Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mario Markus Nugraha
Abstrak :
Saat ini anak yang pintar merupakan harapan semua orang tua. Semua hal dilakukan demi meningkatnya kepintaran sang anak. Hal ini mendasari banyak penelitian dilakukan terkait faktor yang mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari tahu apakah terdapat hubungan antara status gizi dengan status kognitif anak. Penelitian ini memiliki desain analisis data sekunder dengan menggunakan metode cross-sectional. Jumlah sampel penelitian yang berhasil dijaring adalah sebanyak 167 anak usia lima sampai tujuh tahun yang berasal dari Posyandu Kelurahan Kampung Melayu. Data yang diambil merupakan status gizi dengan indeks BB/U dan TB/U serta data status kognitif yang terdiri dari Verbal, Performance, dan Full Scale IQ melalui Wechsler Intelligence Scale. Metode analisis menggunakan uji hipotesis Chi-square, dengan uji alternatif Fisher. Dari 167 subyek, 10,8% termasuk dalam kategori severely underweightunderweight untuk BB/U dan 16,2% termasuk dalam kategori stunted untuk BB/U. Dari 167 subyek, 45,5% termasuk dalam kategori High IQ untuk Verbal IQ, 44,3% termasuk dalam kategori High IQ untuk Performance IQ dan 44,9% termasuk dalam kategori High IQ untuk Full Scale IQ. Didapatkan hubungan bermakna antara indeks antropometri tinggi badan sesuai usia dengan Full Scale IQ anak (p=0,03). ......These days, smart kid is the hope of all parents. All things done for the sake of increasing the child's intelligence. Therefore there?s a lot of research on the underlying factors that affect the intelligence of children. This study aimed to find out whether there is relationship between the nutritional status of children with cognitive status. This study using a secondary data and cross-sectional methods. Total sample is 167 children aged five to seven years from Posyandu Kampung Melayu. Data are on the form of index W/A and H/A and also cognitive status data consisting of Verbal, Performance, and Full Scale IQ from Wechsler Intelligence Scale method. The analytical method using Chi-square test of the hypiothesis, with the Fisher as alternative test. Of 167 study subjects, 10,8% eith category Severe Underweight ? Underweight of W/A index and 16,2% in the category of Stunted of H/A index. Of 167 study subjects, 45,5% are in category High IQ for Verbal IQ, 44,3% are in category High IQ for Performance IQ, and 44,9% are in category High IQ for Full Scale IQ. Trough Chi-Square test there is a significant correlation between the H/A index with Full Scale IQ (p = 0,03).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhurandhara Try Widigda
Abstrak :
ABSTRAK
Dispensasi perkawinan usia anak merupakan suatu bentuk pengecualian terhadap batas usia minimal untuk dapat melangsungkan perkawinan di dalam Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Ketentuan lebih lanjut mengenai dispensasi perkawinan tidak tercantum di dalam peraturan perundangundangan Indonesia manapun. Pada praktiknya, dalam menangani perkara dispensasi perkawinan usia anak, hakim menggunakan keyakinan hakim sebagai pertimbangan untuk mengeluarkan penetapan dispensasi perkawinan. Sebagai penegak hukum, segala penetapan dan putusan yang dikeluarkan oleh hakim pada dasarnya harus sesuai dengan pandangan masyarakat di wilayah hukum tersebut.
ABSTRACT
Child marriages dispensation is a form of exception to the minimum age limit to be able to marriage in Act No. 1 of 1974 regarding to Marriage. Further provisions concerning the marriage dispensation is not listed in any regulation in Indonesian. In practice, in handling child marriages dispensation cases, the judges use the judge's conviction as a consideration for the determination of marriages dispensations. As law enforcer, all the determination and decision issued by the judge basically should be in accordance with the views of society in the jurisdictions.
2016
S63743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustino Crisna
Abstrak :
Dispensasi perkawinan dini dapat artikan sebagai izin kawin yang diputuskan oleh pengadilan kepada pemohon kedua belah pihak yang belum menginjak usia Sembilan belas tahun melangsungkan pernikahan. Wewenang untuk pengadilan memberi dispensasi ada didalam pasal 7 angka 2 Undang-Undang No. 1/1974 tentang Perkawinan. Studi kualitatif ini bertujuan menemukan dan menganalisis rasionalitas pemberian dispensasi perkawinan usia anak serta efektivitas pengendalian sosial guna pencegahan perkawinan usia anak. Penelitian ini melibatkan 1 informan perempuan yang mengajukan dispensasi perkawinan 1 narasumber dari orang tua yang mengajukan dispensasi perkawinan, dan 2 narasumber terkait dari lembaga pemerintah (Pengadilan Agama Kab. Ponorogo dan Pemda Kab. Ponorogo). Yang dilakukan ialah wawancara langsung yang selanjutnya dianalisis melalui teori kriminologi. Kedua teori kriminologi tersebut memandang perkawinan usia anak menjadi akibat dari gejala perilaku menyimpang yang timbul di masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak tepatnya rasionalitas dalam pemberian dispensasi serta minimnya pengendalian sosial di pedesaan, peneliti memprioritaskan terlaksananya transformasi pembelajaran dari tingkat usia paling rendah dan sosialisasi secara merata mengenai regulasi serta penyuluhan di berbagai level kebijakan. ......Early marriage dispensation can be defined as marriage permission, ruled by Court to be given to applicants on both parties, not having reached the age of 19 years when they get married. The Court Authority for this dispensation is in accordance with Law Number 1 of 1974 concerning marriages Article 7 (2). The qualitative study aimed to find and analyse the rationality in giving early marriage dispensation and the effectiveness of social control in order to prevent early marriage. The research involved a girl proposing marriage dispensation, source person from the girl’ s parent, and two source persons from government agencies (The Islamic Court of Ponorogo Regency and The Local Government of Ponorogo Regency). It covered direct interview, which then was analysed by criminology theory. Both theories considered that early marriage gave impacts on deviant behaviour in the society. The research results showed inappropriate rationality in early marriage dispensation and minimal social control as well in rural areas. The researcher prioritized the implementation of learning transformation from the lowest level of age, socialization evenly about regulation, and counselling at various policy levels.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nusrofan Adi Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Minimnya penerapan konsep fair trial menyebabkan rasa keadilan dan kepastian hukum menjadi berkurang selama proses pra-ajudikasi hingga ajudikasi, terbukti melalui Putusan No. 08/Pid.B/2013/PN-GST dengan memvonis anak dengan hukuman mati. Minimnya penerapan asas fair trial menyebabkan pembuktian usia Terdakwa menjadi tidak diperhatikan sehingga asas admisibilitas dan asas hukum acara lainnya dihilangkan, termasuk asas in dubio pro reo. Hakim menjadi kunci dalam vonis mati terdakwa karena integrasi penyidikan hingga pembuktian yang menjadi akar putusan Majelis Hakim. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif. Berkenaan dengan permasalahan putusan ini, ditemukan suatu proses atas penyidikan dan penuntutan terkait usia terdakwa tanpa identitas resmi.
ABSTRACT
The lack of implementation of the concept of fair trial led to a sense of justice and legal certainty to be reduced during the pre-adjudication until the ajudication, as evidenced by Decision No. 08 / Pid.B / 2013 / PN-GST with children sentenced to the death penalty. The lack of a fair trial application of the principle causes of proof of age defendant be noted that the principle of admissibility and legal principles other events omitted, including in dubio pro reo principle. Judges became a key defendant in a death sentence for the integration of the investigation until evidence at the root of the decision of the judges. This research was conducted by the method of juridical normative. With regard to the issue of this decision, discovered a process on the investigation and prosecution of age-related defendants without official identity.;
2016
S64856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Pratiwi
Abstrak :
Subjek penelitian adalah para penulis yang pada usia sekolah telah mengeluarkan buku minimal tiga kali; mendapat penghargaan dalam bentuk award, meraih predikat penjualan terbaik; muncul di artikel media cetak atau elektronik; ataupun diundang menjadi pembicara sebagai penulis. Hasil penelitian menunjukan bahwa mereka memang menyukai kegiatan menulis dan telah diperkenalkan dunia baca tulis semenjak usia pra sekolah. Ada yang menjadi penulis karena tanggapnya orangtua akan kemampuan anak dan ada juga yang menjadi penulis karena keinginan mereka sendiri. Orangtua memiliki peran yang besar dalam menciptakan suasana lingkungan yang mendukung. Hasil lain dari penelitian akan dibahas lebih lanjut.
Subject of this research are young writers on middle childhood has published at least three books, having public appreciation in term of award, best seller; being reviewed on various articles both in print and electronic; or being speaker due to their capacity as writers. Result of this research shows that they were love both writing and reading since preschool. Some children become writer because parent's awareness of their writing skill. Other because their own will. Parents have great influence to make a good situation for their children's literacy activity. Other result will discuss in this research.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
155.4 MEG g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Listyo Astuti
Abstrak :
Pembedahan dan pembiusan adalah penyebab stress emosional pada orangtua dan anak Salah satunya adalah kecemasan pra anestesia Kecemasan pra anestesia yang dialami orangtua dapat diturunkan kepada anaknya dan dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap anak berupa gangguan perilaku pascapembiusan Di Indonesia belum didapatkan data mengenai kecemasan pra anestesia Penelitian ini bertujuan untuk menentukan proporsi kecemasan pra anestesia ibu dan faktor faktor yang mempengaruhinya di klinik praoperatif RSUPN CM penelitian ini melibatkan 144 ibu dari anak usia 0 12 tahun yang akan menjalani pembiusan Semua ibu diwawancara menggunakan panduan wawancara gangguan cemas MINI ICD 10 Mini International Neuropsychiatric Interview dan kecemasan dinilai dengan VAS Visual Analog Score Sebanyak 70 48 6 ibu mengalami gangguan cemas dengan rentang skor VAS 3 8 mm Kecemasan pra anestesia ibu dipengaruhi oleh usia anak p 0 001 riwayat pembiusan pada anak sebelumnya p 0 004 dan jumlah anak dalam keluarga p 0 041 Ibu yang mempunyai anak bayi memiliki risiko 7 9 kali lipat mengalami kecemasan adjusted OR 7 982 namun karena rentang interval kepercayaan yang besar 95 CI 2 599 24 512 kemungkinan terdapat faktor lain yang mempengaruhi kecemasan pra anestesia ibu Kecemasan pra anestesia ibu mempunyai angka proporsi yang cukup tinggi Masalah ini perlu diatasi untuk mencegah dampak negatif terhadap anak pascapembiusan. ...... Surgery and anesthesia are causes for emotional stress in parents and children one of which is pre anesthesia anxiety Pre anesthesia anxiety experienced by parents can be passed on to their children and have a negative impact on a child such as post anesthesia behavior disorders In Indonesia there is no data about pre anesthesia anxiety The purpose of this study is to determine the proportion of pre anesthetic maternal anxiety and the factors that influenced it in preoperative clinic RSUPN CM This study included 144 mothers of children aged 0 12 years who will undergo anesthesia All mothers were interviewed using an interview guide anxiety disorders MINI ICD 10 Mini International Neuropsychiatric Interview and anxiety scores assessed using VAS Visual Analog Scale A total of 70 48 6 mothers had anxiety disorders with VAS score range 3 8 mm Pre anesthesia maternal anxiety is influenced by child rsquo s age p 0 001 history of previous anesthesia on child rsquo s p 0 004 and number of children p 0 041 Mothers with infants have risk 7 9 times experiencing higher anxiety adjusted OR 7 982 but because of the wide range of the confidence interval 95 CI 2 599 to 24 512 others factors may influence the pre anesthetic maternal anxiety Pre anesthetic maternal anxiety has a fairly high proportion of numbers Therefore pre anesthetic maternal anxiety needs to be addressed to prevent a negative impact on children post anesthesia
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Kartikawati
Abstrak :
Tingginya angka perkawinan usia anak di Nusa Tenggara Barat NTB tidak terlepas dari praktik kawin lari yang dikenal dengan istilah merariq dalam terminologi Suku Sasak. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui makna dari bentuk perkawinan merariq dalam perspektif masyarakat adat Sasak, serta secara spesifik persepsi merariq dikalangan anak yang melakukan perkawinan usia anak dalam kacamata budaya di Desa Surabaya Utara. Lebih lanjut penulis ingin mengetahui bagaimana perubahan sosial berdampak pada peran agen pengendalian sosial orang tua, komunitas masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, sekolah, dan negara dalam menanamkan dan memahami nilai-nilai perkawinan adat merariq, khususnya pada generasi muda Suku Sasak, Desa Surabaya Utara, Kecamatan Sakra Timur, yang hingga batas tertentu berimplikasi pada munculnya viktimisasi struktural pada anak perempuan. Keseluruhan implikasi dari tulisan ini menunjukan bahwa merariq yang ada saat ini merupakan bentuk viktimisasi struktural terhadap adat perkawinan merariq dan juga anak perempuan Suku Sasak di Desa Surabaya Utara. Tulisan ini melihat kaitan antara praktik kultural merariq yang disalahgunakan dan dilakukan pada anak perempuan melalui kacamata konsep teori viktimisasi struktural, serta dalam analisa teori konflik norma tingkah laku, kriminologi budaya, dan kriminologi konstitutif. Seperti apa gambaran dan pengalaman langsung anak perempuan korban perkawinan anak melalui mekanisme merariq dijelaskan dalam studi penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. ......The high number of child marriages in West Nusa Tenggara NTB is inseparable from the practice of 39 elope 39 which is known as merariq in Sasak terms. This paper intend to find out the meaning of merariq from perspective of Sasak people, and specifically the perception merariq among children who do child marriages in the village of North Surabaya. Furthermore, the authors want to know how the social changes have an impact on the role of social management agents parents, communities, traditional leaders, religious leaders, schools, and state in instilling and understanding the values of merariq marriage custom, particularly in the sasak younger generation, North Surabaya village, Sakra East District, which some extent has implications for structural victimization in girls. The overall implications of this paper show merariq that exist right now is a structural form of victimization against marriage custom and Sasak girls tribe in the North Surabaya village. This paper explain the links between merariq cultural practice which is abused and performed to the girls through the concepts and theories concerning structural victimization, as well as in the analysis of conduct norms conflict, cultural criminology, and constitutive criminology. The images and direct experience of girl as a victims of child marriage through merariq mechanism is described in a research study using a qualitative approach.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Kalam Tauhid
Abstrak :
Latar Belakang: Rongga mulut manusia memiliki beragam mikroorganisme yang dapat membentuk suatu komunitas yang memengaruhi kesehatan rongga mulut. Menurut Riskesdas 2018, prevalensi karies di Indonesia mencapai 60-80%. Konsentrasi protein dan polipeptida yang ada dalam saliva penting dalam pemeliharaan kesehatan mulut dan homeostasis dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif dari proteome saliva. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan total konsentrasi protein dan profil protein saliva dengan status kebersihan rongga mulut (OHI-S) dan status karies dental (DMF-T dan def-t) pada subjek kelompok usia dewasa muda dan anak-anak. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif laboratorik dengan menggunakan Uji Bradford untuk menetapkan total konsentrasi protein dan Uji SDS-PAGE untuk menetapkan profil protein saliva. Sampel uji berupa sampel saliva berjumlah 18 sampel masing-masing kelompok usia (total 36 sampel), dengan diketahui status kebersihan rongga mulut (OHI-S) dan status karies dental (DMF-T dan def-t). Analisis statistik dijalankan dengan menggunakan uji normalitas, kemudian Uji T test-independent. Untuk menganalisis hubungan dilakukan uji korelasi spearman. Analisis data menggunakan SPSS iOS versi 22.0. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan antara total konsentrasi protein saliva kelompok usia dewas muda dan anak-anak (p = 0.001 (p<0.05)), namun tidak terdapat korelasi signifikan antara total konsentrasi protein saliva kelompok usia terhadap OHI-S dan DMF-T atau def-t, serta terdapat perbedaan profil protein saliva berupa perbedaan frekuensi protein bands yang muncul pada masing-masing profil protein.  Kesimpulan: Total konsentrasi protein dan profil protein saliva tidak berhubungan dengan OHI-S dan DMF-T atau def-t pada kelompok usia dewasa muda dan anak-anak, namun tetap memiliki tendensi korelasi. ...... Human oral health contains various microorganisms that can form a community that affects oral health. According to Riskesdas 2018, the prevalence of caries in Indonesia ranges from 60-80%. The concentration of proteins and polypeptides in saliva is important in maintaining oral health and homeostasis through qualitative and quantitative changes in the salivary proteome.  Objective: This study aims to analyze the relationship between total protein concentration and saliva protein profile with oral hygiene status (OHI-S) and dental caries status (DMF-T and def-t) in adult and child age groups. Methode: This study is a deskriptive laboratory analysis using Bradford tests to determine total protein concentration and SDS-PAGE tests to determine saliva protein profiles. The sample consisted of 18 saliva samples from each age group (total 36 samples), with OHI-S and dental caries status (DMF-T and def-t) determined. Statistical analysis was performed using normality tests, followed by independent sample t-tests. To analyze the relationship, Spearman's correlation test was conducted. Data analysis used SPSS iOS version 22.0. Result: A significant difference was found in the total saliva protein concentration between the young adult and child groups (p = 0.001, p < 0.05), but no significant correlation was found between total saliva protein concentration and OHI-S and DMF-T or def-t status. There was a difference in saliva protein profiles, manifested as differences in the frequency of protein bands in each protein profile.  Conclusion: The total protein concentration and saliva protein profiles do not have a significant relationship with OHI-S and DMF-T or def-t status in young adult and child age groups, but they still show a tendency to correlate.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library