instrumental dan emoslonal. Kedua, jaringan bantuan (support network) yang terbentuk melibatkan minimal satu pihak, dan maksimal empat pihak pemberi bantuan. Model jaringan bantuan yang tersusun adalah menempatkan keluarga sebagai lapisan pertama, tetangga sebagai lapisan kedua, kerabat sebagai lapisan ketiga, dan teman sebagai lapisan keempat. Dalam kaitannya dengan praktek tradisi masyarakat Minangkabau saat ini, penelitian ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, keluarga, kerabat, teman dan tetangga masih mempunyai nilai positif rerhadap lansia yang terwujud dalam bentuk pemberian bantuan kepada Iansia. Kedua, tanggung jawab kepada orangtua (lansia) tidak lagi semata-mata dilimpahkan kepada anak laki, tetapi juga diemban oleh anak perempuan. Ketiga, penyantunan yang secara tradisional diberikan oleh kerabat di luar lingkup samandeh (pengelompokan anak-anak seibu), telah diambil alih oleh pertemanan dan ketetanggaan. Keempat, jenis kelamin dan pola tempat tinggal tidak lagi membedakan arah dan jumlah bantuan yang diberikan kepada lansia. Karena bantuan informal Inl masih menjadi tumpuan dalam kehidupan lansia, maka potensi dukungan infomral dalam masyarakat perlu tems diaktualisaslkan dan ditingkatkan melalui tiga program pengembangan jaringan dukungan sosial bagi lansia: Pertama, meringankan beban keluarga; kedua, meningkatkan kemampuan teknis dan sosial keluarga, kerabat, teman dan tetangga; dan ketiga, memelihara keeratan sosial antara lansia dengan keluarga, kerabat, teman dan tetangga. Secara keseluruhan, dalam pengembangan program dukungan baik dukungan formal dan maupun dukungan informal, negara. komunitas dan keluarga mempunyai perannya masing-masing.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T5082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Riasmini
Abstrak :
Peningkatan jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia membawa konsekuensi munculnya permasalahan yang cukup kompleks baik dari aspek fisik, psikologis dan sosio ekonomi. Hal ini dapat mempengaruhi kemandirian usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL). Aktivitas kehidupan sehari-hari merupakan tingkat ldnerja seseorang dalam melakukan fungsi kehidupan sehari-hari, mencakup aktivitas kehidupan sehari-hari yang bersifat dasar (ADL Dasar) maupun aktivitas yang lebih kompleks (ADL Instrumental). Kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain karakteristik demograii, masalah kesehatan kronis, tingkat fimgsi kognitif dan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang laktor apa saja yang berhubungan secara bemtakna dengan kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari di Kelurahan Palmeriam Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi usia lanjut di Kelurahan Palmeriam Kecamatan Matraman Jakarta Timur (100 RW). Sampel diambil dengan metoda proportional random sampling sebesar 166 responden usia lanjut bemsia 60 tahun ke atas. Pengumpulan data dengan cara kunjungan rumah pada keluarga yang mempunyai usia lanjut yang dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2002. Data diolah dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Regresi Logistik Ganda. Hasil penelitian pada analisis unjvariat rnenggambarkan bahwa dari karakterisrik usia Ianjut sebagian besar berumur antara 60-69 tahun (47,0 %), betjenis kelamin perempuan (75,3 %), status janda/duda (60,2 %), berpendidikan rendah (82,5 %), tidak bekerja (77,7 %) dan mempunyai masalah kesehatan kronis ringan (64,5 %). Sebanyak 53,0 % tidak mengalami gangguan kognitif dan 57,2 % memperoleh dukungan memadai dari keluarga. Secara umum usia lanjut mempunyai kemampuan mandiri dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yaitu sebesar 53,6 % Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara umur, pendidikan, pekerjaan, masalah kesehatan kronis, tingkat fungsi kognitif dan dukungan keluarga dengan kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda didapa: adanya hubungan bemulma antara umur, tingkat timgsi kognitif dan dukungan keluarga dengan kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Setelah dilakukan uji interaiksi, temyata ada interaksi antar variabel tingkat fumgsi kognitif dan dukungan keluarga terhadap kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan kepada pihak Suku Dinas Kesehatan Wilayah Jakarta Timur dan Puskesmas Kecamatan Matraman agar mengembangkan berbagai program kegiatan yang terkait dengan aktivitas kehidupan sehari-hari usia lanjut dengan penekanan pada upaya promotif dan preventiil Disamping itu perlu dlkembangkan program home vis!! dalam rangka memberdayakan dukungan keluarga terhadap usia lanjut, juga pemberdayaan masyarakat unluk menggerakkan penduduk usia lanjut dalam mengikuti berbagai aktivitas kelompok di masyarakat.
Increasing number of elderly in Indonesia has emerged complex problem : physically, psychologically and socio-economically. lt will affect their ability to do activities of daily living (ADL). Activities of daily living is a performance of doing daily function, includes basic activities of daily living (Basic ADL) and complex activities of daily living (Instrumental ADL). The performance of elderly in doing activities of daily living is influenced by several factors, those are demography characteristic, chronic health problem, cognitive iitnction level, and family support. This research aims to identity information on what are the dominant factors that are influence the elderly abilities in doing activities of daily living in Palmeriam Village, Matraman District, East Jakarta. The research design is analytical descriptive with cross sectional approach ofthe elderly population in Palmeriam Village, Matraman District, East Jakarta (10 RW). The sample of this study is 166, the subjects are older than 60. The sample was taken by proportional random sampling rncthod. Data was collected through home visit to family who have elderly &om July to August 2002. Collected data is analized with Chi-Square and Multiple Logistic Regression test. Univariate analysis described that most of the elderly population characteristics are aged between 60-69 year (47,0%), women (75,3%), widow/widower (6O,2%), low educated (82,5%), unemployed (?77,7%), light cronic health problem (64,5%). Almost 53,0% of the sample do not have cognitive disturbance and S7,2% have proper support fiom family. Generally, S3,6% of the elderly have self ability in doing their activities of daily living. Chi-Square test showed that there is a relationship between age, education, job, chronic health problem, cognitive function level and family support, and the elderly ability in doing their activities of daily living. Multiple Logistic Regression Analysis demonstrated that there is a relationship between age, cognitive function level and lamily support, with the elderly ability in doing their activities of daily living. Following interaction test, it showed that there is an interaction between the variable cognitive iitnction level and Family support to the elderly ability in doing their activities of daily livingb Based on this research, it is recommended to Health Authority at East Jakarta and Health Centre at Matraman District to develop programe that relates to the elderly activities of daily living with focus on promotive and preventive eH`ort. In addition, it is needed to develop a home visit programe in order to encourage support from the family to the elderly, also to empower society to motivate the elderly to follow several group activities in society.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T6401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>