Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rihlah Romdoniah
"Dalam lingkup ekonomi, pernikahan memberikan dampak positif dengan adanya efisiensi biaya (Becker, 1976). Akan tetapi, dampak tersebut sepertinya tidak berlaku secara universal. Faktanya, pernikahan di usia dini seringkali diasosiasikan dengan dampak yang negatif, seperti kemiskinan. Dengan menggunakan data Susenas Kor 2013, penelitian ini menganalisis pengaruh usia menikah pertama terhadap status sosial ekonomi. Penelitian ini menemukan terdapat pengaruh positif dari usia menikah pertama terhadap status sosial ekonomi.

In the economic scope, marriage had a positive impact with cost efficiency (Becker, 1976). However, these effects do not seem to apply universally. In fact, early marriage is associated with negative effects, such as poverty. Using data Susenas Kor in 2013, this study analyzed the effect of the age at first marriage for socioeconomic status. This research found there is a positive effects on the age of first marriage for socioeconomic status."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Putri Wulandari
"Studi ini berusaha untuk mencari tahu bagaimana kebijakan pembangunan fasilitas pendidikan terbesar di Indonesia, kebijakan SD INPRES program, yang diikuti oleh generasi pertama dapat memberikan manfaat kepada anaknya atau generasi keduanya dalam bentuk usia menikah pertama sebagai proksi dari manfaat non-tunai dari pengembalian pendidikan. Dengan menggunakan IFLS 4 dan 5 dan juga data dari Duflo, studi ini mengaplikasikan different in different model untuk menganalisis manfaat orang tua dari SD INPRES program dapat mempengaruhi preferensi anaknya dalam bentuk tambahan rata-rata usia menikah. Interaksi antara kelompok grup berdasarkan tahun lahir dan jumlah sekolah yang dibangun berdasarkan lokasi lahir orang tua digunakan untuk menentukan apakah masing-masing orang tua menerima manfaat dari adanya program. Hasil estimasi menemukan bahwa tidak ada cukup bukti bahwa orang tua yang mendapat manfaat dari SD INPRES program mempunyai dampak kepada anaknya dalam bentuk tambahan usia menikah. Lebih lanjut lagi, lokasi spesifik dari pelaksanaan program dapat mempengaruhi hasil tingkat signifikansi dari model regresi.

This study aims to examine how the largest Indonesian schools construction program in 1974, the SD INPRES program, experienced by first generation can give benefits to their children or their second generation in forms of age of first marriage as a proxy of non-cash benefit of return of education. Using IFLS 4 and 5 data and Duflo’s data, this study applies the different in different model to analyze if first generation benefited from the SD INPRES program can affect their children preference with an increasing average age of first marriage. Interaction of young cohort based on parent year of birth and number of schools constructed based on parent location of birth are used to decide if each of the parents can benefited from the program or not. The main finding suggests that there is no significance evidence that parent benefits from the SD INPRES program has an effect to a higher preference on children age of marriage. Furthermore, any specific location can leads to a significance findings in the regression model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Yolanda Putri
"Pernikahan perempuan usia muda di Indonesia masih relatif tinggi, yaitu sebesar 35 persen sampai dengan tahun 2018. Berbagai penelitian terdahulu menggarisbawahi hubungan negatif antara pernikahan usia muda dan perkembangan kognitif anak, menekankan pentingnya pendidikan dan kesiapan emosional ibu dalam mendukung perkembangan anak yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak usia ibu saat menikah terhadap kemampuan kognitif anak di Indonesia, dengan menggunakan data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5, yang melibatkan 900 sampel anak berusia 7- 14 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisa regresi cross-section dan menunjukkan bahwa usia ibu saat menikah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan kognitif anak. Di sisi lain, temuan ini memberikan konfirmasi pada penelitian-penelitian sebelumnya bahwa pendidikan ibu dan dukungan sosial ekonomi memiliki peran yang lebih penting dalam perkembangan kognitif anak.

The prevalence of early marriage among young women in Indonesia remains relatively high, at 35 percent as of 2018. Previous studies have highlighted the negative relationship between early marriage and children's cognitive development, emphasizing the importance of maternal education and emotional readiness in supporting healthy child development. This study aims to examine the impact of maternal age at marriage on children's cognitive abilities in Indonesia, utilizing data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5, which includes a sample of 900 children aged 7-14 years in Indonesia. Applying cross-sectional regression analysis, the study finds that maternal age at marriage does not have a significant effect on children's cognitive abilities. Conversely, the findings confirm previous research, indicating that maternal education and socioeconomic support play a more crucial role in children's cognitive development. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library